Anda di halaman 1dari 20

TITRASI

ASAM BASA
(KFA 1)

W I N A S I H R A C H M A W AT I
ASIDI-ALKALIMETRI
Prinsip : reaksi netralisasi  ASAM?? BASA??

Asidimetri Alkalimetri

Pentiter Pentiter
Baku Asam Baku Basa

Analit Analit
Seny. Basa Seny. Asam
Asidi-Alkalimetri

2. Titrasi asam lemah


1. Titrasi asam kuat/basa 3. Titrasi tidak langsung
dengan basa kuat atau
kuat dalam pelarut air
sebaliknya
1. TITRASI ASAM KUAT/BASA KUAT

• Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat,


besarnya pH saat titik ekuivalen adalah 7.
• Misalnya HCl 0,1 M dititrasi dengan
NaOH 0,1 M
• Pada pH ini asam kuat tepat habis bereaksi
dengan basa kuat  larutan yang
terbentuk adalah garam dan air yang
bersifat netral
INDIKATOR ASAM BASA

• Indikator  basa/asam lemah yang berubah


warna diantara bentuk terionisasi dan tidak
terionisasinya
HIn  H+ + In-
• Kisaran penggunaan indikator:
pKa ± 1
• Indikator fenolftalein (PP) mempunyai nilai
pKa 9,4 (perubahan warna antara pH 8,4-
10,4)
• Indikator metil orange (MO) mempunyai
nilai pKa 3,7 (perubahan warna pada range
pH berapa??)
INDIKATOR ASAM BASA
2.1 TITRASI ASAM LEMAH OLEH
BASA KUAT • Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak
berbeda dengan penetralan asam kuat oleh basa
kuat.
• Contohnya, CH3COOH 0,1 M dititrasi oleh
NaOH 0,1 M.
• Mula-mula sebagian besar asam lemah dalam
larutan berbentuk molekul tak mengion
CH3COOH, bukan H+ dan CH3COO–.
• Dengan basa kuat, proton dialihkan langsung dari
molekul CH3COOH yang tak mengion ke OH–.
• Untuk penetralan CH3COOH oleh NaOH,
persamaan ion bersihnya sebagai berikut
CH3COOH(aq) + OH–(aq)  H2O(l) +
CH3COO–(aq)
PP merupakan indikator yang sesuai (titik infleksi
kurva titrasi)
MO tidak sesuai Contoh: ASPIRIN
2.2 TITRASI BASA LEMAH OLEH
ASAM KUAT
• Jika 25 mL NH4OH 0,1 M (basa lemah)
dititrasi dengan HCl 0,1 M (asam kuat),
maka besarnya pH semakin turun sedikit
demi sedikit, kemudian mengalami
penurunan drastis pada pH antara 4
sampai 7.
• Titik ekuivalen terjadi pada pH kurang 7.
• Oleh sebab itu, indikator yang paling
cocok adalah indikator metil merah.

Contoh: Kinin
MO  Indikator yang sesuai (titik infleksi)
PP  tidak sesuai
• Beberapa kasus 1 mol ekivalen analit bereaksi dengan lebih dari 1 mol titran.
• Contoh : titrasi Na2CO3 merupakan garam dari asam karbonat yang dapat menerima 2 proton
• Nilai-nilai pKa karbonat (pKa 6,38) dan bikarbonat (pKa 10,32)  2 titik infleksi
• Jika Na2CO3 ditirasi dengan HCl, maka tahapan titrasinya:
tahap 1 : CO32- + H+  HCO3-
tahap 2 : HCO3- + H+  H2CO3
• Indikator: PP dan MO
3. TITRASI TIDAK LANGSUNG DALAM
PELARUT AIR
• Titrasi ini dapat dilakukan untuk titrasi asam lemah dengan basa kuat atau titrasi basa lemah
dengan asam kuat
ANALISIS SENYAWA DENGAN
ASIDI-ALKALIMETRI
M E N U RU T F I I V B E B E R A PA S E N YAWA D I B AWA H I N I D I T E TA P K A N K A DA R N YA
S E C A R A A S I D I - A L K A L I M E T R I A DA L A H :

 Amfetamin sulfat dan sediaan tabletnya  Asam undesilenat


 Amonia  Butil paraben
 Asam asetat  Efedrin
 Asam asetil salisilat  Etil paraben
 Glibenklamid
 Asam benzoat
 Kalamin
 Asam fosfat
 Ketoprofen
 Asam salisilat
 Metil salisilat
 Asam sitrat  Sakarin Na
TITRASI BEBAS AIR (TBA)
• Pada titrasi ini dilakukan pada lingkungan yang bebas dari air (tidak menggunakan air sebagai
pelarut, tetapi menggunakan pelarut organik)
• Air dapat bersifat asam lemah dan basa lemah (amfoter)
• Dalam lingkungan air, air dapat berkompetisi dengan asam-asam atau basa-basa yang sangat
lemah dalam menerima atau memberi proton.
H2O + H+  H3O+ akan berkompetisi dengan RNH2 + H+  RNH3+
H2O + B  OH + BH+ akan berkompetisi dengan ROH + B  RO- + BH+
• Pengaruh kompetisi ini  titik infleksi pada kurva titrasi kecil  senyawa (analit) asam/basa
sangat lemah (mendekati pH 0 dan 14)
• Untuk senyawa basa pKa<7 dan senyawa asam pKa>7
1. TBA BASA LEMAH

• Pentiter: Asam perklorat (HClO4) dalam larutan asam asetat glasial


• Perlu ditambahkan asam asetat anhidrida  menghilangkan air dalam asam
perklorat
• Indikator: Kristal violet, oraset biru, kuinaldin merah
• PK: L-DOPA, Fenileprin
• Noted: jika senyawa mengandung garam klorida dan bromida harus dihilangkan
terlebih dahulu dengan penambahan merkuri asetat
2. TBA ASAM LEMAH

• Pelarut: aprotic (dapat menurunkan ionisasi asam/basa)  benzene, karbon


tetra klorida (CCl4)
• Pentiter: natrium metoksida litium metoksida dalam metanol, tetrabutil
ammonium hidroksida dalam dimetilformamid
• PK: allopurinol, amitriptilin HCl, atenolol, atropine SO4, deksklorfeniramin
maleat, dopamine, emetin, fenilpropanolamin, kodein, trimethoprim, dll
SOAL 1

Jika 0,2501 g natrium karbonat (BM 105,988 g/mol) kering membutuhkan 27,00
mL HCl untuk melengkapi reaksi, berapakah konsentrasi HCl?
Jawab:
0,1748 M
SOAL 2

Berapakah konsentrasi asam sitrat dalam soda jika membutuhkan 32,27 mL


NaOH 0,0148 M untuk mentitrasi 25,00 mL soda?
Jawab:
0,00637 M
SOAL 3

20,00 mL Al(OH)3 0,250 M dititrasi dengan 75,00 mL larutan H2SO4. Berapakah


konsentrasi H2SO4?
Jawab:
0,100 M
SOAL 4
• Asam oksalat ditimbang sebanyak 0,60 g kemudian dimasukkan ke dalam labu
ukur 100,0mL lalu ditambahkan aquadest hingga tanda batas.
• Sebanyak 25,0 mL larutan asam oksalat tersebut dititrasi oleh NaOH
dibutuhkan 23,9 mL untuk mencapai titik akhirnya.
• Sebanyak 500 mg sampel yang mengandung tiamin HCl ditimbang seksama,
dilarutkan dalam air bebas CO2, lalu dititrasi dengan NaOH menggunakan
indikator BTB. Untuk mencapai titik akhirnya dibutuhkan volume titran
sebanyak 12,25 mL.
• Tuliskan reaksi yang terjadi
• Berapakah kadar tiamin HCl dalam sampel?
Sebanyak 250 mg serbuk yang mengandung asam salisilat (BM=138,12) ditimbang seksama,
dilarutkan dalam 15 mL etanol 95% yang telah dinetralkan terhadap merah fenol LP (6,8-8,4).
Campuran selanjutnya ditambah 20 mL air dan dititrasi dengan natrium hidroksida 0,1N
menggunakan indicator merah fenol. Sampai terjadinya titik akhir diperlukan NaOH sebanyak
12,56 mL. Berapakah kadar asam salisilat dalam serbuk di atas?

Jawab: 69,39%
SEL AMAT UTS ;)
T H A N K YO U

Anda mungkin juga menyukai