Anda di halaman 1dari 47

Karya Tulis Ilmiah

Asuhan Keperawatan Pada


Klayan Dengan Diagnosa Medis
Gastritis Di Wisma Langko Balai
Sosial Lanjut Usia Mandalika
Mataram
Latar Belakang
• di indonesia jumlah penderita
Gastritis pada lansia tahun 2017
adalah sebanyak 6,4%
(Riskesdas, 2017).
Latar belakang
Balai Sosial Lanjut Usia “Mandalika” Mataram
Tiga Tahun Terakhir Yaitu

• 2015 sebanyak 6 orang (100%),


perempuan semua.
• 2016 sebanyak 6 orang (100%)
perempuan semua.
• 2017 sebanyak 4 orang (9,3%)
• laki-laki 1 orang,
• perempuan 3 orang
(Data Penyakit BSLU “Mandalika” Mataram,
2017).
1. Pengertian
• Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada
mukosa lambung, yaitu bila mekanisme protektif
mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain
(Brunner & Suddarth, 2002).
• Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difusi atau juga local (Sylvia A Price, 2005).
• Gastritis merupakan peradangan yang mengenai
mukosa lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan
pembekakan mukosa lambung samapi terlepasnya
epitel mukosa supervesial yang menjadi penyebab
penting dalam gangguan saluran pencernaan.
pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses
inflamasi pada lambung. (Sukarmin, 2011).
2. Anatomi dan Fisiologi
A. lambung
• Lambung adalah organ pencernaan yang paling
melebar, dan terletak di antara bagian akhir dari
esofagus dan awal dari usus halus. Lambung
merupakan ruang berbentuk kantung mirip huruf J,
berada di bawah diafragma, terletak pada regio
epigastrik, umbilikal, dan hipokondria kiri pada regio
abdomen (Tortora & Derrickson, 2009).
• Secara anatomik, lambung memiliki lima bagian utama,
yaitu
 kardiak,
 fundus,
 badan (body),
 antrum,
 pilori Kardia
(Schmitz & Martin, 2008).
a. pengkajian
Nama : Tn “T”

Umur : 67 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat dan tanggal lahir : 31 Desember 1951

Pendidikan Terakhir : Sanawiah/SMA

Pekerjaan : -

Agama : Islam

Status perkawinan : Kawin

Bahasa yang digunakan : Sasak/Indonesia

Tinggi Badan/Berat Badan : 53 kg/160 cm

Penampilan : Rapi

Alamat : Dasan Baru Nurbaya Pringgarata Lombok

Tengah
• Keluhan Utama
Klayan mengatakan nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri 7 (0-
10).

• Riwayat Penyakit Sekarang


Klayan mengeluh nyeri ulu hati disertai mual muntah, nafsu
makan menurun, klayan mengatakan kesulitan menelan, Klayan
tampak meringis , klayan tampak memegang perut kiri bagian
atas, klayan merasakan seperti ditusuk-tusuk pada bagian ulu
hati, skala nyeri 7 (0-10), hilang timbul serta klayan merasa lemah.
Nyeri sangat dirasakan setelah klayan makan makanan yang pedas
dan berbumbu,Provokative/Paliative:Klayan sering
mengkonsumsi makanan yang pedas dan berbumbu,
Quality/Quantity:Klayan tampak memegang perut,Region: Klayan
mengeluh sakit pada ulu hati, Severity Scale: Skala 7 (0-10),
Timing:Pada pagi, siang, dan malam hari. Klayan tidak tau cara
mengobati penyakitnya ketika kambuh, klayan terlihat bingung
dan bertanya-tanya tentang cara menangani penyakitnya.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Klayan mengatakan pernah mengalami batuk
pilek dan demam dalam satu tahun terakhir.
Klayan mengatakan tidak memiliki riwayat
alergi obat maupun makanan, klayan biasanya
minum kopi setelah makan.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Klayan mengatakan bahwa saat ini tidak ada
anggota keluarga yang mengalami keluhan
yang sama seperti apa yang dialaminya saat
ini ataupun penyakit menular lain seperti TBC
dan penyakit keturunan seperti hipertensi dan
kencing manis, keluhan yang biasa dialami
keluarga yaitu hanya pilek dan sembuh
dengan berobat kepuskesmas.
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
• Tanda-tanda Vital
Suhu :37,6 C
Nadi :86x/menit
Pernafasan :22x/menit
Tekanan Darah:100/70 mmHg
Pemeriksaan range of sistem
pernfasan
Inspeksi : Pernafasan teratur, tidak ada bendungan vena

jugularis, irama inspirasi dan ekspirasi reguler,

Pernafasan 22x/menit

Perkusi : Suara paru sonor

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris

Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.


sirkulasi
Inspeksi : Tidak tampak denyut apeks jantung

perkusi : Bunyi jantung pekak

Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris,teraba denyut jantung

di intercosta v. Tidak ada nyeri tekan

Auskultasi : S1 (Lub) dan S2 (Dub) reguler, tidak ada bunyi jantung

tambahan, TD:100/70 mmHg, nadi : 86x/menit.


persyarafan
Kesadaran Composmentis, glasglow coma
scale (GCS) : (E3, V4, M6), Klayan tidak bisa
melihat dengan jelas (rabun) klayan
menggunakan kaca mata, pendengaran klayan
sudah menurun, dan klayan masih dapat
mebedakan benda kasar, halus, panas, dan
dingin.
perkemihan
Klayan buang air kecil 2x sehari yaitu 1x pada
pagi hari dan 1xpada malam hari, warna urine
kuning jernih, bau khas urine, klayan tidak
merasakan sakit pada waktu buang air kecil,
volume urine 1000 ml/24 jam.
Pencernaan

Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi , tidak


ada edema dan tidak terdapat
benjolan.
Auskultasi : Bising usus terdengar 12x/menit

Perkusi : Suara abdomen tympani


Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada ulu hati
atau epigastrium
Muskuloskletal
• Klayan masih mampu melakukan aktivitas,
klayan juga mengatakan kedua lututnya terasa
nyeri apabila melakukan aktivitas terlalu berat
dan masih bisa melakukan mobilisasi dengan
mandiri.
5 5
5 5
Pemeriksaan Pola Fungsi kesehatan

• Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat


Klayan masih bisa ikut melaksanakan kegiatan
senam yang dilaksanakan setiap hari selasa
dan jumat di Balai Sosial Lanjut Usia
“Mandalika” Mataram atau pemeliharaan dan
penanganan kesehatan.
Pola Nutrisi
• Sebelum Sakit
Klayan mengatakan makan 3x sehari tetapi tidak
teratur dan menghabiskan 1 porsi makanan dengan
lauk pauk lengkap.
• Saat Sakit
Klayan mengatakan nafsu makan menurun, porsi
makan yang diberikan tidak dihabiskan (1/2 porsi)
karna setiap masuk makanan terasa mual dan muntah,
klayan mendapat bubur dari bagian gizi di BSLU,minum
air putih kurang lebih 3-4 gelas/ hari dan ditambah
dengan roti tawar yang diberikan oleh keluarga saat
berkunjung.
Pola Eliminasi
• Sebelum Sakit
BAB: klayan mengatakan BAB 2X sehari pada
malam hari dan pagi hari, warna kuning
kecoklatan, bau khas feses. BAK: klayan
mengatakan BAK 4-5 kali sehari, warna kuning
jernih, bau khas urine.
• Saat Sakit
BAB: klayan BAB 1x sehari pada pagi atau sore
hari, konsistensi lembek, warna kuning pekat, bau
khas feses. BAK : klayan mengatakan BAK 1-2 kali
sehari, warna kuning pekat, jumlah kurang lebih
1000 cc/ setiap kali BAK, bau khas urine.
• Pola Tidur Dan Istirahat
Pola tidur klayan tidak ada gangguan, klayan
biasa tidur siang dari jam 13.30 setelah
melaksanakan ibadah sholat zuhur sampai jam
15.00, klayan tidur pada malam hari dari pukul
22.00 malam sampai 05.00 pagi.
Pola aktivitas dan latihan
Klayan dapat melakukan kegiatan aktivitas
tanpa dibantu orang lain dan melakukan
aktivitas seperti : menyapu dan berkebun
setiap harinya.
Indeks katz
INDEKS KATZ
SCORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi, berpakaian, dan
satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.

F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi, berpakaian,


berpindah dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.

Lain – lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di klasifikasikan
sebagai C, D, E, F, dan G
Kesimpulan:
Penilaian indeks katz lansia pada klayan Tn “T”
mendapatkan score A yaitu kemandirian
dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian dan mandi.
• Pola hubungan dan peran
Hubungan klayan baik terhadap anggota
keluarga dan masyarakat tempat tinggal, dan
tidak ada masalah keuangan.
• Kesimpulan apgar score:
Skor 9: Tn “T” mengatakan selalu merasa puas
dengan semua anggota keluarga maupun
sesama penghuni panti lainnya, klayan selalu
diberikan support saat sedih maupun senang.
• Pola sensori dan kognitif
Klayan menggunakan alat bantu pengelihatan
karna pengelihatan klayan kabur, pupil klayan
tampak berwarna putih susu , pendengaran
klayan cukup jelas, perasa dan pembau klayan
baik.
• Kesimpulan SPMSQ :
• Dari hasil penilaian tidak ada kerusakan pada
intelektual klayan, Fungsi intelektual klayan
utuhdengan kesalahan 0-2.
Pola persepsi dan konsep diri
• Pola Persepsi
• Klayan mengatakan bahwa klayan senang dengan dirinya, nyaman
dengan keadaan disekitarnya, dan merasa senang di wisma langko.
• Konsep Diri
• Body Image/ Citra Tubuh
Klayan mengatakan dia senang dengan bentuk dirinya.
• Self Esteen (Harga Diri)
Klyan mengatakan bahwa dirinya sudah tua dan mengatakan masih
tergantung pada orang disekitarnya.
• Ideal Diri
Klayan mengatakan harapanya selama dirumah baik-baik saja.
• Identitas Diri
Klayan mengatkan bahwa dirinya biasa dipanggil Tn “T”.
• Peran Diri
Klyan mengatakan sering mengikuti kegiatan yang dilakukan
dirumah.
• Kesimpulan IDB :
Tn “T” tidak mengalami depresi, penilaian
tingkat depresi klayan yaitu 0-4 (tidak
adadepresi/normal).
Pola Mekanisme Atau Penanggulangan
Stres Dan Koping
• Disaat klayan mengalami stres klayan pergi ke
masjid untuk berdzikir dan berdoa berserah
diri bahwa apa yang di alami memiliki jalan
kluar.
• Pola Tata Nilai Dan Kepercayaan
Klayan hanya percaya kepada Allah SWT,
menjalankan sholat lima waktu dan berdzikir.
N Nama Obat Dosis Keteran
o gan

1 Ranitidine 3x1 Tablet

2 Sucralfat 3x2 Sirup


Pengelompoka Data
• Data Subyektif
• Klayan mengeluh nyeri ulu hati dan mual muntah.
• Skala nyeri 7 (0-10)
• Klayan mengatakan nafsu makan klayan menurun.
• Klayan mengatakan kesulitan menelan.
• Klayan mengatakan minum 4 gelas/hari

• Data Obyektif
• Klayan tampak lemah mukosa bibir kering .
• Klayan tampak sering memegang perut bagian kiri atas.
• Nyeri yang dirasakan hilang timbul.
• Klayan tampak meringis.
• Klayan tampak terlihat lemah.
DIAGNOSA
NO DATA (SIGN/SYMPTOM) ETIOLOGI PROBLEM

1 Data Subjektif : Sering mengkonsumsi maknanpedas Nyeri


1. Klayan mengatakan nyeri ulu hati skala nyeri dan berbumbu Akut
7 (0-10), disertai mual muntah.
2. Klayan mengatakan nafsu makan menurun Iritasi sel epitel columner lambung
dan hanya makan saat nyeri berkurang.
Data Objektif : Produksi mukosa lambung berkurang
1. Klayan tampak meringis kesakitan saat nyeri
timbul. Respon lambung vasodilatasi mukosa
2. Ekspresi wajah klayan tegang
TD : 100/70 mmHg Produksi asam lambung meningkat
N : 86x/menit
S : 36,6 c Iritasi lambung
RR :22X/menit
P: Provokative/Paliative nyeri
Klayan sering mengkonsumsi makanan yang
pedas dan berbumbu.
Q: Quality/Quantity
Klayan tampak memegang perut.
R: Region
Klayan mengeluh sakit
pada ulu hati.
S: Severity Scale
Skala 7(0-10).
T :Timing
Pada pagi, siang, dan malam hari.
2 Data Subjektif : Sering mengkonsumsi Ketidaksei
1. Klayan mengatakan nafsu makan maknanpedas dan berbumbu mbagan
menurun dan kesulitan menelan. nutrisi
2. Klayan mengatakan nyeri ulu hati skala Iritasi sel epitel columner kurang
nyeri 7 (0-10), disertai mual muntah. lambung dari
3. Klayan mengatakan badan terasa lemah. kebutuhan
4. Klayan mengatakan mual muntah. Produksi mukosa lambung
Data Objektif : berkurang
1. Keadaan umumlemah
2. Klayan hanya makan sedikit (1/2 porsi) Respon lambung vasodilatasi
dari yang disediakan mukosa
3. TB: 160 cm ,BB sebelum sakit 53 kg,
BB saat sakit : 50 kg Produksi asam lambung
meningkat

Anoreksia
3
Data Subjektif Keterbatasan kognitif Kurang
1. Klayan mengatakan tidak tau pengetahu
cara mengobati penyakitnya ketika misinterprestasi informasi an
kambuh. ketidaktahuan tatalaksana
Data Subjektif penyakit Gastritis
1. klayan terlihat bingung dan
bertanya-tanya tentang cara klayan bertanya tentang
menangani penyakitnya. penyakitnya
Rumusan Diagnosa Keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung,
peningkatan asam lambung, ditandai dengan : klayan mengeluh
nyeri ulu hati disertai mual muntah, klayan mengatakan nafsu
makan menurun, klayan tampak meringis, klayan tampak
memegang perut kiri bagian atas, nyeri terasa tertusuk-tusuk, skala
nyeri 7 (0-10), hilang timbul, nyeri dirasakan setelah klayan
mengkonsumsi makan makanan pedas dan berbumbu, tanda-tanda
vital : telanan darah : 100/70 mmHg, nadi: 86x/menit, suhu : 36,6 c,
RR: 22x/menit.
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia, mual, muntah ditandai dengan : klayan
mengatakan nafsu makan menurun, klayan mengeluh nyeri ulu hati,
klayan mengatakan ada kesulitan menelan, keadaan umum klayan
lemah, tinggi badan 160 cm, berat badan sebelum sakit 53 kg berat
badan saat sakit 50 kg.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan misinterprestasi
informasiyang ditandai dengan klayan tidak tau cara mengobati
penyakitnya ketika kambuh,klayan terlihat bingung dan bertanya-
tanya tentang penyakit dan cara menangani penyakitnya.
N
Diagnosa Tujuan Intervensi
o
(
1 (2) (3) (4)
)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tndakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam komprehensif termasuk lokasi,
dengan iritasi siharapkan nyeri akut teratasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
mukosa lambung, dengan kriteria hasil : faktor presipitasi dan skala nyeri (0-10).
peningkatan asam 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 2. Observasi reaksi nonverbal dari
lambung penyebab nyeri, mampu ketidaknyamanan.
menggunakan tehnik non 3. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
farmakologi untuk mengurangi nyeri, (nafas dalam dan membaca).
mancari bantuan) 4. Berikan motivasi kepada klayan untuk
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang mencegah atau menghindari makanan
dengan menggunakan manajemen dan minuman yang dapat menimbulkan
nyeri. peningkatan asam lambung.
3. Skala nyeri 2 (0-10) 5. Bantu klayan minum obat-obatan yang
4. Menujukan postur tubuh rileks mengurangi nyeri karna peningkatan
asam lambung seperti ranitidine dan
antasida (Kolaborasi)
2 Ketidakseimbang Setelah dilakukan tndakan 1. Kaji adanya alergi makanan.
an nutrisi kurang keperawatan selama 3x24 jam 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
dari kebutuhan siharapkan Ketidakseimbangan menentukan jumlah kalori dan
tubuh nutrisi kurang dari kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan klayan.
berhubungan tubuh dapat teratasi dengan 3. Kaji kemampuan klayan untuk
dengan kriteria hasil : medapatkan nutrisi yang
anoreksi,mual, 1. Adanya peningkatan berat badan dibutuhkan.
muntah sesuai tujuan. 4. Timbang berat badan klayan.
2. Berat badan ideal sesuai dengan 5. Monitor lingkungan selama makan.
tinggi badan. 6. Monitor turgor kulit.
3. Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi.
4. Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi.
5. Menunjukan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan.
6. Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti.
( (2) (3) (4)
1
)
3 Kurang Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan : proses
pengetahuan keperawatan diharapkan penyakit (teaching pregnancy
berhubungan pengetahuan klien tentang processs)
dengan penyakitnya meningkat Pengkajian :
misinterprestasi (knowledge disease process) 1. Kaji tingkat pengetahuan klien
informasi. dengan kriteria: berhubungan dengan
a. Menjelaskan proses penyakitnya.
penyakitnya . 2. Berikan informasi kepada klien
b. Menjelaskan penyebab tentang kondisinya.
penyakitnya. 3. Berikan informasi tentang
c. Menjelaskan tindakan- tindakan diagnostik yang
tindakan untuk dilakukan.
meminimalkan progresi 4. Diskusikan perubahan prilaku
penyakitnya yang dapat mencegah
komplikasi.
5. Sediakan waktu bagi klien untuk
menanyakan beberapa
pertanyaan dan mendiskusikan
permasalahannya.
Hari/
No
Tgl Tindakan Respon Hasil Paraf
Dx.
Jam
(1) (2) (3) (4) (5)
Senin I 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. Klayan mengeluh nyeri epigastrium/ ulu
05/03 komprehensif termasuk lokasi, hati disertai mual muntah, tampak
/2018 karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, meringis, skala nyeri 7 (0-10),
08.00 faktor presipitasi dan skala nyeri (0-10). 2. Rekasi wajah klayan tampak meringis.
08.15 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari 3. Klayan mencoba tehnik relaksasi nafas
08.30 ketidaknyamanan. dalam dan klayan tampak lebih rileks.
3. Mengajarkan tehnik relaksasi (nafas
dalam).

08.45 II 1. Mengkaji adanya alergi makanan. 1. Klayan mengatakan tidak ada alergi
09.50 2. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk makanan dan minuman.
10.00 menentukan jumlah kalori dan nutrisi 2. Klayan mendapatkan diet lunak sepert
yang dibutuhkan klayan. bubur, telur dan sayur-sayuran yang
3. Mengkaji kemampuan klayan untuk direbus.
medapatkan nutrisi yang dibutuhkan. 3. Klayan mendapatkan nutrisi yang
diberikan di Balai Sosial Lanjut Usia
“Mandalika” NTB.
10.15 1. Kaji tingkat pengetahuan klien 1. Klayan masih bingung dan tidak mengerti
10.30 III berhubungan dengan penyakitnya. mengenai kondisi penyakitnya.
10.45 2. Berikan informasi kepada klien tentang 2. Klayan mendengarkan dan
kondisinya. memperhatikan penjelasan perawat.
3. Berikan informasi tentang tindakan 3. Klayan mendengarkan, memperhatikan
diagnostik yang dilakukan. penjelasan dan demonstrasi perawat.
Selas I1. Mengajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam). 1. Klayan tampak mampu mempraktikan
a 2. Menganjurkan klayan membaca buku atau tehnik nafas dalam dengan mandiri.
06/03 menonton TV untuk mengalihkan perhatian 2. Klayan tampak kooperatif dan
/2018 (distraksi). menonton Tv.
08.00 3. Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik 3. Klayan menunjuk perut kiri bagian atas
08.15 agar klayan dapat mengekspresikan nyeri. sambil meringis.
08.30 4. Memberikan obat-obatan sesuai dengan 4. Klayan mendapat obat: ranidine 3x1
08.45 program terapi. 5. Klayan mengatakan nyeri sedikit
08.50 5. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri. berkurang

09.10 I1. Mengkaji kemampuan klayan untuk 1. Klayan mendapatkan nutrisi yang
09. I medapatkan nutrisi yang dibutuhkan. diberikan di Balai Sosial Lanjut Usia
15 2. Mengkaji kebiasaan makan klayan, waktu “Mandalika” NTB.
09.30 makan dan frekuensi. 2. Klayan mengatakan makan 3x sehari
09.45 3. Timbang berat badan klayan. dengan pola yang tidak teratur.
4. Monitor turgor kulit. 3. Berat badan klayan saat ini: 50 Kg.
4. Elastisitas turgor kulit klayan kurang
baik.
09.50 I1. Berikan informasi tentang tindakan 1. Klayan mendengarkan, memperhatikan
10.00 I diagnostik yang dilakukan. penjelasan dan demonstrasi perawat.
10.15 I2. Diskusikan perubahan prilaku yang dapat 2. Klayan kooperatif dan terlihat aktif saat
mencegah komplikasi. diskusi berlangsung.
3. Sediakan waktu bagi klien untuk 3. Klayan mengajukan pertanyaan kepada
menanyakan beberapa pertanyaan dan perawat mengenai masalah yang sedang
mendiskusikan. di diskusikan.
Rabu I 1. Mengobservasi reaksi nonverbal 1. Klayan tampak tidak meringis
07/03/20 dari ketidaknyamanan. kesakitan
18 2. Memberikan obat-obatan sesuai 2. Klayan telah diberikan ranitidine
08.00 dengan program terapi. 3x1 tablet, sucralfat syrup 3x2
08.15 3. Mengevaluasi keefektifan kontrol sendok
08.30 nyeri.
3. Klayan mengatakan nyeri berkurang,
skala nyeri 1 (0-10), klayan
tampak rileks

08.45 I 1. Mengkaji kemampuan klayan 1. Klayan mendapatkankan makanan


08.50 I untuk medapatkan nutrisi yang bubur, telur, dan sayur-sayuran yang
09.00 dibutuhkan. direbus di BSLU mandalika
2. Mengkaji kebiasaan makan 2. Klayan makan teratur 3x sehari pada
klayan, waktu makan dan pagi, siang, dan malam hari dengan
frekuensi. makanan yang tidak terlalu
3. Berkolaborasi dengan ahli gizi berbumbu.
untuk menentukan jumlah kalori 3. Klayan mendapatkan diet lunak
dan nutrisi seperti bubur, telur dan sayur-
sayuran yang direbus.

09.15 I 1. Berikan informasi kepada klien 1. Klayan mendengarkan dan


09.30 I tentang kondisinya. memperhatikan penjelasan perawat.
09.45 I 2. Diskusikan perubahan prilaku 2. Klayan kooperatif dan terlihat aktif
yang dapat mencegah komplikasi. saat diskusi berlangsung.
3. Berikan informasi tentang 3. Klayan mendengarkan,
tindakan diagnostik yang memperhatikan penjelasan dan
dilakukan. demonstrasi perawat
N HARI/TGL/J DX. CATATAN PERKEMBANGAN
O AM

1 Senin I S:
05/03/2018 II  klayan mengatakan masih nyeri pada ulu hati.
Pk. 13.00 wita III  Tingkat nyeri Skala 6 (0-10),
Pk. 13.30 wita O:
Pk. 14.00 wita  Klayan tampak meringis kesakitan
 Vital Sign : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,6 C
RR : 22x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
 Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
 Mengajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam).
S:
 Klayan mengatakan tidak ada nafsu makan.
O:
 Porsi makan tidak dihabiskan.
A: masalah belum teratasi.
P: intervensi dilanjutkan
 Mengkaji adanya alergi makanan.
 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan klayan.
 Mengkaji kemampuan klayan untuk medapatkan nutrisi yang dibutuhkan
S:
 Klayan mengatakan tidak tau cara mengobati penyakitnya ketika kambuh.
O:
 klayan terlihat bingung dan bertanya-tanya tentang cara menangani penyakitnya.
A: Masalah belum teratasi.
P: intervensi dilanjutkan
 Kaji tingkat pengetahuan klien berhubungan dengan penyakitnya.
 Berikan informasi kepada klien tentang kondisinya.
 Berikan informasi tentang tindakan diagnostik yang dilakukan.
2 Selasa I S:
06/03/2 II  Klayan mengatakan masih nyeri ulu hati, tapi sedikit berkurang, skala nyeri 4 (0-10),hilang timbul.
018 O:
P  Ekspresi wajah klayan masih meringis
k  Vital Sign : TD : 110/70 mmHg
. Nadi : 86x/menit
1 Suhu : 36,6 C
3 RR : 22x/menit
. A: masalah teratasi sebagian.
0 P: intervensi dilanjutkan
0  Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik agar klayan dapat mengekspresikan nyeri.
w  Memberikan obat-obatan sesuai dengan program terapi.
i  Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri.
t S:
a  Klayan mengatakan nafsu makan sedikit meningkat.
P  Klayan mengatakan menghabiskan setengah porsi dari satu porsi yang diberikan di panti
k O:
.  Klayan diberikan diet lunak dari panti
1  Turgor kulit tampak mulai sedikit membaik.
3  Berat badan klayan 50 kg
. A: masalah teratasi sebagian
3 P: intervensi dilanjutkan
0  Mengkaji kemampuan klayan untuk medapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
w  Mengkaji kebiasaan makan klayan, waktu makan dan frekuensi.
i  Timbang berat badan klayan.
t S:
a  Klayan mengatakan tidak tau cara mengobati penyakitnya ketika kambuh.
O:
 klayan terlihat bingung dan bertanya-tanya tentang cara menangani penyakitnya.
A: Masalah belum teratasi.
P: intervensi dilanjutkan
 Berikan informasi kepada klien tentang kondisinya.
 Berikan informasi tentang tindakan diagnostik yang dilakukan.
Rabu I S:
3 07/03/ II  Klayan mengatakan nyeri ulu hati berkurang, skala nyeri 1 (0-10).
2018 III  Klayan mengatakan rileks.
Pk. O:
13.00  Ekspresi wajah klayan tampak rileks.
wita  Vital Sign : TD : 120/80 mmHg
13.30 Nadi : 80x/menit
wita Suhu : 36,6 C
Pk. RR : 20x/menit
14.00 A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
S:
 Klayan mengatakan nafsu makan meningkat.
 Klayan mengatakan menghabiskan satu porsi makanan yang diberikan di panti.
O:
 Klayan tampak menghabiskan satu porsi makanan.
 Berat badan klayan 50,3 kg.
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
S:
 Klayan mengatakan tau cara mengobati penyakitnya ketika kambuh.
O:
 klayan tidak lagi bingung dan bertanya-tanya tentang cara menangani penyakitnya.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan
BAB 4
• Diagnosa Keperawatan
Pada diagnosa keperawatan, tidak semua
diganosa keperawatan yang ada pada teori bisa
muncul pada saat dilakukannya perumusan
diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan
yang ada pada teori antara lain :
• Nyeri akut
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
• Kurang volume cairan
• Kurang pengetahuan
Diagnosa keperawatan yang penulis dapatkan pada
kasus adalah :
– Nyeri akut.
– Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan.
– Kurang pengetahuan berhubungan
• Diagnosa keperawatan yang tercantum pada
teori, namun tidak terdapat pada kasus klayan
yaitu :
• Kurang volume cairan
Bab 5
Pengkajian
• Tahap pengkajian pada Tn. “T” dialaksanakan sesuai dengan konsep
• Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan sesuai dengan masalah yang
ditemukan dari hasil pengkajian melalui wawancara dan observasi
• Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan prioritas
masalah
• Evaluasi Keperawatan
Berdasarkan respon hasil selama melakukan tindakan semua masalah
Saran
• Pendidikan
• Institusi
• Peneliti sendiri

Anda mungkin juga menyukai