Anda di halaman 1dari 42

Pengertian Dokumentasi secara umum

 Dokumen : satu lembar atau lebih lembar kertas resmi


(official) dengan tulisan diatasnya. Atau semua warkat
asli/catatan otentik yang dapat dibuktikan/dijadikan
bukti dalam persoalan hukum.
 Dokumentasi : suatu kumpulan warkat yang disimpan
secara sistematis karena mempunyai kegunaan agar
setiap kali digunakan cepat ditemukan kembali
 Dokumentasi dalam bidang kesehatan/keperawatan :
suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi
kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan
semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan.
 Dokumentasi berisi dokumen/catatan yang memberi
bukti/kesaksian tentang sesuatu.
Dokumentasi pelayanan
kebidanan
 Dokumentasi : suatu proses pencatatan, penyimpanan
informasi, data fakta yang bermaknan dalam pelaksanaan
kegiatan manajemen kebidanan (Depkes RI, 2005)
 Dokumentasi kebidanan mencakup pencatatan dan
pelaporan dalam rangka mewujudkan asuhan kebidanan
yang profesional sehingga mutlak harus dilaksanakan dan
pada setiap tahap asuhan kebidanan diperlukan pencatatan
tentang segala sesuatu yang terjadi.
 Dokumentasi kebidanan merupakan bagian dari informasi
kesehatan secara keseluruhan sehingga harus dikelola
sebagai satu kesatuan dengan informasi-informasi lain
dalam bidang kesehatan
Secara terminologi dalam dokumentasi menurut
Frances Talaska Fischbach, 1991 sbb:
 Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang
esensial untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa
terjadi untuk sesuatu periode tertentu.
 Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang
diperhitungkan melalui lembaran, catatan/dokumen
 Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan
perawatan, mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan,
menyelenggarakan dan mengevaluasi
 Memonitor catatan secara profesional tentang data pasien,
kegiatan asuhan, perkembangan pasien menjadi sehat/sakit &
hasil dari asuhan kebidanan.
 Melaksanakan kegiatan asuhan : pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan & perawatan, mengurangi penderitaan
& perawatan pada orang yang sekarat
Tujuan dan Fungsi dokumentasi

 Tujuan Dokumentasi
1. Sebagai alat komunikasi
Koordinasi asuhan kebidanan
Mencegah informasi yang berulang-ulang
Kesalahan dapat diminimalisir
Penggunaan waktu yang lebih efisien
2. Sebagai mekanisme pertanggung gugatan
Dapat dipertanggung jawabkan kualitas dan
kebenarannya.
Secara hukum dapat melindungi tenaga kesehatan
 Sebagai metode dalam pengumpulan data
Mendeteksi kecendrungan yang mungkin terjadi
Bahan penelitian
Kemajuan pasien yang reliable dan objektif
 Sebagai sarana pelayanan secara
individual
Kekuatan, kebutuhan dan keadaan khusus
 Sebagai sarana untuk evaluasi
 Sebagai sarana untuk meningkatkan
kerjasama antar tenaga kesehatan
 Sebagai sarana pendidikan lanjutan
 Sebagai alat untuk audit
Fungsi Dokumentasi
 Sebagai dokumen yang sah
 Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan
 Sebagai dokumen yang berharga untuk mengikuti
perkembangan dan evaluasi pasien, contoh : TD, Suhu
 Sebagai sumber data yang penting untuk penelitian dan
pendidikan
misalnya : untuk mengetahui penyebab pre eklampsi,
berdasarkan :
- Primi/multi
- Usia berapa Untuk tahun yang lewat
- ANC
Untuk tahun yang akan datang mengajukan proposal dulu
untuk data-data primer.
Lanjutan

 Sebagai suatu sasaran bagi bidan dalam


peranannya sebagai pembela pasien
misalnya : Bila terjadi penganiayaan oleh suami
(kita kembali ingat apa wewenang bidan/peran
bidan sebagai advokasi/pembelaan)
Prinsip-Prinsip Dokumentasi
 Dokumentasi segera dikerjakan setelah pengkajian
pertama, juga setiap langkah asuhan
 Bila memungkinkan, kutip setiap kalimat klien/keluarga
 Pastikan kebenaran setiap data yang akan ditulis
 Bedakan informasi yang objektif dan penafsiran
 Dokumentasikan dengan baik bila terjadi hal-hal sbb :
Perubahan kondisi klien/bila timbul masalah baru
Respon klien terhadap tindakan/asuhan dan bimbingan
 Hindari dokumen yang baku, karena klien unik sehingga
masalah yang timbul berbeda
 Hindari penggunaan terminologi yang tidak jelas
 Data ditulis secara sah dengan menggunakan tinta (hitam)
 Bila salah tulis, coret & jangan dihapus, tulis data dengan
benar
 Setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu, tanda
tangan dan nama jelas
Lanjutan
 Dapat dibuat catatan secara singkat, kemudian
dipindahkan secara lengkap (dengan nama & identitas
yang jelas)
 Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan
 Hasil observasi/perubahan yang nyata harus segera
dicatat
 Dalam keadaan emergensi dan bidannya terlibat
langsung dalam tindakan, perlu ditugaskan seseorang
khusus untuk mencatat semua tindakan secara
berurutan
Prinsip pencatatan ditinjau dari isi :

mempunyai nilai administrasi, hukum, ekonomi


edukasi, dokumen, penelitian.
Prinsip pencatatan ditinjau dari teknik pencatatan :
• nama, tinta hitam, jika singkatan harus yang
sudah disepakati, simbol, tanggal, jam
tindakan/observasi, sesuia kenyataan, tidak
ada interpretasi, nama jelas biala ada
pesanan, hasil/temuan harus jelas, jika
interpretasi data obyektif harus didukung
oleh observasi, bila ada kolom harus diisi #
boleh kosong, paraf & nama jelas, # tip ex
Ruang Lingkup Dokumentasi
Lingkup Tempat : Dokumentasi
rawat jalan, dokumentasi rawat
inap, dokumentasi emergensi dan
dokumentasi pelayanan di
puskesmas
Lingkup kegiatan : Pengkajian
data dasar, problem dan
diagnosis, rencana perawatan,
catatan perkembangan.
Istilah dalam Dokumentasi
 Dokumentasi juga dikenal sebagai Charting, Recording dan Record Keeping
 Dokumentasi merupakan kumpulan, penyimpanan, desiminasi dari catatan
informasi dalam sistem yang terintegrasi untuk penggunaan yang efisien
dan mudah diterima
 Merupakan persiapan dan catatan komunikasi mendorong untuk
membuktikan suatu informasi/kejadian
 Chart
- sebuah dokumentasi yang memberikan informasi yang berguna bagi pasien
dan informasi tentang perawatan kesehatannya
- Sebuah grafik yang terdapat pada suatu papan yang memperlihatkan suatu
pertukaran dan variasi dari temperatur, nadi, pernapasan dan tekanan
darah.
 Record
- Catatan yang berisi tentang kejadian otentik kegiatan, pernyataan dan
transaksi
- Informasi yang berisi kenyataan kejadian dalam pelayanan yang diberikan
- Penulisan tentang kenyataan yang menggambarkan tentang pelayanan
yang otentik dan legal
Aspek legal dalam dokumentasi
 Medical record pasien menurut hukum harus disiapkan
sebagai arsip yang dapat digunakan kapan saja
pada saat diperlukan ada kekuatan hukum
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendokumentasian
sehubungan dengan legal aspek :
1. Informasi dalam status adalah milik pasien
2. Gunakan tinta hitam dalam membuat dokumentasi
3. Tidak boleh menghapus data
4. Apabila salah tulis cukup dicoret dan diparaf
5. Kekuatan hukum dapat digunakan untuk
menuntut orang yang memalsukan data
Data tidak boleh disalin ulang karena dapat
dibuktikan bahwa tulisan yang dibuat tinta
baru/lama, kalau diganti, tulis copy. Kalau
ada halaman kosong dicoret saja
6. Jangan meninggalkan halaman kosong tanpa
garis
7. Bila pernyataan selesai pada pertengahan
halaman buatlah garis lalu coret
8. Bila harus mengcopy seluruh halaman
buatlah tanda sialang terlebih dahulu,
kemudian baru dibuat laporan yang baru.
Data yang lama tidak boleh dibuang dan
pada halaman yang baru dituliskan “copy”
9. Judul-judul harus lengkap
10. Semua formulir khusus harus ada
tandatangan pasien, misalnya pasien pulang
paksa, persetujuan tindakan, informed
consent.
11. Bila ada catatan yang tidak jelas,
tertinggal boleh ditambahkan kemudian,
tetapi harus ditulis kapan ditambahkan
dan kapan seharusnya dibuat.
Menghilangkan data dapat
mengakibatkan licenci dicabut
12. Orang yang menulis dokumen harus
bertanggung jawab terhadap isi dokumen
Lanjutan
1. Pedoman pencatatan data yang relevan menurut hukum
a.Memahami dasar hukum dari tuntutan malpraktek yang mungkin
melibatkan para bidan/perawat
b.Memberikan informasi kondisi klien secara tepat, misalnya :
- Catat hasil tindakan yang diberikan dan kebutuhan keperawatan
lebih lanjut
- Catat hasil evaluasi minimal 1 x setiap giliran jaga
- Waspadai perubahan-perubahan yang terjadi pada klien
- Buat catatan singkat tentang komunikasi perawat /bidan dengan
dokter dan tindakan yang telah dilakukan
c. Memperlihatkan fakta-fakta secara tepat dan akurat mengenai
proses asuhan yang diberikan
Perhatikan terhadap situasi perawatan
klien dan catat secara rinci meliputi :

 Klien dengan masalah kesehatan yang


komplek
 Situasi perawatan klien yang dikaitkan
dengan kemungkinanan tuntutan hukum atau
gugatan kepada bidan karena kelalaiannya
 Perawatan klien yang berpenyakit akut yang
memerlukan perawatan lebih intensif
2. Upaya membuat pencatatan yang baik

 Singkat, jelas dan mudah dibaca


 Menggunakan ejaan yang tepat
 Bedakan antara observasi dan interpretasi
 Cantumkan kapan/waktu catatan dibuat
 Ada tanda tangan dan nama terang
 Tidak menulis ulang
 Tidak menghapus pernyataan yang sudah ditulis
3. Pelaporan yang baik ada persyaratan antara lain

 Dimulai dengan nama klien


 Hanya berisi informasi yang berhubungan dengan
asuhan kebidanan klien
 Isi laporan tepat dan pasti
 Laporkan bagian demi bagian
 Bila yang dilaporkan serangkaian peristiwa buat
secara kronologis
 Pilihlah informasi yang ada hubungan dengan
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
4. Arti hukum dari kondisi klien
 Gugatan hukum pada umumnya menyangkut
gangguan fisik (kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja) maupun kelalaian petugas kesehatan ---
diajukan ke pengadilan baik perdata maupun pidana.
contoh tuntutan perdata : seorang wanita muda
menderita luka bakar serius pada alat kandungannya
karena ledakan saat bekerja di pabrik dan
menggugat pihak pabrik.
Catatan di ruang IRD tentang luka bakar tersebut
sebagai bukti selama persidangan yang memberikan
kesaksian tentang luas/derajat luka bakar, perawatan
dan pengobatan luka bakar
5. Metode pembuatan charting yang
dapat dipertahankan secara
hukum

 Pembuatan catatan
yang memenuhi
standar perawatan
yang ditetapkan
merupakan bentuk
perlindungan diri
yang sah dari
gugatan hukum
6. Keadaan umum yang memberi kecendrungan tuntutan
pengadilan.

 Kesalahan dalam pelaksanaan administrasi


pengobatan (pengobatan yang salah
dosis/teknik yang salah)
 Kelalaian dalam mengangkat, menghilangkan
benda asing setelah operasi
 Kelalaian yang mengakibatkan luka bakar
 Kegagalan dalam menggunakan teknik-teknik
aseptik
 Kelalaian dalam membuat catatan yang
benar/baik
 Kelalaian dalam menyampaikan
informasi/masalah kepada dokter atau orang
lain yang ditunjuk
7. Unsur kelalaian yang harus dapat dibuktikan oleh penggugat

 Kelalaian menjalankan kewajiban mengikuti standar


 Kelalaian dalam mengikuti standar perawatan yang
ditetapkan
 Hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kecelakaan
 Gangguan nyata sebagai akibat dari kelalaian
Berbagai sumber dapat digunakan untuk menentukan
standar pelayanan yang harus dipatuhi oleh tenaga
kesehatan :
a. Undang-undang praktek
b. Kebijaksanaan dan prosedur dalam sebuah lembaga
c. Diskripsi kerja
d. Buku pedoman askeb /askep dan artikel-artikel atau jurnal
e. Standar-standar dari badan-badan
f. Kesaksian ahli
Untuk memahami charting secara legal,
dimulai dengan pemahaman definisi dasar
sbb :
 Legal/sah : Disahkan menurut hukum
 Kesalahan : kerugian individu yang dapat
diberikan ganti rugi menurut hukum, biasanya
berupa sejumlah hukum
 Kelalaian : kegagalan menjalankan perawatan
dengan baik/wajar (tidak melampaui standar
 Malpraktek : kelalaian profesi/kegagalan
memenuhi standar yang harus dijalankan oleh
seorang tenaga profesional
Lanjutan
 Standar kebidanan : standar prilaku
asuhan kebidanan yang harus dipatuhi
oleh seorang bidan profesional
 Kewajiban : tuntutan hukum bagi
seseorang untuk mematuhi standar
pelayanan guna melindungi orang lain dari
resiko ganggutan yang tidak wajar
 Pelanggaran : kegagalan untuk
menjalankan kewajiban
 Kelalaian kasus : kelalaian yang
menyebabkan gangguan nyata pada
seseorang
 Liabilitas : Keputusan hukum bahwa
seseorang bertanggung jawab atas
gangguan pada orang lain dan diwajibkan
untuk membayar ganti rugi
Manfaat Dokumentasi Kebidanan
• Aspek administrasi
kapan pasien cuti, kapan pasien melahirkan
• Aspek hukum
akte kelahiran/surat keterangan lahir
• Aspek pendidikan
ijazah, pendidikan/alumni, nim, tahun dan
sebagainya (dari universitas tertentu aspal)
• Aspek penelitian
• Aspek ekonomi
Pemakaian obat tidak dicatat
• Aspek manajemen
Bisa untuk melanjutkan, kalau diteruskan orang
lain (petugas) nyambung
Lanjutan
 Sebagai dokumen yang sah dan sebagai dokumen yang
berharga untuk mengikuti pernyataan dan evaluasi
pasien : Aspek administrasi
 Sebagai sarana komunikasi antar nakes : Aspek
ekonomi
 Sebagai sumber data yang penting untuk penelitian,
pendidikan : Aspek pendidikan/penelitian
 Sebagai bukti bila terjadi gugatan(advocate) : Aspek
hukum
Manfaat dokumen dapat dirasakan bagi :
 Pasien
Informasi yang lengkap memungkinkan dapat menerima perawatan
yang diinginkan, memungkinkandokter menegakkan diagnosa yang
tepat sebagai dasar untuk memberi pengobatan secara tepat pula.
 Dokter/Bidan/Perawat
Pengobatan asuhan kebidanan/keperawatan yang tepat menjaga,
meningkatkan mutu pelayanan, informasi yang lengkap merupakan
penghematan waktu bagi tenaga kesehatan
 Riset
Informasi yang lengkap mengandung sumber materi ilmiah yang
dipercaya melalui penelitian-penelitian & memungkinkan tenaga yang
profesional mempelajari, mengevaluasi dan mengembangkan dunia
ilmu kesehatan untuk lebih menuju kepada yang lebih kompleks
 Manfaat lainnya adalah sebagai suatu sarana bagi bidan dalam
peranannya sebagai pembela (advocate) pasien, misalnya dengan
catatan yang teliti pada pengkajian dan pemeriksaan dapat membantu
pasien misalnya pada kasus penganiyaan, pemerkosaan dsb yang
dapat membantu polisi dalam pengusutan dan pembuktian
Komunikasi, proses dan standar Dokumentasi

Kemampuan berkomunikasi penting bagi


bidan yang digunakan dalam pelayanan
asuhan kebidanan yang efektif karena
melibatkan bidan, pasien dan tim
kesehatan lainnya.
Untuk menegakkan diagnosa dan
memberikan asuhan kepada masalah-
masalah aktual dan potensial, seperti
gambar 1 & 2 :
• Gambar 1

Komuni Manajemen Standar


kasi kebidanan Dokumentasi

• Gambar 2 (Komponen model gabungan)

Kemampuan Kemampuan Kemampuan


Menulis Mendokumentasi membuat
Komunikasi Manajemen kebidanan standar dokumentasi
Model Dokumentasi Fischbach
 Kemampuan untuk menulis komunikasi yang
efektif adalah penting dalam
mendokumentasikan praktek kebidanan
 Manajemen kebidanan inti dari praktek
kebidanan yang menyapkan kerangka kerja
untuk pendokumentasian seluruh kegiatan
bidan sehingga langkah-langkah dari
manajemen kebidanan dapat tergambarkan
 Standar dokumentasi menentukan pedoman
dan policy sebagai suatu aturan. Kemampuan
untuk standar dokumentasi adalah penting
untuk membuktikan pelaksanaan standar
melalui keakuratan, waktu dan catatan.
Standar Dokumentasi
 Standar merupakan sebuah ukuran/model yang
harus dilaksanakan meliputi kualitas,
karakteristik, sifat dan penampilan dari suatu
kegiatan pelayanan.
 Nilai dari suatu standar dinyatakan oleh suatu
bukti yang digunakan secara konsisten dan
dievaluasi.
 Standar pendokumentasian mencerminkan
bahwa standar yang mempengaruhi dan
mengatur praktik pendokumentasian kebidanan.
Lanjutan
Pasien/Konsumen
 Jelaskan ide bahwa tanggung gugat untuk pelayanan
yang berkualitas adalah bagian yang penting dalam
praktik kebidanan
 Meningkatkan kepuasan pasien dengan menjelaskan
elemen dari praktik kebidanan
 Jelaskan hak-hak konsumen sebagai tanggung jawab
individu untuk kebutuhan kesehatan personal
 Jelaskan kepada konsumen/pemeriksaan sebuah model
manajemen kebidanan yang diinginkan, pemeriksaan
dari profesi kebidanan
 Jelaskan kebutuhan untuk pelayanan kebidanan &
gambarkan keuntungan-keuntungannya.
Lanjutan
Bidan
 Siapkan pedoman untuk masalah tanggung
gugat yang profesional kepada bidan
 Tingkatkan kepuasan bidan dengan
menjelaskan protocol untuk praktik kebidanan
 Siapkan criteria hasil sebagai pelaksanaan
asuhan kebidanan dapat dievaluasi
 Siapkan perangkat kerja untuk sebuah
pendekatan yang sistematis dalam mengambil
keputusan dan praktik kebidanan
 Jelaskan bahwa konstribusi yang dibuat oleh
bidan termasuk lingkup pelayanan kesehatan
Hukum dan Etika dalam
Pendokumentasian
 Hukum dan Etika terdiri dari 2 kelompok,
untuk melindungi hak-hak perorangan
meminimalkan potensial terjadinya kesalahan
dan panduan dalam melakukan tindakan.
 Hukum merupakan pedoman-pedoman yang
harus dipatuhi agar tidak terjadi denda ataupun
penahanan.
 Etika merupakan dasar-dasar pedoman
bagaimana kita diharapkan berbuat,
kepercayaan atau kewajiban.
4 prinsip etika yang berhubungan dengan
masalah-masalah dalam pendokumentasian
termasuk :
• Autonomy
• Beneficence
• Justice
• Fidelery
Keterangan :
• Autonomy : merupakan suatu hal dimanan kita menghargai hak-hak
orang lain, dimana memberikan hak-hak mereka untuk membuat
pertimbangan dan pilihan tindakan prinsip-prinsip autonomy mendasari
secara legal terhadap informed consent sebelum memerintahkan,
penolakan ataupun pengobatan privacy dan rahasia dalam akses untuk
catatan.
• Beneficence : merupakan tugas yang baik untuk menolong mereka dan
membuat mereka lebih interest, agar tidak terjadi kesalahan.
• Justice : memberikan penyaluran kebenaran terhadap manfaat dan
pokok-pokok dalam komunitas
• Fidelety : merupakan kesetiaan dimanan termasuk masalah-masalah
yang sebenarnya, kepercayaan dan pemeliharaan sumpah. Prinsip ini
mendasari respek dalam hubungan antara petugas/pasien.
Menurut Potter dan Perry (1989) memberikan
panduan legal sebagai petunjuk cara
mendokumentasikan dengan benar, sbb :
 Jangan menghapus, menggunakan tipp-ex atau mencoret
tulisan yang salah ketika mencatat, karena akan tampak
seakan-akan petugas mencoba menyembunyikan informasi
akan merusak catatan. Cara yang benar adalah dengan
membuat suatu garis pada tulisan yang slah, tulis kata “slah”
lalu diparaf, kemudian tulis catatan yang benar.
 Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik
klien/tenaga kesehatan yang lain, karena pernyataan dsb
dapat digunakan sebgai bukti prilaku tidak profesional atau
askeb yang tidak bermutu.
 Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin, karena
kesalahan menulis dapat diikuti dengan kesalahan tindakan.
Jadi jangan tergesa-gesa melengkapi catatan, pastikan
informasi akurat.
 Catat hanya fakta, catatan harus akurat dan dapat
dipercaya. Pastikan apa yang ditulis adalah fakta,
jangan berspekulasi atau menulis perkiraan saja.
 Jangan biarkan bagian kosong pada catatan petugas,
karena orang lain dapat menambahkan informasi
yang tidak benar pada bagian kosong tersebut. Buat
garis horizontal sepanjang bagian kosong dan paraf
dibagian bawahnya.
 Semua catatan harus dapat dibaca dan ditulis
dengan tinta, karena tulisan yang tidak terbaca
dapat disalahtafsirkan. Sehingga menimbulakan
keslahan dan dapat dituntut dipengadilan.
Lanjutan
 Jika anda mempertanyakan suatu instruksi, maka catat bahwa
anda mengklasifikasikan karena jika petugas melakukan
tindakan yang dilakukan tidak benar dapat dituntut karena
bertindak sebagai dokter. Jangan menulis-”dokter membuat
kesalahan”, tetapi tulis : “dokter jaga sedang dihubungi untuk
mengklarifikasi instruksi”
 Tulis untuk diri sendiri karena petugas bertanggung jawab atas
informasi yang ditulis, jadi jangan menulis untuk orang lain
 Hindari penggunaan penulisan yang bersifat umum seperti
“keadaan tidak berubah”karena informasi yang spesifik tentang
kondisi klien atau kasus bias secara tidak sengaja terhapus,
jika informasi terlalu umum. Oleh karena itu tulis dengan
lengkap singkat dan padat.
 Mulai dokumentasikan anda dengan waktu, dan akhiri dengan
tanda tangan, serta ciri anda.pastikan semua kejadian dicatat
dengan benar dan ditandatangani, karena tanda tangan
menunjukkan orang yang bertanggung jawab atas
dokumentasi tersebut.
 Jangan tunggu sampai akhir giliran dinas untuk mencatat
perubahan penting yang terjadi beberapa saat yang lalu.
Status Kesehatan :
• Gizi
Status wanita dalam • Peny. Infeksi/Parasit
keluarga & masy : • Peny. Menahun Kehamilan
• Riwayat komplikasi
• pendidikan kehamilan
• pekerjaan
• pendapatan
•Sosial/legals Status Reproduksi :
• Umur
• Paritas
Status keluarga • Status marital
Komplikasi :
dalam masyarakat : • Perdarahan
• Pendapatan kelg • Infeksi
• Tanah Akses terhadap yankes :
• Pendidikan • Lokasi
• Pre-eklampsi
• Pekerjaan • Jenis Pelayanan • Eklampsia
yang tersedia
• Kualitas pelayanan
• Partus macet
Status masyarakat : • Akses terhadap informasi • Ruptur Uteri
• Kesehatan
• Sumber daya Prilaku pely. Kes :
• Transportasi • KB
• ANC
• Pely. Prslinan
• Pely. Tradisional
• Abortus provokatus
Mati / Cacat
Faktor – faktor yang
Tidak diketahui/
tidak diperkirakan

Anda mungkin juga menyukai