TUJUAN PENELITIAN :
Tujuan dari mini project ini adalah untuk mengetahui prevalensi
penyakit tidak menular serta perilaku merokok di Desa Tengkapak
berdasarkan hasil survey PIS-PK di Puskesmas Tanjung Selor,
meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan usaha promotif,
pereventif serta mengurangi angka perokok aktif.
MANFAAT PENELITIAN :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai
prevalensi penyakit tidak menular serta perilaku merokok di Desa
Tengkapak. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk
tindak lanjut PIS-PK Puskesmas Tanjung Selor serta dapat dijadikan
acuan utuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
KEASLIAAN PENELITIAN :
• Virdasari, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul Analisis
Kegiatan Pendataan Keluarga Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas Kota Semarang (Studi Kasus
pada Puskesmas Mijen).
• Tim Puslitbang sumber daya & pelayanan kesehatan Manado
(2017) melakukan penelitian dengan judul Hasil Riset
Implementasi PIS-PK di Kab. Lampung Selatan.
PROFIL PENYAKIT TIDAK
PUSKESMAS
PIS-PK MENULAR
KERANGKA
KONSEP
Posyandu Ds Tengkapak,
Kab. Bulungan, Kaltara
Senin, 29 April 2019
Subyek
Penelitian
Populasi Penelitian
Populasi target
adalah seluruh
warga RT 05 & RT
06 Ds Tengkapak Kriteria
Inklusi &
Ekslusi
Ekslusi
Inklusi
•Warga yg bukan dari RT
Seluruh warga RT 05- 05-06
06 Ds Tengkapak telah •Belum dilakukan survey
dilakukan survey PIS-PK PIS-PK
•Pindah KK dan/atau
meninggal
Teknik Pengambilan
Sampel
Purposive sampling
Prosedur Penelitian
Pre-tes Post-tes
Pengetahuan Total Total
Kurang Sedang Baik Kurang Sedang Baik
Jumlah 6 8 15 29 2 4 23 29
Hasil Penelitian
Jumlah Perokok Warga RT 05-06 Ds Tengkapak
Perokok Aktif Pasif Total
Laki-laki 6 8 14
Perempuan 2 22 24
Total 8 30 38
Jumlah 4 1 3 8
Hasil Penelitian
Jumlah Penderita Hipertensi
TD >140/90 mmHg Laki-laki Perempuan Total
Jumlah 4 12 16
• Rokok
- Perokok aktif berjumlah sebanyak 8 org memiliki
keinginan untuk berhenti merokok, kami menyarankan
datang ke poli KBM (Klinik Berhenti Merokok) untuk terapi
lanjutan, sebelumnya telah diberikan terapi SEFT
- Beberapa alasan utk mengakhiri perilaku merokoknya
(Kesehatan, Penerimaan Sosial, Biaya, menjadi Panutan
bagi keluarga, demi Usia Lanjut)
• Terapi SEFT
- Terdapat 5 responden yang diberikan terapi SEFT
selama ±15 menit
- Beberapa mengatakan adanya perasaan tidak nyaman
(lidah terasa pahit) saat menghisap rokok
- Kendala saat melakukan terapi yaitu ruangan kurang
kondusif (idealnya ruang privasi yg nyaman agar dapat
fokus berkonsentrasi)
• Hipertensi
- Jumlah 16 orang
- Penyebabnya berobat kurang teratur, dengan alasan
bekerja & konsumsi obat bila ada keluhan serta bila
ada jadwal pengobatan posyandu lansia.
• Hiperkolesterolemia
- Jumlah 7 orang
- Faktor risiko: tidak dapat diubah (usia & genetik),
dapat diubah (pola hidup, pola makan yg tinggi kadar
lemak jenuh & kebiasaan merokok)
- Meningkatkan risiko terjadi penyakit jantung &
pembuluh darah
• Gas Karbon Monoksida, terdapat beberapa hal dapat
mempengaruhi hasil:
- Sensitivitas alat (perlu kaliberasi)
- Cara Menggunakan Alat dengan tepat
- Kemampuan Responden untuk memahami dan
mengikuti arahan
KESIMPULAN
Bagi puskesmas
Hasil dari penelitian ini bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan pelatihan
bagi tenaga kesehatan maupun kader yang ditunjuk sebagai pelaksana program agar
terjadi komunikasi yang lebih efektif dan memaksimalkan pemberian intervensi dalam
upaya tindak lanjut dan monitoring pelayanan perilaku hidup sehat
SARAN
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk masyarakat Desa Tengkapak agar
dapat meningkatkan upaya pencegahan penyakit tidak menular dan dapat membuat
Kawasan – Kawasan bebas asap rokok ditempat umum.
Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan kegiatan
inovasi sebagai tindak lanjut hasil survey PIS-PK yang berguna untuk meningkatkan
IKS. Juga untuk mempertimbangkan kebijakan terkait upaya pencegahan penyakit
tidak menular, antara lain: angka bebas asap rokok, aktivitas fisik, dan makan sayur
dan buah.