PRODUK MENGGUNAKAN SISTEM TDABC KELOMPOK 2 Pengertian Time Driven Activity Based Costing (TDABC)
Menurut Robert S. Kaplan dan Steven R Anderson (2007) Time Driven
Activity Based Costing Analysis merupakan metode pendekatan yang digunakan untuk menentukan biaya dari suatu produk, baik produk jasa maupun produk manufaktur. Metoda Time-Driven Activity-Based Costing memiliki dua parameter • Pembebanan biaya untuk setiap unit waktu yang digunakan sumber daya yang tersedia dalam memenuhi kapasitas yang tersedia sesuai dengan aktivitas 14 perusahaan/bisnis. (Total pengeluaran Overhead dibagidengan total jam kerja karyawan yang digunakan/tersedia). • Penilaian dari unit waktu yang digunakan dalam setiap aktivitas: berapa banyak waktu yang digunakan dalam menyelesaikan satu unit produk pada setiap aktivitas (hal ini didasarkan pada hasil perkiraan atau pengamatan langsung). Perhitungan Harga Pokok Produk Menggunakan Sistem TDABC
• Identifikasi Aktivitas-Aktivitas disini tentunya seluruh aktivitas yang
menimbulkan biaya sehingga dapat mempengaruhi nilai harga pokok produksi. Selain aktivitas juga perlu diketahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan masing-masing aktivitas. • Estimasi Biaya Per Unit Biaya per unit dapat dihitung dengan pendekatan berikut Biaya per unit = Biaya Kapasitas yang Tersedia Kapasitas pada Praktik dari Sumber Daya Sedangkan untuk menghitung capacity cost rate menggunakan rumus seperti berikut: Alokasi unit = y per jam x jam per bulan • Estimasi Unit Waktu Estimasi unit waktu ini mengganti proses interview pekerja untuk mengetahui berapa persen waktu yang dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas. Presentase nilai aktivitas adalah berapa persen nilai kapasitas praktik dari kapasitas sumber daya waktu yang tersedia. Nilai aktivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Nilai Aktivitas = Kapasitas Sumber Daya Kapasitas Praktik Perbandingan Pendekatan ABC Tradisional dan Modern
Dikemukakan oleh Amin Widjaya(1992)
• Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya (cost driver) untuk menentukan seberapa besar konsumsi overhead dari setiap produk. Sedangkan sistem biaya tradisional mengalokasikan biaya overhead secara arbitrer berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang non reprersentatif. • Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistem biaya tradisional terfokus pada performansi keuangan jangka pendek seperti laba. Apabila sistem biaya tradisional digunakan untuk penentuan harga dan profitabilitas produk, angka-angkanya tidak dapat diandalkan. • Sistem biaya ABC memerlukan masukan dari seluruh departemen persyaratan ini mengarah keintegrasi organisasi yang lebih baik dan memberikan suatu pandangan fungsional silang mengenai organisasi. Sistem biaya ABC mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk analisis varian dari pada sistem tradisional ,karena kelompok biaya (cost pools) dan pemacu biaya (cost driver) jauh lebih akurat dan jelas, selain itu ABC dapat menggunakan data biaya historis pada akhir periode untuk menghilang biaya actual apabila kebutuhan muncul. • Penentuan harga produksi menggunakan meode Activity Based Costing menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan metode sederhana, karena variabel yang digunakan lebih banyak daripada metode sederhana. • Dengan perhitungan menggunakan metode Activity Based Costing hasil perhitungan yang didapat lebih akurat karena memasukkan semua variabel dalam menentukan harga produksi, sehingga diharapkan laba yang dapat dihasilkan dari produksi dapat dimaksimalkan.