Akuntansi Utang
Akuntansi Utang
“ AKUNTANSI UTANG ”
Di Presentasikan Oleh :
KB 1.
RUANG LINGKUP UTANG
- 001
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 002
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
Pengklasifikasian Utang
Utang diklasifikasikan sebagai utang lancar dan utang
tidak lancar. Utang lancar ( kewajiban jangka pendek)
merupakan kewajiban –kewajiban yang diperkirakan akan
dibayar dengan menggunakan sumber dana yang beasal
dari aset lancar, sedangkan uang tidak lancar ( kewajiban
jangka panjang ) adalah merupakan kewajiban yang akan
dibayar dalam waktu lebih lama dari siklus normal
kegiatan opeasional atau menggunakan sumber dana yang
berasal dari aset tidak lancar atau dengan menimbulkan
kewajiban tidak lancar.
- 003
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 004
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 005
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
Pengukuran Utang
Pengukuran yang digunakan untuk mengakui kewajiban
atau utang adalah nilai saat ini dari arus kas keluar dimasa
depan untuk menyelsaikan kewajiban tersebut. Untuk
tujuan pengukuran , utang dapat dibagi dalam kategori
sebagai berikut :
• Utang dengan jumlah yang pasti
• Utang yang jumlah nya harus ditaksir
• Utang bersyarat
- 006
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 008
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
B. Utang Lancar
Penggolongan Utang Lancar
Utang lancar terdiri atas utang usaha atau utang dagang (account
payables) utang wesel (note payables), dan utang lain-lain
termasuk utang gaji (salaries payables), utang pajak penjualan
(sales taxe payables), utang pajak penghasilan (income taxe
payables) dan utang pajak upah (wage taxe payables).
• Utang usaha (kewajiban operasional jangka pendek)
Utang usaha atau utang dagang timbul dari aktivitas pembelian
secara kredit oleh perusahaan.
• Utang wesel
Utang wesel terdiri atas utang wesel dagang (trade notes
payables) dan utang wesel non dagang (non trade notes
payables).
- 009
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 011
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
KB 2.
AKUNTANSI UTANG LANCAR
A. Utang Dagang
Utang Dagang adalah utang yang terjadi karena adanya
pembelian secara kredit atas barang dagangan, bahan baku
dan penolong, macam – macam bahan habis pakai dan jasa
– jasa yang diperlukan dalam kegiatan normal perusahaan.
- 012
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 013
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 014
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
B. Utang Wesel
Utang Wesel timbul dari transaksi yang tidak jauh berbeda
dengan utang, utang wesel untuk mengganti utang dagang
yang tidak disertai surat janji tertulis. Ada 2 macam wesel
yaitu :
• Utang Wesel Tanpa Bunga
• Utang Wesel Berbunga
Utang wesel baik berbunga maupan tidak dikredit sebesar
nilai nominalnya pada saat timbulnya utang. Pada saat
pelunasan rekening Utang Wesel didebit, tanpa melihat ada
dan tidaknya bunga utang wesel.
- 015
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 016
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
C. Utang Dividen
Utang Dividen adalah jumlah yang terutang oleh
perusahaan kepada para pemegang sham sebagai akibat
distribusi laba yang diumumkan secara resmi oleh Direksi.
Deviden saham tidak termasuk hutang karena :
• Tidak berakibat timbulnya suatu kewajiban untuk
membayar di kemudian hari dalam bentuk uang atau
aktiva lainnya.
• Sewaktu-waktu dapat dibatalkan oleh manajemen.
- 017
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
Keterangan
- 018
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
D. Utang Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak
suatu negara kepada negara tanpa mendapatkan imbalan
secara langsung. Pajak terdiri atas pajak yang harus
ditaggung sendiri oleh perusahaan sendiri atau yang pajak
bebanya dapat dialihkan ke pihak lain.
- 019
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 020
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 021
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
G. Utang Bonus
Bonus merupakan pembagian laba kepada para karyawan
dan dapat dikurangkan dari laba sebelum pajak
penghasilan. Bonus, oleh karena itu, sebelum dibayarkan
menjadi utang perusahaan. Bonus dapat diberikan dengan
mendasarkan pada pendapatan kotor atau penjualan atau
berdasarkan laba.
- 022
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 023
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
KB. 3
Pembiayaan dengan Obligasi
- 024
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 025
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
C. Akuntansi Obligasi
Terdapat 3 masalah utama dalam Akuntansi Obligasi
1. Pencatatan saat penerbitan atau pembelian
Pada umumnya penerbit obligasi mencatat kewjiban
obligasi pada nilai nominalnya
Ketika perusahaan melakukan emisi utang obligasi, berarti
mempunyai 2 jenis utang berbeda, yakni kewajiban untuk :
• membayar jumlah nominal pada saat jatuh tempo
• membayar bunga secara berkala dari nominal obligasi
2. Akuntansi obligasi dalam peredaran
Permasalahan akuntansi terhadap obligasi selama dalam
peredarannya meliputi :
• Pengakuan bunga selama dalam jangka waktu obligasi
• Amortisasi terhadap premium atau diskonto tentang
obligasi
- 027
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 028
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang
- 030
Akuntansi Keuangan Menengah 1 – Modul. 8 – Akutansi Utang