Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR SISTEM

SOSIAL BUDAYA

KELOMPOK 8 :
IRAWATI (G041181008)
MUH. WAHYU APRILIANDI (G041181011)
KIKY ANASTASYIA (G041181030)
MUHAMMAD RIDWAN (G041181303)
Karakteristik Sosial Masyarakat Maritim

Masyarakat pesisir pada umumnya sebagian besar


penduduknya bermatapencaharian di sektor pemanfaatan
sumberdaya kelautan (marine resource based), seperti
nelayan, pembudidaya ikan, penambangan pasir dan
transportasi laut.
Masyarakat pesisir mempunyai sifat-sifat/
karakteristik tertentu yang khas/unik. Sifat ini sangat erat
kaitannya dengan sifat usaha di bidang perikanan itu sendiri.
Karena sifat dari usaha-usaha perikanan sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti lingkungan, musim, dan pasar.
Maka, karakteristik masyarakat pesisir juga terpengaruhi
oleh faktor-faktor tersebut.
Konsep Masyarakat Maritim

Masyarakat bahari/maritim dipahami sebagai


kesatuan-kesatuan hidup manusia berupa kelompok-
kelompok kerja (termasuk satuan-satuan tugas), komunitas
sekampung atau sedesa, kesatuan suku bangsa, kesatuan
administratif, berupa kecamatan, provinsi, bahkan bisa
merupakan negara atau kerajaan, yang sebagian besar atau
sepenuhnya menggantungkan kehidupan ekonominya
secara langsung atau tidak langsung pada pemanfaatan
sumber daya laut (hayati dan nonhayati) dan jasa-jasa laut,
yang dipedomani dan dicirikan bersama dengan kebudayaan
baharinya.
Dinamika Struktural Masyarakat Maritim

Di Sulawesi Selatan, tempat kediaman dan asal usul


komunitas-komunitas nelayan Bugis, Wajo, dan Makassar di
berbagai tempat di Nusantara ini, dikenal kelompok
kerjasama nelayan yang dikenal dengan istilah Po(u)nggawa-
Sawi(P-Sawi) yang menurut keterangan dari setiap desa
telah ada dan bertahan sejak ratusan tahun silam. Meskipun
kelompok P-Sawi juga dignakan dalam kegiatan pertanian,
perdagangan di darat, dan pengelolaan tambang, namun
kelompok ini lebih eksis dan menyolok peranannya dalam
aktivitas pelayaran dan perikanan rakyat Bugis, Makassar,
dan wajo di Sulawesi Selatan dan tempat-tempat lainnya di
Indonesia.
Struktur inti/elementer dari kelompok
organisasi ini ialah P.Laut atau juragan dan Sawi.
P.laut berstatus pemimpin pelayaran dan aktivitas
produksi dan sebagai pemilik alat-alat produksi. Para
P.Laut memiliki pengetahuan kelautan, pengetahuan
dan keterampilan manajerial, sementara para sawi
hanya memiliki pengetahuan kelautan dan
keterampilan kerja/prodiksi semata.

Anda mungkin juga menyukai