Anda di halaman 1dari 6

HUKUM

PERJANJIAN
DALAM
ISLAM

Dewi Ayu P (10010217003)


Rachma Putri (10010217021)
Nevanda A’la N (10010217025)
ASAS-ASAS HUKUM
PERJAJIAN ISLAM

1. Al-Hujurat (kebebasan)
2. Al-musawah (Persamaan atau kesetaraan)
3. Al-’Adalah (keadilan)
4. Al-Ridha (Kerelaan)
5. As-Shidiq (Kebenaran dan kejujuran)
6. Al-kitabah
KLARIFIKASI PERJANJIAN/AKAD
DALAM ISLAM

1. Akad dilihat dari segi keabsahannya, terdiri atas :


a. Akad shahih, yaitu akad yang memenuhi rukun dan syaratnya.
b. Akad tidak shahih, yaitu akad yang terdapat kekurangan pada rukun atau syaratnya.
2. Akad dilihat dari sifat mengikatnya, terdiri atas :
a. Akad yang mengikat secara pasti, artinya tidak boleh dibatalkan secara sepihak.
b. Akad yang tidak mengikat secara pasti, yaitu akad yang dapat di fasakh oleh dua pihak
atau oleh satu pihak.
3. Akad dilihat dari bentuknya, terdiri atas :
a. Akad tidak tertulis, yaitu akad yang dibuat secara lisan dan biasanya terjadi pada akad yang sederhana.
b. Akad tertulis, akad yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau akta baik akta autentik atau akta
dibawah tangan.Akad tertulis biasanya yang berkaitan dengan kepentingan public.
4. Akad dalam sector ekonomi,dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Akad tabarru’ yaitu akad yang berkaitan dengan transaksi nonprofit atau akad social. Yang termasuk
akad tabarru’ yaitu, al-qard,al-rahn,hiawalah,wakalah,kafalah,wadi’ah,hibah,hadiah,wakaf dan shadaqah.
b. Akad mu’awadah akad yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau dapat dikatakan transaksi
bisnis dengan motif untuk memperoleh laba. Yang termasuk kedalam akad mu’awadah yaitu, jual-beli,
sewa-menyewa, bagi-hasil, dll.
BERAKHIRNYA AKAD
DALAM ISLAM

Dalam hukum islam, perjanjian yang dibuat oleh para pihak akan berakhir jika dipenuhi 3
hal,yaitu :
1.Berakhirnya masa berlaku perjanjian/akad
Dalam sebuah perjanjian telah ditentukan saat kapan suatu perjanjian akan berakhir sehingga
dengan lampaunya waktu maka secara otomatis perjanjian akan berakhir.
2. Dibatalkan oleh pihak-pihak yang berakad
Jika salah satu pihak melanggar ketentuan perjanjian atau salah satu pihak telah mengetahui
telah terjadi penipuan atau kekhilafan.
3.Salah satu pihak yang berakad meninggal dunia
Dalam hal ini berlaku perikatan berbuat sesuatu,yang membutuhkan kompensasi khas.
Apabila perjanjian dibuat dalam hal memberikan sesuatu maka perjanjian tetap berlaku bagi
ahli warisnya
Perbedaan Perjanjian Islam Perjanjian
Barat (Konvensional)

Landasan Religius Transedental (ada nilai agama, Sekuler (tidak ada nilai agama)
Filosofis berasal dari ketentuan Allah)

Sifat Individual Proposional Individual / Liberal

Ruang Hubungan bidimensional manusia dengan Alah Adanya hubungan manusia


dengan manusia, manusia dengan benda
PERBEDAAN
HUKUM
lingkup (vertikal), manusia dengan manusia, benda, dan
(horizontal)
(Substansi) lingkungan (horizontal)

Proses Adanya pengertian al-ahdu (perjanjian) -persetujuan- Adanya pengertian perjanjian (overeenkomst) dan PERJANJIAN
Terbentuknya al-akhdu (perikatan) perikatan (verbintebsis) (1313 dan 1233 BW) ISLAM DENGAN
KONVENSIOANAL
(QS.Ali Imron : 76, QS Al-Maidah:1).

Sahnya 1. Halal 1. Sepakat


Perikatan 2. Sepakat 2. Cakap
3. Cakap 3. Hal tertentu
4. Tanpa Paksaan 4. Halal (1320 BW)
5. Ijab & Qabul

Sumber 1. Sikap tindak yang didasarkan Syariat 1. Persetujuan


2. Persetujuan yang tidak melanggar Syariah 2. Undang-undang (1233 BW)

Anda mungkin juga menyukai