Anda di halaman 1dari 32

AKUTANSI KEUANGAN MENENGAH

“ AKUNTANSI UTANG ”

Di Presentasikan Oleh :

• Monika Candra Raharja NIM : 021705789


Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

KB 1.
RUANG LINGKUP UTANG

A. Klasifikasi dan pengukuran kewajiban


Pengertian utang
Definisi utang sebagai “ kemungkinan pengorbanan
manfaat ekonomi di masa depan yang muncul dari
kewajiban saat ini dari suatu ententitas untuk menstransfer
aset atau menyediakan jasa pada entitas lain sebagai akibat
dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa masa
lalu”.

- 001
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Dalam pengertian ini terkandung tiga ciri atau karakteristik


yang melekat pada utang, yaitu :
• Kewajiban kepada pihak lain yang mungkin sekali
dilunasi dengan menyerahkan aset, seperti kas dan
barang dagangan atau jasa pada tanggal tertentu di
waktu yang akan datang;
• Kewajiban tersebut pada no. 1 diatas melekat pada pihak
atau lembaga tertentu , yang tidak dapat menghindarkan
pengorbanan ekonomis di masa yang akan datang;
• Transaksi atau kejadian yang menimbulkan kewajiban
tersebut telah terjadi di masa lalu.

- 002
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Pengklasifikasian Utang
Utang diklasifikasikan sebagai utang lancar dan utang
tidak lancar. Utang lancar ( kewajiban jangka pendek)
merupakan kewajiban –kewajiban yang diperkirakan akan
dibayar dengan menggunakan sumber dana yang beasal
dari aset lancar, sedangkan uang tidak lancar ( kewajiban
jangka panjang ) adalah merupakan kewajiban yang akan
dibayar dalam waktu lebih lama dari siklus normal
kegiatan opeasional atau menggunakan sumber dana yang
berasal dari aset tidak lancar atau dengan menimbulkan
kewajiban tidak lancar.

- 003
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

• Contoh klasifikasi utang adalah sebgai berikut :

Kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar


Utang usaha Utang hipotik (bank)
Utang gaji dan upah Utang wesel jangka panjang

Utang bunga Utang sewa guna usaha


(leasing)
Utang wesel Utang obligasi
Utang pajak Utang jangka panjang lain
Utang jangka panjang
yang jatuh
Utang lain-lain

- 004
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Prioritas pelunasan kewajiban perusahaan adalah sebagai


berikut :
• Utang kepada pemerintah (utang pajak penhasilan, pajak
bumi dan pembangunan, pajak penjualan dan sebainya)
• Utang kepada karyawan perusahaan
• Utang kepada kreditur yang dijamin dengan aset
perusahaan
• Utang kepada debitur lain yang menjamin

- 005
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Pengukuran Utang
Pengukuran yang digunakan untuk mengakui kewajiban
atau utang adalah nilai saat ini dari arus kas keluar dimasa
depan untuk menyelsaikan kewajiban tersebut. Untuk
tujuan pengukuran , utang dapat dibagi dalam kategori
sebagai berikut :
• Utang dengan jumlah yang pasti
• Utang yang jumlah nya harus ditaksir
• Utang bersyarat

- 006
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Analisis Posisi Kewajiban


• Utang lancar dan utang tidak lancar berpengaruh
terhadap rasio lancar perusaahaan yang juga disebut
rasio modal kerja perusahaan. Rasio lancar merupakan
suatu pengukuran terhadap kemampuan suatu entitas
untuk memenuhi kewajiban lancarnya atau likuiditas
jangka pendek suatu entitas. Formula rasio lancar adalah
aktiva lancar dibagi dengan utang lancar.
• Istilah leverage mengarah padahubungan antara utang
perusahaan dan aset atau antara utang dengan ekuitas
pememgang saham. Variasi umum lainnya dari
pengukuran rasio leverage adalah membandingkan total
utang dengan total aset atau disebut dengan rasio
utang(debt ratio).
- 007
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Pengungkapan Utang dalam Laporan Keuangan


• Dalam pelaporan utang jangka panjang pada neraca,
harus ditunjukan sifat kewajiban, jangka waktu
kewajiban, tingkat bunga, cara pembayaran, hak
konversi, persyaratan dana pelunasan (sinking fund)
batasan pinjaman, asat yang diagunkan, batasan
pembagian dividen, dan hal-hal yang penting lain.

- 008
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

B. Utang Lancar
Penggolongan Utang Lancar
Utang lancar terdiri atas utang usaha atau utang dagang (account
payables) utang wesel (note payables), dan utang lain-lain
termasuk utang gaji (salaries payables), utang pajak penjualan
(sales taxe payables), utang pajak penghasilan (income taxe
payables) dan utang pajak upah (wage taxe payables).
• Utang usaha (kewajiban operasional jangka pendek)
Utang usaha atau utang dagang timbul dari aktivitas pembelian
secara kredit oleh perusahaan.
• Utang wesel
Utang wesel terdiri atas utang wesel dagang (trade notes
payables) dan utang wesel non dagang (non trade notes
payables).
- 009
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Kewajiban Jangka Pendek yang Diperpanjang


Klasifikasi lancar digunakan untuk kewajiban yang
dibayar dengan aset lancar dalam waktu satu tahun atau
kurang kewajiban jangka pendek yang akan diselesaikan
dengan kewajiban yang lain (refinaced) harus
diklasifikasikan sebgai utang jangka panjang. Kewajiban
jangka pendek untuk dapat diklasifikasikan bukan sebagai
utang lanacar harus memenuhi kondisi-kondisi berikut :
• Manajemen harus bermaksud untuk membiayai kembali
utang tersebut atas dasar jangka panjang
• Manajemen harus mampu menunjukan kemampuannya
untuk melakukan pembiayaan ulang terhadap kewajiban
tersebut.
- 010
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Kredit Rekening Koran


Kredit rekening koran langsung digunakan saat dibutuhkan
dan pinjaman tersebut akan segera dilunasi saat perusahaan
memiliki banyak kas. Kredit semacam ini dapat disepakati
dengan bank sebelumnya sehingga perusahaan dapat
memperoleh dana dengan mudah dan cepat. Kredit
rekening koran itu sendiri bukan merupakn kewajiban.
Namun apabila kredit ini sudah digunakan, perusahaan
secara formal harus melaporkan kewajiban sebagai utang
lncar atau utang tidak lancar.

- 011
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

KB 2.
AKUNTANSI UTANG LANCAR

A. Utang Dagang
Utang Dagang adalah utang yang terjadi karena adanya
pembelian secara kredit atas barang dagangan, bahan baku
dan penolong, macam – macam bahan habis pakai dan jasa
– jasa yang diperlukan dalam kegiatan normal perusahaan.

- 012
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Dalam dunia usaha terdapat dua macam syarat penyerahan


barang, yaitu :
• Free On Board Shipping Point
Hak atas barang sudah berpindah dari penjual kepada
pembeli saat barang dikirim melalui perusahaan angkutan
oleh penjual meskipun barang belum sampai ke tangan
pembeli.
• Free On Board Destination
Hak atas barang baru berpindah dari penjual kepada
pembeli pada saat barang sudah sampai pada gudang
pembeli.

- 013
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

• Contoh bagan Utang Dagang


Keterangan Utang dicatat Bruto Utang dicatat Netto
Jurnal pembelian Pembelian xx Pembelian xx
Utang dagang xx Utang dagang xx

Jurnal pelunasan Utang dagang xx Utang dagang xx


masa potongan Kas xx Kas xx
Potongan pembelian xx

Jurnal pelunasan Utang dagang xx Utang dagang xx


diluar masa potongan Kas xx Potongan pembelian xx
Kas xx

- 014
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

B. Utang Wesel
Utang Wesel timbul dari transaksi yang tidak jauh berbeda
dengan utang, utang wesel untuk mengganti utang dagang
yang tidak disertai surat janji tertulis. Ada 2 macam wesel
yaitu :
• Utang Wesel Tanpa Bunga
• Utang Wesel Berbunga
Utang wesel baik berbunga maupan tidak dikredit sebesar
nilai nominalnya pada saat timbulnya utang. Pada saat
pelunasan rekening Utang Wesel didebit, tanpa melihat ada
dan tidaknya bunga utang wesel.

- 015
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

• Contoh bagan Utang Dagang

Keterangan Wesel tanpa bunga Wesel berbunga


Jurnal pembelian Pembelian xx Pembelian xx
Utang wesel xx Utang wesel xx

Jurnal saat jatuh Utang wesel xx Utang wesel xx


tempo Kas xx Biya bunga xx
Kas xx

- 016
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

C. Utang Dividen
Utang Dividen adalah jumlah yang terutang oleh
perusahaan kepada para pemegang sham sebagai akibat
distribusi laba yang diumumkan secara resmi oleh Direksi.
Deviden saham tidak termasuk hutang karena :
• Tidak berakibat timbulnya suatu kewajiban untuk
membayar di kemudian hari dalam bentuk uang atau
aktiva lainnya.
• Sewaktu-waktu dapat dibatalkan oleh manajemen.

- 017
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

• Contoh bagan Utang Dagang

Keterangan

Jurnal saat pengumuman Saldo Laba xx


Utang deviden xx

Jurnal saat deviden dibayar Utang deviden xx


Kas xx

- 018
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

D. Utang Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak
suatu negara kepada negara tanpa mendapatkan imbalan
secara langsung. Pajak terdiri atas pajak yang harus
ditaggung sendiri oleh perusahaan sendiri atau yang pajak
bebanya dapat dialihkan ke pihak lain.

- 019
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

E. Utang Biaya – Ayat Antisipasi Pasif


Utang Biaya adalah utang yang timbul dari adanya ayat –
ayat antisipasi pasif. Ayat antisipasi pasif adalah biaya –
biaya yang sudah dinikmati manfatnya tetapi belum
dibayar oleh perusahaan. Ayat antisipasi psif adalah biaya
yang belum dibayar atau biaya yang dibayar dibelakang.

- 020
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

F. Utang Pendapatan – Ayat Transitoris Pasif


Utang Pendapatan adalah utang yang timbul daro adanya
ayat transitoris pasif, sedangkan transitoris pasif adalah
pendaptan dari penjualan atau penyerahan jasa yang sudah
diterima lebih dahulu meskipun transaksi penjualan dan
atau penyerahan jasanya belum dilakukan.

- 021
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

G. Utang Bonus
Bonus merupakan pembagian laba kepada para karyawan
dan dapat dikurangkan dari laba sebelum pajak
penghasilan. Bonus, oleh karena itu, sebelum dibayarkan
menjadi utang perusahaan. Bonus dapat diberikan dengan
mendasarkan pada pendapatan kotor atau penjualan atau
berdasarkan laba.

- 022
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Jika yang digunakan adalah laba mka perhitungan bonus


dapat didasarkan kepada berbagai macam laba berikut :
• Laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan
• Laba sesudah dikurangi bonus tetapi sebelum dikurangi
pajak penghasilan
• Laba sesudah dikurangi pajak penghasilan tetapi
sebelum dikurangi bonus
• Laba bersih sesudah dikurangi bonus dan pajak
penghasilan

- 023
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

KB. 3
Pembiayaan dengan Obligasi

A. Pengertian Pembiayaan dengan Obligasi


Pembiayaan jangka panajang dari suatu perseoran terbatas
dapat dilakukan dengan cara menerbitkan instrument utang
jangka panjang , biasanya berupa obligasi atau wesel
(commercial rights) atau melelui penjualan saham (stock
rights).
Obligasi adalah kewajiban yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan atau lembaga pemerintah yang menjamin
pembayaran pokok pinjaman pada waktu tertentu dimasa
datang ditambah dengan bunga perodik.

- 024
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Jenis-Jenis Obligasi yang ada di Pasar Modal :


• Obligasi Termin dan Obligasi Seri
• Obligasi dengan Jaminan dan Tanpa Jaminan
• Obligasi Terdaftar dan Obligasi atas Tunjuk ( Kupon )
• Obligasi tanpa Bunga dan Obligasi Bunga Variabel
• Obligasi Konversi dan Obligasi yang dijamin dengan
Komoditas
• Obligasi Sampah ( Junk Bonds )
• Obligasi Tebus ( Callable Bonds )
• Obligasi Bagi Hasil

- 025
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

B. Nilai Tunai Utang Jangka Panjang


utang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak
tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal
pembuatan neraca per 31 Desember. Timbulnya Hutang
Jangka Panjang saat skala operasional perusahaan
berkembang atau dalam membangun suatu
perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang
diperlukan untuk Investasi dalam aktiva tetap yang akan
memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya
diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan
menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua
pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang misalnya
obligasi atau menambah modal sendiri dengan
mengeluarkan saham.
- 026
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

C. Akuntansi Obligasi
Terdapat 3 masalah utama dalam Akuntansi Obligasi
1. Pencatatan saat penerbitan atau pembelian
Pada umumnya penerbit obligasi mencatat kewjiban
obligasi pada nilai nominalnya
Ketika perusahaan melakukan emisi utang obligasi, berarti
mempunyai 2 jenis utang berbeda, yakni kewajiban untuk :
• membayar jumlah nominal pada saat jatuh tempo
• membayar bunga secara berkala dari nominal obligasi
2. Akuntansi obligasi dalam peredaran
Permasalahan akuntansi terhadap obligasi selama dalam
peredarannya meliputi :
• Pengakuan bunga selama dalam jangka waktu obligasi
• Amortisasi terhadap premium atau diskonto tentang
obligasi
- 027
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

3. Akuntansi untuk pelunasan utang obligasi pada saat


jatuh tempo atau sebelumnya
Perusahaan dapat menebus sebagian atau seluruh utang
obligasi melalui pasar uang dan modal, apabila perusahaan
menebus obligasinya dengan harga yang lebih rendah
daripada nilai bukunya maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan, namun apabila harganya lebih tinggi daripada
nilai bukunya maka perusahaan akan mengalami kerugian.

- 028
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

D. Akuntansi untuk Restrukturisasi utang bermasalah


Permasalahan timbul ketika kondisi ekonomi
mengakibatkan kesulitan bagi seorang penerbit utang
jangka panjang untuk mengadakan pembayaran tunai yang
diwajibkan dibawah persyaratan instrument utang.
Untuk menghindari kebangkrutan cara kerja atau
penutupan atas utang sering disebut restrukturisasi utang
bermasalah, dalam restrukturisasi utang debitur dapat
mentransfer aktivanya dan akan mengakui 2 jenis
keuntungan dan kerugian yaitu :
1. Keuntungan atau kerugian atas disposal aktiva
2. Keuntungan atau kerugian dari konsesi yang diberikan
dalam restrukturisasi utang
- 029
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
E. Pembiayaan Obligasi dan Pembiayaan diluar
Neraca
Bagaimana berurusan dengan perusahaan yang tidak
mengungkapkan semua utangnya untuk membuat posisis
keuangan perusahaan nampak kuat hal ini sering disebut
pembiayaan diluar neraca, tujuannya adalah untuk
memperbaiki rasio keuangan tertentu.
ada beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan
pembiayaan diluar neraca salahsatunya memungkinkan
perusahaan meminjam lebih banyak daripada seharusnya
jika ada pembatasan jumlah utang.

- 030
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang

Anda mungkin juga menyukai