Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan tentang Indeks

Brinkman

Referensi :
Djojodibroto, Darmanto. 2017. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC
Sajinadiyasa, Bagiada & Nugrah Rai. 2010. Prevalensi dan Risiko Merokok terhadap Penyakit Paru di Poliklinik Paru Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar. Denpasar : Jurnal Penyakit Dalam. Vol. 11, No 2:91-95
Nugraha, Ika. 2010. Hubungan Derajat Berat Merokok Berdasarkan Indeks Brinkman dengan Derajat Berat PPOK. Diakses pada 31 Agustus 2018 dari
https://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/viewFile/15/13
Rumus
Indeks Brinkman (IB) = jumlah rata-rata rokok yang dihisap sehari (batang) x lama
merokok (tahun)
Klasifikasi perokok berdasarkan IB:

Indeks Brinkman Klasifikasi


0 ‒ 199 Perokok ringan
200 ‒ 599 Perokok sedang
≥ 600 Perokok berat

Menurut Ika Nugraha “Perokok dengan indeks Brinkman memiliki risiko PPOK sedang atau
berat mengalami derajat berat atau lebih, 8 kali lebih besar dibandingkan perokok ringan
dengan indeks Brinkman”.
Dari beberapa laporan penyakit paru dan respirasi yang berhubungan dengan rokok
diantaranya adalah PPOK, kanker paru, TB, asma.

Kejadian PPOK pada perokok lebih tinggi dibanding tidak merokok (35,5% vs 7,8%)
sedangkan pada bekas perokok didapatkan sekitar 11%.

Penelitian oleh Kolappan, dkk. Mendapatkan risiko TB paru pada perokok sebesar 2,24 kali
dibanding bukan perokok. Penelitian oleh Boon, dkk. Risiko terinfeksi TB juga meningkat
pada perokok yaitu 1,77 –1,90 kali di banding bukan perokok. Risiko untuk mendapat TB
aktif setelah terinfeksi TB juga meningkat 5,29 kali.

Penelitian oleh Maninino,dkk.13 mendapat risiko 3,6 kali pada bekas perokok dan 8,4 kali
pada perokok dan tingginya risiko juga berhubungan dengan beratnya merokok.
Baoffetta,dkk. Mendapatkan risiko mendapat kanker paru 15 kali lebih besar pada perokok.

Anda mungkin juga menyukai