Anda di halaman 1dari 7

Berkembangnya

Taktik Moderat dan Kooperatif


dalam
Pergerakan Nasional
Definisi
Strategi yang ditempuh untuk menghindari kelumpuhan perjuangan
Penyebab
• Krisis Ekonomi
• Kebijakan Keras Pemenrintahan Gubernur Jendral de Jonge (menyebabkan
kaum pergerakan, terutama kaum kooperatif menderita)
• Perkembangan paham fasisme dan Naiisme yang mengancam kedudukan
negara-negara demokrasi
Partindo
(Partai Indonesia)
1. Penangkapan Ir. Soekarno (diambil Alih oleh Sartono dan Anwari)
2. Sartono membubarkan PNI dan membentuk Partindo
3. Upaya menghimpun kembali anggota-anggota PNI yang telah terpecah
4. Setelah bebas, Ir. Soekrno berupaya menyatukan kembali PNI yang
pevcah namun gagal
5. Ir. Soekarno bergabung ke dalam Partindo
6. Penangkapan kembali Ir. Soekarno melemahkan Partindo
• 1934, ke Ende, Flores karena alasan kesehatan
• 1938, ke Bengkulu karena aktivitasnya yang dianggap membahayakan
kepentingan Belanda
• 1942, ke Padang karena adanya serbuan Jepang ke Indonesia
7. Pembubaran Partindo
PNI Baru
(Pendidikan Nasional Indonesia)
• Pendirian Studie Club Nasional di Jakarta & Bandung
• Pendirian Komite Perikatan Golongan Merdeka
• Pada bulan Desember 1931, Golongan merdeka membentuk PNI Baru (dibawah
pimpinan Sutan Syahrir & tahun 1932 oleh Moh. Hatta )

Perbedaan antara PNI Baru dengan Partindo :


- PPPKI, PNI = Dianggap sebagai parsatean karena anggota-anggotanya
memiliki ideologi yang berbeda-beda
Partindo = Wadah persatuan yang kuat daripada mereka berjuang
sendiri-sendiri
- PNI Baru lebih mengutamakan pendidikan politik, dan Partindo lebih
mengandalkan organisasi massa dengan aksi-aksi massa untuk mencapai
kemerdekaan

• Pada Februari 1934, Bung Hatta, Sutan Syahrir, Maksun, Burhanuddin, Murwoto,
dan Bondan ditangkap pemerintah Kolonial
Parindra
(Partai Indonesia Raya)
• Pada Desember 1935, diadakan kongres yang menghasilkan penggabungan
:
Boedi Oetomo + Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)
= Partai Indonesia Raya (Perindra)
• R. Sutomo (Ketua Parindra) tokoh penting lainnya ialah, Moh. Husni
Thamrin & Sukarjo Wiryopranoto
• Tujuan :
- Memperkokoh semangat persatuan kebangsaan
- Memperjuangkan suatu pemerintahan yang demokrasi & nasionalisme
- Meningkatkan kesejahteraan raykat di bidang ekonomi & sosial
• Mempunyai wakil-wakil dalam Volksraad dan mengambil sikap sesuai
situasi
• Berkembang mejadi partai besar dan bergabung dengan organisasi-
organisasi lain seperti, Kaum Betawi, Sarekat Sumatra, dan Partai Sarikat
Celebes.
Parindra
(Partai Indonesia Raya)
• Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan cara :
- Mendirikan Rukun Tani
- Membentuk serikat-serikat pekerja
- Menganjurkan swadesi
- Mendirikan BNI

• Perjuangan Parindra dalam Volksraad berlangsung hingga ahkir penjajahan


Belanda (pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad dan
mengganti istilah Inlander menjadi Indonesier)

Anda mungkin juga menyukai