Farmakokinetik
Dalam Situasi klinis
FITRIA WAHYUNING WULAN, S.FARM, M.FARM.KLIN.,APT
Individualisasi Aturan
Dosis Obat
Obat dengan indeks terapeutik lebar tidak
membutukan individulisasi aturan dosis
Obat dengan indeks terapeutik sempit
membutukan individulisasi aturan dosis
Tujuan :
- mengasilkan konsentrasi plasma yang aman
- tidak melebihi konsentrasi toksik minimum
- tidak dibawah konsentrasi yang tidak efektive
Pemantauan Obat Terapeutik
• Absorpsi
• Distribusi
• Metabolisme
• Eksresi
ABSOR
PSI
Tingginya pH
lambung Motilitas dan Mekanisme absorpsi
menyebabkan ↑↑ gerakan peristaltik dengan difusi pasif
jumlah obat yang pada saluran cerna dan transpor aktif
diabsorpsi
Kecepatan abssorpsi
Suasana asam obat pada neonatus
(antibiotik β- Perubahan dan bayi lebih lambat
lactam) motilitas dibanding dengan
lambung-usus anak-anak, sehingga
penyerapan waktu yang
obat ↑↑ pada usia dini diperlukan untuk
menyebabkan mencapai kadar obat
perbedaan puncak lebih lama.
Pemberian absorpsi
profil absorpsi secara perkutan lebih
Asam lemah
obat-obat yang cepat pada neonatus.
(fenobarbital,
kelarutannya Misal: (diazapam, PCT)
fenitoin) , per rektal sangat efektif
dalam air untuk ↑↑ bioavailabilitynya,
penyerapan
terbatas langsung masuk ke dalam
obat berkurang aliran darah melalui vena kava
inferior.
Lukman Hakim. 79-81
DISTRIBUSI
Volume
Distribus
i
Ikatan
pH
protein
Lukman Hakim. 83
Lukman Hakim. 84
Vd besar sehingga obat
akan terdistribusi lebih
luas ke dalam jaringan.
Tetapi klirens total
(metabolisme sekresi) Akan berpengaruh
pada neonatus / bayi terjadinya kenaikan
belum sempurna, maka intensitas efek dan
nilainya kecil dibanding durasi obat pada
orang dewasa. neonatus, jika dosis
tidak dikurangi.
Tetapi, pada obat
yang memiliki nilai rasio
hepatik (Eh) tinggi
seperti lidokain,
propanolol, morfin
pengaruh ikatan
proteinnya kecil karena
metabolisme di hati
sudah efisien pada
Lukman Hakim. 86 bayi dan anak-anak.
METABOLIS
ME
Sebelum obat termetabolisme di dalam sel-sel
hati, ia harus terikat dulu oleh protein akseptor
sebelum dibawa masuk ke dalam sel hati.
Jalur
metabolisme Fase II
alternatif (glukoronidasi,
sulfasi, asetilasi,
metilasi).
Orang dewasa
Waktu paruh eliminasi penisilin G adalah 0,5 jam pada orang dewasa
dan 3,2 jam pada neonatus (usia 0 sampai 7 hari). Dengan asumsi
bahwa dosis dewasa normal penisilin G adalah 4 mg/kg setiap 4 jam,
hitung dosis penisilin G untuk seorang bayi 11 pon.
USIA LANJUT
Fungsi fisiologis
dan kognitif
yang berbah Jadwal
Tingginya biaya
akibat proses pendosisan obat
terapi
penuaan yang rumit
(mengalami
penurunan)
Kualitatif: Perubahan
afinitas untuk obat
Kejadian
Suatu aklorhidria pada
penurunan
aliran darah usia lanjut dapat
splanknik memberikan
efek pada
disolusi /
pelarutan
tertentu.
Perubahan Cakupan Perubahan
absorpsi Absorpsi motilitas Misal: basa
saluran
saluran cerna
Obat cerna lemah dan
bentuk sediaan
tertentu yang
membutuhkan
suatu lingkaran
Peningkatan
asam untuk
pH lambung disintegrasi dan
pelepasan.
• Absorpsi
• Distribusi
• Metabolisme
• Eksresi
ABSOR
PSI
Pengaruh obat terhadap bioavailability obat:
• Midazolam dan Propanolol
Dimana keduanya memiliki rasio ekstraksi hepatik
(Eh) tinggi.
• Dexfenfluramin
Tidak memiliki perbedaan antara subjek
kegemukan dengan BB normal.
• Siklosporin
Pada penerima cangkok ginjal, tidak berbeda
antara pasien obesitas dan normal.
Adanya pertimbangan
perhitungan kenaikan klirens
untuk mengimbanginya maka
dosis obat perlu dinaikkan. Ada 3
parameter penting dalam
pendosisan:
• Waktu paruh eliminasi
• Vd
• Klirens pada obesitas