Anda di halaman 1dari 72

DETEKSI DINI

PENYULIT ATAU
KOMPLIKASI DALAM Disusun Oleh :
Ayu Puspanigrum

NIFAS DAN MENYUSUI Alma Tussalmah


Selpina Englisa O.
1 PERDARAHAN
PERVAGINAM

Perdarahan post partum paling sering diartikan


sebagai keadaan kehilangan darah lebih
dari 500 mL yang terjadi setelah bayi lahir
3
Jenis Perdarahan Pervaginam :

1. Perdarahan Post Partum Primer :


Perdarahan Post Partum Primer adalah mencakup semua kejadian
perdarahan dalam 24 jam setelah kelahiran.
Penyebab :
▰ Uterus atonia
▰ Trauma genital,
▰ Koagulasi Intravascular Diseminata
▰ Inversi Uterus
3
Jenis Perdarahan Pervaginam :

2. Perdarahan Post Partum Sekunder


Perdarahan Post Partum Sekunder adalah mencakup semua kejadian PPH
yang terjadi antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan 6 minggu masa post partum.
Penyebab :
▰ Fragmen plasenta atau selaput ketuban tertahan
▰ Pelepsan jaringan mati setelah persalinan macet ( dapat terjadi di serviks,
vagina, kandung kemih, rectum)
▰ Terbukanya uka pada uterus ( seelah SC,ruptur uterus)

4
Gejala dan tanda diagnosis

Perdarahan segera setelah bayi lahir Atonia uteri

Uterus tidak berkontraksi dan teraba lembek

Perdarahan segar setelah bayi lahir Robekan jalan lahir

Uterus berkontraksi dan teraba keras

Plasenta telah lahir lengkap

Perdarahan segera setelah bayi lahir Retensio plasenta

Uterus berkontraksi dan teraba keras

Plasenta belum lahir setelah 30 menit

5
Perdarahan degera setelah bayi lahir Rest plasenta

Uterus berkontraksi dan teraba keras

Plasenta atau sebagian selaput tertinggal di dalam


uterus
Uterus tidak teraba Inversion uteri

Lumen vagina terisi massa

Jika placenta belum lahir nampak tali pusat

Perdarahan setelah 24 jam postpartum Endometriosis

Ada nyeri tekan pada uterus dan perut bagiain


bawah
6
Perdaraha tidak terhenti, encer dan tidak terlihat Gangguan pembekuan darah
ada gumpalan darah
Pada uji pembekuan darah sederhana terjadi
kegagalan pembentukan gumpalan darah
Faktor predisposisi : solusiso plasenta, kematian
janin dalam uterus (IUFD), eklamsi, emboli air
ketuban

7
Penatalaksanaan Perdarahan

▰ Tatalaksana perdarahan postpartum dibagi


menjadi dua tahap (Kementerian Kesehatan
RI, 2013) yaitu
▻ tata laksana umum/awal
▻ tata laksana khusus (berdasarkan
klaifikasi diagnosis perdarahan
postpastum.)

8
Tata laksana umum/awal

▻ Pada kasus kegawatdaruratan diupayakan untuk bekerja secara tim, panggil bantuan tim
untuk tata laksana awal secara simultan
▻ Menilai jalan napas, sirkulasi dan pernapasan ibu postpartum
▻ Lakukan penatalaksanaan syok apabila menemui tanda-tanda syok
▻ Berikan oksigen dan pasang invus intravena dengan kanul berukuran besar (16 atau 18)
dan mulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0, 9% atau ringer laktat atau ringer asetat)
sesuai dengan kondisi ibu post partum
▻ Lakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan darah (jika fasilitas terserdia)

9
▻ Lakukan observai ketat tanda-tanda vital ibu postpartum
▻ Melakukan pemeriksaan abdomen (kontraksi uterus, nyeri tekan, luka parut, dan tinggi fundus
uteri).
▻ Melakukan pemeriksaan jalan lahir dan area perineum untuk mengecek laserasi
▻ Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya
▻ Memasang kateter Foley untuk memantau volume urine diabndaingkan dengan jumlah cairan
yang masuk
▻ Menyiapkan transfuse darah
▻ Menentukan penyebab dari perdarahan.
10
tata laksana khusus (berdasarkan klaifikasi diagnosis
perdarahan postpastum.)
1. Atonia uteri
2. Robekan jalan lahir
3. Retensio plasenta
4. Rest plasenta
5. Inversio uteri
6. Gangguan pembekuan darah
11
INFEKSI
2 MASA
NIFAS
Beberapa bakteri dapat menyebabkan
infeksi setelah persalinan yang
merupakan penyebab tertinggi AKI.
infeksi alat genital merupakan
komplikasi masa nifas.
12
Infeksi Alat Genital

Ibu beresiko terjadi infeksikarena adanya luka pada bekas pelepasan


plasenta, laserasi pada saluran genital termasuk episiotomi pada perineum,
dinding vagina dan servik, infeksi post seksio caesar kemungkinan yang
terjadi.
Infeksi masa nifas atau sepsis peruperalis adalah infeksi pada traktus
genetalia yang terjadi pada setiap saat antara awitan pecah ketuban ( ruptur
membran ) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan.

13
Infeksi Alat Genital

▰ Penyebab infeksi : bakteri endogen dan bakteri eksogen


▰ Faktor predisposisi : anemia, malnutrisi, hygiene personal yang kurang
baik, persalinan dg masalah (ex: partus lama, partus macet), kurang
tindakan aseptik saat penolong melakukan tindakan
▰ Gejala klinis nyeri pelvik, demam 38°C atau lebih, rabas vagina yang
abnoormal, rabas vagina yang berbau busuk dan keterlambatan dalam
kecepatan penurunan utetus

14
Penatalaksanaan

▰ Penatalaksanaan dibagi menjadi 2 tahap, yaitu


tata laksana umum dan tata laksana khusus.

15
▻ Tata laksana umum (Saifuddin, 2009)
▻ Istirahat baring
▻ Melakukan kompres untuk menurunkan demam
▻ Memberikan hidrasi oral (memberikan minum air yang
banyak pada ibu postpartum)
▻ Memberikan pengobatan yang rasional dan efektif
▻ Menganjurkan ibu postpartum untuk tidak pulang apabila
masa kritis belum selesai 16
▰ Tata laksana khusus (Kementerian Kesehatan RI, 2013), yaitu:
1. Metritis
2. Abses pelvis
3. Infeksi luka pada perineum dan abdominal
4. Selulitis
5. tetanus
17
3
SAKIT KEPALA,
NYERI EPIGASTRIK,
PENGLIHATAN KABUR.

Salah satu penyebab yang memengaruhi


terjadinya hal tersebut setelah melahirkan
yaitu fluktuasi hormone

18
▰ Perubahan hormone secara drastis dari hamil, melahirkan dan menyususi pada
sebagian ibu akan memicu sakit kepala. Kondisi tersebut diperparah dengan kurang
tidur, stress, kelelahan mengurus bayi dan aupan makan yang kurang bergizi.
▰ Perubahan kadar hormon, metabolisme, sirkulasi darah, serta retensi air dalam
tubuh merupakan beberapa hal yang umum terjadi selama masa kehamilan.
▰ Peluang satu atau beberapa kondisi tersebut untuk terjadi pasca persalinan pun
masih terbilang besar. Itu sebabnya, beberapa ibu mengeluhkan penglihatan yang
tampak kabur dan tidak jelas

19
Penanganan Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, dan
Penglihatan Kabur

▰ Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan darah, dan pernapasan


▰ Jika ibu tidak bernapas, periksa dan lakukan ventilasi dengan
masker dan balon. Lakukan intubasi jika perlu. Dan jika
pernapasan dangkal, periksa dan bebaskan jalan napas serta
beri oksigen 4-6 liter per menit.
▰ Jika pasien tidak sadar atau koma, bebaskan jalan napas,
baringkan miring, ukur suhu, periksa apakah ada kaku tengkuk.

20
4
PEMBENGKAKAN
DIWAJAH ATAU
EKSTREMITAS

Penyebab paling sering


pembengkakan postpartum adalah hormonal

21
▰ Tubuh menghasilkan sejumlah besar progesteron selama
kehamilan. Progesteron kelebihan ini menyebabkan retensi air
dan natrium dalam tubuh, yang menyebabkan kaki dan bagian
tubuh lain masih bengkak walaupun sudah melahirkan.

22
5 DEMAM, MUNTAH,
RASA SAKIT SAAT BERKEMIH

23
Demam

▰ Demam adalah naiknya temperature tubuh diatas normal.


Temperature tubuh yang normal adalah sekitar 36-370C.
Kenaikan suhu badan sampai 410C atau lebih biasanya akan
mengalami muntah-muntah dan bila demam mencapai 420C
seringkali menyebabkan kejang dan kerusakan otot yang tidak
dapat disembuhkan. Demam merupakan mekanisme tubuh
untuk melawan infeksi.

24
Gejala klinis

▰ Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang


timbul bervariasi tergantung pada fase
demam, meliputi fase awal, proses, dan fase
pemulihan (defesvescence).

25
Fase I: Awal (awitan dingin atau menggigil)

▰ Peningkatan denyut jantung, peningkatan laju dan


kedalaman pernafasan, menggigil akibat tegangan dan
kontraksi otot, kulit pucat dan dingin karena
vasokontriksi, merasakan sensasi dingin, dasar kuku
mengalami sianosis karena vasokontriksi, rambut kulit
berdiri, pengeluaran keringat berlebihan, peningkatan
suhu tubuh.

26
Fase II: Proses demam

▰ Proses menggigil lenyap, kulit terasa hangat/panas, merasa


tidak panas atau dingin, peningkatan nadi dan laju pernafasan,
peningkatan rasa haus, dehidrasi ringan hingga berat,
mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf, lesi
mulut herpetik, kehilangan nafsu makan (jika demam
memanjang), kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot
akibat katabolisme protein.

27
Fase III: Pemulihan

▰ Kulit tampak merah dan hangat, berkeringat,


menggigil ringan, kemungkinan mengalami
dehidrasi.

28
Penyebab Demam Nifas antara lain

▰ Penolong persalinan tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum menolong


persalinan.
▰ Ibu tidak menggunakan obat pencegah demam sewaktu dan pasca persalinan.
▰ Lama persalinan lebih dari 24 jam.
▰ Ibu tidak melakukan kompres panas pada vagina pasca persalinan.
▰ Ibu melakukan pengasapan pasca persalinan.
▰ Posisi ibu melahirkan berbaring, anemia sewaktu ibu hamil.
▰ Ada gangguan kehamilan sehari sebelum persalinan.
▰ Lantai tempat persalinan terbuat dari tanah. 29
Penatalaksanaan Demam

▰ Kenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.


▰ Istirahatlah di rumah di ruangan dengan ventilasi yang baik.
▰ Minumlah banyak air putih, sari buah, susu, atau sup bening.
▰ Usahakan makan seperti biasa meskipun nafsu berkurang.
▰ Periksalah suhu tubuh setiap empat jam sekali.
▰ Kompreslah tubuh dengan air hangat dan menggunakan kain basah.
▰ Minum obat penurun panas jika suhu tubuh mencapai 38 – 40 derajat.
▰ Hindari makanan berlemak atau yang sulit dicerna karena demam menurunkan
aktivitas lambung. 30
Muntah

Muntah adalah aktivitas mengeluarkan isi lambung/perut melalui


esophagus dan mulut yang disebabkan oleh kerja motorik dari saluran
pencernaan. Kemampuan untuk muntah dapat mempermudah pengeluaran
toksin dari perut.

31
Penyebab Muntah

▰ Penyakit infeksi atau radang di saluran pencernaan atau di pusat keseimbangan.


▰ Penyakit-penyakit karena gangguan metabolisme seperti kelainan metabolisme karbohidrat, kelainan
metabolisme asam amino/asam organic.
▰ Gangguan pada system syaraf bisa karena gangguan pada struktur, adanya infeksi, maupun karena
keracunan.
▰ Stress Psikologi: menyebabkan rangsangan saraf otak pada SNC untuk memproduksi asam lambung
(HCl). asam lambung yang berlebih dapat menyebabkan reflek muntah yang dimediatori oleh nervus
cranial X (Nervus Vagus).
▰ Trauma abdomen yang menyebabkan isi perut tergoncang yang mempegaruhi tekanan intraabdomen.
▰ Faktor Hormonal.

32
Penatalaksanaan Muntah

Untuk penatalaksanaan muntah disesuaikan dengan penyebab


muntah, terapi yang dapat di berikan baik non farmakologi dan
farmakologi misalnya antasid, histamine 2 antagonis seperti simetidin,
famotidin, dan ranitidine.

33
Rasa Sakit Saat Berkemih

▰ Sering kali ibu-ibu setelah melahirkan merasa enggan untuk melakukan buang air
kecil. Apalagi bila proses persalinan tersebut dilakukan dengan tindakan. Para ibu
kerap takut buang air kecil karena merasa khawatir akan terjadi nyeri atau perih
pada vagina yang baru dijahit.

34
Rasa Sakit Saat Berkemih

▰ Faktor predisposisi :
▻ Penggunaan kateter pada saat kehamialn atau persalinan
▻ Air kemih yang tertahan karena perasaan sakit waktu berkemih
karena trauma persalinan atu luka pada jalan lahir

35
Rasa Sakit Saat Berkemih

▰ Gejala dan tanda :


▻ Disuria ▻ Nyeri pinggang
▻ Demam tinggi ▻ Nyeri dada belakang
▻ Sering kencing ▻ Anoreksia
▻ Nyeri perut ▻ Mual/muntah
▻ Nyeri suprapubik
36
Rasa Sakit Saat Berkemih

▰ Penatalaksanaan :
▻ Ambil sampel urin tengah, untuk pemeriksaan urin. Kaji frekuensi, urgensi, dan
jumlah pengeluaran urin untuk menilai fungsi kandung kencing. Inspeksi warna
urin, bau, kekeruhan.
▻ Menganjurkan ibu untuk berkemih setiap 2 – 4 jam, dan mengosongkan kandung
kemih secara tuntas, sediakan kompres es untuk perineum selama 1 jam setelah
kelahiran, untuk mengurangi pembentukan edema dan memfasilitasi berkemih.
▻ Kaji bila terdapat rasa sakit menyengat dan rasa panas pada saat berkemih

37
▻ Ibu sebaiknya sedikitnya minum 8 gelas cairan khususnya air setiap hari
▻ Kaji bila ada keluhan ketidaknyaman pada area suprapubik atau abdomen
bagian bawah, nyeri punggung bagian bawah atau nyeri berat pada panggul.
▻ Bila ibu mengalami demam, anjurkan mandi dengan air hangat dan berikan
obat antipiretik
▻ Menjelaskan pada ibu, bahwa obat – obatan yang diresepkan bisa merubah
warna urin
▻ Kaji tanda – tanda vital 4 jam dan bila ada pengaruh pada tanda sistemik
▻ Menganjurkan ibu untuk menjaga personal higiene 38
6 PAYUDARA YANG BERUBAH MENJADI
PANAS DAN TERASA SAKIT

Pada masa nifas payudara akan


menglami beberapa perubahan
sebagai berikut :

39
Bendungan ASI

▰ Menurut Huliana (2003) payudara bengkak terjadi karena


hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar getah
bening akibat ASI terkumpul dalam payudara. Kejadian ini
timbul karena produksi yang berlebihan, sementara
kebutuhan bayi pada hari pertama lahir masih sedikit.

40
Bendungan ASI

Faktor predisposisi terjadinya bendungan ASI antara lain :


▰ Faktor hormon
▰ Hisapan bayi
▰ Pengosongan payudara
▰ Cara menyusui
▰ Faktor gizi
▰ Kelainan pada puting susu
41
Bendungan ASI

Patofisiologi (Mochtar, 1998).


▻ Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara lain payudara penuh
terasa panas, berat dan keras, terlihat mengkilat meski tidak kemerahan.
▻ ASI biasanya mengalir tidak lancar, namun ada pula payudara yang
terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri, puting susu teregang
menjadi rata.
▻ ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap
ASI. Ibu kadang-kadang menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24
jam
42
Penatalaksanaan dan Peran Bidan

▻ Upaya pencegahan untuk bendungan ASI adalah :


▻ Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30
menit) setelah dilahirkan.
▻ Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand.
▻ Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi
melebihi kebutuhan bayi.
▻ Perawatan payudara pasca persalinan
43
Penatalaksanaan dan Peran Bidan

▻ Upaya pengobatan untuk bendungan ASI adalah :


▻ Kompres hangat payudara agar menjadi lebih lembek.
▻ Keluarkan sedikit ASI sehingga puting lebih mudah ditangkap dan
dihisap oleh bayi.
▻ Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI.
▻ Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, berikan kompres dingin.
▻ Untuk mengurangi statis di vena dan pembuluh getah bening lakukan
pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari putin kearah
korpus. (Sastrawinata, 2004). 44
Mastitis

Mastitis terjadi akibat infasi jaringan payudara misalnya glandular, jaringan ikat, aerola,
lemak oleh mikroorganisme infeksius atau adanya cedera payudara. Organisme yang umum
termasuk S.aureus, streptococci, dan H.parainfluenzae.
Bakteri dapat berasal dari beberapa sumber sebagai berikut :
▰ Tangan ibu
▰ Tangan orang yang merawat ibu atau bayi
▰ Bayi
▰ Duktus laktiferus
▰ Setres dan keletihan
45
Mastitis

Tanda dan gejala aktual mastitis meliputi:


▰ Peningkatan suhu yang cepat dari 39,5-400C
▰ Peningkatan kecepatan nadi
▰ Menggigil
▰ Sakit kepala
▰ Nyeri hebat, bengkak, area payudara keras dan inflamasi.
46
Penanganan Mastitis

▰ Penanganan terbaik mastitis adalah dengan pencegahan dilakukan


dengan cucitangan menggunakan sabun anti bakteri dengan cermat,
posisi yang tepat saat menyusui bayi, membersihkan payudara dengan
benar dan menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita
infeksi atau lesi stafilococus.
▰ Putting susu yang pecah atau pisura dapat menjadi jalan masuk
terjadinya infeksi S.aureus. Pengolesan beberapa tetes susu dapat
meningkatkan penyembuhan fisura tersebut.
▰ Jika di duga mastitis interfensi dini dapat mencegah perburukan. 47
Penanganan Mastitis

▰ Interfensi meliputi beberapa tindakan hygiene dan kenyamanan sebagai berikut:


▻ Bra yang cukup menyanggah tetapi tidak ketat
▻ Perhatian yang cermat saat mencuci tangan dan perawatan payudara
▻ Kompres hangat pada area mastitis
▻ Masase
▻ Tingkatkan asupan cairan
▻ Istirahat
▻ Membantu ibu untuk mengurangi stres dan keletihan 48
Abses payudara
Abses payudara adalah kelanjutan atau komplikasi dari mastitis hal
ini di sebabkan karena meluasnya peradangan dalam payudara tersebut.
Gejala :
▰ Sakit pada payudaraibu tampak lebih parah.
▰ Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.
▰ Benjolan terasa lunak karena berisi nanah.
▰ Payudara yang tegang dan padat kemerahan.
▰ Pembengkakan dengan adanya fluktuasi.
▰ Adanya pus/nanah. 49
Penanganan dan Peran Bidan

▰ Teknik menyusui yang benar.


▰ Kompres payudara dengan air hangatdan air dingin secara bergantian.
▰ Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.
▰ Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.
▰ Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap
dikeluarkan.
▰ Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.
▰ Rujuk apabila keadaan tidak membaik.
50
Saluran Susu Tersumbat

Disebabkan karena adanya tekanan dari benjolan yang menekan


saluran lain. Saluran tersumbat dapat diatasi lebih cepat jika meneruskan
menyusui pada payudara yang sakit, dan kosongkan payudara dengan
lebih baik.

51
Penanganan Saluran Susu Tersumbat

▻ Sedapat mungkin melakukan pelekatan yang baik


▻ Menggunakan tekanan pada payudara untuk menjaga ASI tetap mengalir.
▻ Letakkan tangan di sekitar saluran yang tersumbat dan jika tidak terlalu sakit, tekan saat bayi
sedang menyusui.
▻ Susui bayi dengan posisi sedemikian rupa sehingga dagu bayi ”mengarah” pada saluran yang
tersumbat. Jadi, bila saluran tersumbat ada pada bagian luar bawah payudara (arah jam 7),
maka menyusui bayi dengan posisi football dapat sangat membantu.
▻ Hangatkan area yang terinfeksi.
▻ Coba untuk beristrirahat.
52
Putting Susu Lecet

Penyebab
▰ Kesalahan dalam teknik menyusui
▰ Monoliasis pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu.
▰ Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk mencuci
putting susu.
▰ Bayi dengan tali lidah yang pendek (frenulum lingual).
▰ Rasa nyeri juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui dengan kurang
berhati – hati.

53
Penatalaksanaan Putting Susu Lecet

▰ Bayi harus disusuikan terlebih dahulu pada puting yang normal yang lecetnya lebih sedikit.
▰ Jangan menggunakan sabun, alkohol, atau zat iritan lainnya untuk membersihkan payudara.
▰ Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak lanolin atau minyak kelapa yang telah dimasak terlebih
dahulu.
▰ Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), sehingga payudara tidak sampai terlalu penuh
dan bayi tidak begitu lapar juga tidak menyusu terlalu rakus.
▰ Periksakanlah apakah bayi tidak menderita moniliasis yang dapat menyebabkan lecet pada
puting susu ibu. Jika ditemukan gejala moniliasis dapat diberikan nistatin.

54
Pencegahan Putting Susu Lecet

▰ Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alcohol, krim, atau zat-zat iritan
lainnya.
▰ Sebainya untuk melepaskan puting dari isapan bayi pada saat bayi selesai menyusu,
tidak dengan memaksa menarik puting tetapi dengan menekan dagu atau dengan
memasukkan jari kelingking yang bersih ke mulut bayi.
▰ Posisi menyusu harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara dan
menggunakan kedua payudara.

55
Payudara Bengkak

▰ Pembengkakan payudara adalah karena ASI tidak disusui dengan adekuat, sehingga
sisa ASI terkumpul pada system duktus yang mengakibatkan terjadinya
pembengkakan.
▰ Akibatnya, payudara sering terasa penuh, tegang, serta nyeri. Kemudian diikuti oleh
penurunan produksi ASI dan penuruna let down. Penggunaan bra yang ketat juga bisa
menyebabkan segmental engorgement, demikian pula puting yang tidak bersih dapat
menyebabkan sumbatan pada duktus.

56
Gejala

▰ Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut sangat sulit disusui oleh bayi,
karena kalang payudara lebih menonjol, putting lebih datar dan sulit diisap oleh bayi,
kulit pada payudara nampak lebih mengkilap, ibu merasa demam, dan payudara terasa
nyeri.
▰ Oleh karena itu, sebelum disusukan pada bayi, ASI harus diperas dengan tangan atau
pompa terlebih dahulu agar payudara lebih lunak, sehingga bayi lebih mudah menyusui.

57
Penatalaksanaan

▰ Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.


▰ Kompres dingin untuk mengurangi statis pembuluh darah vena dan mengurangi rasa
nyeri. Bila dilakukan selang-seling dengan kompres panas untuk melancarkan
pembuluh darah.
▰ Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk melancarkan
aliran ASI dan menurunkan tegangan payudara.

58
Pencegahan

▰ Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir.


▰ Susukan bayi tanpa jadwal.
▰ Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi.
▰ Melakukan perawatan pascapersalinan secara teratur.

59
7 KEHILANGAN NAFSU MAKAN
DALAM WAKTU YANG LAMA

Kelelahan yang amat berat setelah


persalinan dapat mengganggu nafsu
makan, sehingga ibu tidak ingin
makan sampai kelelahan itu hilang.

60
▰ Turunnya nafsu makan ibu pada masa nifas dikarenakan kadar progesteron menurun
setelah melahirkan, sehingga asupan makanan juga mengalami penurunan, gerak tubuh
berkurang dan usus bagian bawah sering kosong
▰ Penyebab lainnya dapat dikarenakan oleh penurunan tonus dan motilitas otot traktus
cerna yang menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia
dan anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan
normal.
▰ Sistem pencernaan pada masa nifas membutuhkan waktu yang berangsur-angsur untuk
kembali normal

61
▰ Secara psikis, penurunan nafsu makan pada ibu nifas juga
dapat disebabkan karena kecemasan mengenai berat badan,
perubahan bentuk tubuh yang semakin meningkat. Normalnya
ibu biasanya lapar segera setelah melahirkan, sehingga ia
boleh mengonsumsi makanan ringan. Ibu sering kali cepat
lapar setelah melahirkan dan siap makan pada 1-2 jam post
primordial.

62
Penatalaksanaan :

▰ Dengan pendekatan atau bimbingan psikiatri


▰ Anjurkan ibu untuk makan makanan yang segar dan bervariasi setiap hari yaitu :
▻ Makanan yang mengandung sumber protein nabati dan hewani seperti : daging,
telur, kacang-kacangan, ayam, dll
▻ Makanan sumber karbohidrat, seperti : beras, jagung, kentang, ubi, dll
▻ Sayuran, seperti : bayam, kangkung,dll dan buah –buahan seperti jeruk, pisang,
papaya, dll
▰ Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
▰ Anjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah
63
8 RASA SAKIT, MERAH, LUNAK DAN
ATAU PEMBENGKAKAN DI KAKI

Rasa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan dikaki yang


terjadi pada masa nifas biasa disebut dengan DVT
(deep venous trombosis ). DVT adalah inflamasi vena
dengan pembentukan bekuan yang lebih sering terjadi
pada vena femoralis (tungkai) dan vena-vena pada
uterus, ovarium, dan hipogastrik.
64
Penyebab

▰ Perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti


aliran darah disepanjang vena dan cabang – cabangnnya
▰ Perpindahan cairan setelah melahirkan yang menghilang dalam
seminggu
▰ Kompresi vena tibialis
▰ Kekentalan darah yang meningkat

65
Faktor predisposisi :

▰ Obesitas
▰ Peningkatan umur meternal dan tingginya paritas
▰ Riwayat sebelumnya mendukung
▰ Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada
keadaan pembuluh vena.
▰ Anemia maternal
▰ Hypotermi dan penyakit jantung
▰ Endometritis
▰ Varicostitis
66
Gejala

▰ Kaki terasa kenyal atau lunak


▰ Terasa panas pada tungkai
▰ Nyeri kaki pada saat berjalan
▰ Adanya pembengkakan pada tungkai
▰ Terjadi perubahan warna kulit ( memerah )
pada kaki

67
Penanganan

▰ Terapi anti koanggulan menggunakan heparin


▰ Istrahat yang cukup dengan kaki agak tinggi
▰ Memberikan kehangatan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan rasa
tidak nyaman
▰ Hindari pemijatan tungkai pada daerah yang bengkak untuk mencegah bekuan
▰ Memberikan obat-obatan seperti asidium asetilosalisikum dan apabila ada pedangan
diberi anti biotik
▰ Setelah rasa nyeri hilang, penderita di anjurkan untuk mulai berjalan.

68
9
MERASA SEDIH ATAU TIDAK MAMPU
MENGASUH BAYINYA DAN DIRI
SENDIRI

Pada minggu – minggu awal setelah persalinan,


ibu post partum cenderung akan mengalami
perasaan – perasaan yang tidak pada
umumnya, seperti merasa sedih, atau tidak
mampu mengasuh sendiri bayinya dan
dirinya sendiri. 69
Penyebabnya

▰ Kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang


dialami kebanyakan wanita hamil dan melahirkan
▰ Rasa nyeri pada awal masa nifas,kelelahan akibat kurang
tidur selama persalinan dan setelah melahirkan,
▰ Kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya
setelah meninggalkan rumah sakit, ketakutan akan
menjadi tidak menarik lagi

70
Penanganan :

▻ Posisi tidur yang baik


▻ Menganjurkan ibu untuk senam nifas akan mencegah
pembengkan pada kaki
▻ Memberikan dukungan emosional kepada ibu serta
keluarganya

71
▰ TERIMA KASIH

72

Anda mungkin juga menyukai