Anda di halaman 1dari 21

Nama Kelompok

• Jelita Tasya Nian Cahya


• Muhammad Farhan Ghazy
• Reinal
• Rizky Satria Wibowo
• Rizqi Rah
A. LATAR BELAKANG REFORMASI DI INDONESIA
Reformasi di Indonesia tahun 1998 adalah suatu gerakan
yang menghendaki adanya perubahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kearah yang lebih
baik secara konstitusional. Artinya adanya perubahan kehidupan
dalam bidang politik, ekonomi, hokum, sosial, dan budaya yang
lebih baik, demokratis berdasarkan prinsip kebebasan,
persamaan, dan persaudaraa.
Gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang
terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Krisis politik,
ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan faktor-faktor
pendorong timbulnya gerakan reformasi. Bahkan krisis
kepercayaan telah menjadi suatu indikator yang menentukan.
Reformasi dipandang sebagai gerakan yang tidak dapat ditawar
lagi, oleh karena itu seluruh rakyat Indonesia mendukung
sepenuhnya gerakan reformasi tersebut.
Persoalan pokok yang mendorong atau menyebab
lahirnya gerakan reformasi adalah kesulitan warga
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Harga-
harga sembilan bahan pokok (sembako), seperti beras,
terigu, minyak goreng, minyak tanah, gula, susu, telur,
ikan kering, dan garam, mengalami kenaikan yang
tinggi.
Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu
menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam
kemakmuran, dan makmur dalam keadilan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu tujuan
lahirnya gerakan reformasi adalah untuk memperbaiki
tatanan perikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu
menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam
kemakmuran, dan makmur dalam keadilan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu tujuan lahirnya
gerakan reformasi adalah untuk memperbaiki tatanan
perikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden
Soeharto selama 32 tahun, ternyata tidak konsisten dan
konsekuan dalam melaksanakan cita - cita Orde Baru. Pada
awal kelahirannya tahun 1966, Orde Baru bertekad untuk
menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Namun dalam
pelaksanaannya, pemerintahanan Orde Baru banyak
melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945. Bahkan Pancasila dan UUD 1945 hanya dijadikan
legitimasi untuk mempertahankan
kekuasaan. Penyimpangan-penyimpangan itu melahirkan
krisis multidimensional yang menjadi penyebab umum
lahirnya gerakan reformasi.
B.PENYEBAB RUNTUHNYA KEKUASAAN ORDE BARU

Adapun Berbagai faktor krisis yang membuat


pemerintahan Orde Baru akhirnya lengser yaitu:
1. Krisis Hukum
2. Krisis Moneter
3. Krisis Politik
4. Krisis Ekonomi
5. Krisis Sosial
6. Krisis Kepercayaan
C.Peristiwa Penting Menjelang Reformasi

1. Pada bulan Maret 1998 Sidang Umum MPR


memilih Soeharto dan BJ Habibie sebagai Presiden
dan Wakil Presiden RI untuk masa jabatan 1998-
2003. Presiden Soeharto membentuk dan melaktik
Kabinet Pembangunan VII.
2. Pada bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai
daerah mulai bergerak menggelar demonstrasi dan
melakukan aksi keprihatinan yang menuntut penurunan
harga barang-barang kebutuhan pokok (sembako),
Penghapusan KKN, dan mundurnya Soeharto dari kursi
kepresidenan.
3. Pada tanggal 12 Mei 1998, dalam aksi unjuk rasa
mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta terjadi bentrokan
dengan aparat keamanan yang menyebabkan empat orang
mahasiswa tertembak hingga tewas, dan puluhan
mahasiswa lainnya mengalami luka-luka.
4.Pada tanggal 13-14 Mei 1998 di Jakarta dan
sekitarnya terjadi kerusuhan massal dan penjarahan
sehingga kegiatan masyarakat mengalami
kelumpuhan. Dalam pewristiwa itu puluhan toko
dibakar dan isinya dijarah, dan ratusan orang mati
terbakar.
5.Pada tanggal 19 Mei 1998, para mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya
berhasil menduduki gedung MPR/DPR
6. Pada tanggal 19 Mei 1998, Harmoko sebagai pimpinan
MPR/DPR mengeluarkan pernyataan berisi anjuran agar
Presiden Soeharto mengundurkan diri.
7. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang
tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk
dimintai pertimbangan dalam rangka membentuk Dewan
Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Soeharto.
8. Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 di Intana Negara,
Prtesiden Soeharto meletakan jabatannya sebagai Presiden RI
di hadapan Ketua dan beberapa anggota Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 8 UUD 1945, kemudian Soeharto
menyerahkan jabatannya kepada BJ Habibie sebagai Presiden
RI. Pada waktu itu juga BJ Habibie dilantik menjadi presiden RI
oleh Ketua MA.
Soeharto mengakhiri jabatannya sebagai Presiden RI. Naskah
pengunduran diri Presiden Soeharto ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra
dengan judul “Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden RI”. Segera
setelah Soeharto mengundurkan diri, Mahkamah Agung mengambil
sumpah Baharuddin Jusuf Habibie sebagai presiden yang sebelumnya
menjabat sebagai wakil presiden.Pengalihan kekuasaan tersebut
sesuai dengan pasal 8 UUD 1945 yang berbunyi “Jika Presiden
Mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya, ia digantikan oleh wakil presiden sampai habis
waktunya“.Momentum turunnya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998
ini mengakhiri pemerintahan Orde Baru yang telah berlangsung
selama 32 tahun di Republik Indonesia dan memasuki era baru yaitu
era reformasi.

Anda mungkin juga menyukai