Anda di halaman 1dari 44

Group’s Member :

Giovani Anggasta - 201650518


Jenni - 201650355
Jessica - 201650512
Michelle Lovely - 201650480
Verlin Rusli - 201650373
Perkenalan
 Dove, brand kecantikan untuk anda yang percaya
keindahan datang dalam berbagai bentuk, ukuran dan
usia.
 Dove ditemukan pada masa pasca Perang Dunia II
oleh Lever Brothers. Produk ini sendiri ternyata agak
berbeda dengan sabun karena mengandung mokelur
dengan kadar ph netral, tidak mengiritasi elemen
alkaline pada kulit namun dilengkali dengan zat
pembersih. Saat digunakan, produk akan memberikan
rasa yang berbeda pada kulit ketika digunakan secara
teratur.
Terus mainkan rambutmu, karena
dove yang akan merawat indahnya!
 Berdasar riset Global H&A 2003-6, Global Damage White Paper 2008, 8 dari 10
perempuan berusaha terus mengekspos kecantikan rambutnya tanpa menyadari bahwa
kegiatan tersebut menyebabkan kerentanan rambut. Pernahkah Anda sendiri merasa
khawatir bahwa rambut akan rusak akibat penataan rambut sehari-hari?
 Dove punya solusinya. Memperkenalkan Dove Damagetherapy, sebuah terobosan baru
dari Dove dalam perawatan rambut yang membantu para perempuan mengembalikan
potensi kecantikan rambut alami. Micro Moisture Serum yang dipatenkan, menutrisi
helai rambut dari pangkal hingga ujung. Sementara Fiber active-nya merawat rambut
rusak dari dalam, memberikan protein dan menjaga kekuatan rambut.
 Rangkaian Dove membuat Anda tidak perlu khawatir lagi. New Dove Damagetherapy
memberikan solusi untuk menjaga kecantikan rambutmu dengan mencegah dan
melindungi rambut serta mengembalikan kecantikan alaminya. Dove tidak hanya
bersahabat dengan rambut yang rentan, namun juga dengan semua pribadi yang
mencintai rambutnya.
 Dengan varian baru Dove Intense Care, Daily Care, Hair Fall Rescue, Dryness Care, dan
Dandruff Care, Anda dapat memilih masing-masing variant sesuai kebutuhan Anda.
Gunakan secara rutin dan bersiaplah melenggang dengan apapun gaya rambut Anda.
Terus mainkan rambutmu, karena Dove yang akan merawat indahnya!
 arti dari The Real Beauty yang sebenarnya. Setelah selama lebih
dari satu dekade kami berupaya untuk menjadikan kecantikan
sebagai sumber kepercayaan diri, bukan sebuah kekhawatiran,
dan di sinilah perjalanan ini berlanjut
 Kecantikan tidak dinilai dari bentuk tubuh, ukuran baju atau
warna kulit - karena kecantikan yang sesungguhnya adalah
menjadi versi terbaik dari dirimu. Begitu istimewa. Sangat unik.
Tanpa berpura-pura. Setiap foto yang kamu lihat di situs Dove
menggambarkan kecantikan asli wanita. Sebuah versi cantik
yang sebenarnya.
 Apapun yang kamu butuhkan - mulai dari produk yang sesuai
dengan kebutuhanmu, tips dan trik perawatan rambut, kulit,
hingga perawatan kulit ketiak - karena sebagai pakar perawatan
tubuh, Dove dapat meyakinkan bahwa kamu terlahir cantik.
SEJARAH SHAMPOO DOVE
PT. Unilever memperkenalkan merek Dove di Indonesia pada kategori sabun
mandi padat sudah berjalan sejak tahun 1993. Produk Dove juga diproduksi di
Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Jerman, India, Irlandia, Belanda, Thailand,
Turki, dan Amerika Serikat. Produk ini dijual dilebih dari 35 negara dan
ditawarkan untuk perempuan dan laki-laki. Di Indonesia PT. Unilever secara
rutin terus menerus mengiklankan produk-produknya di seluruh saluran
televisi di Indonesia pada jam tayang yang potensial dan ramai terutama
iklannya Dove.
Dengan usia yang begitu lama PT. Unilever Indonesia jelas paling mahir dalam
memahami pasar sabun mandi Indonesia dengan segala tabiat dan
kebiasaannya. Sabun mandi Dove merupakan salah satu produk unggulan PT.
Unilever Indonesia yang diposisikan sebagai sabun mandi yang banyak pilihan
para wanita muda yang cantik dan menjadikan kulit lebih halus, putih dan
Universitas Sumatera Utara bercahaya. Hal tersebut dapat diketahui dari
kandungannya di mana sabun Dove terkenal dengan ¼ nya mengandung
pelembab moisturizer.
PT. Unilever melakukan brand extension perluasan merek dengan
menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam kategori baru pada
kategori produk lain yaitu shampoo Dove.
VISI DAN MISI
VISI
 Meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh
kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

MISI
 Menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
 Membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan
orang lain.
 Menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
 Mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami
tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan,
dan meningkatkan dampak sosial.
Wujud pelaksanaan visi Dove
Dove percaya bahwa kecantikan harus menjadi sumber kepercayaan diri, dan
bukan suatu kekhawatiran. Itulah mengapa Dove hadir untuk membantu wanita
di dunia untuk lebih positif dalam menilai penampilan sehingga lebih percaya
diri saat menggali potensi mereka.
 Penelitian global Dove menunjukkan:
 Hanya 4% wanita di dunia yang menganggap diri mereka cantik dan rasa
khawatir yang berkaitan dengan penampilan ini sudah dimulai sejak usia dini.
 6 dari 10 anak perempuan begitu peduli dengan penampilan mereka, dan
menolak untuk ikut berpartisipasi penuh dalam kegiatan sehari-hari- mulai
dari pergi berenang dan olahraga, mengunjungi dokter, pergi ke sekolah atau
bahkan hanya sekadar memberikan pendapat.
 Dove ingin para wanita dari segala usia untuk mulai melihat kecantikan
sebagai sumber kepercayaan diri, bukan sebuah kekhawatiran. Karena ketika
mereka memilih untuk tidak berpartisipasi penuh dalam kehidupan, mereka
cenderung akan menutup diri dari masyarakat. Oleh karena itu, Dove
memiliki misi untuk membantu wanita agar lebih positif dalam menilai
penampilan sehingga lebih percaya diri saat menggali potensi mereka.
The Dove Self-Esteem Project
 Menu
 Dove
 Cari
 Visi Dove
 Visi kami
 Bagikan artikel ini
 Dove percaya bahwa kecantikan harus menjadi sumber kepercayaan diri, dan bukan suatu kekhawatiran. Itulah mengapa Dove hadir untuk membantu
wanita di dunia untuk lebih positif dalam menilai penampilan sehingga lebih percaya diri saat menggali potensi mereka.
 Penelitian global Dove menunjukkan:
 Hanya 4% wanita di dunia yang menganggap diri mereka cantik dan rasa khawatir yang berkaitan dengan penampilan ini sudah dimulai sejak usia dini.
 6 dari 10 anak perempuan begitu peduli dengan penampilan mereka, dan menolak untuk ikut berpartisipasi penuh dalam kegiatan sehari-hari- mulai dari
pergi berenang dan olahraga, mengunjungi dokter, pergi ke sekolah atau bahkan hanya sekadar memberikan pendapat.
 Dove ingin para wanita dari segala usia untuk mulai melihat kecantikan sebagai sumber kepercayaan diri, bukan sebuah kekhawatiran. Karena ketika
mereka memilih untuk tidak berpartisipasi penuh dalam kehidupan, mereka cenderung akan menutup diri dari masyarakat. Oleh karena itu, Dove memiliki
misi untuk membantu wanita agar lebih positif dalam menilai penampilan sehingga lebih percaya diri saat menggali potensi mereka.
 The Dove Self-Esteem Project
 The Dove Self-Esteem Project didirikan pada tahun 2004 untuk membantu menumbuhkan rasa percaya diri generasi muda terhadap penampilan mereka
 Proyek ini memberikan pendidikan mengenai kepercayaan diri kepada generasi muda (terutama wanita) yang berusia mulai dari 8-17 tahun melalui
pembelajaran di sekolah, workshop, dan online resourcesuntuk para orang tua.
 Pendidikan self-esteem ini sudah mencapai 15 juta anak
 Pada akhir 2015, Dove ingin agar pendidikan self-esteem ini mencapai 15 juta anak, dan sejauh ini telah tercapai lebih dari 11 juta anak. Namun, perjalanan
Dove masih panjang dan tak sampai di sini saja. Juga karena setiap orang berperan untuk membantu membangun kepercayaan diri mereka dan meraih
potensi diri masing-masing, kamu juga dapat terlibat dalam proyek ini, Ladies.
 Kerjasama
 Semua sumber program Dove Self-Esteem ini
dikembangkan berdasarkan konsultasi dengan para
ahli (otoritas global) tentang isu kepercayaan diri
terhadap tubuh wanita, disampaikan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh remaja. Kami juga
berkerja sama dengan organisasi yang memiliki tujuan
umum yang sama. Rekanan kami membantu
menyampaikan materi yang akan memberikan
dampak positif untuk remaja.
 Di Dove, kami percaya tidak ada remaja yang harus
terhambat dalam mencapai potensi mereka. Namun,
rendahnya kepercayaan diri dan kekhawatiran mereka
akan penampilannya dapat membuat remaja berhenti
menjadi versi terbaik dari diri mereka, mempengaruhi
kesehatan dan pertemanan mereka bahkan performa
mereka di sekolah.
"Dove Real Beauty Pledge"
 Kecantikan adalah milik semua orang. Dove mengajak semua wanita menyadari potensi kecantikan
mereka melalui rangkaian produk yang memberikan perawatan terbaik.
 Kami percaya kecantikan seharusnya menjadi sumber kepercayaan diri, bukan kekhawatiran. Dove
mendorong para wanita menjadi yang terbaik – karena tampil cantik dan merasa cantik akan
membuat Anda lebih bahagia.
 Kami telah meyakini hal ini selama 60 tahun, dan kini akan memperbarui komitmen dengan tiga
janji ini:
 1) Kami selalu menampilkan wanita biasa, bukan model
 Model mencerminkan kecantikan dari sudut pandang sempit. Dove percaya kecantikan milik
semua orang, karena itu kami menampilkan wanita dari usia, ukuran tubuh, etnis, serta warna,
jenis, dan gaya rambut yang berbeda.
 • Tidak ada model dalam kampanye kami
 • Mereka adalah wanita biasa yang diperkenalkan dengan nama mereka
 • Kampanye kami mencerminkan keragaman masyarakat

 2) Kami memotret wanita seperti apa adanya
 Kami tidak pernah menayangkan gambaran kecantikan "sempurna" hasil manipulasi foto.
 • Tidak ada manipulasi foto secara digital
 • Gambar telah disetujui oleh wanita yang kami tampilkan
 3) Kami membantu remaja wanita lebih percaya diri
 Di seluruh dunia, 8 dari 10 remaja wanita cenderung menarik diri dari kehidupan karena merasa
 Ke empat pilar kami menggambarkan visi yang
menggambarkan ke arah masa depan yang lebih baik,yaitu :
 • Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih
baik setiap hari.
 • Kami membantu orang agar merasa lebih pede dengan
menggunakan produk yang mempunyai brend-brend terbaik.
 • Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk
melakukan hal kecil yang bermanfaat.
 • Kami akan mengembangi cara baru untuk membesarkan
perusahaan menjadi dua kali lipat sambil mengurangi
dampak lingkungan.
 Analisa BO dari Unilever Co.Ltd dan PT.Unilever Indonesia,yaitu:
 • Memiliki hirarkhi organisasi yang jelas dan tanggung jawab masing-masing tugas di pegang
oleh tenaga ahli dan pakar di berbagai daerah karena area geografik.
 • Suasana kantor terkenal antic dan anggun,serius dan seragam,yang rapi,suasana hening
dengan irama klasik.
 • Para manajer bekerja dengan tekun,budaya memperbaiki diri untuk meningkatkan
kompetensi menjadikan budaya organisasi unilever menjadi kuat.
 • Ruang rapat tersusun formal,rapi,bersih dan anggun.menciptakan suasana kerja yang akan
mendorong kinerja karyawan yang lebih baik.
 • Suasana rapat jarang terjadi konfrontasi langsung namun di gunakan sebagai sarana
pemberitahuan keputusan-keputusan dan informasi-informasi.
 • Budaya menciptakan prodok yang berkualitas adalah hal yang utama agar suatu
organisasidapat bersaing dan unggul dalam persaingan global,Total Quality Control(TQC)
merupakan suatu pendekatan baru bagaiaman menghadapi masalah kualitas,bagaimana
mengendalikan kualitas dan bagaimana memperbaiki kualitas secara terus-menerus.
 • Pengetahuan merupakan salah satu aset utama dalam suatu organisasi,tanpa pengetahuan
maka suatu organisasi akan kehilangan kemampuan untuk berkompetisi.
 Upaya adaptasi dari PT.Unilever Indonesia yang anda ketahui pada saat ini,dengan
menggunakan pendekatan manajemen Budaya Organisasi,yaitu:
 Membangun budaya yang sangat kuat tentulah bukan pekerjaan yang mudah,banyak
biaya,tenaga,energi,dan kreatifitas yang mesti di curahkan untuk mencapai image,reputasi dan
budaya perusahaan yang di inginkan.Salah satu cara untuk membangun budaya yang dapat di
terima dalam lingkungan pekerjaan terlebih dahulu harus di lakukan pengenalan kepada
masyarakat sehingga karyawan yang masuk dalam PT.Unilever telah sedikit banyak
menyiapkan diri untuk bergabung dengan budaya yang di terapakan.Harapannya adalah
perusahaan membangun budaya organisasi lebih dini,sehingga bisa lebih fokus pada
peningkatan performa,distribusi dan target dari perusahaan.
 Rangkaian Dove membuat Anda tidak perlu khawatir lagi.
New Dove Damagetherapy memberikan solusi untuk
menjaga kecantikan rambutmu dengan mencegah dan
melindungi rambut serta mengembalikan kecantikan
alaminya. Dove tidak hanya bersahabat dengan rambut
yang rentan, namun juga dengan semua pribadi yang
mencintai rambutnya.
 Dengan varian baru Dove Intense Care, Daily Care, Hair
Fall Rescue, Dryness Care, dan Dandruff Care, Anda dapat
memilih masing-masing variant sesuai kebutuhan Anda.
Gunakan secara rutin dan bersiaplah melenggang dengan
apapun gaya rambut Anda. Terus mainkan rambutmu,
karena Dove yang akan merawat indahnya!
 Tujuan & Prinsip :
 Selalu bekerja dengan integritas
 Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawabcorporate kami.
 Dampak Positif
 Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brandkami, melalui
kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana
kami berhubungan dengan masyarakat.
 Komitmen yang berlanjut
 Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan
bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
 Menjalankan aspirasi kami
 Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini
diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang
diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga
mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
 Bekerja dengan yang lain
 Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama
dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip
bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan
 Gambaran Strategi PT Unilever
 1) Strategi Tingkat Korporasi
 Pada tahun 2013 petumbuhan ekonomi indonesia di prediksi mengalami perlambatan kendali tingkat
investasi secara keseluruhan tetap menunjukan sinyal positif. Tantangan besar perseroan adalah
menurunnya permintaan komoditas dari china dan volatilitas harga minyak mentah.
 Dari dalam negeri tantangan terbesar adalah tekanan nilai mata uang, kenaikan biaya pekerja, dan
pengurangan subsidi BBM akan menyebabkan inflasi yang semakin meninggi yang tentunya akan
mengurangi margin perusahaan.
 Strategi efektif yang harus dilakukan perusahaan adalah menciptakan peluang pasar terutama bagi
pelanggan kelas menengah yang terus tumbuh. Perseroan harus mengembangkan upaya peningkatan
efektifitas biaya internal sehingga jika terjadi gejolak di tingkat makro ekonomi maka keuangan
perusahaan tidak terganggu.
 Perseroan juga harus mengembangkan pasar dengan menerika feedback dari konsumen, memperluas
pola konsumsi dan memberikan manfaat yang lebih besari dari setiap produk di seluruh kategori.
 2) Strategi Manajemen Keuangan
 PT. Unilever saat ini sedang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset
penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan
melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali
mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai
merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003.
 Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi
dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama
Unilever yang telah ada.
 Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan
Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia.
Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor
produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
 3) Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
 Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas
terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang
diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang
terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib
sekitar 100.000 orang.
 Program pelatihan yang dilakukan PT Unilever, Tbk terhadap para karyawan pada tahun 2012 mencapai 42.350 program yang menjamin
pengembangan kemampuan karyawan peruahaan
 4) Strategi Manajemen Operasional
 Dalam Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang
memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional
dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi,
produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
 Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-
sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian
penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan,
ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami
kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi
dan keuangan.
 5) Strategi Manajemen Pemasaran
 Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price,
Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
 Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya
dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove
(kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga
kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh
botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa
buah & cenderung suka rasa manis).
 Pengaplikasian strategi menurut porter adalah
 1. Ancaman dari Peserta Bisnis Baru : Procter & Gamble Indonesia (P&G)
adalah pendatang baru di industri Consumer Goods di tanah air. Produk-
produk P&G antara lain memiliki empat merek: Pantene, Rejoice Pro V,
Head & Shoulders serta Ascends, yang dicanangkan buat merebut pasar
Asia. Di perawatan wajah, ada Oil of Olay (dulunya Oil of Ulan). Di
pembalut wanita, ada Whisper. Untuk perawatan bayi, ada Pampers.
Sabun mandi: Camay, Zest. Obat-obatan bebas diterobosnya dengan Vicks
Formula 44, Vicks Inhaler dan Vicks Vaporub. Pasar permen pun
dijajakinya dengan Vicks (rasa mint dan rasa jeruk).
 Manajemen Strategi Perusahaan :
 Dalam menghadapi para pendatang baru, unilever terus memperbarui dan
memperkenalkan produk-produk baru dengan tetap mempertahankan
kemasan, bahan baku, dan kualitas yang baik.
 Selalu mengikuti perkembangan trend di masyarakat, dan memenuhi
kebutuhan mereka.
 Kekuatan Tawar Menawar Suplier
 Salah satu pemasok dari produk unilever yaitu produk kecap bango
adalah di daerah pedesaan Jawa, unilever mengajak kelompok tani
kedelai hitam menjadi pemasok kecap bango.
 Pembudidayaan dan pengolahan ikan air tawar untuk dijadikan bahan
baku penyedap rasa royco. Bahan baku diperoleh dari jenis ikan yang
sangat umum di Indonesia, namun pengolahannya perlu penanganan
khusus agar hasilnya sesuai dengan yang ditetapkan.
 Manajemen Strategi Perusahaan ,
 Melalui program manajemen kualitas pemsok (Supplier Quality
Management Programme -SQPM) unilever mendorong para pemasok
untuk menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. SQPM
mencakup seluruh pemasok unilever termasuk pemasok lemasan,
bahan baku hingga bahan parfum. Maksud program ini tidak hanya
pada peningkatan hubungan bisnis, tapi juga mencapai tingkat
pertumbuhan yang lebih baik.
 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli :
 Pangsa pasar Produk-produk unilever telah mencakup hampir seluruh lapisan
masyarakat, yang muda maupun yang tua dan produk-produk unilever sudah
dipercaya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
 Produk-produk Unilever yang paling banyak disukai konsumen antara lain Sari
Wangi (kategori the celup), Blue Band (kategori margarine), Buavita (kategori
minuman sari buah) siap minum, Pond’s (kategori pelembab wajah), Lifebuoy
(kategori sabum mandi padat), Vaseline (kategori hand & body lotion), Rexona
(kategori deodorant), Clear (kategori shampoo), Pedsodent (kategori pasta
gigi), Sunlight (kategfori sabum cuci piring) dan Molto (kategori pewangi dan
pelembab pakaian).
 Manajemen strategi perusahaan :
 Ø Secara proaktif mendengarkan kebutuhan konsumen
 Ø Menanggapi dengan serius setiap persoalan pelanggan, pembeli, dan
masyarakat.
 Ø Selalu aktif mencari masukan, usulan, dan komentar para stakeholder,
terutama dari masyarakat agar dapat menciptakan kontribusi perusahaan lebih
efektif, efisien, dan tepat sasaran.
 Ancaman dari Produk Pengganti :
 Produk-produk pengganti terhadap produk PT Unilever
yaitu produk-produk yang masih terbuat dari bahan-bahan
alami. Seperti shampo nature, perawatan kulit dari buah-
buahan atau bahan alami lainnya yang dibuat sendiri,
minuman-minuman jamu seperti tolak angin, kuku bima.
 Manajemen strategi perusahaan :
 Unilever harus meyakinkan konsumen bahwa bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat produk aman
untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan konsumen.
Dan selalu memproduksi dan terus meningkatkan dalam
aspek pemasaran agar produk-produk unilever selalu
tersedia di segala penjuru daerah.
 Ancaman dari Para Pesaing :
 Pesaing utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft
Foods memiliki penjualan di kira-kira 140-150 negara yang
berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk saingan utama
unilever, memiliki penetrasi pasar di hampir setiap negara di
dunia. Pesaing-pesaing lainnya :PT Wings, PT Kao, PT Mandom,
PT Johnson & Jhonson.
 Manajemen strategi perusahaan :
 - Unilever harus mampu memperluas operasinya ke 50 atau
lebih negara-negara baru dan memusatkan kampanye iklan pada
preteransi konsumen, bisa secara signifikan meningkatkan
pangsa pasar dalam ekonomi global.
 - Unilever mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend
dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan
mereka.
Beragam kecantikan, satu
Indonesia
 Dengan begitu banyak pulau, berbagai bahasa, dan suku bangsa,
Indonesia adalah salah satu negara yang paling beragam di
dunia, namun sayangnya bagi wanita Indonesia hanya ada satu
standar kecantikan. Kami percaya sekarang saatnya berubah.
Tahun lalu, Anda telah membantu kami menunjukkan betapa
beragamnya kecantikan wanita Indonesia – dan hal inilah yang
kami angkat dalam kampanye terbaru kami #CantikSatukanKita
 Kami tahu keunikan yang membuat Anda cantik. Kami juga
tahu sulit mengungkapkan kecantikan yang kita miliki dengan
kata-kata – dan jauh lebih mudah untuk bercerita tentang
kecantikan orang lain. Jadi apa yang Anda sukai dari teman-
teman Anda? Ayo berkumpul, berselfie dan bergabung dalam
diskusi dengan hashtag #CantikSatukanKita – karena ada jutaan
cara menjadi cantik, termasuk cara Anda.
PRODUCT
PRICE
PLACE
 Produk Dove dijual di lebih dari 80 negara. Dove
menggunakan saluran distribusi dari perusahaan
induknya, Unilever.
 Produk diangkut dari pabrik ke gudang dari agen C
& F menjual ke stokis dan stokis ke pengecer.
Produk Dove tersedia di supermarket, toko umum,
kimiawan, dan grosir. Produk Dove dapat dibeli dari
situs e-commerce juga.
PROMOTION

1. Iklan
2. Film pendek & video
3. Majalah
4. Kupon
5. Penawaran Ekslusif
6. Dana Sefl-Esteem
Keberhasilan Dove dalam Membangun
Asosiasi Merk yang Kuat
Dalam media promosi, mulai tahun 1969 perusahaan
memakai testimoni tatap muka dari para pengguna,
pada tahun 1979 mulai diberlakukan tes selama tujuh
hari yang memperlihatkan efek penggunaan Dove secara
berkelanjutan. Cara ini digunakan untuk meningkatkan
efektivitas pada hasil promosi yang diharapkan. Mulai
pada tahun 1979, perusahaan juga mengganti istilah
“krim pembersih” menjadi “moisturizer cream”. Dan
berhasil mempertahankan kekuatan merk Dove seiring
dengan harga relatifnya
Keberhasilan Dove dalam Membangun
Asosiasi Merk yang Kuat
 Asosiasi dan persepsi konsumen terhadap produk
dibangun selama bertahun-tahun. Dove berhasil
membangun “cerita” nya dengan konsumen dengan
usaha komunikasi yang konsisten. Sebagai gambaran
ada banyak konsumen yang telah menyaksikan iklan
Dove sebanyak 600 kali dalam kurun waktu 30 tahun
yang mendorong penggunaan produk ini oleh
konsumen. Oleh karena itu, kompetitor sulit untuk
melakukan imitasi dengan mengeluarkan produk dan
positioning yang mirip dengan Dove. Pesaing sulit
melakukan perlawanan yang kuat pada Dove meskipun
telah melakukan terobosan produk.
STP
SEGMENTING
 Berdasarkan jenis kelamin
Segmen yang dituju adalah wanita dari usia
remaja hingga dewasa bagi orang yang
berketombe, perawatan rambut lurus, perawatan
sehari-harri, dan lain-lain.
 Berdasarkan usia
Dove tidak membagi pasarnya berdasarkan usia, hanya saja
dapat dilihat dari kemasan produk bahwa shampo dove tidak
dapat digunakan untuk bayi maupun anak-anak.
 Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Dove ditujukan untuk kelas mengah atas dan
berpenghasilan tinggi.
STP
TARGETING
Dove menempatkan produknya pada swalayan
dan toko-toko yang mudah dijangkau oleh
konsumennya.
POSITIONING
Shampo dove berada di masyarakat sebagai
solusi perawatan rambut untuk permasalahan
rambut yang dihadapi wanita.
FIVE FORCE MODEL
 ANCAMAN PENDATANG BARU
Pantene, Rejoice adalah produk dari perusahaan Procter & Gamble
Indonesia (P&G) pendatang baru di industri yang dicanangkan untuk
merebut pasar Asia. Maka dari itu, Dove produk dari Unilever terus
memperbarui dan memperkenalkan produk-produk baru dengan tetap
mempertahankan kemasan, bahan baku, dan kualitas yang baik.
 ANCAMAN PRODUK PENGGANTI
Unilever sangat memperhatikan produk substitusi yang dapat
mengancam produk yang telah ada di pasaran. Produk-produk
pengganti terhadap produk Unilever yaitu produk-produk yang
masih terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti shampoo Nature,
perawatan kulit dari buah-buahan atau bahan alami lainnya yang
dibuat sendiri. Sehingga Unilever harus meyakinkan konsumen
bahwa bahan-bahan yang diguanakan untuk membuat produk
aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan konsumen.
FIVE FORCE MODEL
 KEKUATAN DAYA TAWAR PEMBELI
Dove merupakan kategori produk Unilever yang paling banyak disukai
konsumen. Dengan beragam variasi yang tersedia, pembeli pada
umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. Unilever
memiliki beberapa pembeli sepeti Hero, Carrefour, dan lain-lain.
Dengan demikian, kekuatan daya tawar pembeli cenderungs tabil
diakrenakan jumlah pebeli masih dapat dikendalikan.

 KEKUATAN DAYA TAWAR MENAWAR SUPPLIER


Dove tidak mempunyai kendala terhadap minimnya pasokan atau hal yang
berhubungan dengan pemasok disebabkan pemasok tidak cenderung
menaikkan harga ataupun menurunkan kualitas produk yang dijual.
Walaupun perusahaan didominasi oleh hanya satu pemasok, tetapi Unilever
mampu memfregmentasikan para pembeli sehingga bisa saja mampu
mempengaruhi harga, kualitas, serta syarat-syarat penjualan yang ketat
FIVE FORCE MODEL
 ANCAMAN DARI PARA PESAING
Pesaing utama dari Dove adalah Pantene, Rejoice
yang merupakan produk dari P&G yang memiliki
penjualan di kira-kira 140-150 negara yang berbeda.
Maka dari itu, Unilever harus mampu memperluas
operasinya ke 50 atau lebih negara-negara baru dan
memusatkan kampanye iklan pada konsumen.
SWOT ANALYSIS
Strenght
1. Mempunyai brand yang terpercaya di indonesia
2. Harga yang yg relatif murah
3. Pendekatan pemasaran yang inovatif
4. Menggunakan sistem penjualan online dan offline
5. Produk yg fleksibel dan disesuaikan kebutuhan masyarakat.
6. Mudah ditemukan di toko toko seperti indomaret,alfamart,dll
7. Memiliki Kualitas sampo yang baik
8. Mempunyai banyak kelebihan yang sama dengan shampo lain
yang lebih mahal
9. Pengemasan shampo menggunakan sachet yang mudah dibawa
10. Sering mengadakan event2 sebagai promosi yang unggul
SWOT ANALYSIS
Weakness
1. Tidak cocok untuk beberapa tipe rambut
2. Mahal untuk kalangan bawah
3. Lemah penjualan nya dibanding produk unilever lainnya
4. Marketing yang tidak mempertahan kan loyalitas pelanggan
5. Biaya pemasaran yang mahal.
6. Lemah di penjualan offline karena sering dipasarkan online
7. Pengiklanan yang sangat sedikit
8. Lebih dikenal oleh kalangan perempuan
9. Margin Keuntungan yang kecil
10. Kurangnya pengalaman dalam penjualan global
SWOT ANALYSIS
Opportunities
1. Menciptakan desain desain yang menarik dan variatif
2. Mencapai hingga dunia lokal hingga Internasional
3. Menjadikan laki-laki sebagai target
4. Menciptakan produk customize yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman
5. Terus melakukan inovasi
6. Selain penjualan offline, Dove juga perlu meningkatkan penjualan Online
7. Membangun Brand lebih terkenal dengan cara promosi
8. Menciptakan diferensiasi produk dengan inovasi untuk meningkatkan
minat beli masyarakat
9. Penetrasi Smartphone dengan menciptakan produk yang berkualitas tinggi
10. Meningkatkan kualitas terus menerus
SWOT ANALYSIS
Threats
1. Ditiru oleh produk palsu dan berkualitas rendah
2. Isu isu negatif yang menyangkut reputasi brand
3. Penjulan yang tertinggal dibanding produk unilever lainnya
4. Sistem dan teknologi yang semakin mahal
5. Permintaan akan produk yang tidak selalu banyak
6. Disangi oleh Produk unilever yang lebih unggul
7. Risiko pemasaran yang semakin tinggi
8. Terlalu banyak diferensiasi produk dari Brand lain sehingga
menyulitkan persaingan Brand
9. Meningkatnya biaya sumber daya produksi
10. Penjualan online yang sedikit.
TOWS MATRIX
SO
1. S1O3 Membuat produk yang bisa digunakan untuk laki-laki
2. S3O2 Pemasaran yang inovatif hingga dapat mencapai pasar
internasional
3. S4O5 Melakukan pemasaran secara online memudahkan
pelanggan untuk menarik pelanggan baru dan memperluas
pangsa pasar
4. S6O1 Perkembangan teknologi dapat menciptakan desain
desain yang variatif lagi
5. S7O10 Menciptakan produk baru tetap dengan kualitas yang
baik dan terpercaya
TOWS MATRIX
WO
1. W1O5 Membuat banyak varian yang disesuaikan
dengan tipe-tipe rambut
2. W3O8 Meningkatkan desain produk agar lebih
menarik
3. W8O7 Melakukan lebih banyak promosi di kalangan
laki-laki untuk memperkuat image brand
4. W9O8 Menciptakan inovas-inovasi baru untuk
meningkatkan penjualan
5. W10O2 Melakukan training pada karyawan
TOWS MATRIX
ST
1. S1T1 munculnya brand baru dapat teratasi karena Dove
sudah terkenal
2. S1T2 Menjaga kualitas produk yang baik akan membuat
pelanggan tidak terpengaruhi oleh isu2 negatif
3. S8T4 Menciptakan harga yang relatif murah membuat
pelanggan tetap memilih Dove
4. S9T5 Membuat model pengemasan yang praktis untuk
travel
5. S10T3 Mengadakan Event2
TOWS MATRIX
WT
1. W1T1 Membuat semua variasi berdasarkan jenis
rambut
2. W3T4 Memperbaiki sistem dan teknologi agar
permintaan pelanggan naik
3. W7T10 Memperbanyak pemasaran online
4. W8T5 Melakukan promosi dengan disertai tester
5. W10T10 Melakukan pelatihan kepada karyawan
CLOSING – ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai