Anda di halaman 1dari 34

SKENARIO 2

DROP FOOT

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke UGD RS dengan


keluhan kaki kanannya sulit melangkah. Keluhan ini dirasakan saat
bermain tenis lapangan, ketika berlari tiba-tiba terdengar bunyi “krek” lalu
kaki kanannya tidak dapat digunakan untuk menapak. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum dan tanda vital baik.
Pergelangan kaki kanan nyeri bila ditekan dan test Simmonds tidak
didapatkan plantar fleksi kaki kanan.
KATA-KATA SULIT

■ Plantar Fleksi
Gerakan ke bawah di telapak kaki ke pergelangan kaki atau menekuk.
■ Test Simmonds
Test yang dilakukan untuk mengetahui kelainan tendon yang terjadi di Os.
Calcaneus.
■ Drop Foot
– Paralisis otot yang membuat kaki tidak bisa di dorso fleksi.
– Terkulainya kaki akibat lesi nervus peronealis atau tibialis yang
menyebabkan kumpulan otot-otot anterior tungkai bawah (Dorland,
Ed. 31)
– Merupakan gejala, bukan penyakit.
PERTANYAAN
1. Mengapa dokter melakukan Test Simmonds?
2. Mengapa bisa terjadi keluhan kaki kanan sulit mengangkat?
3. Apa yang dapat menyebabkan kasus diatas?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
5. Bagaimanakah pengaruh usia pada kasus diatas?
6. Apakah ada pemeriksaan fisik lainnya? Jika ada, selain test simmonds
bagaimana cara pengerjaannya?
7. Bagaimana cara pencegahannya dari drop foot?
8. Apa yang menyebabkan pergelangan kaki nyeri bila ditekan?
9. Faktor resiko apa saja pada skenario tsb?
10. Apa kemungkinan diagnosis pada skenario tsb?
11. Apakah penderita dapat pulih kembali secara normal?
12. Bagaimana cara pengobatan pada skenario tsb?
JAWABAN
1. Untuk mengetahui kelainan tendon (+ caranya)
2. Karena terjadi paralisis otot atau ruptur tendon
3. - Cedera saat olahraga
- Intensitas pelatihan yang terlalu berat
- Kelainan otot (dystrophy otot)
- Kelainan otak, syaraf, dan tulang belakang
- Penyakit (stroke, polio)
4. X-ray, USG, CT Scan, MRI
5. Berpengaruh, lebih sering pada usia tua dimana terjadinya penurunan
fungsi otot. Namun, bisa juga terjadi pada usia muda.
6. Obriens test, Copeland test, Matles test
7. - Tidak melakukan olahraga yang diluar batas kemampuan otot
- Pemanasan (warming up & stretching)
- Makan makanan sehat
8. Adanya cedera pada tendon achilles
9. Usia, jenis kelamin, jenis olahraga jenis pekerjaan
10. Ruptur tendon achilles
11. Dapat pulih kembali, tetapi tidak sempurna
12. Melakukan bidai, anti nyeri, fisioterapi, operasi
13. - Pergelangan kaki terasa sakit
- Tidak dapat berjalan secara normal
- Bengkak
HIPOTESIS

Ruptur Tendon Achilles merupakan cedera pada tendon


achilles, yang disebabkan karena usia, jenis kelamin, jenis
olahraga, jenis pekerjaan, intensitas pelatihan yang terlalu berat,
hingga kelainan otot, otak dan tulang belakang. Untuk
mendiagnosis, dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik (Obriens test, Copeland test, dan Matles test) dan
pemeriksaaan penunjang (X-ray, USG, CT Scan, MRI). Dengan
tatalaksana melakukan bidai, anti nyeri dan fisioterapi. Adapun
pencegahannya dengan tidak melakukan olahraga yang diluar
batas kemampuan otot, melakukan pemanasan dan makan
makanan yang sehat.
SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi bagian Ekstremitas Bawah
– Makroskopik
– Mikroskopik
LI 2. Memahami dan Menjelaskan tentang Ruptur Tendon Achilles
2.1 Definisi & Klasifikasi
2.2 Etiologi
2.3 Patofisiologi
2.4 Manifestasi Klinis
2.5 Diagnosis & Diagnosis Banding
2.6 Tatalaksana
2.7 Pencegahan
2.8 Komplikasi
2.9 Prognosis
LI 1. Memahami dan Menjelaskan
Anatomi bagian Ekstremitas Bawah
1.1 Makroskopik

Fungsi tendon:
■ Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang
■ Membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang
seperti katrol
■ Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk
menahan tulang. Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi
sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak.
■ Menghubungkan otot dengan tulang
7.Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas
tulangtumit
8.Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau “push off” kaki terluka ketika
berjalan.
9.Pasien merasa seolah - olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak bisa
berjinjit.
10.Apabila ada robekan, suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm diatas insersio
tendon.
Plantar fleksi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon.
1.2 Mikroskopis

■ Tendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Ia


berfungsi untuk melekatkan otot Gastrocnemius dengan
otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan
kaki, yaitu Calcaneus.
■ Tendon Achilles tersusun atas > 95% serat kolagen dan <
5% serat elastin yang merupakan jaringan ikat padat.
LI 2. Memahami dan Menjelaskan
Ruptur Tendon Achilles
Ruptur Tendon Achilles
2.1 Definisi & Klasifikasi

■ Ruptur adalah putusnya suatu organ atau jaringan. Ruptur


tendo Achilles adalah putusnya tendo Achilles atau cedera
yang mempengaruhi bagian bawah belakang kaki.
■ Ruptur tendo Achilles adalah putusnya tendo Achilles atau
cedera yang mempengaruhi fungsi dari bagian bawah
belakang kaki. Kerobekan tendon Achilles merupakan cidera
yang parah dan menyebabkan kecacatan. Kerobekan biasanya
terjadi pada beberapa inchi diatas perbatasan antara tendon
dan tulang tumit. Ini secara khas terjadi ketika seseorang
mengontraksikan atau menegangkan otot betis dan secara
mendadak mendorongkan kakinya, seperti pada olahraga bola
2.2 Etiologi

Penyebab lainnya juga bisa karena:


■ Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes,
■ Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik
yang dapat meningkatkan risiko pecah,
■ Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar
pada olah raga badminton, tenis, basket dan sepak bola
ataupun olahraga berat lainnya,
■ Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis,
■ Obesitas.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadi nya
rupture tendon achilles adalah:
■ Usia meningkatkan terjadinya rupture tendo Achilles
■ Atlet rekreasi
■ Lebih sering pada laki laki dibanding perempuan
■ Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes
■ Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik
yang dapat meningkatkan risiko pecah
■ Mempunyai riwayat rupture tendon Achilles sebelumnya
■ Ikut partisipasi dalam kegiatan yang baru dilakukan
2.3 Patofisiologi

Ruptur tendon Achilles sering terjadi pada atlet atletik saat


melakukan lari atau melompat. Kondisi klinik ruptur tendon
Achilles menimbulkan berbagai keluhan, meliputi nyeri tajam
yang hebat, penurunan fungsi tungkai dalam mobilisasi dan
ketidakmampuan melakukan plantarfleksi, dan respons
ansietas pada klien. (Muttaqin, A. 2011)
2.4 Manifestasi Klinis
Menurut (Kevin, 2010) gejala klinis dari ruptur tendon Achilles ini meliputi:
1.Biasanya, snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang
pergelangan kaki
2.Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang
kaki
3.Nyeri bisa berat
4.Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang sepanjang tendon Achilles dekat
lokasi penyisipan, dan kekuatan plantar fleksi lemah aktif semua bisa
menegakkan diagnosis
5.Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang
pergelangan kaki atau betis
6.Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan di dekat
tumit
7.Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar
2 cm di atas tulangtumit
8.Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau “push off” kaki
terluka ketika berjalan.
9.Pasien merasa seolah - olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya
dan tidak bisa berjinjit.
10.Apabila ada robekan, suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm
diatas insersio tendon.
Plantar fleksi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon.
2.5 Diagnosis & Diagnosis Banding

> Anamnesis, adanya keluhan:


Nyeri di daerah pergelangan kaki hingga ke betis
Kaku di pagi hari
Tidak dapat atau kurang mampu menggerakan kaki
( terutama flexi )
>kunci pemeriksaan pada cedera / gangguan muskular
■ look
■ feel
■ move

>Pemeriksaan fisik
■ Thomson test
■ Copeland test
■ O'Brien needle test
■ Matles test
>Pemeriksaan Penunjang
a.Plain Radiograph
b.Ultrasonografi
c.MRI (Magnetic Resonance Imaging)
>Diagnosis Banding Ruptur Tendon Achilles
■ Calcaneal bursitis
■ Achilles tendoncitis
■ Achilles tendinopathy atau tendonosi
2.6 Tatalaksana
1)Non Farmakologi
Pengobatan segera yang dilakukan yaitu istirahatkan kemudian
diberikan kompres es batu dan pengangkatan, tujuannya
adalah untuk meminimalkan pendarahan dalam
pembengkakan serta untuk mencegah bertambah parahnya
cedera
a. Terapi Fisik
- Rentang gerak
- Kekuatan fungsional
b. Pengobatan konservatif
- Pemakaian boot orthosis
c.Tindakan pembedahan
- Operasi Terbuka
- Operasi Perkutan
d.Pengobatan secara non operative
Pasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka,
penyakit vaskular, neuropati, atau komorbiditas sistemik yang
serius dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperative
karena risiko yang signifikan dari pengobatan operasi
(misalnya, infeksi, luka rincian, dehiscence perbaikan,
komplikasi perioperatif).
2)Farmakologi
■ Ibuprofen
DOC bagi pasien menghilangkan nyeri ringan sampai sedang,
menghambat reaksi inflamasi dan menurunkan nyeri dengan
menghambat sintesis prostaglandin Analgesik
■ Asetaminofen
DOC pada pasien HPS terhadap aspirin atau NSAIDs, orang dengan
gangguan GI tract bagian atas dan bagi pengkonsumsi
antikoagulan. Kontrol nyeri memiliki efek sedatif.
2.7 Pencegahan
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah: Tendonitis achilles
(peradangan tendon achilles), Fasilitis plantaris (inflamasi insersi
fasia plantaris), Fibrositis (peradangan jaringan ikat, dalam hal ini
jaringan ikat padat terkait tendon).
- Non-Surgical / Conservative Treatment
- 21% Re-Rupture
- Surgery
- 1,7% Re-Rupture
- 5% Infection
- 2% Sural Nerve Injure
2.9 Prognosis
Prognosis ruptur tendon Achilles baik dengan atau tanpa
operasi. Tapi dengan operasi, atlit bisa kembali beraktivitas
dengan lebih cepat, dan kekambuhannya <5%, sedangkan
pasien yang melakukan tindakan non-bedah, mengalami
kekambuhan 14%-15%. Dengan operasi terbuka, pasien
melaporkan hasil yang baik sampai sangat baik pada 45 bulan
setelah operasi. Bedah rekonstruksi adalah pilihan yang baik
untuk mengoptimalkan fungsi, rentang gerak pergelangan kaki,
dan daya tahan. Namun bedah dapat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai