DROP FOOT
■ Plantar Fleksi
Gerakan ke bawah di telapak kaki ke pergelangan kaki atau menekuk.
■ Test Simmonds
Test yang dilakukan untuk mengetahui kelainan tendon yang terjadi di Os.
Calcaneus.
■ Drop Foot
– Paralisis otot yang membuat kaki tidak bisa di dorso fleksi.
– Terkulainya kaki akibat lesi nervus peronealis atau tibialis yang
menyebabkan kumpulan otot-otot anterior tungkai bawah (Dorland,
Ed. 31)
– Merupakan gejala, bukan penyakit.
PERTANYAAN
1. Mengapa dokter melakukan Test Simmonds?
2. Mengapa bisa terjadi keluhan kaki kanan sulit mengangkat?
3. Apa yang dapat menyebabkan kasus diatas?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
5. Bagaimanakah pengaruh usia pada kasus diatas?
6. Apakah ada pemeriksaan fisik lainnya? Jika ada, selain test simmonds
bagaimana cara pengerjaannya?
7. Bagaimana cara pencegahannya dari drop foot?
8. Apa yang menyebabkan pergelangan kaki nyeri bila ditekan?
9. Faktor resiko apa saja pada skenario tsb?
10. Apa kemungkinan diagnosis pada skenario tsb?
11. Apakah penderita dapat pulih kembali secara normal?
12. Bagaimana cara pengobatan pada skenario tsb?
JAWABAN
1. Untuk mengetahui kelainan tendon (+ caranya)
2. Karena terjadi paralisis otot atau ruptur tendon
3. - Cedera saat olahraga
- Intensitas pelatihan yang terlalu berat
- Kelainan otot (dystrophy otot)
- Kelainan otak, syaraf, dan tulang belakang
- Penyakit (stroke, polio)
4. X-ray, USG, CT Scan, MRI
5. Berpengaruh, lebih sering pada usia tua dimana terjadinya penurunan
fungsi otot. Namun, bisa juga terjadi pada usia muda.
6. Obriens test, Copeland test, Matles test
7. - Tidak melakukan olahraga yang diluar batas kemampuan otot
- Pemanasan (warming up & stretching)
- Makan makanan sehat
8. Adanya cedera pada tendon achilles
9. Usia, jenis kelamin, jenis olahraga jenis pekerjaan
10. Ruptur tendon achilles
11. Dapat pulih kembali, tetapi tidak sempurna
12. Melakukan bidai, anti nyeri, fisioterapi, operasi
13. - Pergelangan kaki terasa sakit
- Tidak dapat berjalan secara normal
- Bengkak
HIPOTESIS
Fungsi tendon:
■ Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang
■ Membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang
seperti katrol
■ Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk
menahan tulang. Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi
sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak.
■ Menghubungkan otot dengan tulang
7.Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas
tulangtumit
8.Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau “push off” kaki terluka ketika
berjalan.
9.Pasien merasa seolah - olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak bisa
berjinjit.
10.Apabila ada robekan, suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm diatas insersio
tendon.
Plantar fleksi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon.
1.2 Mikroskopis
>Pemeriksaan fisik
■ Thomson test
■ Copeland test
■ O'Brien needle test
■ Matles test
>Pemeriksaan Penunjang
a.Plain Radiograph
b.Ultrasonografi
c.MRI (Magnetic Resonance Imaging)
>Diagnosis Banding Ruptur Tendon Achilles
■ Calcaneal bursitis
■ Achilles tendoncitis
■ Achilles tendinopathy atau tendonosi
2.6 Tatalaksana
1)Non Farmakologi
Pengobatan segera yang dilakukan yaitu istirahatkan kemudian
diberikan kompres es batu dan pengangkatan, tujuannya
adalah untuk meminimalkan pendarahan dalam
pembengkakan serta untuk mencegah bertambah parahnya
cedera
a. Terapi Fisik
- Rentang gerak
- Kekuatan fungsional
b. Pengobatan konservatif
- Pemakaian boot orthosis
c.Tindakan pembedahan
- Operasi Terbuka
- Operasi Perkutan
d.Pengobatan secara non operative
Pasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka,
penyakit vaskular, neuropati, atau komorbiditas sistemik yang
serius dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperative
karena risiko yang signifikan dari pengobatan operasi
(misalnya, infeksi, luka rincian, dehiscence perbaikan,
komplikasi perioperatif).
2)Farmakologi
■ Ibuprofen
DOC bagi pasien menghilangkan nyeri ringan sampai sedang,
menghambat reaksi inflamasi dan menurunkan nyeri dengan
menghambat sintesis prostaglandin Analgesik
■ Asetaminofen
DOC pada pasien HPS terhadap aspirin atau NSAIDs, orang dengan
gangguan GI tract bagian atas dan bagi pengkonsumsi
antikoagulan. Kontrol nyeri memiliki efek sedatif.
2.7 Pencegahan
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah: Tendonitis achilles
(peradangan tendon achilles), Fasilitis plantaris (inflamasi insersi
fasia plantaris), Fibrositis (peradangan jaringan ikat, dalam hal ini
jaringan ikat padat terkait tendon).
- Non-Surgical / Conservative Treatment
- 21% Re-Rupture
- Surgery
- 1,7% Re-Rupture
- 5% Infection
- 2% Sural Nerve Injure
2.9 Prognosis
Prognosis ruptur tendon Achilles baik dengan atau tanpa
operasi. Tapi dengan operasi, atlit bisa kembali beraktivitas
dengan lebih cepat, dan kekambuhannya <5%, sedangkan
pasien yang melakukan tindakan non-bedah, mengalami
kekambuhan 14%-15%. Dengan operasi terbuka, pasien
melaporkan hasil yang baik sampai sangat baik pada 45 bulan
setelah operasi. Bedah rekonstruksi adalah pilihan yang baik
untuk mengoptimalkan fungsi, rentang gerak pergelangan kaki,
dan daya tahan. Namun bedah dapat
TERIMA KASIH