CREEPING ERUPTION ( CUTANEOUS LARVA MIGRANS ) Pembimbing: dr. Dewi Lestarini, SpKK, MARS
Ahmad sofyan
Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah RSUP Fatmawati 2019 DEFINISI Kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari feses anjing dan kucing. EPIDEMIOLOGI Di Amerika Serikat (Pantai Florida, Texas, New Jersey) tercatat 6,7% dari 13.300 wisatawan mengalami CLM
Terdapat hampir di semua negara beriklim tropis dan
subtropis, termasuk Indonesia
Tidak terdapat perbedaan ras, usia, dan jenis kelamin
Invasi CLM yang bertahan lama dan jika tidak diobati
dapat menyebabkan infeksi sekunder akibat garukan ETIOLOGI PATOGENESIS Ancylostoma braziliense Nematoda hidup pada hospes → ovum (telur Ancylostoma caninum cacing) terdapat pada kotoran binatang dan Gnatostoma babi dan kucing karena kelembaban (misalnya di tanah berpasir Echinococcus yang basah dan lembab) → larva yang mampu Strongyloides stercoralis mengadakan penetrasi ke kulit → tinggal di kulit, Dermatobia maxiales berjalan-jalan tanpa tujuan sepanjang taut
Lucilia caesar dermo-epidermal → setelah beberapa hari akan
timbul gejala di kulit SIKLUS HIDUP GEJALA KLINIS Gatal dan panas (saat larva masuk) → papul → lesi berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul dengan diameter 2-3 mm, dan berwarna kemerahan (larva telah berada di kulit, selama beberapa jam atau hari) → menjalar, menyerupai benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul, dan membentuk terowongan (burrow), mencapai panjang beberapa cm Gatal lebih hebat pada malam hari DIAGNOSIS Kelainan seperti benang yang lurus atau berkelok-kelok Menimbul Terdapat papul atau vesikel di atasnya Pada regio plantar pedis dextra terdapat papul eritematosa multiple tersusun linier dengan bentuk serpiginosa DIAGNOSIS BANDING Skabies (terowongan tidak panjang) Dermatofitosis (bentuk polisiklik) Insect bite (lesi berupa papul) Herpes Zoster (saat invasi larva multiple timbul serentak, terbentuk papul-papul) TATALAKSANA PROGNOSIS Ivermectin per oral (200 ug/kg) Tidak mengancam dosis tunggal dan diulang setelah kehidupan, umumnya sembuh 1-2 minggu, memberi kesembuhan dengan terapi antihelminthes 94-100% Albendazol 400 mg dosis tunggal, diberikan 3 hari berturut-turut, bila tidak berhasil diulangi pada minggu berikutnya (Divisi Kulit Anak RSCM)