PATIENT
SAFETY
Tangan
Alat
Kateter
vena sentral
Kontak
Droplet Urine Kateter
Tangan
Alat
Tangan Kontak
IADP Alat
Tangan
Alat
ISK
Luka operasi ILO
Kontak
Droplet
Surgical site infections (SSI)
Catheter-associated urinary
tract infections (CAUTI)
Central venous catheter–
related bloodstream
infections (CRBSI)
Ventilator-associated
pneumonia (VAP)
DATA HASIL SURVEILANS
Data insiden rate infeksi rumah sakit periode 2001-2009 di DATA INFEKSI NOSOKOMIAL DI RS X
RSJPDHK PERIODE TH 2001 - 2004
70
30
Insiden rate per 1000 hari pemakaian
60 26.2
25
50 IADP 21.5
20.1 BSI
RATE INFEKSI
ISK 20
alat/hari rawat
40 HAP
UTI
VAP 14.3
15 13.9
30 PLEBITIS SSI
DEKUBITUS
10
20 7.5 PNEUM O
6.5 6.3
5.2 5.4
5 4.2 4.5 4.4
10 3 3.2 3
0 0
2001 2002 2003 2004
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun TAHUN
PEOPLE
MACHINE PROCEDURE
sutoto-KARS
Disinfection and Sterilisation
CSSD : Central Sterile Supply Department
TSSU : Theatre Sterile Supply Unit
HSSU : Hospital Sterile Supply Unit
The idea of SSU was conceived in the late 1940’s and it began
to catch on in the 1950’s in the UK. After a slow start in
Ireland there is now a professional body and specialist
courses are available.
Peralatan Kritis
Peralatan semi kritis
Peralatan non kritis
Klasifikasi alat-alat medis menurut Dr. Earl
Spaulding :
Risiko Definisi Peralatan Cara
Tinggi Kontak dengan jaringan Instrumen bedah, DISTERILKAN :
( Critical ) steril, sistem peredaran laparoskop, kateter Sterilisasi Autoklaf,
darah (Vaskuler) jantung, Scapel, ETO atau strilisasi
implant temperatur rendah,
chemical sterilans
Disposible
Sedang Kontak dengan Endoskopi/anestesi, , Disinfeksi Tingkat
( Semi membran mukosa yang ETT, termometer Tinggi: pasteurisasi,
Critical ) utuh, mudah rectal steam, disinfektan
terkontaminasi dengan kimiawi
mikroba.
Rendah Kontak dengan kulit Stetoskope, Tidak perlu Steril :
( Non- yang utuh dan tidak tensimeter, linen, pembersihan fisik /
Critical ) mengenai membran bedpan, urinal, disinfeksi tingkat
mukosa, lingkungan apron,alat makan rendah (deterjen dan
secara tidak langsung. lantai, dinding, air)
tempat tidur
Disinfection and Sterilisation
Fungsi SSD :
Membilas
Pembersihan
Pengeringan
Inspeksi dan perakitan
Pengemasan
Pelabelan
Sterilisasi
Penyimpanan
Distribusi
Disinfeksi dan Sterilisasi
TUJUAN UTAMA:
Menyediakan peralatan medis dan bedah yang aman untuk
digunakan
Melaksanakan kegiatan proses pengelolaan instrumen
sesuai standar yang ditetapkan
Meringankan tugas staf keperawatan
Menghindari duplikasi peralatan rumah sakit yang mahal
Menjaga Inventarisasi persediaan dan peralatan
Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien dan staf
Selalu melakukan up date dengan perkembangan dan
kemajuan
PRINSIP DEKONTAMINASI
Pre Cleaning : Pemrosesan perendaman alat medis bekas pakai untuk
menghilangkan noda darah, cairan tubuh menggunakan enzyimatik atau detergen
(Perendaman sampai seluruh permukaan alat)
Disinfection : Proses yang digunakan pada benda mati dan permukaan untuk
membunuh mikroorganisme tetapi tidak termasuk spora.
Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)
Manual Mesin
Disinfection and Sterilisation
Opsi yang lain :
Single use items.
Membeli Kemasan steril sekali pakai
Layanan di kontrak
PENGELOLAAN CSSD
Disain & lay out
Pintu masuk barang kotor
Pintu keluar barang bersih
Sarana transportasi
Pre Cleaning
Penggunaan APD
Limbah Infeksius (darah, produk darah) di buang ke Spoel hock
Menggunakan air mengalir
Pembersihan
Gunakan APD
Pencucian dengan air mengalir
Lokasi penirisan hindari resiko kontaminasi
Menggunakan meja yang tidak menyerap air (steinless)
Area bebas kontaminasi
Ruangan harus bersih
Sterilisasi
Sesuai dengan jenis peralatan
Dilakukan pengawasan & pengukuran
Indikator mutu
PENYIMPANAN PERALATAN
Penyimpanan
Pada ruang terkontrol suhu & kelembaban – menjamin sterilitas
Penempatan peralatan : FIFO
Stock management
Syarat ruangan ;
Ruangan harus kering
Dirancang u/ tdk menahan debu
Tekanan positif
Ruang transisi
System FIFO (First In First Out)
Pembersih ruang dg penghisap debu
Syarat almari :
Harus kering
1 x seminggu dibersihkan
TRANSPORTASI
Trolly
Dibedakan antara pengantar dan mengambil
Menggunakan kode kantong yang berbeda
Kuat dan mudah dibersihkan
Penempatan ;
Menggunakan tempat tertutup/troly
Hindari pencemaran lingkungan
Pisahkan peralatan yang berisiko : pecah atau kontaminasi
Alur masuk
Alat kotor berbeda dengan alat bersih
Petugas pengantar tidak masuk ke area bersih
LINGKUNGAN
Harus mempunyai tekanan positif aliran udara dari
dalam ke luar.
Kelembaban harus dijaga 20-23 C.
Upayakan tidak ada pipa, kabel yang menonjol untuk
menghindari timbunan kuman.
Hanya petugas penyimpanan barang yang boleh
masuk. Distribusi stok barang dengan sistem FIFO.
Ada meja kerja yang cukup memadai (stainless steel)
untuk memproses alat-alat medis dan alat-alat
tenun/linen
Memiliki alat ukur kelembaban dan temperatur
LINGKUNGAN
Udara dari ruangan kotor tidak mengalir ke
ruangan bersih
Lantai dan dinding mudah dibersihkan
Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir
Kualitas air baik
Mesin sterilisator diperiksa secara teratur.
Sebaiknya memiliki dua pintu depan dan
belakang
PENGGUNAAN APD
Tersedia APD
APD digunakan sesuai indikasi
Pembuangan APD habis pakai
Penempatan APD
MONITORING PPI
MEMASTIKAN KLB
Ada pemeriksaan secara berkala dengan
indikator fisik, kimiawi dan
mikrobiologik terhadap alat-alat yang
disterilkan
Jadual dan tata kerja diatur sedemikian
rupa agar unit sterilisasi dapat berfungsi di
luar jam kerja
Prinsip Desain / lay out CSSD
Pembersihan tidak adekuat
Konsentrasi larutan disinfektan tidak
tepat
Penyimpanan tidak benar
Penyimpanan basah setelah sterilisasi
Salah satu upaya pencegahan HAIs
adalah melakukan dekontaminasi
meliputi pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi
Agar mutu sterilisasi terjamin baik
diperlukan kegiatan monitoring,
evaluasi dan tindakan lanjut