Anda di halaman 1dari 39

BAB 6

PRINSIP DAN KODE ETIK


DALAM BISNIS
KELOMPOK 6 6
KELOMPOK

1. NABILA
1. EVI MARIA SIBUEA (170503016)
(160503006)
FAISAL YUMNAZDI
2. MAULANA YUSDITIRA (170503058)
2.
(160503136)

3. CUT3.4.NURUL TASYA PUTRI (170503059)


PINDY TRY ULINA MATONDANG (170503006)
MEGA ELISABET SIMORANGKIR (170503036)
4. ANGGIE
5. ANGELA PURBA (160503135)
JENNY ARTA ULINA TURNIP
(170503046)
Menurut KBBI :

PENGERTIAN PROFESI

Profesi : Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu.

Profesional :
• Bersangkutan dengan profesi,
• Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
• Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.

Profesionalisme : Ciri suatu profesi atau orang yang profesional.


Menurut Hidayat Nur Wahid (Economics,
Business, Accounting Review Edisi II/April
2006)

“Profesi adalah sebuah pilihan yang


dilakukan oleh seseorang ,dengan konsisten,
kontinu ditekuni, sehingga orang bisa
menyebut kalau dia memang berprofesi di
bidang tersebut. “
Menurut Kanter(2001)

“Profesi adalah pekerjaan dari kelompok


terbatas orang-orang yang memiliki
keahlian khusus yang diperolehnya melalui
training atau pengalaman lain , atau
diperoleh melalui keduanya sehingga
penyandang profesi dapat membimbing
atau memberi nasehat/saran atau juga
melayani orang lain dalam bidangnya
sendiri.
Menurut Sonny Keraf (1998)

“Profesi adalah pekerjaan yang


dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi dan dengan
melibatkan komitmen pribadi (moral)
yang mendalam”.
Menurut Brooks (2004)

“Profesi adalah suatu kombinasi fitur,


kewajiban dan hak yang kesemuanya
dibingkai dalam seperangkat nilai-nilai
professional yang umum nilai-nilai yang
menentukan bagaimana keputusan
dibuat dan bagaimana tindakan
dilaksanakan”
Menurut Widjojo Nitisastro

“Seorang profesional akan selalu


mempersoalkan (concern) apakah
karyanya sesuai dengan kaidah yang
berlaku”

1. Karyanya berarti hasil karya dari seorang


profesional.
2. Kaidah berarti pedoman, aturan, norma, asas.
Nur Wahid
Hidayat : Kanter dan KBBI :
“pekerjaan yang
“Pekerjaan” ditandai oleh
pendidikan dan
keterampikan
khusus” Widjojo Nitisasatro,
Sonny Keraf dan Brooks
:
Definisi luas Tiga unsur penting
• Pekerjaan
• Pendidikan atau
keterampilan khusus
Definisi lebih • Adanya komitmen
moral/nilai-nilai etis
sempit

Definisi lebih khusus


lagi
Bisnis dapat dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan
definisi dan ciri-ciri suatu profesi :

1. Profesi
adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat
banyak jenis pekerjaan.

2. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan.

3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat


ketat.

4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam


bisnis karena pengalaman membuktikan bahwa perilaku para
pelaku bisnis menentukan kinerja perusahaan yang akan
berpengaruh besar bagi kehidupan ekonomi masyarakat dan negara
baik secara positif maupun secara negatif.
suatu
pekerjaan
mulia

diperlukan
Ada pengetahuan,
organisasi keahlian dan
profesi keterampilan
yang tinggi

Ciri-ciri
pengertian
memberikan profesi Pengetahuan dsb
diperoleh melalui
penghasilan
/nafkah bagi lebih rinci pendidikan formal
,pelatihan dan
penyandang profesi praktik /
untuk hidup layak pengalaman
langsung

berdampak Memerlukan
luas bagi komitmen
kepentingan moral (kode
masyarakat etik) yang
umum ketat
PRINSIP-PRINSIP ETIKA DARI BEBERAPA SUMBER
Menurut Caux Round Table

1. Tanggung Jawab Bisnis : dari Shareholders ke Stakeholders..


2. Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis : Menuju Inovasi
,Keadilan, dan Komunitas Dunia.
3. Perilaku Bisnis: dari Hukum yang Tersurat ke Semangat
Saling Percaya.
4. Sikap Menghormati Aturan,
5. Dukungan bagi Perdagangan Multilateral.
6. Sikap Hormat bagi Lingkungan Alam.
7. Menghindari Operasi-Operasi yang Tidak Etis.
Prinsip etika bisnis menurut Sonny
Keraf (1998)

Setidaknya ada 5 prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan titik tolak
pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu:

Prinsip Otonomi
Prinsip Kejujuran
Prinsip Keadilan
Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip Integritas Moral
Prinsip etika bisnis menurut Lawrence, Weber, dan Post
(2005)

Tuntutan bagi perilaku moral.


 Kejujuran

 pegang janji

 membantu orang lain, dan

 menghormati hak-hak orang lain

Prinsip etika bisnis menurut WEISS (2006)


Mengemukakan empat prinsip etika, yaitu:
 Martabat/hak

 Kewajiban

 Kewajaran

 keadilan.
PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN.

Dalam bahasa kebudayaaan, paradigma (pola pikir) etika


yang hanya berpusat pada manusia disebut “antroposentrisme”.
Pola pikir seperti ini jelas mengabaikan faktor lingkunagan di
luar manusia, seperti : binatang, tumbuh-tumbuhan,cuaca, benda-
benda tak bernyawa dll.

1. Etika kepentingan generasi mendatang,


2. Etika lingkungan biosentris
3. Etika ekosistem menganggap sang pencipta dan
seluruh ciptaanya dan seluruh isinya, system tata
surya, system galaksi, dan system alam jagad raya
dianggap sebagai moral patients.
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
Isu Lingkungan Hidup
Pada umumnya, masalah etika selama ini hanya
dipahami sebatas pengaruh perilaku manusia
terhadap manusia lainnya. Baik teori deontologi ,
teori teleologi, maupun teori semuanya lebih
banyak menyoroti etika dari sudut pandang
manusia ‘sebagai satu-satunya pusat pertimbangan
moral.
PERILAKU ETIS DILIHAT DARI BERBAGAI
TEORI:
perilaku etis hanya dilihat dari sudut
pandang manusia, yaitu sejauh mana
tiap orang menghargai,
mempertimbangkan, memelihara, dan
TEORI DENTOLOGIS memberdayakan umat manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia lainnya.

melihat sejauh mana keputusan dan


TEORI TEOLOGI tindakan tersebut menguntungkan atau
merugikan manusia lainnya.

pemaknaan ajaran agama juga dilihat


semata-mata dari sudut pandang
TEORI TEONOMIS manusia sebagai pusat perhatian dalam
hubungannya antar manusia dengan
Tuhan atau kekuatan tak terbatas, dan
sejauh mana umat manusia telah
beriman dan menaati perintah-perintah
Tuhan sebagaimana diwahyukan dalam
setiap kitab suci dalam upaya mencapai
kehidupan bahagia di surga.
Pertumbuhaan Ekonomi Global Saat Ini Telah
Memuculkan Enam Persoalan Lingkungan Hidup :
1. Akumulasi Bahan Beracun.
Berbagai kasus pencemaran air akibat limbah
beracun,Bukan saja air sungai dan laut yang mulai tercemar.udara
disekitar kita-terutama di kota-kota besar-juga telah tercemar oleh
asap hitam yang mengandung gas beracun yang dikeluarkan dari
knalpot berbagai merek dan jenis kendaraan bermotor.produksi
kendaraan bermotor yang di dihasikan oleh pabrik-pabrik otomotif
2. Efek Rumah Kaca
Para ahli mengatakan bahwa salah satu penyebab
pemanasan global iyalah efek rumah kaca( greenhouse effect). Hawa
panas yang diterima bumi dari matahari terhalang dan terperangkat
sehingga tidak bisa keluar dari atmosfer bumi oleh partikel-partikel
gas pulutan atau yang sering disebut gas rumah kaca.
3. Perusakan Lapisan Ozon.
Kegunaan lapisan ozon bagi bumi dan seluruh isinya adalah
untuk melindungi semua kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet yang
dipancarkan oleh sinar matahari. Bahay radiasi sinar ultraviolet ini,
antara lain bisa menyebabkan kanker kulit, penurunan system
kekebalan tubuh, katarak, serta kerusakan bentuk-bentuk (spesies)
kehidupan dilaut dan didaratan
4. Hujan Asam ( Acid Rain)
Perlombaan pendirian pabrik di banyak kawasan industry oleh
hampir semua Negara demi memacu pertumbuhan ekonomi tanpa
disertai program pengendalaian limbah asap telah mengakibatkan
banyak volume asap hitam pekat yang terus dimuntahkan dari cerobong-
cerobong pabrik tersebut.
5. Deforestasi Dan Pengggurunan
Hutan sebenarnya memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat besar
untuk kepentingan lingkungan hidup dan untuk menjamin
keberlangsungan dan kelestarian bumi danseluruh isinya. Akibat dari
perusakan lingkungan adalah berkurangnya kapasitas produksi hasil
pertanian karena perubahan pola cuaca, berkurangnya kesuburan tanah,
dan mempercepat proses globalisasi.
6. Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati ( biodiversity) adalah berbagai bentuk dan jenis


kehidupan (spesies) di bumi ini. Namun dengan terjadinya pencemaran
lingkungan, perusakan hutan, dan pemanasan global, secara pasti telah
menyebabkan berkurangnya populasi jenis-jenis kehidupan tertentu.
KODE ETIK DI TEMPAT KERJA.

Kode etik merupakan dasar untuk perilaku


kehidupan kerja yang terkelola secara
profesional. Secara umum kode etik sebagai
proses penalaran yang mengkaji pengertian,
teori, prinsip serta kaidah tentang baik-
buruknya manusia secara umum.
A. KODE ETIK SUMBER DAYA MANUSIA ( HUMAN RESOURCE )

Dilihat dari perkembangan ada 4 peran yang melekat pada


Departemen SDM :
Seputar perekrutan karyawan dan
PERAN memelihara catatan gaji serta data
ADMINISTRATIF karyawan

Menekankan pada peningkatan


pada produktivitas, loyalitas,
PERAN
lingkungan kerja karyawan
KONTRIBUSI

Departemen SDM berfungsi sebagai


PERAN AGEN agen perubahan
PERUBAHAN

Departemen SDM dilibatkan dalam


PERAN MITRA merumuskan berbagai kebijakan
STRATEGIS bisnis yang strategis
Sasaran dari pengelolaan SDM adalah mampu memiliki karyawan
yang berkualitas dan berkuantitas, karyawan yang berkualitas
adalah karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai pekerjaannya
yang meliputi :
 Pengetahuan
 Keterampilan
 Sikap dan perilaku yang baik

Menurut Weaver, Trevino, dan Cochran :


 Kode etik formal
 Komite etika
 Sistem komunikasi etika
 Pejabat etika ( ethics officers, ombuds persons )
 Program pelatihan etika
 Proses penetapan displin
B. KODE ETIK PEMASARAN
Fungsi Pemasaran di dalam perusahaan memegang peranan yang
sangat penting dan menentukan bagi kelangsungan hidup
perusahaan karena menjadi ujung tombak perusahaan yang
bersentuhan langsung dengan pelanggan di luar perusahaan.
3 SYARAT BIDANG PEMASARAN DIANGGAP SEBAGAI
PROFESI :

• Pengetahuan tentang produk dan bisnis pada


1 umumnya (knowledge)

• Keterampilan menjual (skill)


2

• Sikap dan perilaku dalam berhubungan dengan


3 pelanggan dan calon pelanggan (attitude)
C. KODE ETIK AKUNTANSI
Adapun tugas utama akuntan manajemen adalah merancang dan
memelihara sistem informasi akutansi agar Departemen Akutansi mampu
menghasilkan dua jenis laporan akutansi, yaitu :
 Laporan Keuangan ( financial statements )

 Laporan manajemen untuk kepentingan manajemen dalam


melaksanakan fungsi pelaksanaan, perencanaan, dan pengawasan
3 syarat bidang akuntansi dianggap sebagai
profesi :

•Memerlukan pengetahuan akuntansi dari pendidikan


formal (knowledge)
1
•Memerlukan keterampilan dalam mengolah data dan
menyajikan laporan, khususnya dengan memanfaatkan
2 teknologi komputer dan sistem informasi (skill)

•Mempunyai sikap dan perilaku etis (attitude)


3
D. KODE ETIK KEUANGAN
Fungsi akuntasi dan keuangan dalam suatu perusahaan
mempunyai keterkaitan kerja yang sangat erat, bahkan
dalam hal tertentu sering kali kedua fungsi tersebut bersifat
tumpang tindih. Adapun fungsi keuangan adalah mengelola
arus kas (kas masuk dan keluar), termasuk menetapkan
struktur permodalan.
3 syarat bidang keuangan dianggap sebagai
profesi :

• Memerlukan pengetahuan tentang manajemen


keuangan, kredit dan perbankan, pasar modal,
1 dan pengetahuan terkait lainnya (knowledge)

• Memerlukan keterampilan tinggi dalam


bernegoisasi dengan pejabat lembaga keuangan
2 terkait (skill)

• Mempunyai sikap dan perilaku etis yang kuat


(attitude)
3
E. KODE ETIK TEKNOLOGI INFORMASI
Kode Etik menurut Association for
Computing Machinary :
1. Tanggungjawab dan Komitmen
2. Jujur dan dapat dipercaya
3. Kerahasiaan, Menghormati hak
kekayaan intelektual
4. Adil dan tidak diskriminatif,
Menghormati privasi orang lain
PERBANDINGAN KODE ETIK
American Marketing Institute of Association for Association for
Association (AMA) Management Investment Computing Machine
Accountants Management and (ACM)
Research (AIMR)

Tanggung jawab Kompetensi Kompetensi Tanggung jawab dan


komitmen

Kejujuran dan Integritas Integritas, Martabat Jujur dan dapat


Kewajaran (dignity) dipercaya

Hak dan Kewajiban Kerahasiaan, Kerahasiaan, Kerahasiaan,


Objektivitas Objektivitas, Menghormati hak
Independensi kekayaan
intelektual
Hubungan organisasi Resolusi atas konflik Kehati-hatian; Adil dan tidak
etis Larangan diskriminatif;
menggunakan Menghormati privasi
informasi nonpublik orang lain
F. KODE ETIK FUNGSI LAINNYA
Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya yang akan
memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang dimainkan oleh
setiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan. Walaupun bagian
produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun kualitas produk yang
dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.
KONSEP YANG BIASA MUNCUL DALAM PEDOMAN KODE
ETIS SUATU PROFESI
INTEGRITAS

Menurut Cloud

bukan hanya sekadar berarti jujur, tetapi juga


menyiratkan adanya sifat utuh, tidak terbagi,
menyatu, kokoh, dan konsisten.
WHISTLEBLOWING
Sonny Keraf
(1998)

Whistleblowing adalah tindakan yang dilakukan


oleh seseorang atau beberapa orang karyawan
untuk membocorkan kecurangan entah yang
dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada
pihak lain.
KOMPETENSI

Kompetensi mencakup penguasaan


ilmu/pengetahuan (knowledge), keterampilan yang
mencukupi (skill) serta mempunyai sikap dan
perilaku yang sesuai untuk melaksanakan
profesinya (attitude)
OBJEKTIVITAS DAN INDEPEDENSI

Objektif
sesuai tujuan, sesuai sasaran, tidak berat
sebelah, selalu didasarkan atas fakta atau
bukti yang mendukung.
Indenpedensi

Sikap tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh


atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil
keputusan dan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai