Anda di halaman 1dari 30

Referat Kecil

Oleh :
Sri Endah Riestina

Pembimbing:
dr. Enny Lestari , Sp.S

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU – RSUD ARIFIN ACHMAD
2018
PENDAHULUAN
Suatu gerakan volunter akan melibatkan serebrum untuk
penyusunan konsep gerakan, sistem penglihatan untuk
memberi informasi tentang usaha yang harus dibuat dan
pengarahan urutan gerakan, sistem motorik dan
serebellum sebagai pengawas

Pusat koordinasi : Serebelum


Koordinasi meliputi semua aspek dari gerak termasuk
keseimbangan, yang memungkinkan gerakan terjadi dengan
bebas, bertujuan, akurat, dengan kecepatan, irama dan
ketegangan otot yang terarah/terkontrol

Gangguan pada serebelum menyebabkan gangguan


keseimbangan dan vertigo. Cedera/kerusakan serebelum
dapat menyebabkan terjadinya hipotonia. Kelainan pada
cerebellum menyebabkan kecacatan yang permanen,
sehingga sangat dibutuhkan suatu penanganan yang tepat.
SECARA FILOGENETIK SEREBELUM DIBAGI MENJADI
3 SUBDIVISI

•Terdiri dari flokulus dan nodulus (lobus


Arkhiserebelum flokulonodularis)
(vestibuloserebelum) •Untuk keseimbangan dan rangsang pendengaran
otak

•Terdiri dari kulmen dan lobulus sentralis lobi anterior


Paleoserebelum vermis, serta uvula dan piramis lobus inferior dan
(spinoserebelum) paraflokulus
•Pusat penerima impuls

•Terdiri dari semua bagian dari vermis dan hemisfer


Neoserebelum •Menerima informasi tentang pergerakan yang sedang
(serebroserebelum) dilakukan ataupun yg akan dikerjakan, dan mengatur
gerakan sisi badan
SUPLAI DARAH
SUPLAI DARAH
AREA FUNGSIONAL CORTEX CEREBELLUM

•Mempengaruhi gerakan – gerakan sumbu panjang


Korteks daerah vermis tubuh, yaitu leher, bahu, toraks, abdomen dan
panggul

Lateral vermis disebut


area intermediate •Mengendalikan otot-otot ekstremitas bagian distal,
hemispherium terutama tangan dan kaki
cerebelli

•Berhubungan dengan perencanaan serangkaian


Lateral masing – gerakan di seluruh tubuh dan terlibat dalam
masing hemispherium penilaian sadar terhadap gangguan pergerakan
cerebelli
FUNGSI SEREBELUM

Serebelum menerima sangat banyak input sensorik


umum dan khusus, tetapi tidak berperan serta
sedikitpun dalam persepsi ataupun diskriminasi sadar.

Meskipun serebelum mempengaruhi fungsi


motorik, lesi serebelum tidak menimbulkan
paralisis.

Serebelum tidak penting pada sebagian besar proses


kognitif tetapi memiliki peran utama pada pembelajaran
dan memori motorik.
ETIOLOGI
• Vaskuler
• Toxin : alcohol, merkuri, keracunan logam
berat
• Obat-obatan : barbiturat, penitoin, piperazine,
antineoplastic drugs dan deferiprone
• Genetik
• Metabolik dan endokrin
• Kongenital
GEJALA KLINIS DAN LESI SEREBELUM

A. Lesi di neocerebellum

Hipotonia
Otot kehilangan kemampuan untuk
melawan jika otot dimanipulasi
secara pasif.

Pasien akan berjalan sempoyongan yang


disebabkan karena hilangnya pengaruh
fasilitas cerebellum terhadap stretch reflex
GEJALA KLINIS DAN LESI SEREBELUM

Disequilibrium

Kehilangan keseimbangan oleh


karena tak ada koordinasi
kontraksi otot skelet
GEJALA KLINIS DAN LESI SEREBELUM

Dissynergia
Disarthria: bicara
cadel

Distaxia: tidak mampu mengkoordinasikan kontraksi otot skelet

Dismetria: tidak mampu menghentikan gerakan pada titik yang


diinginkan

Disdiadokokinesis: tidak mampu mengubah gerakan dengan


cepat

Intentio tremor: tremor di tangan bila hendak melakukan sesuatu


gerakan bertujuan.
GEJALA KLINIS DAN LESI SEREBELUM
Dissynergia

Titubasi: tremor yang ritmis pada kepala dengan kecepatan 3-4 kali per
menit dapat menyertai lesi bagian tengah

Nystagmus: bola mata distaxia kiri dan kanan, karena sesuatu iritasi
vertibuler fiber atau oleh karena penekanan nukleus vertibuler

Gangguan pada mata


Bisa berupa skew deviation dimana terjadi deviasi ke atas dan keluar
dari bola mata pada sisi yang berlawanan dengan lesi dan deviasi ke
bawah dan ke dalam dari bola mata dari sisi lesi

Gerakan rebound: ketidakmampuan mengontrol gerakan. Contoh:


ketika lengan bawah difleksikan dengan pasif, ketika dilepas maka
lengan tersebut akan memukul dada.
KELAINAN SEREBELUM

Sindroma Hemispherium
Cerebellaris
Terjadinya kerusakan satu hemisfer cerebellum

Gejala bisa berupa distaxia dan hipotoni anggota


badan ipsilateral

Etiologi bisa diakibatkan oleh neoplasma dan infark.


KELAINAN SEREBELUM

Sindroma Vermis Rostalis

Terjadinya kerusakan lobus anterior

Gejala bisa berupa distaxia kaki dan trunkus

Etiologi bisa diakibatkan oleh keracunan alkohol,


terjadinya degenerasi bagian anterior vermis.
KELAINAN SEREBELUM

Sindroma Vermis Caudalis

Terjadinya kerusakan lobus posterior dan floccunodularis

Gejala bisa berupa distaxia truncus sehingga tidak


mampu berdiri tegak dan nystagmus

Etiologi bisa diakibatkan oleh tumor


KELAINAN SEREBELUM

Sindroma Pancerebellaris

Terjadinya kerusakan pada kedua hemisfer cerebellum

Gejala bisa berupa bilateral distaxia, disarthria,


nystagmus, hipotonia

Etiologi bisa diakibatkan oleh degenerasi, multipel


sclerosis dan keracunan alkohol
KELAINAN SEREBELUM

Tumor serebelum Iskemia dan perdarahan

Medulloblastoma
Perdarahan yang lebih kecil,
Cerebellarastroytoma terutama di hemisfer serebeli
menyebabkan manifestasi fokal yang
Hemangioblastoma meliputi ataksia ekstremitas,
kecenderungan terjatuh ke sisi lesi
Epedimoma dan deviasi gaya jalan ke arah lesi.
B. Lesi di paleocerebellum dapat memberikan gejala-
gejala gangguan sikap tubuh dan tonus otot.

C. Lesi di archicerebellum dapat memberikan gejala-


gejala berupa ataksia trunkal.
PEMERIKSAAN SISTEM KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

Pemeriksaan keseimbangan Pemeriksaan koordinasi

Tes Romberg Finger to Nose test

Nose Finger Nose test


Tes Tandem Walking Finger to Finger test

Diadokokinesia

Rebound test
Pemeriksaan
Nistagmus Heel to knee to toe test
Fungsi Vestibuler

Uji Dix Hallpike


GEJALA KLINIS DAN LESI SEREBELUM

Tes Kalori

Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30°,


sehingga kanalis semisirkularis lateralis dalam
posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi
bergantian dengan air dingin (30°C) dan air
hangat (44°C) masing-masing selama 40
detik dan jarak setiap irigasi 5 menit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Imaging ( Ct- Scan)

Electronistagmogram
PENATALAKSANAAN

Pengobatan simptomatis pada gangguan


vestibular seperti pada vertigo

antikolinergik/parasimpatolitik
antihistamin

simptomatik

vasodilator
GOLONGAN OBAT

Menekan irritabilitas vestibular

-Anti histamin: dimenhidrinat (dramamin)

- Prometazine (phenergan)

- Sinarizin (vertizin, stugoron)

- Benzodiazepin

- Beta blocker : carvedilol

- Ca entry blocker (flunarizine)


GOLONGAN OBAT

Memperbaiki aliran darah ke labirin dan batang


otak

- Histaminik : betahistin (merislon)

- Ca entry blocker (flunarizine)


GOLONGAN OBAT

Mengatasi mual, muntah

Fenotiazine (proklorperazin, stemetil)


TERIMA KASIH

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU – RSUD ARIFIN ACHMAD
2018

Anda mungkin juga menyukai