Jantung
Nama Kelompok
Digitalis Digitalis
Purpurea Lanata
Persebaran Glikosida jantung
2. Strophantus
• Merupakan biji yang telah dikeringkan dari tanaman
Strophantus kombe Oliver atau Strophantus hispidus
(family Apocynaceae).
• Glikosida utama pada S. kombe dan S. hispidus adalah
K-stropantosida yang juga dikenal sebagai strofosida.
• Kandungan senyawa : Strofantin
• Juga digunakan sebagai kardiotonikum.
• Bijinya dapat memberikan efek diuresis serta Strophantus
meningkatkan sirkulasi darah.
3. Urginea maritime
• Bagian yang dimanfaatkan adalah sisik bagian dalam dari
umbi lapis U. maritime var. Alba.
• Squill Urginea maritima mengandung glikosida jantung
skilaren A 60 % dari jumlah seluruh glikosida yang ada.
• Skilaren juga memiliki sifat emetikum dan diuretikum.
Digunakan sebagai glikosida jantung.
Persebaran Glikosida jantung
4. Convallaria
• Merupakan akar dan rimpang kering dari tanaman
Convallaria majalis Linne (famili Liliaceae). Setiap 100
mg akar covallaria setara dengan 3 unit USP digitalis.
• Kandungan kimia : konvalatoksin, konvalarin,
konvalamarin, konvalatoksol, dan konvalosida.
• Kandungan yang lain antara lain minyak atsiri, dan
berbagai macam gula hasil hidrolisisnya.
Convallaria
5. Nerium oleander
• Semua bagian tanaman memiliki efek terhadap jantung.
• Daun dan korteks secara hati-hati digunakan untuk
diuretik, ekspektoransia, diaforetik, dan emetikum, tetapi
terhadap jantung memiliki efek kardiotonikum.
• Daunnya mengandung neriin, neriifolin, folinerin
(oleandrin).
• Kulit kayunya mengandung kortenerin, oleandrin, neriin,
neriantin, neriokorin, dan neriodolein.
Yang Termasuk Dalam Glikosida Jantung
a. Digotoksin
Digitoksin merupakan glikosida kardiotonik yang didapat dari Digitalis
purpurea Linne,Digitalis lanata Ehrh dan juga dari spesies digitalis yang lain
yang masih dalam Famili Scrophulariceae. Digitoksin berwarna putih, tidak
berbau, dan mempunyai serbuk mikrokristalin. Rasa dari digitoksin pahit, dan
praktis tidak larut dalam air, dan sangat mudah larut dalam alkohol.
Digitoksin adalah suatu karditonik yang dapat meningkatkan tonus otot
jantung. Contoh produk dari digitoksin yang ada yaitu Crystodigin®,
Digitaline Nativelle®, dan Purodigin®.
b. Digotonin
Merupakan Kristal saponin yang diperoleh dari daun dan biji Digitalis
purpurea.hidrolisisis satu molekul digitonin mengasilkan 1 molekul
digitogenin, 2 glukossa, 2 galaktosa, dan satu xylosa. Digitonin membentuk
kompleks yang tidak larut dengan kolesterol, sehingga dapat digunakan untuk
menentukan kolesterol dalam darah, empedu, dan jaringan.
c. Ouabin
Merupakan glikosida dari Ouabagenin dan ramnosa. Diperoleh dari tanaman
Strophanthus gratus. Ouabain dikenal juga sebagai G-strophanthin. Ouabain
digunakan sebagai acuan untuk standar pada pengujian kadar kardiak glikosida.
Ouabain merupakan kardiak glikosida yang memberikan aksi paling cepat.
d. Obat Kardioaktif lain
Sejumlah tanaman mengandung glikosida kardiokatif, dan beberapa
diantaranya sudah lam digunakan sebagai diuretik.
Convallaria atau Lily-of-the-Valley Root adalah rizom dan akar yang dikeringkan
dari tanaman Convallaria majalis Linne (Famili Liliaceae) yang mengandung lebih
dari 20 macam glikosida kardioaktif.
e. Lanatosida C
Diperoleh dari daun Digitalis lanata Ehrh (Famili Scrophulariaceae). Obat ini
sangat beracun. Obat ini digunakan pada pengobatan gagal jantung kongestif.
f. Deslanoside
Merupakan deasetil lanatosida C, bentuknya yaitu Kristal putih, atau
berbentuk serbuk kristalin. Senyawa ini bersifat higroskopis, dapat menyerap air
hingga 7% jika dibiarkan pada udara bebas. Obat ini digunkan sebagai kardiotonik
dan sering digunakan unttuk mendapatkan dosis muatan yang cepat.
Digitalis Digoxin
Ouabain
Digitonin
Idendifikasi Kimia
1. Reaksi Legal
Glikosida jantung kecuali scillaren, memberikan reaksi legal.
Heterosida atau ekstrak murni dari obat gubal dilarukan dalam
piridina. Bila natrium hidroksida dan natrium nitropurusida
ditambahkan secara berturutan, akan terjadi warna merah darah.
2. Reaksi Keller –Killiani
Glikosida dilarutkan dalam asam asetat glasial yang mengandung
jejak/rumutan/trace feri klorida. Asam sulfat pekat yang mengandung
sejumlah feri klorida yang sama diteteskan pada dasar tabung reaksi
dengan suatu pipet. Suatu warna yang jelas akan terjadi pada batas
antara dua reagen, yang secara perlahan-lahan menyebar ke dalam
lapisan asam asetat. Reaksi ini menunjukkan adanya gula deoksi.
Glikosida dari oleander dan squill memberikan warna merah, sedang
gliolosida dari adonis, apocymun dan digitalis memberikan warna
hijau kebiruan.
Idendifikasi Kimia