Anda di halaman 1dari 6

MUHAMMAD ABID AL-JABIRI

Dwi Apriyanto (18/429606/FI/04517)


Nur Daryanti (18/429646/FI/04557)
Biografi
 Muhammad Abid Al-Jabiri lahir di Figuig, Maroko
bagian tenggara pada 27 Desember 1935.
 Al-Jabiri merupakan seorang filosof Islam Kontemporer
yang berasal dari Maroko.
 Al-Jabiri muda adalah seorang yang aktif dalam bidang
politik yang berideologi sosialis daan masuk dalam
Partai Union Nationale des Forces Populaires (UNFP)
yang kemudian berganti menjadi Union Sosialiste des
Forces Populaires (UNSFP).
 Selain dalam bidang politik, Al-Jabiri juga tekun dalam
bidang pendidikan.
 Ia membatasi diri pada dunia Islam Arab sebagai
tempat timbulnya agama Islam.
 Al-Jabiri memakai metode pendekatan sejarah
Kebudayaan Islam.
Karya-karya Al-Jabiri
Nahwu wal Turut; buku tentang tata bahasa
Al Khitab Al Arabi Al Mua’sir Dirasah Naqdiyyah
Tahliyyah; buku berisi penjelasan orang Arab yang
berkaitan dengan pencerahan pemikiran
Naqd al-al Aql al-Arabi; buku tentang kritik
terhadap akal Arab
Takwim al-Aq lal-Arabi; buku tentang ketepatan
akal menurut orang Arab
Bunya al-Aql-Arabi; buku tentang pembinaan akal
menurut orang Arab
Dan lain-lain.
Pemikiran Kefilsafatan
Perlu diketahui bahwa para filosof Islam
Kontemporer berupaya menghidupkan kembali
berpikir secara ijtihad (menafsirkan ajaran-ajaran
Al-Qur’an dan Al Hadits sejauh dengan
kemampuan akal pikir manusia) dan berpikir
secara logika dalam memahami ajaran agama,
sehingga terdapat keterkaitan (hubungan) antara
teori dan praktik dengan zaman modern
kontemporer saat ini.
Muhammad Abid Al-Jabiri mementingkan
epistemology pemikiran arab Islam kontemporer
sebagai arah menuju kepada modernitas
Lanjutan……..
Menurut Al-Jabiri terdapat 3 metodologi
epistemologis dalam menelaah pemikiran
islam mengenai Turats (tradisi), warisan,
peninggalan, orang-orang terdahulu.
a. Epistemology Bayani
b. Epistemologi Irfani
c. Epistemology Burhani
a. Epistemology Bayani adalah metode berpikir
yang mempunyai cirri khas Arab Islam,
mengutamakan teks baik secara langsung
maupun tidak langsung dan melalui pembenaran
oleh pemikiran bahasa yang diacu melalui buku
pustaka.
b. Epistemologi Irfani dapat dibedakan menjadi
dua pengertian, pertama pengetahuan intuitif
mengenai hakikat spiritual, kedua adalah
pengetahuan khusus tentang Allah yang
dinisbahkan kepada gnostiksisme
c. Epistemologi Burhani menurut Al-Jabiri
didasarkan pada kekuatan akal yang dilakukan
dengan dalil-dalil logika. Sumbernya adalah akal
bukan teks.

Anda mungkin juga menyukai