Adapun fungsi direksi yaitu sebagai fungsi pengelolaan perusahaan yang mencakup 5 (lima) tugas utama
FUNGSI DIREKSI
1 2 3 4 5
Dewan Komisaris
membentuk komite dalam
membantu tugasnya
TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN
DEWAN DIREKSI
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
Menurut Pasal 97 ayat (1) UU PT, Pasal 97 ayat (3) UU PT. Setiap anggota
01 Direksi bertanggung jawab
pengurusan Perseroan untuk
atas
k 02 Direksi bertanggung jawab penuh secara p
ribadi atas kerugian Perseroan apabila y
epentingan Perseroan dan sesuai d ang bersangkutan bersalah atau lalai d
engan maksud dan tujuan Perseroan. alam menjalankan tugasnya
Setiap anggota direksi haruslah merupakan Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan
03 orang yang berwatak baik dan mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan tugas 04 baik demi kepentingan BUMN dan
memastikan agar BUMN tersebut
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan melaksanakan tanggung jawab sosialnya
jabatan yang didudukinya. serta memerhatikan kepentingan dari
berbagai pemangku kepentingan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku
Direksi Dalam UU Perseroan Terbatas
Pasal 27 Pasal 31
Pasal 28 Pasal 30
Pasal 32
Pasal 29 Pasl 33
Komisaris dalam UU Perseroan Terbatas
•
Pengawas dilakukan oleh RUPS.
Dalam hal bertindak selaku RUPS Struktur
penganggakatan dan pemberhentian Dewan
Pengawas ditetapkan oleh Menteri sesuai
dengan mekanisme dan peraturan perundang-
Pengawasan
undangan.
• Agar Dewan Pengawas dapat menjalankan Dewan Pengawas (Komisaris) bertanggung jawab
fungsinya dengan baik, maka perlu ditetapkan mengawasi Dewan Direksi dalam menjalankan tugasnya
kebijakan tentang kriteria Dewan Pengawas dengan secara teratur memantau efektivitas pelaksanaan
yang sesuai kebutuhan. Kinerja
kebijakan Dewan
dan pengambilan Pengawas
keputusan yang di lakukan
• Pemilik modal mengangkat Dewan Pengawas oleh Kinerja
Dewan Dewan
Direksi Pengawas
termasuk pelaksanaan strategi untuk
akan dievaluasi setiap
melalui melanisme fit and proper test mencapai target yangmodal
diharapakan pemilikSecara
modal.
tahun oleh pemilik dalam RUPS.
berdasarkan pertimbangan.
Umum, kinerja Dewan Pengawas ditentukan
• Masa jabatan anggota Dewan Pengawas
berdasarkan tugas kewajiban yang termaktub dalam
ditetapkan 5 tahun dan dapat diangkat
peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi
kembali selama satu kali masa jabatan.
Perum Perumnas, amanat Pemilik Modal, dan
• Pengangkatan anggota Komisaris tidak
proses pemenuhan tanggung jawab tersebut. Kriteria
bersamaan waktunya dengan pengangkatan
evaluasi disampaikan kepada Dewan Pengawas
anggota Direksi, kecuali pengangkatan untuk
sejak pengangakatannya.
pertama kalinya pada waktu pendirian.
• Anggota Dewan Pengawas sewaktu-waktu
dapat dihentikan. Berdasarakan keputusan
Menteri dengan menyebutkan alasannya.
Kasus Bank Century
Pada kasus Bank Century ini kesalahan terjadi akibat permasalahan internal bank dimana hal
tersebut dilakukan oleh pihak manajemen bank tersebut yang menipu para nasabah. Penipuan
tersebut berupa penyelewengan dana nasabah hingga Rp 2,8 Trilliun dimana dana dari nasabah
Bank Century sebesar Rp 1,4 Triliun dan nasabah Antaboga Deltas Sekuritas Indonesia sebesar
Rp 1,4 Triliiun. Selain itu juga adanya penjualan reksa dana fiktif produk Antaboga Deltas
Sekuritas Indonesia, dimana produk tersebut tidak memiliki izin BI dan Bappepam LK. Dapat
dilihat bahwa dalam hal ini terjadi kelalaian dalam pengawasan internal Bank Century itu
sendiri sehingga mengakibatkan kerugian yang dialami oleh para nasabah.
Modus kejahatan perbankan yang diduga dilakukan manajemen Bank Century
adalah penempatan dana yang sembrono di pasar uang (money market). Hal ini terlihat
dari penyimpangan yang dilakukan manajemen Bank Century yang memiliki kewajiban
surat berharga valas sebesar US$ 210 juta. Kasus itu menunjukkan manajemen Bank
Century tidak mengindahkan prinsip kehati-hatian perbankan.
BI ternyata pernah memberikan kelonggaran aturan kepada Bank Century, yakni
dengan memasukkan surat-surat berharga (SSB) yang macet ke kategori lancar. Hal itu
dilakukan agar Bank Century tidak perlu menyisihkan provisi (pencadangan) atas SSB
yang macet itu, sehingga tidak menggerus modalnya. Kasus Bank Century ini
menunjukkan ada praktik-praktik yang menyimpang di bank sentral menyangkut tes
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang tidak akurat. BI juga dinilai gagal
dalam menciptakan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance).