Anda di halaman 1dari 15

Membangun organisasi masa kini

CHAPTER 8
PENGERTIAN PRINSIP MANAJEMEN
dalam Organisasi
Pada akhir abad 19, banyak organisasi yang sudah harus berurusan
dengan praktik manajemen dalam keseharian operasionalnya. Di
awal 1900-an pula, banyak organisasi-organisasi besar, seperti
pabrik-pabrik produksi memerlukan tata kelola yang lebih baik
namun pada saat itu hanya ada sedikit alat manajemen, model dan
metode yang tersedia untuk mengatur hal tersebut. Dan ini titik
mulanya dikembangkan prinsip manajemen.
Adalah Henri Fayol (1841-1925) ilmuwan yang pertama kali
menerapkan fondasi ini untuk manajemen ilmiah modern. Konsep-
konsep yang dia gagas disebut prinsip manajemen. Prinsip ini
adalah faktor yang mendasari manajemen yang sukses dalam
sebuah organisasi. Henri Fayol mengeksplorasi hal ini secara
komprehensif, sebagai hasilnya dia berhasil merangkum 14 prinsip
manajemen dasar. Prinsip-prinsip manajemen dan penelitian Henri
Fayol diterbitkan dalam buku yang berjudul ‘General and Industrial
Management’ (1916).
14 Prinsip Fayol
Weber’s Principle
Secara garis besar teori Weber hampir sama
dengan milik Fayol hanya terdapat beberapa
penambahan yaitu :
a. Job description
b. Aturan tertulis, tata cara kerja (sistem
kinerja), dan pencatatan secara rinci.
c. Prosedur yang konsisten, kebijakan, aturan
d. Staffing dan promosi berdasar pada
kualifikasi
Merestruktur Organisasi
Dalam merestruktur organisasi kita harus
memerhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Sentralisasi vs desentralisasi
Sentralisasi : pemusatan pengambilan
keputusan, wewenang, dan komando.
Desentralisasi : wewenang pengambilan
keputusan diserahkan kepada lower lefel
manajer yang lebih familiar dengan kondisi
lapangan.
• 2. Span of Control (rentang kendali) : jumlah
karyawan yang dapat dikendalikan secara
efisien oleh seorang manajer.
• 3. Tall vs flat organization structure
Tall Organization Structure : mempunyai
banyak level dalam manajerial.
Flat Organization Structure : sedikit level
dalam manajerial dan mempunyai jangkauan
rentang kendali yang luas, lebar.
Departementalisasi
Departementalisasi (departmentalization)
adalah proses membagi tenaga kerja, fungsi,
proses atau unit organisasi menjadi kelompok-
kelompok yang terpisah.
Model Organisasi
• Line Organization : mempunyai garis tanggung jawab,
wewenang, dan komunikasi dari bagian atas sampai bawah
sebuah organisasi dengan semua orang melapor pada satu
orang supervisor.
• Line & Staff Organization
– Line personnel : bagian dari rantai komando yang bertanggung
jawab secara langsung atas tercapainya goal organisasi
– Staff personnel : bertugas memberi nasihat dan pengarahan
kepada line personnel.
• Matrix Organization : dimana spesialis dari bagian
perusahaan yang berbeda dikumpulkan jadi satu
untuk bekerja pada sebuah proyek dengan tidak
meninggalkan posisi awal mereka.
• Cross Functional Organization : kelompok
karyawan dari divisi yang berbeda yang
bekerja sama dalam jangka waktu yang
panjang.
Real-time Business
• Networking menggunakan teknologi komunikasi dan cara lain untuk
memungkinkan organisasi mereka bekerja bersama untuk tujuan bersama.
Kebanyakan bisnis jaman sekarang sudah menjadi bagian jaringan bisnis
global. (global business networking) yang bekerja. Lalu ada real-time yang
merupakan waktu aktual di mana sesuatu terjadi.
• Transparency adalah ketika sebuah perusahaan sangat terbuka untuk
perusahaan lain sehingga informasi perusahaan dapat dibagikan secara
transparan.
• Virtual Companies adalah organisasi yang terdiri dari perusahaan yang
dapat diganti yang bergabung dan pergi sesuai kebutuhan.
• Benchmarking membandingkan praktik organisasi, proses dan produk
dengan yang ada di dunia.
• Core Competencies adalah kompetensi dari sebuah organisasi yang dapat
menjadi sebaik atau bahkan terbaik di dunia.
ORGANIZATIONAL CULTURE
• Organizational Culture merupakan nilai yang dibagikan secara luas dalam
suatu organisasi yang menumbuhkan persatuan dan kerja sama untuk
mencapai kesamaan tujuan.
• Mengapa diperlukan? Karena dalam kenyataanya banyak perusahaan
perusahaan yang besar yang telah beradaptasi dengan perubahan
memiliki budaya/kultur yang mengakar.
• Organisasi formal adalah baris rincian tanggung jawab, wewenang dan
posisi yang terstruktur dalam suatu organisasi. Sistem formal seringkali
lambat dan birokratis, tetapi itu membantu membimbing garis otoritas.
Tidak ada organisasi yang bisa efektif tanpa formal dan organisasi
informal.
• Organisasi informal adalah sistem hubungan yang berkembang secara
spontan ketika karyawan bertemu dan membentuk hubungan. Organisasi
informal membantu membangun persahabatan dan kerja tim di antara
para karyawan.

Anda mungkin juga menyukai