Anda di halaman 1dari 37

Disusun Oleh:

• dr. Debby Elvira


• dr. Nabila Rasyida F
• dr. Septhiani Monawarah
• dr. Bahtiar Rizki
• dr. Egy Pradana Y

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS TANJUNG SELOR 2019
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar
utama, yaitu (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan
kesehatan, dan (3) pelaksaanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan


kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif,
serta pemberdayaan masyarakat.

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk


meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam
gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya.
Keluarga dijadikan fokus dalam pendekatan pelaksanaan program
Indonesia Sehat karena menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi
keluarga, yaitu (1) fungsi afektif, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi reproduksi,
(4) fungsi ekonomi, (5) fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan.

Kegiatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang


dilakukan di Puskesmas Tanjung Selor dimulai sejak awal 2018. Puskesmas
Tanjung Selor memiliki wilayah kerja di 3 desa dan 3 kelurahan yang terdiri
dari Desa Tengkapak, Desa Jelarai, Desa Gunung Seriang, Kelurahan
Tanjung Selor Hilir, Kelurahan Tanjung Selor Hulu, dan Kelurahan Tanjung
Selor Timur.

Berdasarkan hasil pelaporan monitoring yang telah dilakukan sampai bulan


Desember 2018, terdapat kunjungan rumah di Desa Tengakapak sebanyak
6 RT. Berdasarkan hasil monitoring pada seluruh wilayah RT pada Desa
Tengkapak didapatkan dua RT yang memiliki indikator yang belum optimal,
yaitu pada RT 5 dan RT 6. Indikator tersebut terkait dengan anggota
keluarga tidak ada yang merokok dan pengendalian penyakit tidak
menular.
Terdapat sebanyak 32 anggota KK (Kartu Keluarga) pada RT 5 Desa
Tengkapak, dengan hasil Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada anggota
keluarga yang merokok sebanyak 43.75%, dan penderita hipertensi
sebanyak 60.00%. Pada RT 6 terdapat jumlah anggota KK sebanyak 44
KK dengan hasil IKS pada anggota keluarga yang merokok sebanyak
37.83%, dan penderita hipertensi sebanyak 63.63%.

Berdasarkan hasil tersebut maka kami melakukan tindak lanjut


monitoring berupa pemeriksaan status merokok dan hipertensi,
melakukan penyuluhan, serta memberikan terapi merokok pada
warga RT 5 dan RT 6, Desa Tengkapak.
RUMUSAN MASALAH :
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang diangkat
pada mini project ini adalah “Bagaimana monitoring pelayanan
penyakit tidak menular dan perilaku merokok di Desa Tengkapak
berdasarkan hasil survey PIS-PK di Puskesmas Tanjung Selor?”

TUJUAN PENELITIAN :
Tujuan dari mini project ini adalah untuk mengetahui prevalensi
penyakit tidak menular serta perilaku merokok di Desa Tengkapak
berdasarkan hasil survey PIS-PK di Puskesmas Tanjung Selor,
meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan usaha promotif,
pereventif serta mengurangi angka perokok aktif.
MANFAAT PENELITIAN :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai
prevalensi penyakit tidak menular serta perilaku merokok di Desa
Tengkapak. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk
tindak lanjut PIS-PK Puskesmas Tanjung Selor serta dapat dijadikan
acuan utuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

KEASLIAAN PENELITIAN :
• Virdasari, et al (2018) melakukan penelitian dengan judul Analisis
Kegiatan Pendataan Keluarga Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas Kota Semarang (Studi Kasus
pada Puskesmas Mijen).
• Tim Puslitbang sumber daya & pelayanan kesehatan Manado
(2017) melakukan penelitian dengan judul Hasil Riset
Implementasi PIS-PK di Kab. Lampung Selatan.
PROFIL PENYAKIT TIDAK
PUSKESMAS
PIS-PK MENULAR

ROKOK TERAPI SEFT


 Profil Puskesmas Tanjung Selor

• Wilayah kerja Puskesmas seluas ± 2.821,04 km2 terbentang dari


batas utara UPT I Tanjung Buka sampai batas selatan Desa
Gunung Seriang, sedangkan dari batas barat kelurahan Tanjung
Selor Hulu sampai batas Timur Desa Jelarai Selor.

• Dengan batas-batas wilayah kerjanya ; Sebelah utara wilayah


Puskesmas Salimbatu, sebelah selatan wilayah Puskesmas Long
Beluah, sebelah barat wilayah UPT Puskesmas Tanjung Palas,
dan sebelah timur wilayah UPT Puskesmas Bumi Rahayu.
 Program Indonesia Sehat – Pendekatan
Keluarga (PISPK)
Program Indonesia Sehat – Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
merupakan singkatan dari Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga. PIS-PK merupakan salah satu cara puskesmas
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga.

Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh puskesmas


yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan,
dengan target keluarga, didasarkan pada data dan informasi dari
profil kesehatan keluarga.
Dalam rangka pelaksanaan Program Indonesia Sehat telah disepakati 12
indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua
belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif.
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6. Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standard.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
 PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Hipertensi
2. Diabetes Mellitus
3. Penyakit Jantung Koroner
4. Dislipidemia

KERANGKA
KONSEP

Monitoring pelayanan penyakit tidak menular dan


perilaku merokok berdasarkan hasil survey PIS-PK
di Puskesmas Tanjung Selor tidak bisa diketahui
HIPOTESIS
hanya dengan melakukan wawancara.
DESAIN PENELITIAN

Kualitatif dgn pendekatan deskriptif

Tempat & Waktu Penelitian

Posyandu Ds Tengkapak,
Kab. Bulungan, Kaltara
Senin, 29 April 2019
Subyek
Penelitian

Populasi Penelitian

Populasi target
adalah seluruh
warga RT 05 & RT
06 Ds Tengkapak Kriteria
Inklusi &
Ekslusi

Ekslusi
Inklusi
•Warga yg bukan dari RT
Seluruh warga RT 05- 05-06
06 Ds Tengkapak telah •Belum dilakukan survey
dilakukan survey PIS-PK PIS-PK
•Pindah KK dan/atau
meninggal
Teknik Pengambilan
Sampel

Purposive sampling
Prosedur Penelitian

•Mengumpulkan warga yg Pengumpulan Data


tlah di survey oleh tim PIS-PK
•Wawancara dgn
•Mengadakan pertemuan utk instrumen kuesioner
pemeriksaan PTM dan status
merokok

Jenis Data Sumber Data


•Kualitatif
-Observasi Para responden RT 05-06 Ds
-Wawancara Tengkapak berupa data
primer didapat langsung dari
•Kuantitatif hasil observasi, analisis &
-Data diskrit dan kontinu wawancara terpimpin
Hasil Penelitian
Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Dewasa 16
Lansia 17
Manula 5
Total 38

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Jumlah 13 25 38

Hasil Quassy Experimental (P1 – X – P2) terkait Pengetahuan Bahaya Rokok

Pre-tes Post-tes
Pengetahuan Total Total
Kurang Sedang Baik Kurang Sedang Baik

Jumlah 6 8 15 29 2 4 23 29
Hasil Penelitian
Jumlah Perokok Warga RT 05-06 Ds Tengkapak
Perokok Aktif Pasif Total
Laki-laki 6 8 14
Perempuan 2 22 24
Total 8 30 38

Derajat Perokok Aktif Warga RT 05-06 Ds Tengkapak

Perokok Aktif Derajat Ringan Derajat Sedang Derajat Berat Total

Jumlah 4 1 3 8
Hasil Penelitian
Jumlah Penderita Hipertensi
TD >140/90 mmHg Laki-laki Perempuan Total
Jumlah 4 12 16

Jumlah Penderita Hiperkolesterolemia


Kolesterol >200 Laki-laki Perempuan Total
mg/dl
Jumlah 3 4 7
CO Analyzer

Jumlah Hasil Pemeriksaan Gas Karbon Monoksida


Gas CO >4 mol Laki-laki Perempuan Total
Jumlah 4 4 8
Pembahasan

• Jumlah Responden, jumlah kehadiran ½ dari jumlah


penduduk RT 05 & RT 06, hal tsb dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal:
- Faktor cuaca
- Sarana dan Prasarana
- Komunikasi

• Rokok
- Perokok aktif berjumlah sebanyak 8 org memiliki
keinginan untuk berhenti merokok, kami menyarankan
datang ke poli KBM (Klinik Berhenti Merokok) untuk terapi
lanjutan, sebelumnya telah diberikan terapi SEFT
- Beberapa alasan utk mengakhiri perilaku merokoknya
(Kesehatan, Penerimaan Sosial, Biaya, menjadi Panutan
bagi keluarga, demi Usia Lanjut)

• Terapi SEFT
- Terdapat 5 responden yang diberikan terapi SEFT
selama ±15 menit
- Beberapa mengatakan adanya perasaan tidak nyaman
(lidah terasa pahit) saat menghisap rokok
- Kendala saat melakukan terapi yaitu ruangan kurang
kondusif (idealnya ruang privasi yg nyaman agar dapat
fokus berkonsentrasi)
• Hipertensi
- Jumlah 16 orang
- Penyebabnya berobat kurang teratur, dengan alasan
bekerja & konsumsi obat bila ada keluhan serta bila
ada jadwal pengobatan posyandu lansia.

• Hiperkolesterolemia
- Jumlah 7 orang
- Faktor risiko: tidak dapat diubah (usia & genetik),
dapat diubah (pola hidup, pola makan yg tinggi kadar
lemak jenuh & kebiasaan merokok)
- Meningkatkan risiko terjadi penyakit jantung &
pembuluh darah
• Gas Karbon Monoksida, terdapat beberapa hal dapat
mempengaruhi hasil:
- Sensitivitas alat (perlu kaliberasi)
- Cara Menggunakan Alat dengan tepat
- Kemampuan Responden untuk memahami dan
mengikuti arahan
KESIMPULAN

• Angka prevalensi penderita hipertensi di RT 5 dan RT 6 Desa


Tengkapak sebanyak 16 orang dari total responden penelitian
38 orang.
• Angka prevalensi penderita hiperkolesterol di RT 5 dan RT 6
Desa Tengkapak sebanyak 7 orang.
• Angka prevalensi penderita diabetes melitus dengan glukosa
darah sewaktu > 200 mg/dl di RT 5 dan RT 6 Desa Tengkapak
berjumlah 2 orang.
• Perokok pasif di RT 5 dan RT 6 Desa Tengkapak lebih banyak
dibandingkan perokok aktif.
• Upaya untuk mengurangi angka perokok aktif dilakukan terapi
SEFT pada kelompok perokok aktif sebanyak 8 orang.
SARAN

Bagi peneliti lain


Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk
mengembangkan dan meningkatkan penelitian selanjutnya. Penambahan jumlah
subyek dapat dipertimbangkan agar memperoleh data untuk diolah dengan lebih baik
secara statistik.

Bagi puskesmas
Hasil dari penelitian ini bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan pelatihan
bagi tenaga kesehatan maupun kader yang ditunjuk sebagai pelaksana program agar
terjadi komunikasi yang lebih efektif dan memaksimalkan pemberian intervensi dalam
upaya tindak lanjut dan monitoring pelayanan perilaku hidup sehat
SARAN

Bagi Kepala Desa

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk masyarakat Desa Tengkapak agar
dapat meningkatkan upaya pencegahan penyakit tidak menular dan dapat membuat
Kawasan – Kawasan bebas asap rokok ditempat umum.

Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan kegiatan
inovasi sebagai tindak lanjut hasil survey PIS-PK yang berguna untuk meningkatkan
IKS. Juga untuk mempertimbangkan kebijakan terkait upaya pencegahan penyakit
tidak menular, antara lain: angka bebas asap rokok, aktivitas fisik, dan makan sayur
dan buah.

Anda mungkin juga menyukai