Anda di halaman 1dari 80

LITURGI GEREJA TORAJA

Berakar Dalam Kristus,


Berbuah Banyak Dalam
Dunia
PERKEMBANGAN LITURGI GEREJA TORAJA
Tahun 1963: Liturgi 1
Tahun 1992: Liturgi 2
Tahun 1996: Liturgi 3, 4
Tahun 2001: Kontekstualisasi liturgi.
Tahun 2006: Liturgi Kreatif.
Tahun 2011: SSA 23 Tallunglipu.
Tahun 2016: 1,2,3,4 = 1, 2
(P.1-2)
DASAR PEMBARUAN
 Prinsip Liturgi Gereja Reformasi: Liturgi Reformasi
adalah liturgi yang mesti selalu dibarui berdasarkan
Firman Allah.
 Pola liturgi dari WCC (Peru 1982) : “The Fourfold Pattern
of Worship” – Pola ibadah Rangkap Empat
 Perkembangan Lectionary Ekumenis (1982, 1992)
 Deklarasi bersama Gereja Reform dan Katolik (1999).
 Kontekstualisasi Liturgi GT (2001)
 Liturgi Kreatif 2006
 Gerakan Cinta Alkitab 2011
 Censura Muorum (2011)
SSA XXIV GEREJA TORAJA
PENEKANAN PADA MAKNA IBADAH
LECTIONARY EKUMENIS
KALENDER DAN SIMBOL LITURGI
REVISI TATA IBADAH: 1,2,3,4 = 1, 2

Semiloka 2014, Raker 2014,


Lokakarya 2015, Raker 2015,
Lokakarya 2016, SSA XXIV.
LITURGI GEREJA TORAJA ADALAH
WAJAH GEREJA TORAJA
Lex Orandi,
Lex Credendi, Lex Vivendi”
(As we worship, so we believe, so we live)
yang artinya, bagaimana kita beribadah, tidak hanya
memperlihatkan bagaimana kita beriman, tetapi juga bagaimana
kita hidup.
(P.3)
IBADAH ADALAH
PERISTIWA PERJUMPAAN DENGAN ALLAH

Dialog KATABATIS (Penyataan Allah) dengan ANABATIS (Respons


Manusia)
Berhimpun (A)
Pemberitaan Firman Tuhan (K)
Respons (A)
Pengutusan (K)
(P.4-5)
“HIDUP”

PENGUT BERHIM
USAN PUN

RESPON
FIRMAN
S
ISTILAH
IBADAH = LITURGI = KEBAKTIAN

IBADAH HARI MINGGU


LITURGI HARI MINGGU
KEBAKTIAN HARI MINGGU
TONORAN KAMENOMBAN
(P.5)
ISTILAH
IBADAH = LITURGI = KEBAKTIAN

KEGIATAN BERSAMA SECARA


SUKARELA DAN DALAM KETULUSAN
UNTUK MENUNJUKKAN PUNCAK
RASA HORMAT DAN TUNDUK
KEPADA TUHAN
DALAM IBADAH KITA
MENGENANG (ANAMNESIS)
Dan
MENGALAMI/MENIRU (MIMESIS)
KARYA ALLAH TRITUNGGAL
Dalam Peristiwa Perjumpaan itu,
jemaat mengenang dan mengalami
karya Allah sehingga merasakan suatu
Klimaks Liturgi.
LEKSIONARI EKUMENIS
 KUMPULAN DAFTAR BACAAN ALKITAB MENYELURUH
YANG DISUSUN BERDASARKAN TAHUN LITURGI DAN
UNTUK MEMPROKLAMASIKAN FIRMAN ALLAH
SECARA UTUH DAN BERPUSAT PADA INJIL SINOPTIK,
AGAR WARGA GEREJA MENGHAYATI DAN
MENGALAMI PERISTIWA YESUS SECARA UTUH DAN
TERANGKAI.
 RCL (REVISED COMMON LECTIONARY) 1992: PL/KISAH
RASUL/WAHYU- MAZMUR-SURAT RASULI-INJIL).
 GEREJA TORAJA: MAZMUR – PL/KISAH/WAHYU –
SURAT RASULI – INJIL.
LEKSIONARI EKUMENIS
 INJIL DIBACAKAN OLEH PELAYAN FIRMAN dari
MIMBAR UTAMA, MESKIPUN BAHAN UTAMA
KHOTBAH BUKAN INJIL

Pembacaan Alkitab dalam Ibadah Hari Minggu (Sebagai


Puncak Anamnesis dan Mimesis Karya Allah) bukan
dalam rangka khotbah, melainkan merupakan akta yang
berdiri sendiri, berbeda dengan ibadah di luar hari
minggu.
Jadi khotbah bisa terkait 1,2,3, atau semua RCL
(P.9, 45)
LEKSIONARI EKUMENIS
 JEMAAT MENDENGAR/MEMBACA SAMBIL BERDIRI
Terkait dengan rekonstruksi sejarah keselamatan melalui
Liturgi yang perpusat pada Karya Yesus Kristus.
Kristus adalah inti dan Injil adalah puncak karya
penyelamatan.
PL/Kisah/Wahyu = Misi, Janji, dan Nubuat
Surat-surat = Kesaksian
Injil = Pemenuhan Nubuat dan Bukti Kesaksian
P.46
LEKSIONARI EKUMENIS
 JEMAAT MENDENGAR/MEMBACA SAMBIL BERDIRI
Terkait dengan rekonstruksi sejarah keselamatan melalui
Liturgi yang perpusat pada Karya Yesus Kristus.
Kristus adalah inti dan Injil adalah puncak karya
penyelamatan.
PL/Kisah/Wahyu = Misi, Janji, dan Nubuat
Surat-surat = Kesaksian
Injil = Pemenuhan Nubuat dan Bukti Kesaksian
P.46
PL/KIS/WHY SURAT-SURAT, SYAIR INJIL
= JANJI, NUBUAT =KESAKSIAN = PEMENUHAN
INJIL
= PEMENUHAN

SURAT-SURAT, SYAIR
=KESAKSIAN

PL/KIS/WHY
= JANJI, NUBUAT
LEKSIONARI EKUMENIS
MAZMUR (dibacakan dan Dinyanyikan)
ditempatkan lebih awal (Perkembangan
diskusi dalam Gereja Toraja, untuk memberi
tempat pada warisan Calvin yang
mengutamakan Mazmur dan Injil.
(Penerjemahan Alkitab selalu dimulai dari
Mazmur dan Injil).
TAHUN GEREJAWI
GEREJA TORAJA MERAYAKAN TAHUN GEREJAWI
SECARA UTUH DENGAN SIMBOL-SIMBOLNYA
ADVEN - NATAL – EPIFANI
TRANSFIGURASI
RABU ABU–PRAPASKAH–MINGGU PALMARUM
KAMIS PUTIH–JUMAT AGUNG–SABTU SUNYI
PASKAH–KENAIKAN–PENTAKOSTA –
MINGGU TRINITAS – KRISTUS RAJA
(P.25-42)
TAHUN GEREJAWI
LAMBANG TAHUN GEREJAWI DAPAT DITAMPILKAN
MELALUI:

KAIN MIMBAR
BANNER
WALLPAPER PROYEKTOR
(p.42)
TAHUN GEREJAWI
SIMBOL LITURGI

ADA ANGGAPAN BAHWA GEREJA


PROTESTAN ANTI SIMBOL, SEHINGGA
SETIAP UPAYA MENGHIDUPKAN KEMBALI
TRADISI SIMBOL LITURGI DARI GEREJA
MULA-MULA, AKAN MENDAPAT KLAIM
SEAKAN MENGAMBIL ALIH LITURGI
KATOLIK.
(P.10-11)
SIMBOL LITURGI

PADAHAL, SIMBOL ITU ADALAH TRADISI


GEREJA MULA-MULA. GEREJA
PROTESTAN AWAL TIDAK
MENGGUNAKAN SIMBOL, KARENA
SEMANGAT PERMUSUHAN.
PASCA 1999, YANG DIKEDEPANKAN
ADALAH PERSAUDARAAN, BUKAN
PERMUSUHAN
STOLA
SECARA HISTORIS, STOLA ADALAH KAIN LAP YANG
DIPAKAI YESUS MEMBASUH KAKI MURID-MURIDNYA
STOLA ADALAH SIMBOL KESEDIAAN MENGANGKAT
PELAYANAN (MENJADI “HAMBA”) DALAM LITURGI.
OLEH KARENA ITU, STOLA DAPAT DIPAKAI BUKAN
HANYA OLEH PELAYAN FIRMAN TETAPI JUGA OLEH
SEMUA YG MENGAMBIL PERANAN KHUSUS DALAM
LITURGI, BAHKAN SEMUA MG DI TEMPAT DUDUK MG.
(P.18)
MAJELIS (Pdt, Pnt, Dkn),
LEKTOR (Walaupun Bukan MG)
PF Sekolah Minggu
Cantor, Musik, Sekolah Minggu
PAKAILAH STOLA UNTUK
SEMUA LITURGI, TERMASUK
SAAT BERIBADAH BERSAMA
SEKOLAH MINGGU
PUTIH

Putih selalu dikaitkan dengan


kehidupan baru. Putih adalah symbol
kebersihan, kemurnian, kesucian,
terang yang tak terpadamkan dan
kebenaran mutlak.
Stola Putih dipakai pada liturgi Kamis
Putih, Hari Kenaikan Kristus, Minggu-
Minggu Trinitas, dan Kristus Raja.
KUNING

Kuning bermakna kemuliaan dan keabadian.


Stola Kuning dipakai untuk Hari Kebangkitan
(Paskah) sampai minggu sebelum
Pentakosta, Masa Adven dan Natal, juga
dalam ibadah ibadah syukur dan pernikahan.
MERAH
Warna api dan darah yang artinya
keperwiraan, keberanian, kesetiaan dan
kepahlawanan. Dalam gereja, warna merah
dihubungkan dengan penumpahan darah para
martir sebagai saksi iman, sebagaimana Tuhan
Yesus sendiri yang tertumpah darah-Nya bagi
kehidupan dunia.
Stola Merah dipakai untuk Minggu Palma, Jumat
Agung dan Pentakosta selama empat minggu
berturut-turut dalam rangka mengenang karya
Roh Kudus serta semangat penginjilan Gereja
UNGU
kebijaksanaan, keseimbangan, sikap
berhati-hati, dan mawas diri. Ungu adalah
warna pertobatan.
Stola Ungu adalah untuk masa Prapaskah
(kecuali Minggu Palma) dan Sabtu Sunyi
karena pada masa itu semua warga gereja
diundang untuk bertobat, mawas diri, dan
mempersiapkan diri bagi perayaan Paskah.
Stola Ungu juga dipakai dalam konteks
kedukaan.
HIJAU
 Warna hijau bersifat komplemen dengan merah. Warna ini
merupakan warna pengharapan dan melambangkan
penyembuhan, ketenangan dan pertumbuhan iman. Dalam
balutan stola Hijau, Gereja Toraja memberitakan kemurahan
dan keselamatan dari Allah yang menyembuhkan,
memperbaharui, dan membawa pada pertumbuhan jemaat
yang telah menerima Roh Kudus.
 Dalam kalender liturgi Gereja Toraja, warna hijau digunakan
pada hari-hari minggu setelah Epifani hingga hari minggu
sebelum transfigurasi. Selain itu juga digunakan selama tujuh
minggu berturut-turut, menyusul penggunaan stola merah
setelah penggunaan stola merah selama empat minggu
setelah pentakosta. (P.20)
MIMBAR
MIMBAR ADALAH PUSAT TATA RUANG
IBADAH ADALAH TEMPAT MEMBACA DAN
MEMBERITAKAN FIRMAN ALLAH.
MIMBAR MENYIMBOLKAN MANIFESTASI
KEHADIRAN ALLAH DAN MENJADI PUSAT
ALLAH BERJUMPA DAN BERJUMPA DENGAN
UMAT-NYA.
KARENA ITU MIMBAR BERADA DI DEPAN –
TENGAH DALAM RUANG IBADAH.
(P.23)
PERALATAN DI SEKITAR MIMBAR
 Kain mimbar dilengkapi dengan logo. Warna kain mimbar
disesuaikan dengan tahun gerejawi.
 Jika menggunakan Simbol Salib, sebaiknya menggunakan
Salib yang polos.
 Meja di depan mimbar dengan peralatan sakramen.
 Perjamuan Kudus sebagai simbol kesatuan pemberitaan
Firman dan Firman yang kelihatan (Nampan Roti dan
Cawan Anggur).
 Bejana Baptisan selalu ada agar umat selalu diingatkan
tentang baptisan yang diterimanya.
PERALATAN DI SEKITAR MIMBAR
 Mimbar (-mimbar) Kecil yg merupakan kesatuan dng
Mimbar Besar adalah tempat utk pembacaan Firman Allah
selain Injil (tradisi Abad Pertengahan) & sekarang
terutama menjadi tempat memandu Liturgi serta
penyampaian warta jemaat.
 Tempat Persembahan.
 Assesoris seperti bunga dan dekorasi lain yg tidak
bermakna simbolik, sedapat mungkin diminimalkan. Bila
ada bunga, pasanglah bunga hidup dalam ruangan
ibadah.
HAL-HAL TEKNIS YANG
PRINSIP
PERAN BERSAMA & DIALOGIS

Mengembangkan unsur
berbalasan (dialogis) dlm
ungkapan2 & nyanyian agar umat
menjadi “pemeran” (subjek),
bukan objek liturgi.
Bijak menggunakan Microphone
PENATAAN RUANG

Menata ruangan dan peserta ibadah agar tidak


menghalangi pengkomunikasian simbol. Posisi
kelompok penyanyi yang tidak membelakangi mimbar
tetapi juga tidak membelakangi umat, untuk
memudahkan pengkomunikasian sikap menyanyi sesuai
syair nyanyiannya, agar bila merespon Firman tidak
membelakangi mimbar dan bila memberitakan Firman
tidak membelakangi umat. Sebaiknya tidak ada yang
dibelakangi.
PADUAN SUARA DLL

Fungsi utama Paduan suara, Vocal group dan


solo, adalah untuk Memimpin Nyanyian
Jemaat. Dapat pula menjadi refleksi mengenai
akta tertentu dalam sebuah susunan tata
ibadah. Dengan demikian, isi PS, VG, Solo harus
dikoodinasi dengan penyusun tata liturgi dan
dipersiapkan sebagai satu kesatuan liturgi.
MUSIK
Instrumen Musik dalam ibadah jemaat
adalah sebagai penunjang dinamika
nyanyian jemaat. Agar tidak menggeser
posisi nyanyian jemaat sebagai volume
instrument music diupayakan tidak
mendominasi suara jemaat. Untuk itu
disaran meminimalkan penggunaan style
musik yang cenderung monotone. Group
musik lebih disarankan
INSTRUKSI VERBAL

Meminimalkan instruksi verbal,


seperti: silakan duduk!, silakan
berdiri!, silakan berlutut!, dan
sebagainya, dalam liturgi. Instruksi
verbal menyebabkan simbol
kehilangan fungsinya.
ORDINARIUM

Susunan Liturgi yang tetap dan


tidak berubah, tidak
dipertukarkan atau dihilangkan
satu bagian
PROPRIUM

Rumusan dalam Liturgi


yang dapat di kreasi
berdasarkan konteks tertentu.
TATA IBADAH
1
A. BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH
1. Persiapan
2. Prosesi (Berdiri)
3. Votum (Berdiri)
PF : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang
menjadikan langit dan bumi.
J : Amin
4. Salam (Berdiri)
5. Pengakuan Dosa dan Berita Anugerah (Duduk)
a. Pengakuan Dosa
b. Berita Anugerah
c. Nyanyian sambutan jemaat (LGS)
6. Petunjuk Hidup Baru
7. Mazmur (Leksionary Membangun Jemaat)
a. Membaca Mazmur
b. Menyanyikan Mazmur (LGS)
B. PEMBERITAAN FIRMAN
8. Doa Pembacaan Alkitab
9. Pembacaan Alkitab
 Bacaan Pertama (PL, Kisah,Wahyu)
 Bacaan Kedua (Surat-surat)
Sambutan Jemaat (Menyanyikan : Haleluya atau Amin)
(LGS)
 Membaca Injil (Jemaat berdiri)
 Nyanyian Sambutan Jemaat (LGS)
10. Khotbah
11. Saat Teduh
12. Doa Bapa Kami
C. RESPON JEMAAT
14. Pengakuan Iman (Berdiri)
15. Persembahan
a. Nas persembahan (Duduk)
b. Persembahan

16. Doa Syafaat

D. PENGUTUSAN DAN BERKAT (Berdiri)


17.Nyanyian Jemaat
18. Pengutusan
19. Berkat
19. Berkat
Pendeta:
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau;
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan
memberi engkau kasih karunia; Tuhan
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi
engkau damai sejahtera. Bilangan 6:24-26
atau
Penatua, Diaken, Warga Jemaat
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati
kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya
(Mz 67:2)
18. Nyanyian Syukur
TATA IBADAH
2
A. BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH
1. Persiapan
2. Prosesi (Berdiri)
3. Votum (Berdiri)
PF Ibadah ini berlangsung dalam nama Bapa, dan Anak, dan
Roh Kudus
J Amin
4. Salam (Berdiri)
5. Bermazmur (Berdiri).
6. Dasa Titah atau Perintah Mengasihi (Berdiri)
a. Membaca Dasa Titah atau Perintah Mengasihi
b. Respon Jemaat (Berdiri) – LGS
7. Pengakuan Dosa dan berita anugerah (Duduk)
8. Berita Anugerah
9. Nyanyian sambutan jemaat -LGS
B. PERSEMBAHAN
11. Nas Persembahan
12. Nyanyian Jemaat
13. Doa Persembahan dan Pembacaan Alkitab
C. PELAYAN FIRMAN
14. Doa Pembacaan Alkitab
 Bacaan Pertama (PL, Kisah,Wahyu)
 Bacaan Kedua (Surat-surat)
Sambutan Jemaat (Menyanyikan : Haleluya atau Amin)
LGS
 Membaca Injil (Jemaat berdiri)
 Nyanyian Sambutan Jemaat (LGS)
11. Khotbah
12. Saat Teduh
C. RESPON JEMAAT, PENGUTUSAN, BERKAT
14. Doa Syafaat (dan)
15. Doa Bapa Kami
16. Petunjuk Hidup Baru
17. Nyanyian Jemaat (LGS)
18. Pengutusan
19. Berkat :
20. Nyanyian Syukur
PERSIAPAN

 PPA berdoa pribadi dan mengenakan stola. (Penyambut


jemaat, berdoa secara pribadi dan menyambut jemaat)
 Pengaturan Ibadah oleh PPA (atau dibantu oleh
seseorang yang ditetapkan), memastikan kesediaan
sarana pelayanan dan kesiapan para pelayan.
 Doa di Konsistori oleh PPA (Bukan doa syafaat)
 Pelayan Firman dikalungi stola oleh PPA.
 Semua Pelayan (majelis) mengenakan stola
 Introitus/panggilan beribadah dll
PROSESI

 Prosesi Pelayan adalah simbol arak-arakan umat menuju


pelataran sorgawi, dapat dilakukan dari segala arah ke
mimbar.
 Pelayan Firman dan Pengantar harus berjalan beriringan
dan menyerahkan Alkitab di depan mimbar.
PROSESI

 Pembawa Alkitab berjalan di depan Pelayan Firman,


membawa Alkitab dengan hikmat dan memegangnya
dengan dua tangan dekat dada/“hati” sebagai simbol
penyerahan sepenuh hati, lalu menyerahkan Alkitab itu
kepada Pelayan Firman di depan jemaat. Demikian juga
ketika Pelayan Firman menyerahkan kembali Alkitab di
depan mimbar sebagai simbol penyerahan kembali
tanggungjawab pelayanan kepada Majelis Gereja.
ALKITAB SEBAGAI FOKUS

Yang menjadi fokus dalam prosesi


adalah ALKITAB, bukan Pelayan
Firman. Kehadiran Pelayan Firman
dan pelayan lainnya di belakang
PPA, adalah simbol perarakan umat
yang mengikuti Firman Allah. Jadi
yang “diantar” oleh PPA bukanlah
Pelayan, tetapi Alkitab.
VOTUM
Votum adalah sebuah pengakuan, pernyataan
peneguhan dan pengesahan bahwa
persekutuan ibadah itu dianugerahkan Allah
yang dinikmati DALAM persekutuan dengan
Tuhan dan sesama manusia.
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN,
yang menjadikan langit dan bumi.
Ibadah ini berlangsung “dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus”
SALAM
Salam Rasuli
Salam kepada kamu.........
Menyanyi
Salam bagimu....
Sapaan untuk Saling menyapa.
Salam sejahtera bagi kita sekalian:
MAZMUR
Dalam liturgi, ada kewajiban untuk
menyanyikan minimal 2 Nyanyian Mazmur,
tetapi dalam liturgi baru, tidak mutlak dua
lagu. Juga Tidak mutlak Mazmur Jenewa.
Jadi dapat dibacakan, dan atau
dinyanyikan.
Atribut Mazmur tidak perlu dibaca, tetapi
masuk dalam cakupan ayat
DASA TITAH
 Dikutip langsung dari Keluaran 20:1-17
 Dasa Titah tidak disingkat/dikalimatkan sendiri. Tidak dibaca
berbalasan.

PERINTAH MENGASIHI
 Dikutip langsung dari Alkitab.
 Tidak diparaphrase/dirumuskan sendiri. Misalnya: Matius 22: 37-40;
Markus 12:29-31; Roma 13:8-11
BERITA ANUGERAH
Pada prinsipnya merupakan berita
Pengampunan Dosa, tetapi bukan
sebagai “HASIL” pengakuan.
Sebaiknya dikutip langsung dari
Alkitab.
PENGAKUAN DOSA
Bisa dalam bentuk Doa
Pembacaan Ayat Alkitab bernuansa
Pengakuan dosa
Puisi
Lagu
LEKSIONARI
 Pembacaan Alkitab Secara Utuh (+Rehat)
 Dalam 3 Tahun semua Alkitab di baca
 Harus Dalam Urutan PL - Surat – Injil
 Ada nyanyian Haleluya atau Amin Setelah bacaan
Kedua
 Setelah Bacaan Ketiga, direspon lagu.
 Yang membaca Injil adalah PF
PERSEMBAHAN

 Menggunakan Nas Persembahan dari MJ


 Hindari Istilah Sumbangan.
 Hindari “Berterima Kasih” atas Persembahan
 PUNDI 1,2,3 = Respons Jemaat. Jangan
dimanipulasi.
 Sampaikanlah peruntukan pundi setiap
persembahan.
DOA SYAFAAT
Sembayang panjang

3
PENGUTUSAN
Harus selalu ada kalimat pengutusan
sebelum berkat.
Dalam Tata Ibadah sebelumnya,
digabung dengan Salam

Pergilah….
Bukan Pulanglah…..
IBADAH KELUARGA
Berhimpun Menghadap Allah

1. Nyanyian Jemaat
2. Votum
3. Salam
4. Percakapan dengan keluarga/Kesaksian/Ungkapan hati.
5. Bermazmur (Baca atau nyanyikan, atau keduanya)

Pemberitaan Firman Tuhan

6. Doa Pembacaan alkitab


7. Pembacaan Alkitab
8. Khotbah/Penelaahan Alkitab
(Sebuah lagu dapat dinyanyikan setelah PA/Khotbah)
Respon Jemaat
9. Persembahan (Ny. Jemaat)
10.Doa Syafaat.

Pengutusan dan Berkat (Berdiri)

11. Nyanyian Jemaat


12. Pengutusan
13. Berkat
14. Nyanyian Syukur
IBADAH PENGHIBURAN

 Ada dua jenis Tata Ibadah Penghiburan


 Pundi Kasih tidak diserahkan secara resmi
BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH

Persiapan
Doa konsistorium (minimal pelayan Firman bersama seorang
majelis gereja dan pemasangan stola ungu).
Menyanyi
Votum
Salam
Litani mengenai realitas manusia
Litani
Nyanyian Jemaat
PEMBERITAAN FIRMAN
Doa Pembacaan Alkitab
Pembacaan Alkitab
Khotbah
Saat teduh
RESPONS JEMAAT
Persembahan
a) Nas persembahan
b) Pengumpulan Persembahan
Doa syafaat
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Nyanyian Jemaat (Berdiri)
Pengutusan (Berdiri)
PF : Pergilah ........
Berkat (Berdiri)
Penutup
2
 Persiapan
 Nyanyian Jemaat
 Votum
 Salam
 Doa dan pembacaan Alkitab
 Paduan Suara.
 Persembahan
 Nas persembahan
 Pengumpulan Persembahan (Dengan Nyanyian)
 Doa Syafaat
 Berkat (Berdiri)
PERNIKAHAN

 Sebelum pemberkatan, Perempuan berjalan di sisi


kanan Laki-laki
 Hindarkan Prosesi Ownership-Transfer. (Laki-laki
duluan, Perempuan diantar Orang Tua) Bias Gender
dan melecehkan perempuan.
 Cadar, disarankan tidak dikenakan lagi. Jika ngotot,
dibuka setelah pemberkatan nikah.
 Akta Ungkapan kasih ke orang tua, penyalaan lilin, dll
adalah Proprium.
 Cincin bukan emas murni.
FAQ
 Kita/kamu di Berkat. Mengapa Pendeta dan Non Pdt berbeda?
 Adakah sikap yang benar dalam memberi berkat ?
 Persembahan. Knp ada yang doakan, dan ada yg diletakkan. Tgt
lebih tinggi drpd FT ?
 Apa beda Liturgi 1 dan litrugi 2 ?
 Mengapa ada Doa Bapa Kami tersendiri dan ada yang gabung
Doa Syafaat.
 Bagaimana dengan Kep SSA 23 tentang “Yang dikandung
daripada Roh Kudus?”
 Bagaimana dengan “Alkitab elektronik”?
 Mengapa Injil tidak dibaca dalam posisi berdiri di ibadah
Keluarga ?
FAQ
 Kita/kamu di Berkat. Mengapa Pendeta dan Non Pdt berbeda?
 Kapan Warta Jemaat disampaikan?
 Apakah Penjemput jemaat duduk di tempat pelayan?
 Apakah ada yang berbeda jika satu atau lebih Pendeta
penumpangan tangan ?
 Bagaimana dengan Lonceng? Apakah tidak diseragamkan?
 Bagaimana Salam Nasional dijawab?
Bp. Lebang:
- Alkitab yg dipakai PF diserahkan kembali, dan Alki besar ditutup kembali.
- GKI: Berdiri saat dosa persembahan.
- Doa syafaat+doa Bapa kami.

- Perubahan/pembaruan.
- Votum=berdoa ? Salam ? D tahbis ?
- Doa konsistorium=doa syafaat.

- Doa persembahan. Bagaimana ? Kadang Hilang ? Lit 1 dan dua apa beda?
- Persiapan Pemandu Liturgi.

- Spontanitas Musik-perlu sinkronisasi dengan pemain musik.


- Terima kasih kepada pengkhotbah…
- Posisi Paduan Suara.

- Pemandu Liturgi membaca FT dgn HP.


- Ucapan terima kasih atas ketenangan = Syukur kepada Tuhan ?
- Doa konsistorium di ibadah RT.

- Serah dulu baru salaman ? Salaman dulu baru serah ?


- Doa dgn mic di konsistori. Diiukti Jemaat ?
- Materi di perbanyak …..
- Sapaan yang tepat untuk masuk persembahan.
- Doa persembahan yang benar.
- Nyanyian terakhir: Ditutup >
- Doa makan ?
- Posisi pengantin ?
- Doa konsistorium setelah semua selesai ? Stola dibuka ???
 Penyambut jemaat. Stolanya ?
 Mazmur or Lectio Continua PPGT ?

 Nikah
 Posisi Cantor.

Anda mungkin juga menyukai