Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOGNOSI 1

GLIKOSIDA KARDIOAKTIF

KELOMPOK 2

1. Annisa Mardhatillah ( 1601004 )


2. Fanti Nof Etika ( 1501176)
3. Kwartika Oktari ( 1601113 )
4. Qonita Qotrun Nada ( 1601081 )
5. Sintiya Regimulya (1601136)
DOSEN
Anzharni Fajrina M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


Padang
2019
Pendahuluan
suatu senyawa organik dalam
tumbuhan yang jika
dihidrolisis akan
Apa itu Glikosida ? menghasilkan 1 macam gula
atau lebih (Glikon) dan
senyawa non gula (Aglikon)
dengan ikatan tertentu.
Aglikon dari glikosida terdidi
dari banyak jenis senyawa
Apa itu Glikosida Kardioaktif ? kimiawi.

Glikosida yang Aglikon nya berupa steroid.


penggunaan glikosida kardiak dalam terapi yaitu
dapat meningkatkan kekuatan kontraksi sistolik
glikosida.
Biasanya digunakan pada :
pasien gagal jantung kongestif.

Sifat Khas :

 Mempunyai aksi terhadap otot jantung


 Memperkuat tonus dan kontraksi
jantung

Glikosida Kardioaktif :

bekerja dengan cara menghambat


Na+, K+-ATPase
Tanaman :

Digitalis Pupurea
Urginea Maritime
Stroohantus Kombe
SEJARAH

Glikosida kardioaktif pertama kali dikemukakan oleh Whitering (1775)


yang menuliskan fungsi dari tanaman digitalis (foxglove) sebagai
penggerak jantung yang belom ditemukan pada obat yang telah ada.

Kelarutan :
Pemerian :
 Larut air dan alkohol
 Bentuk bubuk amorf
Semakin banyak ikatan
 Berasa pahit
glikon kelartan
 Larut dalam H2O
meningkat
 Sangat beracun
 Aglikon larut dalam
 Tidak berbau
CHCL3 dan EtOAc
STRUKTUR

GLIKOSIDA KARDIOAKTIF :

Aglikon kardioaktif
mempunyai:
 struktur steroid
dengan rangka
karbon tetrasiklik.
 Terdapat cincin
lakton tidak jenuh
yang melekat pada
atom C no. 17
Berdasarkan gugus cincin laktonnya glikosida jantung
dibagi 2 golongan :

Golongan Kardenolida
( 23 atom C ) Golongan Bufadienolida
Ditemukan : ( 24 atom )
1. Digitalis glycosidase : Digoxin,
Digitoxin, Gitoxin
2. Strophantus gratus glycosidase :
Oubain
3. Strophantus kombe glycosidase : K-
strophantin
MEKANISME KERJA
BIOSINTESIS

Biosintesis glikosida terbagi menjadi dua bagian. Reaksi yang umum


adalah reaksi antara gula dan aglikon. Sebelumnya, terjadi reaksi yang khusus
yaitu pembentukan aglikon, yang secara individual tergantung dari aglikonnya.

Jalan sederhana, yang prinsipnya dari formasi glikosida melibatkan


perpindahan suatu golongan uridil dari uridin triphospat ke dalam suatu gula 1-
phospat. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini dikenal dengan uridil transferase
(1) dan telah diisolasi dari binatang, tanaman, dan sumber mikroba. Fosfat
pentosa, heksosa, dan berbagai gula dapat berikatan dengan aglikon. Reaksi
tersebut dikatalisis oleh glukosil transferase (2), melibatkan perpindahan gula
dari uridin diphospat kepada suatu akseptor yang cocok (aglikon) yang
kemudian terbentuk glikosida.

ATP + gula 1-P → UDP-gula + PPi (1)


UDP-gula + akseptor (aglikon) → aseptor-gula (glikosida) + UDP (2)
SIMPLISIA

1. Digitalis purpurea Linne

Digitalis atau Foxglove adalah daun yang


dikeringkan dari Digitalis purpurea Linne
(Famili Schrophulariaceae). Serbuk digitalis
dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 600 C.

Digitalis Lanata atau Grecian


Foxglove adalah daun yang dikeringkan
dari Digitalis Laanta Enhart. Tanaman ini
berasal dari Eropa bagian tengah dan selatan.

Secara luas glikosida mengandung


senyawa obat, namun yang paling penting
dalam medis yaitu digitoksin, gitoksin, dan
gitaloksin. Konsentrasi dari tiga tiga glikosida
di atas berbeda-beda tergantung pada jenis
tanaman dan kondisi pertumbuhannya.
2. Digitoksin (Digitalis lanata Ehrh)

Digitoksin merupakan glikosida


kardiotonik yang didapat dari Digitalis
purpurea Linne, Digitalis lanata Ehrh dan juga
dari spesies digitalis yang lain yang masih
dalam Famili Scrophulariceae. Digitoksin
berwarna putih, tidak berbau, dan mempunyai
serbuk mikrokristalin. Rasa dari digitoksin
pahit, dan praktis tidak larut dalam air, dan
sangat mudah larut dalam alkohol.
Digitoksin adalah suatu karditonik yang
dapat meningkatkan tonus otot jantung. Dosis
oral lazim, intramuscular atau intravena diawali
dengan 600 mikrogram, yang diikuti dengan
dosis 200-400 mikrogram pada interval 3-6
jam. Dosis pertahanannya yaitu 100-200
mikrogram perhari.
Contoh produk dari digitoksin yang ada
yaitu Crystodigin®, Digitaline Nativelle®, dan
Purodigin®.
3. Ouabain (Strophanthus gratus)

Merupakan glikosida dari


Ouabagenin dan ramnosa. Diperoleh dari
tanaman Strophanthus gratus. Ouabain dikenal
juga sebagai G-strophanthin.
Biji tanaman strophanthus sudah lama
digunakan oleh orang Afrika sebgai racun pada
anak panah. Ini pertama kali diamati oleh
Hendelot di Afrika Barat dan oleh Livingstone
di Afrika Timur.Ouabain digunakan sebagai
acuan untuk standar pada pengujian kadar
kardiak glikosida. Ouabain merupakan kardiak
glikosida yang memberikan aksi paling cepat.
Digunakan secara intravena 250-
500 mikrogram (dosis awal) untuk penanganan
gagal jantung akut kemudian diulang 100
mikrigram setiap satu jamdan maksimal 1
miligram sehari. Onset aksinya yaitu 3-10
menit, efek maksimal 3-10 menit dan waktu
eliminasi 24-48 jam.
4. Convallaria majalis Linne

Sejumlah tanaman mengandung


glikosida kardiokatif, dan beberapa
diantaranya sudah lama digunakan
sebagai diuretik. Convallaria atau Lily-of-
the-Valley Root adalah rizom dan akar
yang dikeringkan dari tanaman Convallaria
majalis Linne (Famili Liliaceae) yang
mengandung lebih dari 20 macam
glikosida kardioaktif. Contoh lain yaitu dari
tanaman Apocynum
cannabium atau Apocynum
androsaemifolium (family Apocynaceae)
mengandung Cymarin, apocannoside, dan
cyanocannoside.
5. Squill

Squill atau Squill Bulb terdapat


pada potongan bulbus yang dikerngkan
dari tanaman Urginea Indica Kunth (Famili
Liliaceae). Squill mengandung kira-kira 12
macam glikosida kardioaktif yang secara
prinsip satu, Scillaren A, yang terdiri dari
dua sampai tiga total pecahan glikosida.
Satu kali hidrolisis senyawa ini akan
menghasilkan aglikon scillarenin, suatu
bufadienolida, ditambah ramnosa dan
glukosa.
Senyawa ini digunakan sebagai
ekspektoran juga berperan dalam proses
emetik, cardiotonik, dan juga diuretik.
Contoh sediaan patennya Senodin®,
Sedatussin®, Cosanyl®
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai