Anda di halaman 1dari 89

Replikasi DNA

Dr. YOHANNA SORONTOU,M.Kes


DNA Sebagai Materi Genetik
• Materi genetik: substansi pembawa
informasi yang menentukan sifat yang
diturunkan pada suatu organisme
• Sifat materi genetik:
– mampu menyimpan informasi genetik
– stabil  dapat diduplikasi dan
diteruskan
– dapat mengalami perubahan  evolusi
DNA Sebagai Materi Genetik
• Frederick Griffith (1928)
– Transformasi genetik pneumokokus
– Pneumokokus tipe S (kapsul +)  virulen
– Pneumokokus tipe R (kapsul -)  tidak virulen

Transformasi tipe R  tipe S

Materi yang berperan pada transformasi?
Griffith - 1928
DNA Sebagai Materi Genetik
• O.T. Avery, C.M. McLeod, M. McCarty (1944)
Materi yang berperan pada transformasi adalah
DNA
Penelitian:
tipe II R  koloni II R
DNA tipe III R †  koloni -
tipe II R + DNA tipe III S †  koloni III S
tipe II R + DNA tipe III S † + RNase  koloni III S
tipe II R + DNA tipe III S † + DNase  koloni -
tipe II R + DNA tipe III S † + Protease  koloni III S
Avery, McLeod, McCarty - 1944
Avery, McLeod, McCarty - 1944
DNA Sebagai Materi Genetik
• A.D. Hershey & M. Chase (1952)
Informasi genetik pada bakteriofag T2 adalah DNA
Dasar penelitian: DNA  P +, S –
Protein  P –, S +
22P + E.coli  22P intra sel E.coli

T2
35S + E.coli  35S pada mantel sel E.coli

Materi genetik pada bakteriofag T2 adalah DNA


bukan protein
A.D. Hershey & M. Chase - 1952
Erwin Chargaff - 1947
• Analisa komposisi DNA pada berbagai
spesies eukariota
– Komposisi DNA (jumlah tiap-tiap basa
nukleotida )  bervariasi antar spesies
(species specific)
– Pada tiap spesies, jumlah A = T dan
jumlah G = C  Chargaff’s Rule
Franklin – 1953
• Foto sinar-X dari DNA  struktur heliks
ganda DNA
Watson & Crick – 1953
• Model struktur DNA
Replikasi DNA
• Sebelum pembelahan sel  seluruh
molekul DNA harus diduplikasi
• Duplikasi suatu molekul DNA menjadi 2
molekul DNA disebut replikasi
• Terdapat 3 model replikasi DNA:
1.Semikonservatif
2.Konservatif
3.Dispersif
Replikasi DNA
Replikasi DNA
• M.S. Meselson & F.W. Stahl (1958)
E. coli  medium yang mengandung isotop 15N
(isotop berat)
 beberapa generasi
medium yang mengandung isotop 14N
(isotop ringan)

sentrifugasi gradien densitas

DNA ringan (14N) DNA berat (15N)


DNA hibrid
Meselson & Stahl – 1958
Denaturasi & Renaturasi DNA
• DNA dupleks dipanaskan  pemisahan
dan perubahan sifat fisik DNA
• Denaturasi  peningkatan absorbans
UV DNA  efek hiperkromik
• Titik leleh (melting temperature = Tm)
 suhu pada saat setengah dari
hiperkromasitas maksimum tercapai
Relative absorbance at 260 nm

Percent hyperchromicity
Denaturasi & Renaturasi DNA
Denaturasi & Renaturasi DNA
• Kondisi yang dapat menyebabkan
denaturasi: suhu yang tinggi, konsentrasi
garam yang rendah, pH tinggi
• Apabila suhu larutan DNA, yang
terdenaturasi oleh suhu tinggi, diturunkan
sekitar 25 oC di bawah Tm  terjadi
renaturasi  dupleks DNA 
annealing
Replikasi DNA
• Mekanisme replikasi pada umumnya:
– Kompleks  duplikasi DNA berjalan
simultan  dupleks DNA harus terpisah
dan mengalami unwinding
– Berjalan dengan cepat
– Akurat  untuk menjamin integritas alur
penyampaian informasi genetik
Replikasi DNA
• Replikasi DNA sirkular pada prokariota
disebut sebagai replikasi  (membentuk
struktur seperti )
• Struktur  menunjukkan adanya pemisahan
untai DNA asal yang disertai sintesis DNA
komplementer  membentuk DNA baru
Replikasi DNA
• Replikasi DNA dimulai dari suatu tempat
khusus yang disebut origin of replications 
replikasi berjalan ke dua arah menjauhi
tempat inisiasi  gelembung replikasi
• Replication origins:
– Pada eukaryota: ratusan hingga ribuan 
banyak gelembung replikasi
– Pada prokariota: hanya satu  satu
gelembung replikasi
Replikasi DNA
• Percabangan pada gelembung replikasi
disebut garpu replikasi
• Garpu replikasi  tempat “tumbuhnya” DNA
baru
Replikasi DNA
Replikasi DNA
Tahap Elongasi
• Arah replikasi: 5’  3’
• DNA polimerase hanya dapat menambahkan
nukleotida pada ujung 3’ untai DNA yang
baru  perlu primer RNA
Replikasi DNA
Replikasi DNA
Replikasi DNA
• Primer RNA
– Mengawali sintesis DNA karena DNA
polimerase memerlukan ujung 3’-OH bebas
untuk penambahan nukleotida
– Panjang primer tergantung spesies 
berkisar 1-60 nukleotida
– Sintesis primer RNA dikatalisis oleh primase
dan RNA polimerase
Replikasi DNA
• Primer RNA
– Primase  sintesis primer RNA pada lagging
strand
– Primase & RNA polimerase bekerja sinergistik
 sintesis primer RNA pada leading strand
– Setelah sintesis DNA berjalan  primer RNA
disingkirkan dan diganti dengan basa DNA
oleh DNA polimerase
Mengawali sintesis DNA dengan RNA
Replikasi DNA
• Arah replikasi kedua untai DNA adalah searah
 kedua untai DNA disintesis dengan cara
yang berbeda (semidiskontinu):
– Leading strand: sintesis berjalan dari 5’ 
3’ secara kontinu sesuai arah garpu replikasi
– Lagging strand: sintesis berjalan dari 5’ 
3’ secara diskontinu dengan cara “back & fill”
 fragmen Okazaki
Replikasi DNA
Replikasi DNA
• Fragmen Okazaki:
– Pada E.coli: ± 1000-2000 nukleotida
– Pada eukaryota: 100-200 nukleotida
– Disambung oleh DNA ligase
Replikasi DNA
• DNA ligase
– Menyambung fragmen Okazaki
– Mengkatalisis pembentukan ikatan
fosfodiester antara ujung 3’-OH pada DNA
yang satu dengan ujung 5’-P pada DNA
yang lain
– Perlu energi dari hidrolisis:
• NAD+  NMN+ + AMP (pada E. coli)
• ATP  PPi + AMP (pada eukariota)
Replikasi DNA
• DNA ligase
– Membentuk ikatan fosfodiester
Replikasi DNA
• DNA polimerase mengkatalisis sintesis
untai DNA yang baru
• Komponen yang diperlukan untuk reaksi
polimerisasi:
– dNTP (dATP, dCTP, dGTP, dTTP)
– Mg2+
– Primer RNA (ujung 3’-OH bebas)
– Cetakan (template) DNA
Replikasi DNA
• Reaksi polimerisasi terjadi melalui
serangan nukleofilik ujung 3’ terhadap
atom P pada nukleotida trifosfat
• Pada saat nukleotida trifosfat ditambahkan
 terlepas 2 molekul fosfat yang disertai
energi eksorgenik  mendorong energi
endorgenik untuk pembentukan ikatan
antar nukleotida
DNAn + dNTP  DNAn+1 + PPi
Replikasi DNA
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Inisiasi
• Replikasi dimulai pada daerah OriC
• Beberapa protein terlibat pada tahap
inisiasi replikasi
Replikasi DNA Prokariota
DnaA terikat pada situs 9 nt

OriC terbuka pada daerah AT-rich

pengikatan kompleks DnaB (helikase)-DnaC

unwinding DNA
(dipertahankan oleh SSBP)

pembentukan primer RNA

Replikasi DNA
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Inisiasi
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Inisiasi
• Protein yang diperlukan pada inisiasi
replikasi DNA:
– DnaA  membuka heliks DNA pada OriC
– DnaB (helikase)  unwinding DNA
• memerlukan ATP
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Inisiasi
– DnaB (helikase)
• pd prokariota ada 2: helikase II (utk
lagging strand) & prot Rep (utk leading
strand)
5’ 3’

Protein Rep Helikase II

3’ 5’
Leading Lagging
strand strand
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Inisiasi
– SSBP (single stranded binding protein) 
mempertahankan DNA tetap dalam bentuk
untai tunggal
• Tidak perlu ATP
5’ 3’

Protein Rep Helikase II

SSBP
3’ 5’
Replikasi DNA Prokariota
– DnaC  diperlukan untuk pengikatan
DnaB pada OriC
– DnaG (primase)  sintesis primer RNA
– DNA girase (DNA topoisomerase II) 
membentuk negative supercoiled DNA
untuk membebaskan tegangan torsional
yang disebabkan oleh aktivitas helikase 
membantu proses unwinding berikutnya
Replikasi DNA Prokariota
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Elongasi
• Sintesis DNA dikatalisis oleh enzim DNA
Polimerase
• Pada prokariota ditemukan 3 tipe DNA
polimerasi: DNA polimerase I, II dan III
• Fragmen Okazaki disambung oleh DNA
ligase
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase I
– Diisolasi dari E.coli oleh Arthur Kornberg
(1957)
– Merupakan rantai polipeptida tunggal
– BM 103 kD
fragmen kecil fragmen besar (fragmen Klenow)

N C
Eksonuklease 5’3’ Eksonuklease 3’5’ Polimerase
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase I
– Aktivitas:
• Polimerase 5’  3’:
–Penambahan basa yang komplementer
dengan cetakan
–Mensintesis DNA ± 20 nukleotida
–Kecepatan: 10 nukleotida/detik
–Tingkat kesalahan 1 x 10-4
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase I
– Aktivitas:
• Proof reading: eksonuklease 3’  5’
–Diaktifkan oleh nukleotida ujung 3’
yang tidak berpasangan

Hidrolisis oleh
eksonuklease 3’  5’
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase I
– Aktivitas:
• Proof reading: eksonuklease 3’  5’
–Mencegah kesalahan selama proses
replikasi
–Tingkat kesalahan 1 x 10-4
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase I
– Aktivitas:
• Koreksi kesalahan: eksonuklease 5’3’
–Memotong hingga 10 nukleotida dari
ujung 5’
–Berperan pada:
»Sistem perbaikan DNA pada mutasi
akibat UV dan mutagen kimia
»Pemotongan primer RNA
Replikasi DNA Prokariota

Hidrolisis oleh
eksonuklease 5’  3’
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase II
– BM 90 kD
– Aktivitas:
• Polimerase
• Eksonuklease 3’5’
– Lebih berperan pada perbaikan DNA
– Kecepatan: 5-10 nukleotida/detik
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase III
– Merupakan enzim untuk replikasi DNA
kromosomal
– BM ± 900 kD
– Merupakan suatu holoenzim, terdiri atas
>10 subunit protein  subunit , , 
sebagai core enzyme
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase III
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase III
– Aktivitas utama:
• Polimerisasi
–Subunit 
–Sintesis DNA hingga ribuan nukleotida
–Kecepatan: 1000 nukleotida/detik
• Eksonuklease 3’5’
–Subunit 
–Editor utama replikasi DNA  ketelitian
replikasi meningkat hingga 200 kali
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase III
– Aktivitas subunit lain:
• Subunit   partisipasi pd inisiasi replikasi
• Subunit   2 molekul subunit ini
mencengkram DNA cetakan (clamp)
Replikasi DNA Prokariota
• DNA Polimerase III
– Aktivitas subunit lain:
• Subunit , , , ’, ,   clamp loader
• Subunit   berperan pada interaksi
subunit  dengan subunit lain
Replikasi DNA Prokariota
• Koordinasi sintesis leading & lagging strand
Replikasi DNA Prokariota
• Koordinasi sintesis leading & lagging strand
Replikasi DNA Prokariota
• Koordinasi sintesis leading & lagging strand
– 2 molekul DNA polimerase III didekatkan
oleh subunit 
– Besar lengkung DNA bertambah saat
sintesis lagging strand
– Setelah fragmen Okazaki selesai
disintesis  DNA polimerase lagging
strand dipindahkan untuk mensintesis
fragmen berikut
Replikasi DNA Prokariota
• Koordinasi sintesis leading & lagging strand

Lodish et al., Molecular Cell Biology, 4th edition


Replikasi DNA Prokariota
Tahap Terminasi
• Pada lokus Ter (T)  berseberangan
dengan OriC
• Lokus Ter terdiri atas sekuens
GTGTGTTGT  berikatan dengan protein
Tus  terminasi sintesis DNA
• Ikatan protein Tus  Ter  berinteraksi
dengan DnaB  menghambat aktivitas
helikase DnaB
Replikasi DNA Prokariota
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Terminasi
• Replikasi searah jarum jam: melalui Ter E,
Ter D, Ter A dan berhenti pada Ter C atau
Ter B atau Ter F
• Replikasi berlawanan arah jarum jam:
melalui Ter F, Ter B, Ter C dan berhenti
pada Ter A atau Ter D atau Ter E
Replikasi DNA Prokariota
Tahap Terminasi
Replikasi DNA Eukariota
• Siklus sel terbagi menjadi 4 fase: fase M,
fase G1, fase S, fase G2
• Replikasi DNA eukariota berlangsung pada
fase S siklus sel  sebelum pembelahan sel
pada fase M
Replikasi DNA Eukariota
Tahap Inisiasi
• Replication origin pada eukariota: ARS
(autonomously replicating sequence) 
terdiri atas 100-200 bp  mengandung
sekuens kaya-AT
• Protein Origin Recognition Complex (ORC)
 analog DnaA pada E. coli  berikatan
dengan ARS
Replikasi DNA Eukariota
Tahap Elongasi
• Ada 5 tipe DNA polimerase pada eukariota:
DNA polimerase , β, ,  dan 
• Sintesis leading dan lagging strand
dilakukan oleh enzim polimerase yang
berbeda
Replikasi DNA Eukariota
• DNA polimerase 
– Terdapat di nukleus; > 250 kD
– Aktivitas:
• Replikasi DNA 5’3’
–Sintesis 100-200 nukleotida lagging
strand
–Kecepatan: 50 nukleotida/detik
• Primase
–Sintesis primer RNA: 5-15 nukleotida
Replikasi DNA Eukariota
• DNA polimerase 
– Terdapat di nukleus; 170 kD
– Aktivitas:
• Replikasi DNA 5’3’
–Replikasi seluruh cetakan DNA 
sintesis leading strand
• Eksonuklease 3’5’
–Aktivitas proofread
Replikasi DNA Eukariota
• DNA polimerase 
– Terdapat di nukleus; 256 kD
– Aktivitas:
• Replikasi DNA 5’3’
–Tidak membentuk kompleks dengan
PCNA
–Berperan pada perbaikan DNA dan
sintesis DNA pada celah antar fragmen
Okazaki
Replikasi DNA Eukariota
• DNA polimerase 
– Aktivitas:
• Eksonuklease 3’5’
–Aktivitas proofread utama
• Eksonuklease 5’3’
–Berperan pada perbaikan kerusakan
DNA akibat radiasi UV
Replikasi DNA Eukariota
• DNA polimerase 
– Polimerase yang paling kecil (36-38 kD)
– Fungsi: untuk perbaikan DNA

• DNA polimerase 
– Terdapat di mitokondria; 160-200 kD
– Fungsi: replikasi DNA mitokondria
Replikasi DNA Eukariota
• DNA polimerase 
– Sintesis leading strand mendahului sintesis
lagging strand  setelah sintesis leading
strand mencapai 2/3 dari kromosom
mitokondria  cetakan lagging strand
terpapar  mulai bereplikasi dengan arah
yang berlawanan
– Leading strand menggantikan cetakan
untuk lagging strand  D-loop
Replikasi DNA Eukariota
• Replikasi DNA mitokondria
Replikasi DNA Eukariota
• PCNA
– Merupakan protein trimerik
– Hanya terdapat pada nukleus sel yang
berproliferasi
– Berperan sebagai clamp  kompleks DNA
polimerase  - PCNA  sintesis leading
strand
– Analog subunit  DNA polimerase III pada
E.coli
Replikasi DNA Eukariota
• RNase H1 & FEN (Flap Endonuclease-1)
– RNase H1 memotong primer RNA 
meninggalkan ribonukleotida pada ujung
5’ di dekat DNA  disingkirkan oleh FEN
– Celah yang terbentuk akan diisi oleh DNA
polimerase 
Replikasi DNA Eukariota
• Replication factor C (RFC)
– Berikatan dengan DNA polimerase 
– Membantu asosiasi DNA dengan PCNA

• Replication factor A (RFA) = Replication


protein A (RPA)
– Analog SSBP pada replikasi DNA
prokariota
Replikasi DNA Eukariota
Replikasi DNA Eukariota
Replikasi DNA Eukariota
• Kromosom linier menimbulkan masalah
pada akhir replikasi (end replication
problem):
– lagging strand tidak dapat lengkap
disintesis
– kromosom menjadi semakin pendek
setelah setiap kali replikasi

Dapat diatasi dengan telomer
Replikasi DNA Eukariota
• Pada akhir replikasi terdapat celah (gap)
pada ujung lagging strand setelah primer
RNA disingkirkan
• Untuk mengatasi masalah ini sel eukariota
mereplikasi ujung kromosomnya 
disebut telomer
Replikasi DNA Eukariota
Telomer
• Mengandung sekuens berulang  pada
manusia: 5’-TTAGGG-3’
• Disintesis oleh telomerase
Replikasi DNA Eukariota
• Telomerase
– Merupakan reverse transcriptase
– Mengandung komponen protein dan RNA
– RNA berfungsi sebagai cetakan
– Penambahan telomer mengimbangi
pemendekan kromosom akibat replikasi
– Telomere binding protein melindungi ujung
kromosom dari nuklease
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai