Anda di halaman 1dari 71

PELAYANAN GIZI PUSKESMAS

DALAM RANGKA AKREDITASI

DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN


Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015

Pasal 1, ayat 1
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi yang selanjutnya
disebut Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
setelah memenuhi standar Akreditasi
TAHAPAN /LANGKAH PROGRAM QUALITY ASSURANEC( QA)

AKREDITASI merupakan langkah ke-2 dari 3 langkah


dalam program Quality Assurance/QA, yaitu:
1. STANDARISASI, yang meliputi Kriteria yg terukur (me-
asurable) dan Indikator satuan waktu (time frame)
2. AKREDITASI, dilakukan setelah yg akan dinilai mela-
kukan penilaian diri (self assessment)
3. Kegiatan peningkatan mutu berkesinambungan “CQI/
CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT”, dengan
mempergunakan kaidah mutu (PDCA), dalam rangka
mempertahankan/meningkatkan mutu
PUSKESMAS, PMK 75/2014
1. Tugas Puskesmas (Ps. 4),
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan Bangkes di Wilkernya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
2. Fungsi (Ps. 5):
a. Penyelenggaraan UKM Tkt pertama di wilkernya
b. Penyelenggaraan UKP Tkt pertama di wilkernya
3. Puskesmas diberi kewenangan-2, masing-2 untuk
menjalankan ke-2 fungsinya, sebagaimana disebutkan
dalam pasal 6 dan 7
4. Upaya-upaya kesehatan dimaksud, dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan (Ps. 35)
5. Untuk peningkata mutu, Puskesmas harus diakreditasi,
minima; 3 tahun sekali (Ps. 39) 4
PELAYANAN
KESEHATAN
PUSKESMS

PENGORGANISASIAN TINDAK LANJUT


EVALUASI HASIL EVALUASI
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
(CHECK) (ACTION)
(PLAN) (DO)

KEPATUHAN PROSES TERHADAP STANDAR DIUKUR MELALUI


STANDAR AKREDITASI (DENGAN METODE TELUSUR DOKUMEN)

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

5
Akreditasi Puskesmas
Administrasi Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
dan Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
Manajemen
Peningkatan Mutu Puskesmas

UKM Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran


Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

UKP Layanan Klinis yang Beriorientasi Pasien


Manajemen Penunjang Layanan Klinis
Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
1 PENGUATAN PEMBINAAN PUSKESMAS

2 OPTIMALISASI PELAKSANAAN MANJAEMEN PUSKESMAS

PENGUATAN SISTEM RUJUKAN MELALUI PENGUATAN PUSKESMAS, JARINGAN


3 PUSKESMAS, & JEJARING PUSKESMAS

4 PENGUATAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS ( SIP)

PENGUATAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DALAM


RANGKA PERSIAPAN AKREDITASI
DEFINISI
Pelayanan Gizi di Puskesmas adalah
kegiatan pelayanan gizi mulai dari upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas
PENCAPAIAN IKK DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT TAHUN 2015

KETERANGAN HASIL:
= ACHIEVED
= ON TRACK
Data per 22 Februari 2016
= OFF TRACK
Tujuan Pelayanan Gizi di Puskesmas

Pelayanan gizi di Puskesmas mempunyai tujuan sebagai berikut:


a. Tujuan umum:
 Terciptanya sistem pelayanan gizi yang komprehensif di Puskesmas yang
menjadi dasar bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka
mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas..
b. Tujuan khusus:
1) Terlaksananya pelayanan gizi di dalam gedung yang berkualitas diPuskesmas
dan jejaringnya.
2) Terlaksananya pelayanan gizi di luar gedung yang berkualitas diPuskesmas
dan jejaringnya
3) Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi yang baik di
Puskesmas dan jejaringnya
Landasan Hukum
Kepmenkes Nomor
128/Menkes/SK/II/2004 Tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
“Upaya Perbaikan Gizi merupakan Upaya
Wajib di Puskesmas”

 Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun


2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi
“Kegiatan Spesifik dan sensitif di Fasyankes
Dasar”
Ruang Lingkup
1. Jenis Upaya Perbaikan Gizi di Puskesmas
 Pelayanan Gizi Di Dalam Gedung
 Pelayanan Gizi Di Luar Gedung

2. Peran dan Fungsi Ketenagaan di Puskesmas


 Tim Asuhan Gizi Puskesmas
(Dokter, Tenaga Gizi Puskesmas, dan perawat/bidan)
 Kemitraan tenaga kesehatan lain (petugas farmasi, analis
laboratorium, penata rontgen)

3. Sarana dan Prasarana


 Ruang Konseling Gizi
 Ruang Produksi Makanan

4. Pencatatan, Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi


 Pencatatan dan Pelaporan
 Monitoring dan Evaluasi
1. Kegiatan pelayanan gizi Di Dalam Gedung

1. Pelayanan Gizi Di Dalam Gedung :


• Pelayanan Gizi Rawat Jalan,
• Pelayanan Gizi Rawat Inap,
• Perencanaan kegiatan pelayanan gizi di luar gedung

Pelayanan Gizi di dalam gedung baik rawat jalan maupun rawat


inap dilakukan dengan pendekatan Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT), sebelumnya didahului dengan Skrining Gizi
untuk menetapkan pasien bermasalah gizi atau tidak. Langkah-
langkah PAGT sbb :
a. Pengkajian Gizi,
b. Diagnosis Gizi
c. Intervensi Gizi
d. Monev
 Pengkajian Gizi
meliputi data antropometri, data fisik/klinis, data hasil lab,
data riwayat makan

 Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi bersifat spesifik, berhubungan erat dengan
masalah, penyebab, tanda dan gejala yang dilihat dari
aspek gizi dan kesehatan

 Intervensi Gizi
Dapat berupa konseling, penentuan jenis diet, pemberian
makanan, dll

o Monev Asuhan Gizi


Hal-hal yang perlu dimonev dalam asuhan gizi antara lain
perkembangan data antropometri, data fisik/klinis, data hasil
lab, data riwayat makan, dan perkembangan diagnosis gizi
2. Alur Pelayanan Gizi Dalam Gedung

Pasien datang sendiri atau rujukan dari Jaringan Puskesmas dan UKBM

Loket

Pemeriksaan Medis dan Skrining Gizi

Ditemukan Pasien Bermasalah Gizi/Kondisi Khusus

Rujuk Ke Fasyankes
yang lebih tinggi Rawat Jalan Rawat Inap

Pengkajian Gizi Pengkajian Gizi


Rujukan Balik
Diagnosa Gizi Diagnosa Gizi

Intervensi Gizi Pasien Rawat Jalan: Intervensi GiziPasien Rawat Inap: Konseling Gizi leh
Penyuluhan Gizi Oleh Tenaga Kesehatan/ Tenaga Gizi Perencanaan Diet Penyediaan makanan
Konseling Gizi oleh Tenaga Gizi Pemantauan Asupan Penyesuaian diet

Monitoring Evaluasi
Monitoring Evaluasi

Tindak Lanjut
1. Kegiatan Pelayanan Gizi
di Luar Gedung
 Ada 12 kegiatan Pelayanan Gizi di Luar Gedung
1. Edukasi Gizi
2. Konseling ASI Ekslusif dan PMBA
3. Konseling POSBINDU PTM
4. Pengelolaan pemantauan pertumbuhan di posyandu
5. Pengelolaan pemberian kapsul vitamin A
6. Pengelolaan pemberian TTD pada Ibu Hamil
7. Pengelolaan pemberian TTD pada WUS dan Rematri
8. Pengelolaan pemberian MP-ASI Dan PMT-Pemulihan
9. PGBM (perbaikan gizi berbasis masyarakat)
10.Surveilans Gizi
11.Pembinaan Gizi Institusi (di sekolah, di tempat kerja, di panti, di
rutan dan LP, di pusat pelatihan, di kantin)
12.Kerjasama LS-LP
Pelayanan Gizi Rawat Inap

Meliputi :
 Pemberian makan pasien,
 Pamantauan asupan makanan,
 Konseling gizi
 Pergantian jenis diet apabila diperlukan.

Intervensi Gizi Pada Pelyanan Gizi Rawat Inap :


1) Pengkajian gizi
2) Penentuan diagnosis gizi
3) Intervensi gizi meliputi pelayanan makanan, pemantauan asupan, perubahan diet
dan konseling
4) Monitoring dan Evaluasi asuhan gizi
BAGAIMANA DENGAN
MANAJEMEN PUSKESMAS ??

18
PENBINAAN & PENDAMPINGAN
PEMBINAAN PENDAMPINGAN
• Petugas Puskesmas mampu • Puskesmas mampu
melaksanakan pelayanan melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai standar sesuai dengan standar
program akreditasi
• Petugas Puskesmas mampu • Puskesmas mampu
melaksanakan manajemen melaksanakan manajemen
program mutu
• Puskesmas mampu
melaksanakan manajemen
Puskesmas
Manajemen Puskesmas
Pemda Kab/Kota
Penyandang Dana Lain
Verifikasi Program
Dinas Kesehatan Ego Program
Perencanaan tdk komprehensif

Pengumpulan Usulan
Rencana Rencana Rencana
Data Kegiatan
Usulan
yg telah
Pelaksanaan • Tahunan
POA Pusk
Analisis Data Kegiatan Kegiatan Puskesmas
(PWS) H+1
disetujui Copy paste
Jan H
Jan H +1 • LOKMIN
spt rpt
TIDAK BERJALAN
Masyarakat biasa
Konsil Kes. Kec./Badan Penyantun Puskesmas

20
Manajemen Puskesmas
serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol untuk
mencapai tujuan secara :
EFEKTIF EFISIEN

• Tujuan dicapai melalui • Memanfaat sumber daya


proses penyelenggaraan yang tersedia dalam
yg dilaksanakan dengan melaksanakan upaya
baik & bermutu kesehatan sesuai standar
berdasarkan hasil analisis dengan baik & benar
situasi (evidence based) dalam mewujudkan
target kinerja
Tahapan Perencanaan Tingkat Puskesmas

DATA
UMUM

L
PENYUSUNAN RUK PENYUSUNAN RPK
PROSES Pengumpulan & - Upaya Kes. Wajib O
- Upaya Kes. Wajib
PERSIAPAN Analisis Data - Upaya Kes. Pengembgn
- Upaya Kes. Pengembgn
K
M
I
DATA N
KHUSUS

Tahap Tahap Analisis Tahap Tahap


Persiapan Situasi Penyusunan RUK Penyusunan RPK

22
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS YANG BERKUALITAS
CONTOH SIKLUS 2015, 2016,
2017
P
1 PERENCANAAN PUSKESMAS
DATA KINERJA &
GAMBARAN STATUS
P RENCANA LIMA KESEHATAN DALAM 4 RENCANA LIMA
TAHUNAN DINAS TAHUN (N-5 s/d N-2) TAHUNAN
E
KESEHATAN KEMENTERIAN
R KAB/KOTA KESEHATAN
E
N RENCANA 5 TAHUNAN
C
PUSKESMAS
A
Penelaan kembali jika ada Kebijakan Kesehatan Baru (midterm evaluation)
N
A RENCANA TAHUNAN
A
N Menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun
dalam satu periode, walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana
P
1 RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
P
E 1 PERSIAPAN
R 2 ANALISIS SITUASI
E
N 3 PERUMUSAN MASALAH
C
4 PENYUSUNAN PERENCANAAN LIMA
A
TAHUNAN
N
A
A
N
Contoh Analisa Penyebab Masalah
Diagram sebab akibat dari Ishikawa

MANUSIA METODE
Tenaga Gizi tdk ada Belum ada SOP

Peran LS kurang Penyuluhan kurang

Masalah
Ada Posyandu tdk ada
Dacin Transpot petugas tdk ada

Media Promosi tdk ada Tingkat ekonomi rendah

SARANA DANA LINGKUNGAN


Contoh Analisa Penyebab Masalah
Pohon Masalah (Problem Trees)
Kasus Gizi
Buruk
Meningkat

METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN


PRIORITAS MASALAH
P P
R PERMASALAHAN KESEHATAN DI PUSKESMAS R
I I
Kematian Kematian
O ISPA Hipertensi O
R Neonatal Ibu Hamil
BBLR R
I Capaian I
Karies Diare
T Imunisasi Periodontiti T
Gigi
A Dasar s A
S
Gizi Kecacinga
Malaria S
Tetanus Buruk n
M Stunting M
TB Malaria
A Kaki Gajah A
S DBD S
A
Gingivitis HIV
A
L Sakit kulit L
A Kebisaan DM A
H merokok Obesitas H

PRIORITAS MASALAH
Sumber daya yang tersedia terbatas, sehingga perlu
dikelola dengan sebaik-baiknya agar pelayanan
kesehatan tetap dilaksanakan melalui MANAJEMEN
PUSKESMAS
TABEL CARA PEMECAHAN MASALAH
Penyusunan RPK
• RPK disusun berdasarkan RUK, dengan
penyesuaian hasil pencapaian sd Desember H-
1, ketersediaan sumber daya (tenaga, sarana,
jumlah sasaran)
• RPK disusun melalui Lokakarya Mini Bulanan
yang pertama dengan mengundang seluruh
staf Puskesmas termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa
• Output: RPK Tahunan Puskesmas

31
Lokakarya Mini Puskesmas
1. Bulanan
– Lintas program di internal Puskesmas
– Diselenggarakan setiap bulan
– Peserta: seluruh staf Puskesmas termasuk Pustu dan
Bidan di Desa
– Output:
• Lokmin Bulanan Pertama: RPK Tahunan
Puskesmas & POA bulanan
• Lokmin Bulanan Rutin: POA Bulanan Puskesmas
dan masing-masing staf

32
Lokakarya Mini Puskesmas

2. Tribulanan
–Lintas sektor
–Diselenggarakan setiap 3 bulan
–Peserta: camat, kepala desa, wakil kader
dan sektor lain sesuai tema/topik
–Output: Kesepakatan kegiatan lintas
sektor

33
Lokakarya Mini Puskesmas
1. Tahap persiapan
a) Koordinasi internal
b) Pengumpulan bahan dan data
2. Tahap analisis situasi
a) Pengolahan data
b) Analisis data
c) Penetapan masalah
3. Tahap penyusunan POA bulanan
a) Penyusunan dan penetapan masalah prioritas
b) Menyusun rencana kegiatan
c) Menyusun rencana anggaran
d) Menyusun jadwal pelaksanaan dan penanggungjawab

34
1. Tahap Persiapan
• Koordinasi internal: Mempersiapkan staf Puskesmas,
Pustu, dan Bidan di Desa:
– Tanggal, waktu, dan tempat lokmin
– Dokumen yang diperlukan
• Pengumpulan Bahan dan Data: Pelajari informasi dan
kebijakan terkini Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi dan
Kemenkes RI
– RPJMN, Renstra Daerah/Kemenkes, MDGs dan
RAN/RAD
– Data cakupan program tahun dan bulan
sebelumnya
35
2. Tahap Analisis Situasi
• Kumpulkan dan analisis data:
– Data umum
– Data khusus
• Identifikasi masalah
• Tentukan prioritas masalah
– Utamakan berdampak langsung pada masyarakat
– Berdasarkan data dan fakta saat ini
– Dapat diselesaikan segera dg kemampuan yang
ada

36
Contoh Pendekatan Kasus:
Upaya Perbaikan Gizi

37
IPKM Banten Tahun 2013

38
Posisi Masing - Masing Variabel
IPKM : 0,5682
Kelompok Indikator Nilai Indeks Nasional
Kesehatan Balita 0,6673 0,6114
Kesehatan Reproduksi 0,4589 0,4756

Pelayanan Kesehatan 0,4203 0,3808


Perilaku Kesehatan 0,3422 0,3652

Penyakit Tidak Menular 0,6554 0,6267

Penyakit Menular 0,7366 0,7507

Kesehatan Lingkungan 0,6968 0,5430

Nilai indeks Provinsi Banten sudah lebih baik dari Nasional, namun
bermasalah pada variabel Kesehatan Reproduksi, Perilaku Kesehatan dan
Penyakit Menular.
39
Kesehatan Balita Banten

40
Apa masalah kesehatan balita?
IPKM Kesehatan Balita : 0,5682

Prevalensi/ Cakupan Prevalensi


Indikator
Banten Nasional
Gizi Buruk dan Kurang 17,16 19,63

Pendek dan Sangat Pendek 32,99 37,21

Gemuk 11,84 11,76

Cakupan Penimbangan 68,84 68,28

Imunisasi Lengkap 58,40 50,39

Kunjungan Neonatal 84,01 88,73

41
Indikator 1 Kesehatan Balita Banten:
Gizi Buruk dan Kurang

CEK LOKUS
KECAMATAN?
DESA?

42
Contoh Pemantauan Wilayah Setempat
Kasus Gizi Buruk
Kota Padang 11 kecamatan U
22 Puskesmas 3 Pusk
Pusk A
PODOREJO BERINGIN NGALIYAN
WATES
TW.SARIBAMBANKEREP 2 Desa
Jumlah kasuss gizi buruk

43
Pusk A
Analisis

Permasalahan Tindak Lanjut


• Ibu tidak membawa balita ke • Penyuluhan
Posyandu • Sweeping, jemput bola,
• Geografis sulit, cuaca kunjungan rumah
• Waktu Pelaksanaan • Menyesuaikan jadwal Posyandu
• Kurang nya kesadaran masy
• Inovasi yang meningkatkan
• Petugas kurang aktif minat ibu balita
• Petugas tidak memahami DO
gizi buruk • Pembinaan berkala Dinkes ke
Pusk
• Ekonomi
• Perilaku masyarakat – pola gizi • Pelatihan petugas
seimbang, dll • dll
44
Pertanyaan

• Bagaimana agar setiap balita dibawa ke


Posyandu?
• Bagaimana agar setiap balita gizi
buruk/kurang mendapatkan pertolongan?
• Bagaimana agar masyarakat tahu pentingnya
penimbangan?

45
Identifikasi Masalah
• Ibu/keluarga tidak bisa membawa balita ke
Posyandu
• Tidak ada petugas kesehatan
• Kader tidak aktif
• Tidak ada PMT
• Dst

46
Apa Langkah Langkah yang Harus Dilakukan ?

1. Analisis Data Capaian per bulan


2. Peta permasalahan per kabupaten/kota/kecamatan
 prioritas dan penunjang
3. Perencanaan menggunakan semua sumber dana
4. Pengaturan porsi kegiatan per sumber dana, agar
tidak overlapping/tidak terbiayai
5. Penyusunan RPK Tahunan Puskesmas
6. Breakdown POA bulanan, dengan menggunakan
analisis data PWS/surveilans per bulan

47
3. Tahap Penyusunan POA
a) Penyusunan dan penetapan masalah prioritas
 Berdasarkan data yang ada saat ini
 Mempertimbangkan masalah bulan dan tahun sebelumnya
 Bila perlu menggunakan scoring
b) Menyusun rencana kegiatan
c) Menyusun rencana anggaran
 Mengacu pada petunjuk teknis, satuan biaya umum
(daerah dan pusat), kekuatan SDM dan Waktu
d) Menyusun jadwal pelaksanaan dan menentukan
penanggungjawab

48
3. Tahap Penyusunan POA
• POA harus mencerminkan dan menjawab permasalahan
setempat
• Penyusunan POA dilaksanakan secara dinamis, bersama,
dan terpadu (azas keterpaduan)  SDM, biaya, dll
• POA memuat:
– Kegiatan rutin bulan depan
– Kegiatan “menambal” kekurangan bulan lalu
– Kegiatan antisipatif masalah kesehatan bulan depan
• POA adalah cermin kualitas lokakarya mini

49
Tentukan keg prioritas
Untuk mengatasi masalah Contoh Format POA Puskesmas

No Upaya Kegiatan Sasara Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Biaya Sumber
Kesehata n kegiatan Pelaksan Pelaksa Pelaksa Biaya
n aan naan na

1. Promkes

2. Kesling

3. KIA & KB

4. Gizi

5. P2M

Pengobat
6.
an
…………
7
….

50
Contoh POA Puskesmas Perbaikan
Puskesmas : POA
Apel
Bulan : Agustus 2014
No Upaya Kegiatan Sasa Target VolumeTercapai
Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Biaya Sumber
Keseha ran kegiatan Pelaksana Pelaksa Pelaksa na Biaya
tan 80 balita
an naan

1. KIA & 1. Balita 100 8 or x 12 -Transport Posy A -BdD A s/d -5Agus 2.400.000 APBD
KB Penimbangan balita Posy x 1 kl x Tim PKM s/d L L tPosy
balita di di 12 Rp 25.000 -Transport -Jurim A
Posyandu Posyan kader -Promkes -6 Agst
du Posy Posy B
-5 kader
Posyandu -Dst

(A-L)
2. Pelacakan Desa 12 3 or x 12 -Transport Desa A -BdD A s/d 11-12 1.800.000 BOK
validasi data Desa desa x 2 kl x BdD s/d L L Nov ’1
bumil, bulin, Rp 25.000 -Transport -2 kader 1
dan bufas kader Posyandu
Posy (A-L)
Puskesmas :
Apel
No Upaya : Kegiatan
Bulan September Sasa Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Biaya Sumber
2014Keseha ran kegiatan Pelaksana Pelaksa Pelaksa na Biaya
tan an naan

3. Sweeping Desa 20 2 or x 4 desa -Transport Desa A -BdD A s/d 16 200.000 BOK


penimbangan orang x 1 kl x Rp BdD s/d L L Sept
balita Di 4 25.000 -Transport -1 kader
Desa kader Posyandu
Posy (A-L)
51
PERMASALAHAN PENYUSUNAN
POA
1. Usulan program terlambat dimasukkan
2. Tidak melihat capaian indikator program (SPM dsb)
3. Muncul “ego program”
4. Tidak melihat potensi masalah ke depan
5. Banyak “co-past” tahun sebelumnya
6. Perubahan kegiatan di tengah perjalanan
7. Minim koordinasi antar bidang

52
VERIFIKASI DAN PENETAPAN POA
PUSKESMAS di DINKES
Sumber Dana :
PNPM (fisik dan program)
PKH (program) PPPL
ADD
CSR

LINTAS
GIZI BIDANG KESGA

Dukungan
lintas sektor
• Prioritas masalah ? (toma,toga,
• Analisis Data (PWS) ? PROMKES
• Usulan program ?
Camat,Lurah,
• Melihat secara PLKB, PKK) ??
komprehensif ?

53
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
RUK
• Terintegrasi kedalam sistem perencanaan daerah dan dalam
tataran target pencapaian akses, target kualitas pelayanan,
target pencapaian output dan outcome
• Menghilangkan kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan
peluang dari sasaran program untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang seharusnya dapat dilaksanakan secara
terintegrasi dalam satu pelaksanaan (missed opportunity).
Seperti cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) dengan
cakupan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Cakupan kunjungan
neonatal pertama (KN1) dengan cakupan imunisasi HB0,
cakupan kunjungan neonatal 1 (KN1) dengan cakupan kunjungan
nifas pertama (KF1), dan lain sebagainya.
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
RPK TAHUNAN
• Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
• Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang diusulkan dan situasi
pada saat penyusunan RPK.
• Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta
sumberdaya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
• Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas kesepakatan RPK.
• Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk matriks.
• RPK tahunan dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target pencapaiannya, dan
direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya.
• RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila dalam
hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi tertentu
(bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan kebijakan mendesak, dll) yang
harus dituangkan kedalam RPK. Perubahan RPK dilakukan dengan pendampingan dinas
kesehatan kab/kota, dan tidak mengubah pagu anggaran yang ada.
• Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat dipertanggungjawabkan
dengan baik, perlu didukung dokumen yang relevan.
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) BULANAN
P2
Rapat Dinas
P
P
E
E Pengarahan saat apel pegawai
L
R
A
G
K
E
S Pelaksanaan kegiatan dari setiap program
R sesuai jadwal
A
A
N
K LOKAKARYA
A
A
A Forum khusus MINI
N
N
BULANAN
LOKAKARYA MINI
P2
• Menilai pencapaian & hambatan yang
dijumpai pada bulan atau periode yang
lalu
P • Pemamtauan pelaksanaan rencana
P LOK LOK LOK LOK LOK LOK LOK yang LOK LOK
akan datang LOK LOK LOK
E
E
MIN
BLN
MIN
BLN
MIN
BLN
LOKMIN
MIN
BLN
MIN
BLN
MIN
BLN
MIN• Perencanaan
MIN
BLN diperlukan)
BLN
MIN
BLN
MIN
ulang yang MIN
lebih baik
BLN BLN
(bila MIN
BLN
L sesuai dengan tujuan yang
R
A
1 2 3 BULANAN
4 5 6 7 8
dicapai 9 10 11 12
G INTER INTE INTE
INTE INTE RNAL INTE INTE
K NAL & INTE INTE RNAL INTE INTE RNAL
INTE
E
S
RNA LINTAS
SEK
RNA LOKMIN
RNAL
&
SEK
RNA
L RNAL & SEKTRIBULANAN
RNAL RNAL &
RNAL
R L L • Menggalang SEK
A
TOR
TRIBULANAN
TOR TOR dan meningkatkan
TOR
kerjasama antar sektor terkait dalam
A
N pembangunan kesehatam
K • Menginformasikan & mengidentifikasi
A capaian hasil kegiatan tribulanan
A
A sebelumnya, membahas &
N memecahkan masalaha serta
N hambatan oleh LS
• RTL dan memasukan umpan balik dari
masyarakat dan sasaran program
P2
LOKMIN
BULANAN
P
P
E
E PERTAMA RUTIN
L
R
A  Tindaklanjut lokmin bulanan pertama.
G  Penggalangan tim dalam rangka
K pengorganisasian untuk dapat
 Memantau pelaksanaan kegiatan setiap bulan
E secara teratur
S terlaksananya RPK
R  Fokus utama : kesinambungan arah dan
A  Luaran :
kegiatan antara hal yang direncanakan,
A o RPK tahunan
N integrasi program dalam menyelesaikan
o RPK bulanan
K o Matriks pembagian tugas dan
masalah prioritas
A  Luaran :
A darbin
o RTL berupa RPK bulan berikutya
A o Bahan musrenbang
N o Komitmen utk melaksanakan RPK yang
N o Draft RUK tahun selanjutnya
telah disusun
o Draft Rencana Lima tahunan (bila
o Bahan yang akan disampikan pada
siklus lima tahunan)
lokmin tribulanan (bila sesuaijadwal)
P2 LOKMIN
TRIBULANAN

P
P
E
E PERTAMA RUTIN
L
R
A  Penggalangan tim dalam rangka
G
K pengorganisasian LS terkait pembangunan
E kesehatan.
S
R  Mendiskusikan usulan yang akan disampikan
 Tindaklanjut lokmin tribulanan pertama.
A dalam Musrebangmat.
A  Luaran :
N  Luaran :
o Rencana pelaksanaan kegiatan
K o Rencana kegiatan masing sector yang
A berikutnya
terintegrasi
A o Komitmen bersama untuk menindaklanjuti
o Kesepakatan bersama untuk menjalanjuti
A rencana
N hasil lokmin dalam penandatanganan
N kesepakatan
o Usulan bidang kesehatan yang disepakti
untuk dibawa pada Musrenbangmat
P
3

P
E &
PKP
P
N
E Pencapaian
E P Pelaksanaan
N Cakupan Manajemen
G E Pelayanan
G Puskesmas
E N Kesehatan
A
N I
W Kinerja Kinerja
D L Kinerja Baik Kinerja Cukup
Kurang ≤
Kinerja Baik Kinerja Cukup
Kurang <
A > 91 % 81 - 90 ≥ 8,5 5,5 – 8,4
A A 80 % 5.5
S
L I
A
A A
N
I N
N
TAHAPAN & PELAKSANAAN PDS/CA

PLAN:
• Kumpul data untuk identifikasi masalah &
sebabnya (gunakan tools)  baseline data
• Rumuskan langkah koreksinya/perbaikan
DO:
• Laksanakan rencana perbaikan, upayakan
perbaikan/peningkatannya (Improvement).
STUDY/CHECK: ACTION:
• Pelajari efek perubahan yg t’jadi • Bila upaya berhasi/sukses, stan-
thd kondisi yg ada Kumpulkan darisasikan perubahan tsb,
data baru dan bandingkan dgn • Selanjutnya upayakan perbaikan/
data dasar dulu. peningkatan terus menerus
• Lihat efek perubahan, replikasikan • Bila kurang berhasil, cari jalan lain
• Slalu upayakan sesuatu yg beda identifikasi ulang masalah/upaya.
65
MANAJEMEN PUSKESMAS
MENDUKUNG YANKES PUSKESMAS YG BERMUTU
INDIKATOR  OUTCOME
MANAJEMEN, UKM & UKP,
ELEMEN PENILAIAN/INDIKATOR

TERSTANDAR PARIPURNA
DLM INSTRUMEN AKREDITASI

CQI, USE-PDSA/PDCA
MANAJEMEN UKM & UKP,
TERSTANDAR UTAMA

MANAJEMEN UKM & UKP,


TERSTANDAR MADYA

MANAJEMEN, UKM & UKP


TERSTANDAR DASAR

MANAJEMEN, UKM & UKP,


66
TERSTANDAR PRADANA ???
DRAFT CONTOH INDIKATOR KINERJA UKM

Jenis UKM Kriteria Indikator Nilai Keterangan


Pelayanan gizi Input Ketersediaan tenaga gizi 100 %
sesuai PMK No 75/2014

Proses Balita gizi buruk yang 100 %


mendapat perawatan
Pelaksanaan klinis konsultasi ≥ 80 %
gizi sesuai dengan prosedur
Pelaksanaan posyandu ≥ 90 %
(penimbangan balita) sesuai
dengan rencana
Output Cakupan pemberian 100 %
makanan pendamping ASI
pada usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi ≥ 90 %
Pencapaian SKDN
Promosi Kesehatan Input Ketersediaan tenaga Sesuai PMK 75/2014
promosi kesehatan
Ketersediaan kit penyuluhan ≥ 90 %
Proses Pelaksanaan kegiatan ≥ 90 %
penyuluhan kesehatan di
luar gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan ≥ 90 %
penyuluhan kesehatan di
dalam gedung sesuai
rencana
Output Cakupan PHBS ≥ 65 %
Cakupan desa siaga aktif ≥ 80 %
CONTOH FORMAT PELAKSANAAN PDCA UNTUK
PROGRAM UKM

No Masalah/Hambata Analisis Rencana Pelaksanaa Hasil yang Monitor Pelaksana Koordinato


n masalah perbaikan n dicapai ing dan r UKM
perbaikan evaluasi
TERTIB ADMINISTRASI KEUANGAN PASIEN
No. Kode : SPO/ADMEN/RJ/05 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan : 01 …………
SPO No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 24/11/2015 Nama……….
Halaman : 1/1 NIP:…………….

Tertib administrasi keuangan meliputi: pencatatan penerimaan uang, dan pelaporan keuangan
Ketertiban adminstrasi keuangan pelayanan pasien puskesmas
SK Kepala Puskesmas No.002/2015 tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas
Buku Pedoman Pengelolaan Keuangan
1. Langkah-langkah:
a. Penerimaan uang dari pasien:
1). Petugas memastikan identitas pasien
2). Petugas memastikan jenis pelayanan yang diterima oleh pasien
3). Petugas menghitung jumlah pembayaran berdasarkan tariff
4). Petugas memverifikasi jenis pelayanan dan jumlah pembayaran
5). Petugas menerima uang dari pasien
6). Petugas mencatat penerimaan uang dari pasien pada buku register

a. Pelaporan keuangan pasien:


1). Pada tanggal 1 tiap awal bulan petugas memeriksa catatan penerimaan uang dari pelayanan
pasien
2). Petugas memasukkan data penerimaan uang dari pasien dalam form laporan penerimaan uang
pasien
3). Petugas memverifikasi ulang isi laporan penerimaan uang pasien
4). Jika hasil verifikasi sesuai, petugas meminta pengesahan dari Kepala Puskesmas
5). Jika hasil verifikasi tidak sesuai, petugas melakukan verifikasi ulang dan pembetulan
6). Jika hasil verifikasi sudah sesuai, petugas meminta pengesahan dari Kepala Puskesmas
7). Petugas mengirimkan data keuangan penerimaan pasien bersama dengan berkas laporan
keuangan yang lain ke Dinas Kesehatan Kabupaten

1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. Laboratorium
KESIMPULAN
• Puskesmas siap melaksanakan akreditasi bila telah
dilakukan pembinaan dengan baik oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota dan Puksesmas telah
melaksankan manajemen Puskesmas dengan baik.
• Dinas Kesehatan Kab/Kota membuat mapping
Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya untuk
ditentukan prioritas pendampingan akreditasi sesuai
kinerja Puskesmas.
• Manajemen Puskesmas menjamin tercapainya
tujuan Puskesmas secara efekstif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai