KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER DI
INDONESIA
Terapi komplementer merupakan
bidang ilmu kesehatan yang
bertujuan untuk menangani
berbagai penyakit dengan teknik
tradisional yang juga dikenal
sebagai pengobatan alternatif,
atau istilah untuk terapi yang
bukan bagian dari terapi medis
atau konvensional.
Perkembangan terapi alternatif dan
komplementer akhir-akhir ini menjadi
perhatian tersendiri di berbagai negara. Di
Amerika serikat jumlah terapi alternatif lebih
banyak dibandingkan orang yang mengunjungi
praktik konvensional dimana pengguna terapi
alternatif sebanyak 627 juta orang sedangkan
yang mengunjungi praktik konvensional hanya
386 juta orang.
Hasil survey lain yang dilakukan oleh (AARP )
dan (NCCAM) kurang lebih 53 orang usia 50
tahun menggunakan terapi alternatif dalam
pengobatan penyakitnya dan lama terapi yang
dijalani kurang lebih 12 tahun (2015).
Sedangkan menurut suardi (2013) di indonesia
diperkirakan 80% masyarakat mencari
pengobatan alternatif hal ini dipengaruhi oleh
faktor keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia
dan tingkat kesembuhan
Memperbaiki fungsi dan sistem kerja
tubuh secara menyeluruh
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
terhadap penyakit
Untuk mengurangi stres dan juga
untuk meningkatkan kesehatan tubuh
manusia
1. Komplementer medik
Akupuntur
Terapi hiperbarik
Terapi herbal medik
2. Komplementer tradisional
alternatif berdasarkan
permenkes RI
Intervensi tubuh dan pikiran :
hipnoterapi, mediasi, dan yoga
Pengobatan farmakologi dan
biologi : jamu, herbal
Diet dan nutrisi untuk
pencegahan dan pengobatan :
diet, makro nutrient dan mikro
nutrient.
Akupuntur
Penyakit yang dapat diatasi
adalah nyeri, penyakit saraf,
dan gangguan fungsional
tubuh.
Chiropractic
Manfaatnya adalah mengatasi
kesemutan dan sakit pinggang
Terapi medan magnet
Mengatasi berbagai gangguan
kesehatan seperti
kebotakan,asam urat, dan
stroke.
Reiki
dilakukan dengan mentransfer
energi dari satu orang ke orang
lain, terapi ini cukup ampuh dan
mampu menyembuhkan lebih
cepat.
Terapi energi
manfaatnya untuk meningkatkan
kesehatan tubuh dan menstabilkan
tubuh.
KESIMPULAN