Anda di halaman 1dari 35

PASIEN PEREMPUAN USIA 1 TAHUN 4

BULAN DENGAN MENINGOENSEFALITIS


BACTERIAL DD VIRAL EC.TB, TB PARU ON
TREATMENT, GIZI BURUK MARASMUS,
SEPSIS

Oleh:
Ismi Azisa Saputri
Leonardo C Mozes
Vinni M Widyaastuti

Penguji:
dr. Candy Maharani Wairo, Sp.A
PENDAHULUAN
peradangan pada
selaput otak,
kondisi gawat
darurat medis pada
anak yang
berpotensi tinggi
terjadi morbiditas
dan mortalitas.

Angka kematian
Angka 152.000 jiwa tiap
mortalitas25-50% tahun, dari 7,6 juta
,angka morbiditas Meningitis jiwa kematian anak
25-45%. usia dibawah 5
tahun.1

Meningitisbakterial
 urutan 10
teratas penyebab
kematian
 WHO dalam Global Tuberculosis report 2016,
pada tahun 2015 diperkirakan ada 10,4 juta
kasus TB paru di seluruh dunia, yang terdiri dari
5,9 juta pada laki–laki, 3,5 juta pada perempuan
dan 1,0 juta pada anak.
 Indonesia termasuk negara penderita TB paru
tertinggi bersama India, Cina, Nigeria, Pakistan,
dan Afrika Selatan.
 Riskesdas 2013, sebesar 0,4% dari jumlah
penduduk.
 Kekurangan gizi atau malnutrisi juga dapat menyebabkan
penurunan imunitas tubuh yang meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi.
 TB aktif menurunkan status nutrisi
 Masalah status gizi  penting  perbaikan gizi merupakan
salah satu upaya mencegah penularan serta pemberantasan TB
paru.
 Kombinasi obat anti TB (OAT) efektif untuk mengatasi infeksi
TB, namun penggunaannya berhubungan dengan risiko jejas hati
imbas obat (drug induced liver injury, DILI),
LAPORAN KASUS
 Identitas Penderita:
 Nama : An. A. F
 Tanggal Lahir : 21-03-2018
 Nomor RM : 466361
 Alamat : Weref
 Suku :
 Agama : Kristen protestan
 Kewarganegaraan : Indonesia
 Jenis Pembayaran : KPS
 Tanggal MRS : 16-07-2019
 Tanggal KRS :
ANAMNESIS
 (dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5-08-2019)
 Keluhan Utama
 Kejang,
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke IGD RSUD Dok 2 Jayapura diantar
keluarga dengan keluhan demam tinggi disertai kejang.
Demam muncul beberapa jam sebelum kejang. Menurut
pengakuan ibu pasien, kejang terjadi 3x dirumah mulai
dari jam 05.30 wit sampai jam 06.00 wit, durasi kejang
pertama ± 5 menit tanpa disertai penurunan kesadaran.
Kejang kedua dan ketiga ± 5 menit disertai penurunan
kesadaran. Saat di IGD, pasien kejang 2x dengan durasi ±
3 menit. Kejang terjadi secara menyeluruh.
 Menurut pengakuan ibu pasien, pasien saat ini masih
mengalami batuk, lendir (+). Batuk sudah dialami sejak 1
bulan SMRS. Muntah (-), mual (-), mencret (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat kejang sebelumnya disangal, malaria
disangkal.
 Menurut ibu pasien, pasien sedang menjalankan
program OAT dari tanggal 10-07-2019.
 5 hari SMRS, pasien pernah di rawat di RSUD
Dok 2 dengan diagnosis GEA dehidrasi ringan-
sedang + TB paru.
Riwayat Penyakit
Riwayat Imunisasi Riwayat Sosial
Keluarga
• Hipertensi, • Imunisasi lengkap • Untuk pengobatan
Diabetes, TB paru dan perawatan
disangkal penderita
menggunakan
KPS. Penderita
saat ini tinggal
bersama orang
tua, di daerah
yang padat
penduduk dan
jarang terkena
sinar matahari.
Penderita TB di
lingkungan rumah
sukar untuk
dievaluasi.
Ekonomi keluarga
pasien tergolong
dalam ekonomi
yang kurang.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak Sakit
Berat
• Kesadaran : Sopor
• Tekanan Darah : Tidak
diperiksa
• Frekuensi nadi : 105x/menit

Tanda • Frekuensi napas


• Suhu
: 20 x/menit
: 38.9oC

Vital
• Saturasi O2 : 95%
• Status Gizi : Gizi buruk
• Umur : 1 tahun 4
bulan
• Berat Badan : 5.5 kg
• Tinggi Badan : 75 cm
• Z-Score : dibawah
garis -3 SD
STATUS GENERALIS
 GCS: E3V2M3
 Kepala : Normosefal, rambut lurus tipis, distribusi
merata, berwarna hitam dan kering. Kulit kepala
bersih, tidak ada skuama atau ulkus. Ubun-ubun
sudah menutup. Wajah tampak simetris, tidak ada
edema.
 Hidung : Pernapasan cuping hidung tidak ada.
Tidak ada deviasi septum nasi. Sekret nasal tidak
ada.
 Mulut: : Tidak trismus, halitosis tidak ada.
Mukosa bibir kering. Kandidiasi oral tidak ada.
 Mata : Mata cowong tidak ada. Konjungtiva
pucat, sklera tidak ikterik, edema palpebra (+), ptosis
tidak ada, madarosis tidak ditemukan.
 Leher : Trakea di tengah, tidak teraba pembesaran
KGB.
 Jantung: Bunyi Jantung I dan II reguler. Tidak ada mur-
mur. Tidak ada gallop.
 Paru : Kedua hemithorax simetris statis dan dinamis,
tidak tampak barrel chest, tidak tampak adanya massa, sela
iga tidak tampak melebar.bunyi napas bronkovesikuler di
kedua hemithorax, terdengar bunyi rhonki di kedua lapang
paru, dan tidak terdengar bunyi mengi.
 Abdomen : Cembung, supel, timpani, tidak tampak massa.
Bising usus 4 x/m. Tugor kulit kembali cepat.Nyeri tekan
tidak ada. Hepar teraba 2 jari dibawah arcus costa. Lien
tidak teraba.
 Ekstremitas: Akral hangat, tidak ada edema di
keempat ekstremitas, tidak ditemukan clubbing finger, CRT
<3 detik.
 Kulit: Tidak tampak anemis, sianosis tidak ada,
ikterus tidak ada
STATUS NEUROLOGIS

• Kaku kuduk: +
• Brudzinski I: +/+
• Brudzinski II: +/+
• Brudzinski III: +/+
Rangsang • Kernig: +/+
Meningeal: • Laseque: +/+
• NC. I: sulit dievaluasi
• NC. II: sulit dievaluasi
• NC III,IV,VI: pupil +/+ isokor,
reflex cahaya +/+
• NC V sulit di evaluasi
Nervus • NC VII sulit di evaluasi
Cranialis • NC VIII sulit di evaluasi
• NC IX,X sulit di evaluasi
• NC XI sulit di evaluasi
• NC XII sulit di evaluasi
• sulit dievaluasi
Motorik :

• sulit dievaluasi
Sensorik :

• Babinski +/+
• Chaddock +/+
Refleks
Patologis • Oppenheim +/+
STATUS GIZI
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tanggal: (18-07-2019)
Hematologi: Hasil: Nilai rujukan:
Hb 8.4 g/dL 13.3- 16.6
Leukosit 25.99 x 103/uL 3.37- 8.36
Trombosit 312x 103/uL 140- 400
Eritrosit 3.47 x 106/uL 3.69-5.46
DDR Negatif (-)
Sel Basofil 0.2% 0.3-1.4
Sel Eosinofil 0.8% 0.6-5.4
Sel Neutrofil 80.4% 39.8-70.5
Sel imfosit 17.2% 23.1-49.9
Sel Monosit 1.6% 4.3-10.0
Kimia Darah:
Ureum 1.41 mg/dL 7-18 mg/dl
Creatinin 0.32 mg/dL <= 0.95
SGOT 159.0 U/L <= 40
SGPT 182.0 U/L <=41
Albumin 2.3 g/dL 3.5-5.2
PEMERIKASAAN PENUNJANG

 A. CT-SCAN
 Kesan :
Meningoencephalitis
, sangat mungkin
suatu
nleptomenioencepha
litis dan edema
cerebri
 B. Ro. Thorax
 Kesan: tampak
adanya penebalan
pada daerah hilus,
adanya bercak
infiltrate pada
kedua lapang paru.
FOLLOW UP
Hari/ Follow up Planning
Tanggal

17/07/2019 S : kejang 3x dirumah, tidak sadar setelah kejang, saat  O2 masker 8 lpm
U : 1 tahun kejang disertai panas (+) dan kejang di alami saat pasien
 Kebutuhan cairan 825 cc/hari
3 bulan berada di IGD sebanyak 2x, batuk(+), pilek (+), mencret
HP : 2 hari (-).RPD: program pengobatan TB  Kebutuhan kalori 550 kkal/hari

O : Keadaan umum : Tampak sakit berat Kes: Sopor  IVFD KAEN EB 500cc/24 jam (21 tpm)
TTV : Nadi : 118 x/m, RR: 64 x/m, SB:38,0oC
 Inj. Ceftriaxone 2x272mg
Kepala /Leher : Normochepal, konjungtiva anemis (-/-
), sklera ikterik (-/-), pernapasan cuping hidung (-), Oral  Inj. Piracetam 3x 55mg

Candidiasis(-), pembesaran kelenjar getah bening (-),  Inj. Dexametason 3x2,5mg


edema palpebral (+/+) Thorax : Simetris , Ikut
 Inj. Paracetamol3x60mg
gerak nafas(+), retraksi (-), suara napas
bronkovesikuler (+/+), Rhonki +/-, whe -/-, Cor:  Inj. Fenitoin 110mg loading dalam 20cc Nacl
Bj I&II Reguler, murmur(-), gallop (-). Abdomen: 0.9% habis dalam 20 menit lanjut 2x40mg (6-
Cembung, supel, timpani, BU(+)N, turgor kulit 8mg/kgBB)
cepat (+), Hepar teraba dibawah 2 JDAC, lien
 PO zinc 1x20mg
tidak teraba. Eks: akral hangat, CRT <3, udem (-
 Diet F75 8x30cc = 240cc
).
Refleks patologis, babinski +/+, chaddock +/+  Pro CT Scan kepala, lab ur/cr, OT/PT, CRP
Oppenheim + kaku kuduk.+/+.
 Terpasang OGT
A: meningoensefalitis bacterial dd viral ec TB.
TB paru on treatment+gizi buruk marasmus+sepsis
18/07/2019 S : Sesak (+)  O2 masker 8 lpm
 Kebutuhan cairan 825
U : 1 tahun 3 O : Keadaan umum : Tampak berat Kes:
cc/hari
bulan sopor
 Kebutuhan kalori 550
HP : 3 hari TTV : Nadi : 118 x/m, RR: 62 x/m, SB:37.0oC, kkal/hari

BB : 5,5 kg Spo2:99%Kepala /Leher : Normochepal,  IVFD NaCl 0.9% 500cc/24 jam


(21 tpm)
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
 Inj. Ceftriaxone 2x272mg
pernapasan cuping hidung (-), Oral Candidiasis(-
(50-75 mg/kgBB) (H3)
),pembesaran kelenjar getah bening (-), edem
 Inj. Piracetam 3x 55mg
palpebra +/+, Thoraks : simetris, IGN, SN:BV +/+, (15mg/kgBB)
Rh +/-, Whe -/- , Cor: BJ I & II Reg, Murmur (-),  Inj. Dexametason 3x2,5mg
Gallop (-), Abd: cembung, supel, timpani, BU(+)N,  Inj. Paracetamol3x60mg
turgor kulit kembali cepat, Hepar teraba 2 JDAC,  Inj. Fenitoin 2x40mg (6-8
lien tidak teraba. Eks: akral hangat, CRT <3, udem mg/kgBB)
(-), Refleks Patologis: babinski +/+, chaddock +/+,  PO zinc 1x20mg
Oppenheim +/+, schaefer +/+, kaku kuduk +/+  Diet F75 8x30cc = 240cc
A: Meningoensefalitis bacterial dd viral ec. TB  Pro CT Scan kepala, lab
TB paru on treatment + gizi buruk marasmus + ur/cr, OT/PT, CRP

sepsis  Terpasang OGT


 Jam 09.15 wit guyur NaCl
100cc (1jam)
S : penurunan kesadaran, sesak (+)  O2 masker 5 lpm
19/07/2019
O : Keadaan umum : Tampak sakit berat Kes: sopor  Kebutuhan cairan 825 cc/hari
U : 1 tahun 3
TTV : Nadi : 108 x/m, RR: 40 x/m, SB:36.8oC Spo2: 99%  Kebutuhan kalori 550 kkal/hari
bulan
Kepala /Leher : Normochepal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-  IVFD NaCl 0.9% 1400cc/24 jam (6
HP : 4 hari
tpm)
/-), pernapasan cuping hidung (-), Oral Candidiasis(-), mukosa bibir
BB : 5,5 kg
kering, pembesaran kelenjar getah bening (-), edem palpebral (+/+)  Inj. Ceftriaxone 2x272mg (50-75
mg/kgBB) (H4)
Thorax : Simetris , Ikut gerak nafas(+), retraksi (-), suara napas
 Inj. Piracetam 3x 55mg (15mg/kgBB)
bronkovesikuler (+/+), Rhonki (+/-), wheezing (-/-)
 Inj. Dexametason 3x60mg
Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-). Gallop (-)
 Inj. Paracetamol3x60mg
Abdomen: Cembung, supel, timpani, Bising usus (+) normal, turgor
 Inj. Fenitoin 2x40mg (6-8 mg/kgBB)
kulit kembali cepat, hepar teraba 2 jari dibawah arcus costa, lien tidak
teraba  PO zinc 1x20mg

Ekstemitas : Akral hangat, CRT < 3 detik, oedem (-)  PO Urdahex 2x50mg (H2)

Refleks Patologis: Babinski +/+, chaddock +/+, Oppenheim +/+  PO sistenol 3x100mg
A: Meningoensefalitis bacterial dd viral ec. TB  Diet F100 8x50cc (400cc, 400kkal)
Tb paru on treatment + Gizi buruk marasmus + sepsis + acute liver  Pro CT Scan kepala
injury  Pro konsul mata
 Pro tranfusi albumin 2x60cc
20/07/2019 S : penurunan kesadaran, sesak (+), batuk (+)  O2 masker 5 lpm

U : 1 tahun O : Keadaan umum : Tampak sakit berat Kes: sopor  Kebutuhan cairan 825 cc/hari

3 bulan TTV : Nadi : 164 x/m, RR: 66x/m, SB:37,2oC Spo2: 96%  Kebutuhan kalori 550 kkal/hari

HP : 5 hari Kepala /Leher : Normochepal, konjungtiva anemis (-/-), sklera  IVFD NaCl 0.9% 1400cc/24 jam
(6 tpm)
BB : 5,5 kg ikterik (-/-), pernapasan cuping hidung (-), Oral Candidiasis(-
 Manitol 3x12,5 cc
),pembesaran kelenjar getah bening (-), edema palpebral (+/+)
 Inj. Ceftriaxone 2x272mg (50-75
Thorax : Simetris , Ikut gerak nafas(+), retraksi (-), suara napas
mg/kgBB) (H5)
bronkovesikuler (+/+), Rhonki (+/-), wheezing (-/-)
 Inj. Piracetam 3x 55mg
Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-). Gallop (-) (15mg/kgBB)
Abdomen : Cembung, supel, timpani, Bising usus (+) normal,  Inj. Paracetamol3x60mg
turgor kulit kembali cepat, hepar: teraba 2 jari dibawah arcus costa,  Inj. Fenitoin 2x40mg (6-8
lien: tidak teraba mg/kgBB)

Ekstemitas : Akral dingin, CRT < 3 detik, oedem (-)  PO zinc 1x20mg

Refleks Patologis : Babinski +/+, Chaddock +/+, Oppenheim +/+  PO Urdahex 2x50mg (H2)

A : Meningoensefalitis bacterial dd viral ec.TB  PO sistenol 3x100mg

TB paru on treatment  Diet F100 8x50cc (400cc,


400kkal)
Gizi buruk marasmus
 Pro tranfusi albumin 20% 60cc
Sepsis (ke2)
 Nebulizer combivent/8 jam
21/07/201 S : penurunan kesadaran, sesak (+), batuk (+)  O2 masker 5 lpm

9 O : Keadaan umum : Tampak sakit berat Kes: sopor


 Kebutuhan cairan 825 cc/hari
U : 1 tahun TTV : Nadi : 162 x/m, RR: 63 x/m, SB:37,4oC Spo2: 96%
Kepala /Leher : Normochepal, konjungtiva anemis (-/-), sklera  Kebutuhan kalori 550 kkal/hari
3 bulan
ikterik (-/-), pernapasan cuping hidung (-), Oral Candidiasis(-  IVFD D5 ½ NS 0.9% /24 jam (6
HP : 6 hari
),pembesaran kelenjar getah bening (-), edema palpebral (+/+) tpm)
BB : 5.5
Thorax : Simetris , Ikut gerak nafas(+), retraksi (-), suara napas
kg  Manitol 3x12,5 cc
bronkovesikuler (+/+), Rhonki (+/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-). Gallop (-)  Inj. Ceftriaxone 2x272mg (50-75
Abdomen : Cembung, supel, timpani, Bising usus (+) normal, mg/kgBB) (H5)
turgor kulit kembali cepat, hepar: teraba 2 jari dibawah arcus costa,
 Inj. Piracetam 3x 55mg
lien: tidak teraba
(15mg/kgBB)
Ekstemitas : Akral dingin, CRT < 3 detik, oedem (-)
Refleks Patologis : Babinski +/+, Chaddock +/+, Oppenheim +/+  Inj. Paracetamol3x60mg

A : Meningoensefalitis bacterial dd viral ec.TB  Inj. Fenitoin 2x40mg (6-8


TB paru on treatment mg/kgBB)
Gizi buruk marasmus
 PO zinc 1x20mg
Sepsis
 PO Urdahex 2x50mg (H2)

 PO sistenol 3x100mg

 Diet F100 8x50cc (400cc,


400kkal)

 Pro tranfusi albumin 20% 60cc


(ke2)
 IVFD D5 ½ + neurobion 1 ampl +
05/08/2019 S : demam (-), batuk (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+)
KCL 15 mEq (asnet 8 tpm)
U : 1 tahun O : Keadaan umum : Tampak sakit berat Kes: apatis
 inj. Meropenem 3x180mg (H7)
4 bulan TTV : Nadi : 110 x/m, RR: 32 x/m, SB:36,0oC Spo2: 99%
 PO Piracetam 3x 55mg (15mg/kgBB)
HP : 26 hari Kepala /Leher : Normochepal, konjungtiva anemis (-/-), sklera
 PO Prednison 3x4mg (H12)
BB : 6 kg ikterik (-/-), pernapasan cuping hidung (-), Oral Candidiasis(-  Urdahex 2x55mg (po)
),pembesaran kelenjar getah bening (-), edema palpebral (+/+)  Sistenol 2x55mg (po)
Thorax : Simetris , Ikut gerak nafas(+), retraksi (-), suara napas  Onoiwa 3x1/2 caps
bronkovesikuler (+/+), Rhonki (+/-), wheezing (-/-)  FDC OAT fase intensip 1x1 tab (po)
Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-). Gallop (-)  Etambutol 1x120 mg
Abdomen : Cembung, supel, Bising usus (+) normal, turgor kulit  Vit b6 1x1 ½ tab (po)
kembali cepat, hepar/lien: tidak teraba  Diet F 135 8x85 cc = 680
Ekstemitas : Akral dingin, CRT <2 detik, oedem (-)  Hidrokortison + mikonazole (1:1) 2x
A : Meningitis TB dan peningkatan TIK app
 Salep mata gentamisin 3x1 app
Gizi buruk marasmus
Acute liver injury
Hipokalemi
MENINGOENSEFALITIS

Teori Pada pasien didapatkan

•Sakit kepala dan demam (gejala •Demam tinggi  muncul secara


awal yang sering) mendadak,
•Perubahan pada tingkat kesadaran •Kejang
•Iritasi meningen mengakibatkan •Penurunan kesadaran.
sejumlah tanda sbb: •Pemeriksaan fisik  rangsang
•kaku leher, Tanda kernig positif, meningeal seperti kaku kuduk,
Tanda brudzinki Mengalami foto brudzinski I,brudzinski II, kernig
fobia, atau sensitif yang dan lesaque yang positif
berlebihan pada cahaya.,
Kejang,Adanya ruam merupakan
ciri menyolok pada meningitis
meningokokal. infeksi fulminating
dengan tanda-tanda septikimia :
demam tinggi tiba-tiba muncul,
lesi purpura yang menyebar, syok
dan tanda koagulopati
intravaskuler diseminata
SEPSIS
 Pada pasien diberikan diagnosis sepsis dikarenakan
terdapat faktor yang mendukung adanya SIRS dan
tanda infeksi yakni peningkatan jumlah bakteri
dalam urin serta peningkatan leukosit dalam darah
GIZI BURUK

 Untuk status gizi pasien, berdasarkan hasil plotingan pada


kurva WHO, pasien tergolong gizi buruk.
 Kurva titik ploting di bawah – 3 SD.
 PF tampak sangat kurus , kulit keriput, lemak subkutis
sangat sedikit bahkan sampai tidak ada..

• Gejala klinis dari marasmus yaitu tampak


sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit,
wajah seperti orang tua, cengeng dan rewel,
kulit keriput, jaringan lemak subcutis sampai
tidak ada, perut cekung, iga menggambang,
sering disertai penyakit infeksi umumnya kronik
berulang, diare kronik atau konstipasi.
 Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini
berupa O2 masker 8 lpm pemenuhan kebutuhan
cairan 825 cc/hari IVFD KAEN EB 500cc/24 jam
(21 tpm) inj. Ceftriaxone 2x272mg inj. Piracetam
3x 55mg inj. Dexametason 3x2,5mg inj.
Paracetamol 3x 60mg inj. Fenitoin 110mg loading
dalam 20cc Nacl 0.9% habis dalam 20 menit lanjut
2x40mg (6-8mg/kgBB) zinc 1x20mg. Diet F75
8x30cc = 240cc.
 Pemberian cairan, oksigenasi, paracetamol, dan
fenitoin diberikan sebagai tatalaksana untuk
meningoensefalitis.
 Pemberian cairan juga sebagai tatalaksana gizi
buruk.
 Literatur  diberi cairan secara infus dalam jumlah
yang cukup, bila gelisah diberi fenobarbital atau
penenang, nyeri kepala di atasi dengan analgetik,
bila panas diturunkan dengan kompres,
paracetamol, dan asam salisilat dengan dosis 10
mg/kgbb tiap 4 jam secara oral.
 Jika kejang dapat di atasi dengan diazepam
(0.5mg/kgbb untuk anak).
 Jika terjadi kenaikan tekanan intracranial, dapat
diberi manitol dengan dosis 1-1,5 mg/kgBB secara iv
dalam 30-60 menit.
Diet F75 8x30cc =
240cc, 
Peningkatan gizi

fase stabilisasi, 
formula 75 (F-75) ;
asupan gizi 80-100
kkal/kgBB/hari dan
protei 1-1,5
g/kgBB/hari.
fase transisi,  F-75
menjadi F-100 ;
asupan gizi 100-150
kkal/kgBB/hari dan
protein 2-3
g/kgBB/hari.
fase rehabilitasi, 
F-100 + BB <7kg
diberikan makanan
bayi dan untuk anak
 Diet F75 8x30cc = 240cc,  peningkatan gizi
 Fase Stabilisasi,  Formula 75 (F-75) ;
Asupan Gizi 80-100 Kkal/Kgbb/Hari dan
Protei 1-1,5 g/Kgbb/Hari.
 Fase Transisi,  F-75 Menjadi F-100 ;
Asupan Gizi 100-150 Kkal/Kgbb/Hari dan
Protein 2-3 g/Kgbb/Hari.
 Fase Rehabilitasi,  F-100 + Bb <7kg
diberikan makanan bayi Dan Untuk Anak
Bb > 7kg diberikan makanan anak. Asupan
Gizi 150-220 Kkal/Kgbb/Hari Dan Protein 4-6
g/Kgbb/Hari.

Anda mungkin juga menyukai