Anda di halaman 1dari 59

TS 2264-REKAYASA P3 - PENGERAKAN DAN

JALAN REL GEOMETRI


23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER - RPS
Pertemuan 3 : Gerak dan geometri
Tujuan
• Gerak lokomotif, Jarak Pengereman ;  menjelaskan prinsip –
• definisi dan kriteria perencanaan ; prinsip dalam
Geometri ; perencanaan jalan rel
• lengkung Hor. / Vert. ;  mendesain lengkung
pada jalan rel sesuai
• alignment Vert. / Hor. ;
dengan standar
• Penampang jalan rel ; perencanaan geometrik
• Ruang bebas dan ruang bangun. jalan rel dengan benar.

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KULIAH DAN KONTRAK BELAJAR
Mata Kuliah : Rekayasa Jalan Rel
SKS : 2 / 16 pertemuan (24h)
Penyusun : Sir Ramon Rumambi ST. MT
Komponen Penilaian
 Kehadiran : 10% ;
 Tugas mandiri : 20 % ;
 Ujian Tengah semester : 35% ;
 Ujian Akhir semester : 35%.
 Kehadiran minimum : 12 / 16
Terlambat maksimum : 15men

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KULIAH DAN KONTRAK BELAJAR
Semanga :
penggunaan telepon : tidak boleh, disimpankannya di
dalam tas ;
Penghormatan timbal balik bagi;
Sikap dan perilaku tenang, diam dan damai

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PERGERAKAN KERETA
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
PENGERAKAN - LOKOMOTIF

Motor Transmisi Kabin


Diesel / listrik (mekanis/elektrik/hidrolik) masinis

Gardan dan
roda penggerak

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENGERAKAN

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK - LOKOMOTIF
Secara umum penomoran lokomotif Digit 4 dan 4 : tipe atau kelompok
adalah : prodiksi lokomotif dengan daya tertentu
XX XXX XX 00 = tipe pertama
Digit 1 dan 2 : meyatakan penggerak 01 = tipe kedua
B : dua gandar pengherak 02 = tipe ketiga
C : Tiga ….
D Empat Digit 6 dan 7 : menunjukkan no urut
setiap individu lokomotif
Digit 3 : jenis transmissi daya :
1 : mekanik
2 : elektirk
3 : hidrolik

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK - LOKOMOTIF
Lokomotif BB artinya beban ditumpu oleh 2 bogie, yang masing-masing bogie terdiri 2
gandar dan satu gandar terdiri dari dua roda

Lokomotif Jenis CC. lokomotif ditumpu 2 bogie, masing-masing bogie terdiri 3 gandar, dan
masing-masing gandar terdiri 2 roda

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KONTAK REL / RODA
Rel pada sepur menyediakan permukaan secara menerus
untuk gerakan kereta api
Rel bekerja sebagai pemandu arah jalannya kereta api

Kira-kira 3,5 cm²

penuntun/mengarahkan
pergerakan roda kereta
23/02/2018 api TS 2264-REKAYASA JALAN REL
GERAK – GAYA TARIK
Setiap lokomotif memiliki karakteristik diagram gaya tarik yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat lokomotif sebagai fungsi
kecepatan
Dalam perhitungan desain lokomotif atau perencanaan
operasional kereta api, gaya tarik mesti dihitung menurut grafik
tahanan atau perlawanan kereta api (train resistance).
𝑍×𝑉 270 ×𝑁
𝑁= , dengan : 𝑍𝑟 = × 𝜂, dengan :
270 𝑉
N : daya (HP) ⇒ 𝜂 : faktor efisiensi
Z : gaya tarik (kgf) Zr : Gaya tarik netto
V : Kecepatan (km/j) Zr : gaya tarik roda penggerak –
Hambatan atau perlawanan gelinding
lokomotif

 Gaya Tarik > Hambatan kereta api  Gerak


 “ < “  tidak
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
GERAK – GAYA TARIK
Hambatan kereta api (Train resistance) :
 Perlawanan gelinding (Rolling resistance), tergantung :
 Luas penampang loko;
 Angin ;
 Kecepatan ;
 Perlawanan tanjakan ;
 Perlawanan tikungan : gesekan antara roda dan rel ;
 Perlawanan karena percepatan : Margin gaya tarik –
hambatan akan digunakn untuk percepatan.

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK – GAYA TARIK/ ADHESI
G =μ⋅B
μ : Koefisien adhesi dipengaruhi
Berat : B kondisi roda dan rel :
• Kondisi basah : 0 < μ < 0,15
• Kondisi kering : 0,30
momen
putar dari Gaya tarik adhesi : G
transmisi

Tanpa adhesi Kerata api tidak bisa gerak dan tidak bisa berhenti

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK - PENGEREMAN
Peralatan pengereman merupakan suatu peralatan yang digunakan
untuk :
 Rem pelayanan : mengurangi kecepatan dan menghentikan
kereta ;
 Rem parkir;
 Rem darurat.
Kemampuan kendaraan rel melakukan pengereman ditentukan oleh
gaya rem yang terjadi pada roda, berat kendaraan, kecepatan awal
dan karakteristik katup yang digunakan.
bersarnya gaya pengereman tidak boleh menyebabkan roda terkunci
perlambatan harus tetap nyaman bagi pengguna (percepatan 1m/s²),
kecuali dalam kasus pengereman darurat
Jarak pengereman paling panting untuk mendesain jalur atau aturkan
kecepatan.
Efisiensi pengereman mempengaruhi jarak pengereman

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK – JARAK PENGEREMAN
parameter untuk dipertimbangkan:
P : gaya rem, yang terjadi pada roda menurut karakteristik katup
yang digunakan.

B : berat pengereman = P x K
B : didefinisikan oleh tes dengan K : faktor empiris

𝐵
𝜆= : persentase pengereman, dengan G : berat kendaraan
𝐺

 Makin l  makin efisiensi pengereman 

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK – JARAK PENGEREMAN
Ada beberapa rumus dari experimen tergantung jenis rem, jenis KA…, contoh :

3,85 V 2
L=
λ C1
6,1 β 1+ ±ir
10
L : Jarak pengereman
V : kecepatan rencana
l : persentase pengareman gerbong dalam keadaan penuh
i : lereng/kemiringan (‰)
β : Faktor Kecepatan dan jenis rem (diperoleh tes/percobaan)
ir : Ci x i (Ci : faktor koreksi tergantung dari tipe rem dan kecepatan)
C1 : Faktor koreksi dari tipe rem dan jumlah gandar dalam kereta

 Makin V dan i  makin jarak pengereman 

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK - PENGEREMAN

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK - PENGEREMAN
Loko (t) Kereta (t) Jumlah (t)
Berat 84 380 464
l saat KA penuh 0 0,85
Berat pengereman 323 t
l total 69,6

Landai Kecepatan (km/j)


i (mm/m) 70 80 90 100
30 235 307 389 480
25 251 328 415 512
20 269 351 444 549
15 289 378 478 591
10 313 409 518 640
5 342 447 565 698
0 376 491 621 767
-5 418 545 690 852
-10 470 613 776 958
-15 536 700 886 1094
-20 625 816 1033 1276
-25 749 979 1238 1529
-30 935 1221 1545 1908

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GERAK - PENGEREMAN
Jarak Pengereman
Kecepatan km/jam

120 km/j

450m 850m

Landai penentu :
Jarak (m)

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


GEOMETRI
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
KRITERIA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL

Geometri jalan rel diperoleh dengan bentuk dan ukuran jalan rel,
baik pada arah memanjang maupun arah melebar, meliputi : lebar
sepur, kelandaian, tikungan horizontal dan lengkung vertikal,
peninggian rel, pelebaran sepur.

Alinemen jalan rel merupakan arah dan posisi sumbu rel yang
terdiri dari bagian lurus, alinemen horisontal dan alinemen vertikal

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KRITERIA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL
Jenis Rel /
keandaran / Beroperasi /
wesel jenis
Kelas Jalur persinyalan

Teknik sipil
Pekerjaan tanah
Persyaratan Trase jalur Pekerjaan bangunan
teknis Kereta api Pekerjaan hidrolika
Jangan lupa : Geometrik yang lebih
Peraturan
baik : alinemen lurus dan tanpa
kenyamanan, landai !!! Perawatan
Lingkungan
keselamatan

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KELAS JALUR
 Mengaturkan oleh RIPNas dan pemerintah daerah
(kota, kabupaten, provisini)

 PP 56 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN


PERKERETAAPIAN / Pasal 65, pengelompokan kelas
jalur kereta api didasarkan pada :
 kecepatan maksimum yang diizinkan;
 beban gandar maksimum yang diizinkan; dan
 frekuensi lalu lintas kereta api.

 PM 60 TAHUN 2012 persyaratan teknis jalur KA


 mengaturkan kelas jalur dan standar geometri

09/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KELAS JALUR - DAYA ANGKUT LINTAS
Daya angkut lintas (T) adalah jumlah angkutan anggapan yang
melewati suatu lintas dalam jangka waktu satu tahun.

T = 360 × S × TE
TE = Tp + (Kb x Tb) + (K1 x T1)
Dimana :
TE : tonase ekivalen (ton/hari)
Tp : tonase penumpang dan kereta harian
Tb : tonase barang dan gerbong harian
T1 : tonase lokomotif harian
S : koefisien yang bersanya tergantung kepada kualitas lintas
1,1 untuk lintas dengan kereta penumpang dengan kecepatan
maksimum 120 km/jam
1,0 untuk lintas tanpa kereta penumpang
K1 : koefisien yang bersarnya =1,4
Kb : koefisien yang bersanya tergantung kepada beban gandar
1,5 untuk beban gandar < 18 ton
1,3 untuk beban gandar > 18 ton
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
KELAS JALUR
Catatan : PM N.60 TH 2012
ContohMengaturkan
: Lebar sepur V=1067mm
rencana

RIPNas

Prinsipnya sama dengan untuk Lebar sepur 1.435m


23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
KARAKTERISTIK GEOMETRI
 Alinemen horisontal dengan :  Alinemen vertikal
 lengkung lingkaran  landai penentu / curam
 lengkung peralihan /  Lengkung vertikal
transisi  Lengkung parabola
 lengkung berbentuk  Penampang :
«S»  ruang bebas / bangun
 garis lurus
 lebar sepur / pelebaran
 Peninggian rel sepur

 Standar Perencanaan geometri jalan rel :


PM N.62 Tahun 2012 dan lambiran

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KARAKTERISTIK GEOMETRI
 Alinemen Horisontal

Bagian lurus Lengkung


peralihan Rel dalam Rel luar

Lengkung
linkaran

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


KARAKTERISTIK GEOMETRI
 Alinemen Vertikal

Landai
penentu Lengkung
vertikal
Garis lurus
tanjakan Garis lurus
turunan

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENAMPANG MELITANG
Penampang melintang memberikan kendala geometrik dan
implantasi terhadap lingkungan.
Rel Lebar sepur : L (mm)
Bantalan
Balas
Peninggian :
h (mm)

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PEMAMPANG MELINTANG JALAN REL TUNGGAL
Lebar Formasi Badan Jalan
Berdekatan : Dranesi,
Berdekatan : Bangunan, Galian, Timbuan
Dranesi,
Bangunan,
Galian, Timbuan

6,0m sampai 7,5m

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENAMPANG MELINTANG

Penampang melintang rel tunggal di lengkung

Penampang melintang rel ganda di lengkung

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENAMPANG MELINTANG – RUANG BEBAS /
BANGUN
Ruang bebas :
Ruang di atas sepur yang senantiasa harus bebas dari
segala rintangan dan benda pendhalang, disediakan untuk
lalu lintas rangkaian kereta api.

Ruang bangun :
Ruang di sisi sepur yang senantiasa harus bebas dari
segala bangunan tetap seperti antara lain tiang semboyan,
tiang listrik dan tiang pagar. Batas ruang bangun diukur
dari sumbu sepur pada tinggi 1 meter sampai 3,55m.

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENAMPANG MELINTANG – RUANG BEBAS

Termasuk :
• gerakan lateral
• area penampang kereta
• margin keamanan dan perawatan

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENAMPANG MELINTANG – RUANG BANGUN

Ruang bangun
Ruang bebas

Jarak diatur oleh PM N60 TH2012

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PENAMPANG MELINTANG – JALUR REL GANDA

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


PEMAMPANG MELINTANG

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL

Lengkung
Garis peralihan Lengkung
lurus linkaran

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL – LENGKUNG
LINGKARAN
Dua bagian lurus, yang per panjangnya saling membentuk sudut
harus dihubungkan dengan lengkung yang berbentuk lingkaran,
dengan atau tanpa lengkung-lengkung peralihan.

Pada saat kereta memasuki bagian lengkung horizontal, maka


akan timbul gaya sentrifugal yang mempunyai kecendrungan
melempar kereta kearah luar rel/lengkung.

Karateristik lengkung lingkaran : Tergantung :


• Panjangnya ; • Kecepatan rencana;
• Jari-jari ; • Jari-jari minimum;
• Peninggian rel. • Dengan atau tidak lengkung
peralihan

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL – PENINGGIAN REL
Untuk mengatasi lemparan gaya
tersebut, bisa dibuat peninggian
rel bagian luar. Dengan adanya
peninggian tersebut maka gaya
sentrifugal dapat diatasi
sebagian atau seluruhnya.
Sebagian harus kerjasama
dengan berat kereta, kekuatan
rel, bibir/flens roda,
penambat/penjepit rel, bantalan,
balas dan subgrade.

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL – PENINGGIAN REL
DAN R MINI
Persamaan dasar :
mV2
C= C
R

Untuk C = 0 dan W = 1,12m


W V2 V2
→ h= = 8,8
gR R
Untuk setiap R dan V ada H G
untuk C = 0 h
R
Jari-jari
W

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN HORISONTAL – PENINGGIAN REL
DAN R MINI
Tetapi biasanya (praktek alasan) :
h terbatas, oleh PM60TH2012 :
 h maks ≤ 110mm (1067mm)
C
Karena :
• Jika V < V rencana atau KA berhenti
ada risiko ketidakstabilan dan
penggelinciran. Apabila kemiringan
melebihi 10% maka benda-benda
yang terletak pada lantai kereta api G
dapat bergeser ke sisi dalam
h
• Pengguna bisa mendukung sedikit R
percepatan sentrifugal (a = l x g) Jari-jari
• Biaya tinggi
W
 R min = 0,08 V2
dimana C =0kN dan h : 110mm
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
ALINEMEN HORISONTAL – PENINGGIAN REL
DAN R MINI
Peninggian « normal » ditentukan berdasarkan pada kondisi gaya maksimum yang
dapat ditahan oleh komponen jalan rel dan kenyamanan penumpang KA.

𝐶 cos 𝛼 = 𝐺 sin 𝛼 + H cos 𝛼 , dengan H = m a


a : percepatan sentrigual dizinkan,
a = 0,0478 g
m : masse kg
Maka :
V2
13 R= ⇒Rmin=0,054 V2
h
0,0478 g+g
W
Dengan : h = 110mm / W = 1,120m / g = 9,81 m/s²

𝑽𝟐
Persamaan dipakai untuk h normal : 𝒉 = 𝟓, 𝟗𝟓 Sumber : PM N60 TH2012
𝑹

Jika mau ambil h : 0mm  Rmin = 0,164 V2


23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
ALINEMEN HORISONTAL – JARI-JARI
R = 0,164V2 R = 0,054V2 R = 0,08V2

1160
970
800
650
520
400
290
h = 0 / a = 0,0478g h = 110mm / a = 0,0478g h = 110mm / a = 0

Sumber : PM N.60 Tahun 2012 Standar teknis Jalur KA / lebar sepur :


1067mm

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMN HORISONTAL / LENGKUNG
PERALIHAN
Untuk mengurangi pengaruh perubahan gaya sentrifugal
sehingga penumpang kereta api tidak terganggu
kenyamanannya, dapat digunakan lengkung transisi (transition
curve). Panjang lengkung transisi tergantung pada perubahan
gaya sentrifugal tiap satuan waktu, kecepatan, dan jari jari
lengkung lingkaran.

Lengkung peralihan adalah suatu lengkung dengan jari-jari yang


berubah
beraturan. Lengkung peralihan dipakai sebagai peralihan antara
bagian yang lurus dan bagian lingkaran dan sebagai peralihan
antara dua jari-jari lingkaran yang berbeda, juga untuk
peralihan peninggian.
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
ALINEMN HORISONTAL / LENGKUNG
PERALIHAN
 Karakteristik :
Panjang minimum : Lh, sesuai PM 60
TH2012 :

Lengkung Lh = 0,01 h V,
lingkaran h : peninggian
V : kecepatan maks
Lengkung
Dan :
peralhan x3
y=
Bagian 6RL
lurus
L2
δ=
24R

P = L/2

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMN HORISONTAL / PERHITUNGAN
ALINEMEN HORIZONTAL

 Peninggian rel dicapai dan dihilangkan tidak mendadak


tetapi berangsur-angsur sepanjang lengkung transisi.

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMN HORISONTAL / PERLEBARAN SEPUR
 Perlebaran jalan rel dilakukan agar roda kendaraan rel
dapat melewati lengkung tanpa mengalami hambatan.
 Perlebaran jalan rel dicapai dengan menggeser rel dalam
kearah dalam.
 Perlebaran sepur maksimum yang diijinkan adalah 20 mm.
Perlebaran sepur dicapai dan dihilangkan secara
berangsur sepanjang lengkung peralihan

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMN HORISONTAL / PERLEBARAN SEPUR

perlebaran sepur

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMN HORISONTAL / PERLEBARAN SEPUR
PM N.62 Tahun 2012 Standar teknis Jalur KA

Jari-jari tikungan
Pelebaran (mm)
(m)
R > 600 0
550 < R ≤ 600 5
400 < R ≤ 550 10
350 < R ≤ 400 15
100 < R ≤ 350 20
Lebar sepur : 1067mm

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN VERTIKAL

lengkung
vertikal
cekung

Garis lurus Garis lurus


tanjakan lengkung turunan
vertikal
cembung

Landai penentu
Pandai curam

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN VERTIKAL

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN VERTIKAL - LANDAI PENENTU
 Merupakan suatu kelandaian (pendakian) yang terbesar yang
ada pada suatu lintas lurus
 berpengaruh pada kombinasi daya tarik lokomotif dan
rangkaian yang dioperasikan

Sumber : PM60 TH2012

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN VERTIKAL - LANDAI CURAM
 Landai curam adalah kelandaian dalam keadaan yang
memaksa dari lintas lurus dapat melebihi landai penentu
 Panjang maksimum landai curam :
Va 2  Vb2 Vb
l
2 g (Sk  Sm)
Dimana :
l = panjang maksimum landai curam (m)
Va = kecepatan minimum yang diijinkan di kaki ladai curam (m/detik)
Vb = kecepatan
Va minimum di puncak landai curam (m/detik)
½ Va > Vb
Sm
g = percepatan gravitasi
Sk = besar landai curam (‰)
Sm = besar landai penentu (‰)

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN VERTIKAL - LENGKUNG
 Lengkung vertikal sebagai lengkung transisi dari suatu
kelandaian ke kelandaian berikutnya, sehingga perubahan
berangsur-angsur dan beraturan.
 Dua tipe lengkung vertikal : Cembung dan cekung

Sumber : PM N.60 Tahun 2012 Standar teknis Jalur

 Bisa pakai lengkung parabola antara bentuk

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL


ALINEMEN VERTIKAL - LENGKUNG
 Panjang lengkung vertikal berupa busur lingkaran yang
menghubungkan dua kelandaian lintas yang berbeda dan
ditentukan berdasarkan besarnya jari-jari lengkung vertikal
dan perbedaan kelandaian
R
Xm= φ
2

R
Ym= 8 φ2
Dengan :
R : jari-jari lengkung vertikal
L : Panjang lengkung vertikal
A : Titik pertemuan antara
perpanjangan kedua landai / garis
luris
φ : Perbedaan landai
OA = ½ L
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
KENDALA TAMBAHAN
23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL
KENDALA TAMGAHAN
 Prasarana perkeretaapian  Perawatan
 Jalur rel : jenis, bantalan,…  Lingkungan
 Wesel : kecepatan  lingkungan perkotaan dan
diizinkan, geometri wesel alam: sungai, gunung ...
 Persinyalan : jenis, jarak  Akses jalan
visibilitas
 Listrik
 Beroperasi
 Kapasitas
 Jalur ganda atau jalur
tunggal,
 Siding atau garasi,
 panjang kereta dan kereta.

23/02/2018 TS 2264-REKAYASA JALAN REL

Anda mungkin juga menyukai