Anda di halaman 1dari 132

Pertemuan pertama

PENDAHULUAN
• Lembaga keuangan dapat diklasifikasikan berdasarkan
kegiatan seperti:
1. Lembaga Keuangan Depositori
 Menghimpun dana langsung dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, giro, tabungan atau deposito.
 Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran
(transfer, kliring, dll)
 Yang termasuk lembaga depositori adalah bank umum
dan Bank Pengkreditan Rakyat
PENDAHULUAN
Lembaga Keuangan Non Depositori
 Yang termasuk adalah semua lembaga keuangan yang
kegiatan usahanya tidak melakukan penarikan dana secara
langsung.

 Klasifikasi Lembaga Keuangan Non Depositori antara lain:


a. Contractual institutions, menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung
terhadap risiko ketidakpastian (asuransi, jamsostek, dana pensiun)
b. Investment institution, kegiatan di pasar modal, baik sebagai penyedia jasa
maupun melakukan langsung investasi untuk kepentingan portfolionya.
(perusahaan efek, perusahaan investasi)
c. Finance companies, memiliki bidang usaha dan menyediakan beberapa jenis
pembiayaan. (finance company, multi finace)
d. Lembaga keuangan non depositori lainnya. (Pegadaian)
PENDAHULUAN
Lembaga Keuangan Non Depositori
 Yang termasuk adalah semua lembaga keuangan yang
kegiatan usahanya tidak melakukan penarikan dana secara
langsung.

 Klasifikasi Lembaga Keuangan Non Depositori antara lain:


a. Contractual institutions, menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung
terhadap risiko ketidakpastian (asuransi, jamsostek, dana pensiun)
b. Investment institution, kegiatan di pasar modal, baik sebagai penyedia jasa
maupun melakukan langsung investasi untuk kepentingan portfolionya.
(perusahaan efek, perusahaan investasi)
c. Finance companies, memiliki bidang usaha dan menyediakan beberapa jenis
pembiayaan. (finance company, multi finace)
d. Lembaga keuangan non depositori lainnya. (Pegadaian)
BANK
 Menurut UU PERBANKAN RI No. 10 Tahun 1998
menegaskan bahwa:

BANK adalah yang menghimpun dana dari


masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank umum juga memberikan jasa-jasa dalam lalu


lintas pembayaran
BANK
 Pengertian Bank Pengkreditan Rakyat adalah badan
usaha yang dalam kegiatannya menghimpun dana
hanya berupa tabungan dan deposito, tetapi tidak
diperkenankan menerima simpanan giro dan tidak
diperkenankan memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran

 Perbankan Indonesia dalam kegiatan usahanya harus


mengikuti fungsi sistem keuangan di Indonesia
dengan mematuhi peraturan-peraturan yang telah di
buat oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral
KEGIATAN BANK UMUM
1. Perkreditan (credit) : Merupakan kegiatan terbesar yang memberikan
pendapatan paling besar bagi perbankan berupa : bunga, provisi
komisi, commitment fee dan lain-lain.
2. Pemasaran (Marketing) : Kegiatan yang diarahkan padapenghimpunan
dana masyarakat. Kegiatan marketing meliputi, product, price,
promotion.
3. Operasi (operations) : Kegiatan dari unit-unit bank yang membantu
kegiatan utama bank, berupa : administrasi, pembukuan, penyusunan
laporan bulanan, laporan keuangan, EDP dan lain-lain.
4. Sumber daya manusia (Human Resources) : kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia, meliputi perencanaan, seleksi, penempatan,
kompensasi, pendidikan & training, penilaian prestasi.
5. Pengawasan (Audit) : Kegiatan pengwasan dilakukan oleh :
-Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) atau Internal audit
-Akuntan Publik untuk pengawasan ekstern
-Bank Indonesia unntuk pengawasan secara berkala maupun
mendadak
PRODUK BANK
Produk bank, antara lain:
1. Giro (demand deposit)
Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek atau bilyet giro (BG).
2. Simpanan Tabungan (saving deposit)
Simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan bank, dengan menggunakan slip penarikan
atau ATM.
3. Deposito (time deposit)
Simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu,pencairannya
dilakukan pada saat jatuh tempo simpanan.
4. Kredit yang dberikan

Dan produk-produk bank ini akan mempengaruhi dari sisi asset maupun
sisi kewajiban + modal nantinya
Sumber-sumber Dana Bank
 Dana pihak ke I
Dana modal sendiri, yaitu dana modal bank sendiri yang berasal dari pihak
pemegang saham.
Terdiri dari:
a. Modal disetor, jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para
pemegang saham pada saat bank berdiri.
b. Cadangan-cadangan, yaitu sebagian laba bank yang disisihkan dalam
bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk
menutup timbulnya risiko dikemudian hari.
c. Laba yang ditahan, laba yang tidak dibagikan tetapi dimasukkan
kembali ke dalam modal.
d. Dana dari penjualan saham di bursa efek.
e. Agio saham.
Sumber-sumber Dana Bank
 Dana pihak ke II (dana pinjaman)
Dana pinjaman diperoleh bank dari pasar uang antarbank.
Instrumen-instrumen pasar uang terdiri dari:
a. Interbank Call Money, suatu fasilitas dana jangka pendek yang dapat
dipinjam dari bank lain melalui Interbank Call Money Market, untuk
memenuhi kewajiban kepada pihak ke III. Call Money berjangka
waktu pendek.
b. Pinjaman antarbank, pinjaman jangka pendek dan menengah dari
bank lain, digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan dana dalam
rangka meningkatkan pendapatan.
c. Interbank Time Deposits.
d. Surat Berharga Pasar Uang.
e. Kredit Likuiditas Bank Indonesia.
Sumber-sumber Dana Bank
 Dana pihak ke III (dana masyarakat)
a. Giro: simpanan deposan yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-
waktu dengan menggunakan cek, saran perintah pembayaran lain,
atau dengan pemindahbukuan.
Terbagi atas 2 yaitu Cek dan Bilyet Giro
 Sifat Cek antara lain:
 Alat pembayaran yang sah
 Dapat dicairkan dengan tunai
 Tidak dapat dibatalkan kecuali dnyatakan hilang atau dicuri
 Sifat Bilyet Giro, antara lain:
 Hanya dapat dilakukan dengan pemindah bukuan ke rekening pembawa bilyet
giro
 Bukan perintah bayar tak bersyarat tapi hanya dapat dilakukan sesuai dengan
tanggal efektif jatuh tempo
 Dapat dibatalkan oleh penarik secara sepihak desertai dengan alasan
b. Tabungan, tabungan merupakan simpanan
masyarakat yang biayanya masih dapat dikatakan
murah, namun masih lebih mahal bila
dibandingkan giro.

c. Deposito, simpanan masyarakat dalam bentuk


deposito berjangka merupakan dana mahal bagi
bank.
Neraca Bank Umum

 Berdasarkan undang-undang, setiap bank umum diwajibkan


menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan
laba/rugi berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.

 Neraca bank adalah suatu daftar yang menggambarkan kekayaan,


kewajiban, dan modal bank pada suatu periode tertentu.

 Aktiva bank pada umumnya terdiri atas alat-alat likuid, aktiva


produktif, dan aktiva tak produktif.

 Sisi pasiva menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim pihak


ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank.

 Modal bank menggambarkan nilai buku pemilik saham bank.


Neraca Bank Umum
Neraca
Bank

Aktiva Pasiva
1. Kas 1. Giro
2. Bank Indonesia 2. Call Money
3. Tagihan pada bank 3. Tabungan
lain 4. Deposito berjangka
4. Surat berharga dan 5. Kewajiban lainnya
tagihan lain 6. Surat Berharga
5. Kredit yang diberikan 7. Pinjaman diterima
6. Penyertaan 8. Rupa-rupa Pasiva
7. Cadangan aktiva yang 9. Modal
diklasifikasikan 10. Laba/Rugi
8. Aktiva tetap dan
inventaris
9. Rupa-rupa aktiva

14
Neraca Bank Umum
No AKTIVA No PASIVA
1 Kas 1 Giro
2 Penempatan di Bank 2 Kewajiban segera lainnya
Indonesia 3 Tabungan
a. Giro Bank Indonesia 4 Deposito berjangka
b. Sertifikat Bank Ind. 5 Simpanan dari bank lain
c. Lainnya 6 Surat berharga yang
3 Giro pada bank lain diterbitkan
4 Penempatan pada bank lain 7 Pinjaman diterima
5 Surat berharga yang dimiliki 8 Rupa-rupa pasiva
6 Kredit yang diberikan 9 Ekuitas
7 Penyertaan  Modal disetor
8 Aktiva tetap dan inventaris  Agio (disagio)
9 Aktiva lain-lain  Modal
 Laba ditahan
10 Laba/rugi tahun berjalan

Jumlah aktiva Jumlah pasiva


Persamaan akuntansi bank
Harta bank = Kewajiban bank + Modal bank

-Penempatan pada bank lain - Pinjaman antar bank - Setoran awal


- Kredit yang disalurkan - Pinjaman non bank pemegang saham
- penempatan dana dalam - Dana masyarakat - Agio saham
bentuk surat berharga - Dana lainnya - Laba ditahan
- Penyertaan penempatan dana - Laba/rugi tahun
dalam aktiva tetap berjalan
AKUNTANSI BANK
 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan
Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara
hak dan kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Secara umum
persamaannya adalah:
Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak
eksternal dan kewajiban terhadap pihak internal.
Aktiva/Assets = Hutang/Kewajiban + Modal/Ekuitas
PERSAMAAN AKUNTANSI BANK
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan
mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan
laba bank. Laba bank merupakan komponen modal bank. Untuk
itu persamaannya menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Aktiva bank misalnya berupa kas, giro pada Bank Indonesia,
penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan, penyertaan,
dan aktiva tetap.
Hutang bank misalnya giro, tabungan, deposito, pinjaman
diterima, sedangkan modal bank berupa modal disetor, maupun
laba ditahan.
Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan bunga dan
pendapatan lainnya.
Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga dan biaya lainnya.
PERSAMAAN AKUNTANSI BANK
Kesimpulan:

DEBET KREDIT

Aktiva/Aset + -

Kewajiban - +

Modal/Ekuitas - +

Pendapatan - +

Beban/Biaya + -
JASA-JASA BANK
Jasa-jasa (service) yang diberikan bank antara lain:
1. Menerima setoran, dan pembayaran
2. Kiriman Uang (transfer) : Jasa pengiriman uang via bank baik pada bank
yang sama maupun bank lainnya. Pengiriman uang dapat dilakukan
dengan tujuan dalam kota, luar kota maupun luar negeri. Khusus
pengiriman uang luar negeri dilakukan melalui bank devisa. Kepada
nasabah pengirim dikenakan biaya transfer.
3. RTGS (Real Time Gross Sattlement) : Proses penyelesaian akhir transaksi
pembayaran (transfer atau kiriman uang) yang dilakukan per transaksi dan
bersifat real time & electronically processed.
4. Kliring (Clearing) : jasa penagihan warkat (cek atau bilyet giro)
yang berasal dari dalam kota pada bank yang berlainan. Proses kliring
membutuhkan waktu 1 hari kerja
5. Inkaso (collection): Jasa penagihan warkat (cek atau Bilyet giro)
yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan
lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan, umumnya 1
minggu sampai 1 bulan
JASA-JASA BANK
6. Safe Deposit Box (SDB) : Jasa penyewaan kotak pengaman untuk
menyimpan surat-surat atau barang berharga milik nasabah.
7. Bank Cards (kartu Kredit, Kartu Debit, Kartu ATM)
8. Bank Notes : jasa penukaran valuta asing, dalam jual beli bank
notes
9. Bank Garansi (bank guarantee) : Jasa pemberian jaminan
dalam rangka membiayaan suatu usaha , dengan bank garansi
nasabah memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya
dengan pihak lain.
10. Bank Draft : Wesel yang diterbitkan oleh bank kepada nasabah &
dapat diperjual belikan jika nasabah membutuhkannya
11. Letter of Credit (L/C): Surat kredit yang diberikan kepada
importir untuk tujuan pembayaran transaksi import-ekspor
JASA-JASA BANK
12. Travellers Cheque :Cek perjalanan yang biasanya digunakan
oleh para turis untuk pembayaran diberbagai
tempat/akmodasi
wisata seperti hotel, pusat perbelajaan maupun tempat
hiburan
13. Electronic Money : Alat pembayaran non tunai, seperti
kartu
prabayar. Pembayaran e money biasanya untuk transaksi
yang
nilainya kecil serta mempunyai frekuensi yang tinggi
14. Referensi Bank
PENGERTIAN
Kliring adalah suatu cara perhitungan hutang piutang
dalam bentuk surat-surat berharga atau surat dagang
dari suatu bank peserta yang diselenggarakan oleh
Bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk.

Warkat-warkat kliring antara lain adalah cek, bilyet


giro, Nota Debet dan Nota Kredit.
SISTEM dan JENIS KLIRING
 Berdasarkan sistem penyelenggaraannya:
a. Sistem Manual
b. Sistem Semi Otomasi
c. Sistem Otomasi
d. Sistem Elektronik

 Jenis-jenis Kliring
• Kliring umum
• Kliring lokal
Peserta
kliring
langsung
Peserta
kliring
Peserta kliring
tidak langsung

Kliring
secara
manual
Proses
kliring
Kliring secara
elektronik
(melalui ACH)
MEKANISME KLIRING
Bank Indonesia
R/K Bank B di kredit Lembaga Kliring
R/K Bank A di debet

(4) Kliring masuk: (4) Kliring keluar:


Cek Bank A Cek Bank A

Bank A Bank B

(3) Cek Bank A


(5) R/K nasabah A (6) R/K nasabah B
di debet di kredit
(1) Transaksi
Nasabah Nasabah
Giro A Giro B
(2) Cek
CONTOH SOAL
1. Tgl 3 Maret 2012, Rudi nasabah giro Bank XYZ
membeli alat berat kepada Yapto yang merupakan
nasabah giro Bank Harapan. Rudi memberikan cek
kepada Yapto sebesar Rp500.000.000.
2. Rudi menyerahkan cek no. 111 kepada Bank XYZ
untuk rekening Yapto sebesar Rp230.000.000
sebagai pelunasan pembayaran alat berat
CONTOH SOAL
1. Kiki nasabah giro Bank CAP telah menarik cek no. 101
sebesar Rp10.000.000 dan cek no.102 sebesar
Rp5.000.0000 untuk membayar pinjamannya kepada
Benny nasabah giro Bank CIP.
2. Pada hari yang sama, Bank CIP menerima bilyet giro
untuk Susi nasabah giro bank CUP sebesar Rp2.000.000.
3. Susan nasabah bank CUP menarik cek utk membayar
hutangnya kepada Ronny nasabah bank CIP sebesar
Rp3.000.000.

Pertanyaan:
a. Buatlah pencatatan jurnal pada masing-masing peserta
kliring
Pendahuluan
 Dana merupakan hal yang sangat penting bagi bank. Tanpa dana,
bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak dapat berfungsi
sama sekali.

 Dana-dana bank yang digunakan sebagai alat operasional suatu


bank bersumber dari dana-dana:

1. Dana pihak kesatu, dana pihak kesatu adalah dana dari modal
sendiri yang berasal dari para pemegang saham.

2. Dana pihak kedua, dana pihak kedua adalah dana pinjaman dari
pihak luar.

3. Dana pihak ketiga, dana pihak ketiga adalah dana berupa simpanan
dari pihak masyarakat.
Dana pihak ketiga (dana
masyarakat)
 Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber
dana terbesar bagi bank (mencapai 80% - 90% dari seluruh dana
yang dikelola oleg bank).

 Dana masyarakat terdiri dari beberapa jenis:

1. Giro

2. Tabungan

3. Simpanan Berjangka
Giro
 Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, surat
perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat pemindahbukuan
yang lain. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat,
sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan.
 Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro dikelompokkan sebagai
sumber dana jangka pendek bank dan berbiaya murah. Bank
memberikan jasa giro relatif lebih rendah dibandingkan dengan
sumber dana lainnya seperti tabungan dan deposito.
 Tingkat jasa giro dan cara pemberlakuan jasa giro antara bank yang
satu dengan bank yang lain bisa berbeda.
− Bunga harian
− Bunga terendah
− Bunga berjenjang
Contoh akuntansi giro:
Transaksi di bawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Andra nasabah giro
Bank Harapan Medan selama bulan Februari 2009.

Tgl. Transaksi
2/2 Dibuka rek. Giro atas nama Andra dengan setoran perdana Rp
1.000.000,- secara tunai. Biaya penggantian barang cetakan
berupa buku cek dan bilyet giro sebesar Rp 50.000,- dibayar
tunai.
5/2 Andra setor tunai untuk rek. gironya sebesar Rp 500.000,-
10/2 Andra menyetor untuk rek. gironya berupa cek BNI Medan Rp
1.500.000,- dan kliring dinyatakan berhasil hari ini.
16/2 Andra menarik cek no. 1124 sebesar Rp 500.000,- untuk
membayar hutang kepada Susilo nasabah giro Bank Harapan
Medan. Pada hari ini juga Susilo menyetorkannya kepada Bank
Harapan tersebut.
27/2 Andra menarik dananya secara tunai sebesar Rp 750.000,-

Bank Harapan menentukan jasa giro 3% akan diberikan dengan saldo minimal Rp
1.000.000,- Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan.
Pajak Penghasilan (PPh) bunga sebesar 15% dan biaya administrasi Rp 50.000
setiap bulan.
Contoh akuntansi giro:
Dengan informasi tersebut, maka jurnal dan pembukuannya adalah:

Tgl. Keterangan
2/2 Dr. Kas 1.050.000
Cr. Giro-Andra 1.000.000
Cr. Barang Cetakan 50.000

5/2 Dr. Kas 500.000


Cr. Giro-Andra 500.000

10/2 Dr. Giro pd BI 1.500.000


Cr. Giro-Andra 1.500.000

16/2 Dr. Giro-Andra 500.000


Cr. Giro Susilo 500.000

27/2 Dr. Giro-Andra 750.000


Cr. Kas 750.000

28/2 Dr. Bunga Giro


Cr. Giro-Andra
Contoh akuntansi giro:
Daftar mutasi giro a/n Andra:

Tgl. Keterangan Debet Kredit Saldo


2/2 Setor tunai 1.000.000 1.000.000
5/2 Setor tunai 500.000 1.500.000
10/2 Setor kliring 1.500.000 3.000.000
16/2 Pengambilan 500.000 2.500.000
27/2 Pengambilan 750.000 1.750.000
28/2 Bunga giro 2.500 1.752.500
PPh 375 1.752.125
Beban Administrasi 50.000 1.702.125

Tgl. Keterangan Debet Kredit


28/2 Dr. Bunga Giro 2.500
Cr. Giro-Andra 2.500

Dr. Giro-Andra 375


Cr. Hutang PPh 375

Dr. Giro-Andra 50.000


Cr. Pendapatan operasional lainnya 50.000
Tabungan
 Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi
tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro atau yang
dipersamakan dengan itu.

 Bunga tabungan dihitung setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke


rekening tabungan. Bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan
mendasarkan pada saldo terendah, sukubunga tetap atau berubah, atau
kombinasi dari kedua hal tersebut.

a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat


suku bunga berubah-ubah.

b. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat


suku bunga tetap.

c. Perhitungan bunga berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang


bersangkutan dengan bunga berjenjang.
Tabungan
 Contoh perhitungan bunga tabungan.

Daftar mutasi rekening tabungan a/n Indra


Tgl. Keterangan Debet Kredit Saldo
1/5 Setor pembukaan 15.940.000 15.940.000
5/5 Setor kliring 10.000.000 25.940.000
10/5 Penarikan tunai 10.000.000 15.940.000
25/5 Penarikan tunai 15.000.000 940.000

Perhitungan bunga tabungan Indra berdasarkan ad. a.


Pengendapan dana Hr. bunga Saldo % bunga Bunga
1/5 sampai 5/5 4 15.940 4 7,084
5/5 sampai 10/5 5 25.940 5 18,013
10/5 sampai 15/5 5 15.940 5 7,970
15/5 sampai 20/5 5 15.940 6 13,283
20/5 sampai 25/5 5 15.940 6 13,283
25/5 sampai 31/5 6 940 4 0,627
Tabungan
Perhitungan bunga tabungan Indra berdasarkan ad. b.
Pengendapan dana Hr. bunga Saldo % bunga Bunga

1/5 sampai 5/5 4 15.940 4 7,084


5/5 sampai 10/5 5 25.940 4 14,411
10/5 sampai 25/5 15 15.940 4 26,567
25/5 sampai 31/5 6 940 4 0,626

Perhitungan bunga tabungan Indra berdasarkan ad. c.

Saldo terendah dalam bulan tsb. Suku Bunga (%)


0 sampai 10.000.000 3
10.000.000 sampai 20.000.000 4
20.000.000 sampai 50.000.000 5
Lebih dari 50.000.000 6

perhitungan bunganya adalah: 31/360 X 940.000 X 3% = 2.428,33


Deposito Berjangka
 Deposito merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan
bank.
 Pencatatan pada saat pembukaan Deposito, pembayaran bunga, dan pada saat
jatuh tempo:
Contoh:
Tanggal 31 Mei 2003, Saudara Reni membuka deposito berjangka di Bank Mitra
Usaha Medan dengan nominal Rp 50.000.000,- bunga 9% pa. jangka waktu 3
bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro atas nama Reni Rp 20.000.000,-
cek Bank Mitra Dagang Medan yang ditarik oleh Sinta sebesar Rp 10.000.000,-
kliring dinyatakan berhasil hari ini, dan kekurangannya dibayar tunai. Pajak
bunga 15% dan dibayarkan setiap tanggal 10 kepada Kantor Kas Negara. Bunga
deposito berjangka akan diambil oleh Reni setiap tanggal 5, kecuali pada saat
deposito jatuh tempo.
Buatlah pencatatannya sejak deposito dibuka, pembayaran bunga setiap bulan,
dan pada saat jatuh tempo.
Deposito Berjangka
 Pencatatan transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
 Pada saat pembukaan:

Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/5 Dr. Giro-Reni 20.000.000
Dr. Giro pd BI 10.000.000
Dr. Kas 20.000.000
Cr. Deposito Berjangka 50.000.000

 Pembayaran bunga dan pembebanan PPh

Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


30/6 Dr. Biaya Bunga 375.000
Cr. Bunga DB Harus Dibayar 375.000

5/7 Dr. Bunga DB Harus Dibayar 375.000


Cr. Hutang PPh 56.250
Cr. Kas 318.750
Deposito Berjangka
 Pada saat pelimpahan pajak:

Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


10/7 Dr. Hutang PPh 56.250
Cr. Giro-Kantor Kas Negara 56.250

 Pencatatan bunga, pembebanan PPh, dan pelimpahan pajak bulan seterusnya:

Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/7 Dr. Biaya Bunga 375.000
Cr. Bunga DB Harus Dibayar 375.000

5/8 Dr. Bunga DB Harus Dibayar 375.000


Cr. Hutang PPh 56.250
Cr. Kas 318.750
10/8 Dr. Hutang PPh 56.250
Cr. Giro-Kantor Kas Negara 56.250
Deposito Berjangka
 Pencairan Deposito, pencatatan bunga, pembebanan PPh, dan pelimpahan
pajak :

Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/8 Dr. Deposito Berjangka 50.000.000
Dr. Biaya Bunga 375.000
Cr. Kas 50.318.750
Cr. Hutang PPh 56.250

10/9 Dr. Hutang PPh 56.250


Cr. Giro-Kantor Kas Negara 56.250
Sertifikat Deposito
 Sertifikat Deposito pada prinsipnya sama dengan Deposito Berjangka.
Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk,
sedangkan deposito berjangka diterbitkan atas nama. Perbedaan yang
lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito
diperhitungkan dan dibayar dimuka.
 Dengan demikian, +eposan sertifikat pada saat membuka deposito
Deposito Berjangka
tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai sertifikat deposito
ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan dimuka.

 Perhitungan Nilai Tunai Sertifikat Deposito:

(P x 360) / [360 + ( i x t ) ]
Dana Pihak Kedua (Dana Pinjaman)
 Sumber dana bank yang dapat dipenuhi dari pihak kedua adalah
melalui:
1. Surat Berharga Diterbitkan.
Salah satu sumber dana yang dapat diperoleh bank adalah melalui
penjualan Surat Berharga Pasar Uang, yaitu surat berharga yang
diterbitkan dan ditandatangani oleh nasabah, yang pada umumnya
dilakukan sebagai jaminan atas pelunasan hutang nasabah kepada
bank yang bersangkutan.
2. Pinjaman Yang Diterima.
Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank
atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia, LKBB, lembaga
keuangan luar negeri dan masyarakat umum baik dalam valuta
rupiah maupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo.
Surat Berharga Diterbitkan
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang diperdagangkan adalah:

1. Surat Sanggup (Surat Aksep atau Promes) yang berupa:

a. Surat Sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan


kredit dari bank atau LKBB untuk membiayai kegiatan tertentu.
b. Surat Sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar
bank.

2. Surat Wesel, dapat berupa:

a. Surat Wesel yang ditarik oleh suatu bank dan diaksep oleh pihak lain dalam
rangka transaksi tertentu, penarik atau pihak tertarik adalah nasabah bank
atau LKBB.
b. Surat Wesel yang ditarik oleh nasabah bank atau LKBB dan diaksep oleh
bank atau LKBB dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai kegiatan
tertentu.
Pinjaman Yang Diterima
 Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank
atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia, LKBB, lembaga keuangan
luar negeri, dan masyarakat umum baik dalam aluta rupiah ataupun aluta
asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo.
 Jenis pinjaman yang diterima umumnya berupa:

1. Pinjaman dari bank lain.

2. Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut Two Step Loan, yaitu
pinjaman diterima yang diperoleh melalui pemerintah RI (Dep. Keu.) dari
lembaga keuangan internasional.
 Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium
kepada Pemerintah RI.
 Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Participating Financial
Institution (PFI) yaitu bank-bank dan LKBB dalam bentuk rupiah sehingga
risiko selisih kurs yang terjadi menjadi tanggung jawab pemerintah.
 TSL berjangka waktu 15 – 20 tahun sehingga dapat diakui equity.
Pinjaman Yang Diterima
3. Pinjaman Obligasi, obligasi merupakan instrumen untuk menciptakan
hutang. Sumber dana berasal dari obligasi merupakan alternatif bank
dalam membiayai investasinya. Bank yang menerbitkan obligasi harus
membayar bunga kepada pembeli obligasi. Pembayaran bunga dapat
dilakukan setiap periode tertentu secara tetap yang akan diikuti pelunasan
obligasi pada saat jatuh tempo.

 Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima


dari Bank Indonesia apabila bank mengalami krisis likuiditas.

 Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu


atau beberapa proyek.
Dana Pihak Kesatu (Modal Bank)
 Selain dana yang diserap dari masyarakat, bank juga memiliki dana sendiri
yang disebut dengan modal (equity)

 Bank harus memiliki modal yang cukup dan sehat sebagai penggerak
aktivitas dan menjaga kelangsungan operasi bank.

 Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka
pendirian badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping
untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter.

 Modal bank di Indonesia menganut klasifikasi yang disampaikan oleh BIS,


yaitu terdiri dari:
1. Modal Inti (First Tier Capital)
2. Modal Pelengkap (Second Tier Capital)
 Pendahuluan
 Kas
 Giro pada Bank Indonesia
 Penempatan pada Bank Lain
 Investasi Jangka Pendek
 Kredit Yg. Diberikan
 Penyertaan
Pendahuluan
 Dari berbagai sumber dana yang diperoleh bank, bank akan
menanamkan dana tersebut berdasarkan rencana alokasi dengan
memperhatikan kebijaksanaan yang telah digariskan.

 Tujuan alokasi dana, yaitu:

a. Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup.


b. Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar
posisi likuiditas tetap aman.

 Pengalokasian dana bank semuanya tertera dalam pos-pos aktiva


bank.
Investasi Jk. Pendek
 Investasi jangka pendek merupakan alternatif bagi bank untuk
menempatkan dananya seandainya bank kelebihan likuiditas.

 Investasi jangka pendek dapat dikelompokkan menjadi dua macam:

− Investasi yang mengandung risiko  investasi pada sekuritas yang


memiliki risiko.

− Investasi yang bebas risiko  investasi pada Sertifikat Bank Indonesia.


Sertifikat Bank Indonesia
 SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu
pendek dengan sistem diskonto.
 Karakteristik SBI:
a. Jangka waktu maksimum 12 bulan.
b. Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai, dengan rumus :

Nilai Nominal x 360


---------------------------------------------------
360 + (tingkat diskonto x jangka waktu)

c. Pembeli SBI memperoleh hasil berupa diskonto yang dibayar di muka.


Besarnya diskonto adalah nilai nominal dikurangi dengan nilai tunai.
d. Pajak Penghasilan (PPh) atas diskonto dikenakan secara final.
Sertifikat Bank Indonesia
 Contoh: misalkan Bank BNI memenangkan lelang SBI nominal Rp 5
miliar, dengan tingkat diskonto 12% p.a., dan jangka waktu 3 bulan.

 Perhitungannya :

Nominal SBI 5.000.000.000


Nilai Tunai: (5 miliar x 360) 4.854.368.932
----------------------------------
{360 + (0,12 x 90)}
Diskonto 145.631.068
PPh diskonto: 15% x Rp 145.631.068 21.844.660
Beban Giro BI 4.876.213.592
Sertifikat Bank Indonesia
 Pencatatannya :
Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Sertifikat Bank Indonesia 5.000.000.000
PPh Dibayar Dimuka 21.844.660
Pendapatan Bunga diterima
dimuka. 145.631.068
Giro pada BI 4.876.213.592

 Amortisasi pendapatan bunga diterima dimuka setiap bulan:


Tgl. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Pendapatan bunga diterima dimuka
Pendapatan Bunga
Biaya PPh Bunga
PPh dibayar dimuka
 Pada saat SBI jatuh tempo:
Dr. Giro pada BI Rp 5.000.000.000
Cr. Sertifikat Bank Indonesia Rp 5.000.000.000
Pendahuluan
 Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang
mendominasi dalam pengalokasian dana bank
 Penggunaan dana untuk penyaluran kredit dapat
mencapai 70% - 80% dari volume usaha bank
 Pendapatan bank terbesar yaitu dari bunga atas
kredit-kredit yang dberikan kepada nasabah
 Manajemen kredit merupakan suatu proses yang
terintegrasi antara sumber dana, alokasi dana yang
dapat dijadikan kredit dengan perencanaan,
pengorganisasian, pemberian, administrasi, dan
pengamanan kredit.
Pengertian Kredit
 Berdasarkan pengertian kredit tersebut di atas
terkandung beberapa arti, antara lain:
1. Kepercayaan
2. Kesepakatan
3. Jangka waktu
4. Risiko (semakin panjang semakin tinggi risiko)
5. Bunga (balas jasa)
Penggolongan Kredit
 Berdasarkan dari segi kegunaan:
a. Kredit Investasi (Keperluan perluasan/pembangunan usaha; bangun pabrik)
b. Kredit Modal Kerja (Keperluan meningkatkan produksi;beli bahan baku, gaji)

 Berdasarkan dari segi tujuan:


a. Kredit Produktif (keperluan peningkatan usaha/produksi; kredit
pertambangan yang akan menghasilkan bahan tambang)
b. Kredit konsumsif (keperluan konsumsi pribadi; kredit perumahan, kredit
mobil, kredit peralatan rumah tangga)
c. Kredit perdagangan/komersial (keperluan membeli barang dagangan atau
pembangan usaha dagang; kredit supplier dan kredit ekspor impor)

 Berdasarkan dari jangka waktu:


a. Kredit jangka pendek ( ≤ 1 Tahun )
b. Kredit jangka menengah ( 1 Tahun – 3 Tahun )
c. Kredit jangka panjang ( 3 Tahun – 5 Tahun)
Penggolongan Kredit
 Berdasarkan dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
b. Kredit tanpa jaminan

 Berdasarkan dari segi sektor usaha


 Kredit yang diberikan berdasarkan jenis profesinya.
a. Kredit Pertanian
b. Kredit Peternakan
c. Kredit Industri
d. Kredit Pertambangan
e. Kredit Profesi
f. Kredit perumahan
Kualitas Kredit
Kualitas kredit artinya semakin berkualitas kredit yang di berikan
atau memang layak untuk disalurkan akan memperkecil resiko kredit
tersebut bermasalah.
Agar kredit yang disalurkan berkualitas bank harus memperhatikan :
 Tingkat perolehan laba artinya jumlah laba yang akan diperoleh atas
penyaluran kredit
 Tingkat resiko artinya resiko yang akan dihadapi terhadap
kemunkinan melesetnya perolehan labadari kredit yang
disalurkan, seperti resiko inflasi, kompetisi, dll
Untuk menentukan berkualitas tidaknya suatu kredit perlu diberikan
ukuran-ukuran tertentu, yaitu :
1. Lancar (pas), kredit dikatakan lancar apabila :
 Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga lancar
 Memiliki mutasi rekening yang aktif
 Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan
Kualitas Kredit
2. Dalam perhatian khusus (special mention), apa bila :
 Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga
yang belum melampaui 90 hari
 Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
 Didukung dengan pinjaman baru

3. Kurang Lancar (substandard), apa bila :


 Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga
yang melampaui 90 hari
 Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
 Frekunsi mutasi rekening relatif rendah
 Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur
 Dokumen pinjaman yang lemah
Kualitas Kredit
4. Diragukan (doubtful), apa bila :
 Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga yang melampaui 180 hari
 Terjadi cerukan yang permanen
 Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit
maupun pengikat jaminan

5. Macet (loss), terjadi apabila :


 Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga yang melampaui 270 hari
 Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
 Dari segi hukum dan kondisi pasar jaminan tidak dapat
dicairkan pada nilai yang wajar
Pengertian Kredit
 Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang
berarti kepercayaan (truth atau faith)
 Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang No. 10 tahun 1998, disebutkan:
Kredit adalah penyediaan uang atau yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.
Kredit Yang Diberikan (ljtn)
 Pembungaan Kredit.
Sebelum melakukan pencatatan transaksi kredit, sebaiknya dipahami
terlebih dahulu perhitungan bunga kredit, sebab dengan perhitungan
bunga kredit kita dapat memilah antara angsuran pokok dan angsuran
bunga. Dua hal ini memiliki perlakuan akuntansi yang berbeda.

1. Effective rate atau Pembayaran Anuitas.

Sistem pembayaran yang dilakukan pada setiap selang waktu yang teratur
dalam jumlah yang sama atau tetap. Dengan metode ini nominal
angsuran bunga setiap periode akan menurun, sedangkan angsuran
pokok semakin meningkat. Angsuran pokok dan bunga bila dijumlah
setiap periode adalah sama besarnya.

Anuitas diperhitungkan dengan rumus: Mxi


A = ------------------
-n

1 – (1 + i)
Kredit Yang Diberikan (ljtn)
 Contoh:
Plafon kredit disetujui Rp 600.000.000, suku bunga 24% p.a. dengan jangka waktu 3
tahun. Berapa yang harus dibayar tiap bulan oleh debitur?

Rp 600.000.000 x 0,02
A = ----------------------------------A = Rp 23.539.711,56
-36
1 – (1 + 0,02)

Angsuran pokok pertama bisa ditentukan dengan rumus : a1 = A – (M x i), di mana M


x i adalah angsuran bunga pertama (b1).
Dengan demikian angsuran pokok pertama adalah:
A1 = Rp 23.539.711,56 – (Rp 600.000.000 x 0,02)
= Rp 11.539.711,56
Selanjutnya untuk menghitung angsuran pokok ke n atau an dapat ditentukan
dengan rumus
n-1
an = a1 (1 + i) , dengan asumsi angsuran pokok pertama diketahui .
Dengan demikian untuk menentukan angsuran bunga ke n atau bn bisa digunakan
rumus: bn = A – an
Perhitungan bunga anuitas

 Besarnya kredit Rp 600.000.000, tingkat bunga 24% p.a. jangka


waktu 3 tahun.
 Pembayaran angsuran per bulan:
-36

A = (600.000.000 x 0,02)/{1 – (1 + 0,02)}


= Rp 23.539.711,56
a1 = Rp 23.539.711,56 – (Rp 600.000.000 x 0,02)
= Rp 11.539.712
b1 = Rp 23.539.712 – Rp 11.539.712  Rp 12.000.000
1

a2 = 11.539.712 ( 1 + 0,02) = Rp 11.770.506


b2 = Rp 23.539.712 – Rp 11.770.506  Rp 11.769.206
2

a3 = 11.770.506 ( 1 + 0,02) = Rp 12.005.916


b3 = Rp 23.539.712 – Rp 12.005.916  Rp 11.533.796
dst
Pembebanan Bunga Kredit
 FLATE RATE :
Suku bunga tetap setiap periode, sehingga jumlah angsuran setiap
periode tetap sampai pinjaman tersebut lunas. Perhitungan suku bunga
dengan cara mengalikan % bunga per periode dikali dengan pinjaman
 SLIDING RATE :
Suku bunga yang diperhitungkan dengan mengalikan % suku bunga per
periode dengan sisa pinjaman, sehingga jumlah suku bunga yang dibayar
debitur semakin menurun, akibatnya angsuran yang dibayarpun
menurun jumlahnya
 FLOATING RATE :
Suku bunga yang diperhitungkan sesuai dengan tingkat suku bunga pada
bulan yang bersangkutan. Dalam model ini, suku bunga dapat naik,
turun, atau tetap setiap periodenya
Kredit Yang Diberikan (ljtn)
Flat rate.
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara
prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit. Dengan
demikian untuk menentukan angsuran pokok dan bunga sangat sederhana.

Rumus untuk menentukan angsuran pokok dan bunga: M + (M x i x t)


= -------------------------
n
Dengan menggunakan rumus di atas, maka angsuran total per bulan adalah sebagai
berikut:
Angsuran pokok dan bunga =
Rp 600.000.000 + (Rp 600.000.000 x 24% x 3)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

36

= Rp 28.666.666,67 per bulan


Jumlah tersebut terdiri dari angsuran pokok per bulan = Rp 600.000.000 : 36 = Rp
16.666.666,67 dan angsuran bunga per bulan sebesar (Rp 600.000.000 x 24% x
3) / 36 = Rp 12.000.000 per bulan.
Kredit Yang Diberikan (ljtn)
Sliding rate.
Untuk sliding rate angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap angsuran.
Sedangkan bunga yang diperhitungkan menurun sejalan dengan berkurangnya
sisa kredit. Dengan demikian total angsuran pokok dan bunga adalah semakin
menurun selama periode angsuran.
M
Rumus untuk menentukan angsuran pokok: a = ---------------
n

Untuk menentukan angsuran bunga bisa digunakan perhitungan sebagai berikut:


bn = [M - {a x (n – 1)}] x I
Dengan menggunakan rumus di atas maka dapat ditentukan angsuran pokok dan
bunga sebagai berikut:
Angsuran pokok (a) = Rp 600.000.000 /36 bulan
= Rp 16.666.666,67
Angsuran bunga 1 = Rp 600.000.000 x 0,02
= Rp 12.000.000
Angsuran bunga 2 = (Rp 600.000.000 – Rp 16.666.666,67) x 0,02
= Rp 11.666.666,67
Angsuran bunga 3 = (Rp 600.000.000 – (Rp 16.666.666,67 x 2)} x 0,02
= Rp 11.333.333,33
dst.
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Floating Rate)
3. Hitung terlebih dahulu Pokok pinjaman.
Pokok pinjaman = Jumlah pinjaman / Jumlah angsuran
= 24,000,000 / 12 (bulan)
= Rp 2,000,000

Hitung suku bunga setiap bulannya:


Bulan ke 1:
Suku Bunga = 13% * 24,000,000 = Rp 260.000
12
Pokok Pinjaman = Rp 2,000,000
Jumlah angsuran bulan ke 1 = Rp2,260,000
*Note: Suku bunga dan jumlah angsuran bulan1 hingga bulan ke 6 sama
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Floating Rate)
Bulan ke 7:
Suku Bunga = 15% * 24,000,000 = Rp 300.000
12
Pokok Pinjaman = Rp 2,000,000
Jumlah angsuran bulan ke 7 = Rp2,300,000
*Note: Suku bunga dan jumlah angsuran bulan7 hingga bulan ke 12 sama
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Floating Rate)
Bulan Sisa Pinjaman Pokok Pinjaman Bunga Angsuran
1 24,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
2 22,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
3 20,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
4 18,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
5 16,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
6 14,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
7 12,000,000 2,000,000 300,000 2,300,000
8 10,000,000 2,000,000 300,000 2,300,000
9 8,000,000 2,000,000 300,000 2,300,000
10 6,000,000 2,000,000 300,000 2,300,000
11 4,000,000 2,000,000 300,000 2,300,000
12 2,000,000 2,000,000 300,000 2,300,000
Jumlah 24,000,000 3,360,000 27,360,000
Soal Bunga Kredit
 CONTOH:
PT HARAPAN memperoleh fasilitas kredit dari bank ASIK senilai
Rp44.000.000, jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan), bunga kredit
dikenakan sebesar 13%. Selain itui, PT HARAPAN juga kenakan biaya
administrasi sebesar Rp500.000 dan biaya provisi dan komisi sebesar 1%.
Pertanyaan:
1. Hitunglah jumlah angsuran per bulan yang harus dibayar oleh PT
HARAPAN jika menggunakan metode Flate Rate.
2. Hitung juga jumlah angsuran per bulan jika menggunakan Sliding Rate.
3. Hitung jumlah angsuran per bulan yang harus dibayarkan jika
menggunakan Floating Rate dengan asumsi tingkat bunga seperti berikut:
Bulan 1 sampai dengan bulan 6 suku bunganya 13%/tahun
Bulan 7 sampai dengan bulan 12 suku bunganya 15%/tahun
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Flate Rate)
1. Sebelum menghitung jumlah suku bunga, terlebih dahulu hitung jumlah pokok
pinjaman dari PT Harapan.
Pokok pinjaman = Jumlah pinjaman / Jumlah angsuran
= 24,000,000 / 12 (bulan)
= Rp 2,000,000

Suku Bunga = Persentase bunga * Jumlah Pinjaman


Waktu pinjaman
= 13% * 24,000,000
12
= Rp 260.000
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Flate Rate)
Jadi jumlah angsuran dengan metode flate rate adalah:
Jumlah angsuran/bulan= Pokok Pinjaman + Suku Bunga
= Rp 2,000,000 + Rp 260,000
= Rp 2,260,000

Bulan Sisa Pinjaman Pokok Pinjaman Bunga Angsuran


1 24000000 2000000 260000 2260000
2 22000000 2000000 260000 2260000
3 20000000 2000000 260000 2260000
4 18000000 2000000 260000 2260000
5 16000000 2000000 260000 2260000
6 14000000 2000000 260000 2260000
7 12000000 2000000 260000 2260000
8 10000000 2000000 260000 2260000
9 8000000 2000000 260000 2260000
10 6000000 2000000 260000 2260000
11 4000000 2000000 260000 2260000
12 2000000 2000000 260000 2260000
Jumlah 24,000,000 3,120,000 27,120,000
Note: Biaya administrasi dan biaya provisi dan komisi tidak masuk angsuran
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Sliding Rate)
2. Hitung terlebih dahulu Pokok pinjaman.
Pokok pinjaman = Jumlah pinjaman / Jumlah angsuran
= 24,000,000 / 12 (bulan)
= Rp 2,000,000

Hitung suku bunga setiap bulannya:


Bulan ke 1:
Suku Bunga = 13% * 24,000,000 = Rp 260.000
12
Pokok Pinjaman = Rp 2,000,000
Jumlah angsuran bulan ke 1 = Rp2,260,000
Soal Bunga Kredit
 Jawaban: (Sliding Rate)
Bulan ke 2:
Suku Bunga = 13% * 22,000,000 = Rp 238.333
12
Pokok Pinjaman = Rp 2,000,000
Jumlah angsuran bulan ke 2 = Rp2,238,333
.
.
.
.
.begitu selanjutnya hingga bulan ke 12
Soal Bunga Kredit
 Jawaban:
Bulan Sisa Pinjaman Pokok Pinjaman Bunga Angsuran
1 24,000,000 2,000,000 260,000 2,260,000
2 22,000,000 2,000,000 238,333 2,238,333
3 20,000,000 2,000,000 216,667 2,216,667
4 18,000,000 2,000,000 195,000 2,195,000
5 16,000,000 2,000,000 173,333 2,173,333
6 14,000,000 2,000,000 151,667 2,151,667
7 12,000,000 2,000,000 130,000 2,130,000
8 10,000,000 2,000,000 108,333 2,108,333
9 8,000,000 2,000,000 86,667 2,086,667
10 6,000,000 2,000,000 65,000 2,065,000
11 4,000,000 2,000,000 43,333 2,043,333
12 2,000,000 2,000,000 21,667 2,021,667
Jumlah 24,000,000 1,690,000 25,690,000
Penyertaan
 Apa yang di lakukan Bank selaku Kreditur jika
nasabahnya gagal bayar???
 Penyelamatan kredit dapat dilakukan dengan
restrukturisasi kredit/pengalihan kredit menjadi
‘penyertaan’.
 Penyertaan adalah Penanaman dana bank dalam bentuk
saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka
panjang, ikut serta dalam perusahaan lain, penyelamatan
kredit, mengendalikan perusahaan lain, menguasai pangsa
pasar dan sebagainya
Penyertaan
► Penyelamatan kredit dengan mengalihkan penyertaan
adalah merubah hubungan dari hubungan hutang piutang
menjadi hubungan kepemilikan

PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B PERUSAHAAN C

1500 lembar saham 1000 lembar saham 750 lembar saham

Apakah yang harus dilakukan Perusahaan C jika ingin


menguasai pangsa pasar?
Penyertaan
 Contoh Kasus:
Pada tanggal 1 Juni 2012, PT Flora mengalami penurunan
kinerja sehngga sanggup untuk melunasi kredit dari Bank
Bintang Kejora, Kredit tersebut telah menjadi kredit
bermasalah. Dengan kesepakatan bersama, kredit tersebut
akan dialihkan menjadi penyertaan dengan nilai wajar
yang disepakati untuk saham sebesar Rp12.500/lembar,
sedangkan jumlah saham yang ditawarkan adalah sebanyak
550.000 lembar. Jumlah kredit yang bermasalah adalah
Rp6.500.000.000. Tunggakan bunga Rp500.000.000.
Soal: Buatlah pencatatan jurnal untuk kasus tersebut?
Penyertaan
JAWABAN:
a. Jumlah saham : 12.500 x 550.000
: Rp 6.875.000.000
Kredit yang diberikan : Rp 7.000.000.000
Maka dari informasi tersebut dapat dilakukan
Pencatatan jurnal, seperti berikut:
D Penyertaan saham 6.875.000.000
D Rugi pengalihan kredit 125.000.000
K Kredit yang diberikan 7.000.000.000
Pendahuluan

 Aktiva produktif adalah penanaman dana bank dalam bentuk kredit,


surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan yang
berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank.

 Aktiva produktif juga merupakan sumber risiko terbesar bagi bank.

 Berdasarkan pada Keputusan Direksi Bank Indonesia No.


30/268/Kep/DIR tertanggal 27 Februari 1998 tentang Pembentukan
Penyisihan dan Penghapusan Aktiva Produktif dan Keputusan Direksi
Bank Indonesia No. 30/267/Kep/DIR tanggal 27 Februari 1998 tentang
kualitas aktiva produktif.

 Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif


berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup risiko
kerugian
Pendahuluan
 Cadangan yang dibentuk dari aktiva produktif ini terdiri
dari:
1. Cadangan Umum PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1%
dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk SBI
dan Surat Utang Pemerintah.

 Cadangan Khusus PPAP yang ditetapkan sekurang-


kurangnya sebesar:
a. 5% dari aktiva produktif yang digolongkan Dalam Perhatian
Khusus.
b. 15% dari aktiva produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan.
c. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan setelah
dikurangi dengan nilai agunan.
d. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan Macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan.
Komponen Aktiva Produktif
 Jenis aktiva produktif dan komponen yang diperhitungkan dalam PPAP:
1. Kredit, Penyediaan uang/tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga
2.

3. Surat Berharga, antara lain: Surat pengakuan utang, wesel, obligasi, SBI,
SBPU (Surat Nerharga Pasar Uang), dll
4. Penempatan, adalah Penanaman dana bank pada bank lainnya, seperti
Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Kredit YB.
5. Penyertaan, adalah Penanaman dana dalam bentuk saham pada
perusahaan lain dan perusahaan debitur yang gagal kredit
6. Transaksi rekening administratif, yaitu komitmen dan kontinjensi (off
balance sheet)
Perhitungan pembentukan PPAP Kredit
;
Kolektibili- Baki Debet Agunan Agunan Bobot PPAP
tas yg. ada sbg.peng. PPAP

Lancar 1.340.000 1.057.000 0,01 13.400


DPK 1.200.000 980.000 0,05 60.000
K. Lancar 365.000 343.000 0,15 3.300
Diragukan 1.256.000 750.000 0,50 253.000
Macet 1.460.000 580.000 1,00 880.000

Total 5.621.000 1.209.700

• Khusus untuk kolektibilitas Kurang lancar, diragukan, macet; PPAP diperoleh dengan
mengurangkan baki debet dengan agunan yang ditentukan

Saldo PPAP yang wajib dibentuk : Rp 1.209.700


Saldo PPAP telah dibentuk thn. Lalu : Rp 545.000
Tambahan PPAP : Rp 664.700
PPAP Kredit
 Pencatatan Jurnal:

D Biaya PPAP 664.700


K PPAP 664.700

* Nilai PPAP yang telah dibentuk tahun lalu, diperoleh dari neraca
bulanan yang telah dibukukan oleh bank pada akhir tahun dengan
melihat perubahan kolektibilitas pada saat tutup buku.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
 Bank sebagai perusahaan jasa, Selain menawarkan produk-
produk perbankan seperti giro, tabungan, deposito dan kredit,
bank juga menawarkan berbagai macam jasa lainnya yang
mencakup jasa perbankan dalam negeri dan jasa perbankan
luar negeri.

 Jasa perbankan dalam negeri yang lazim diselenggarakan oleh


suatu bank adalah seperti:
− Pengiriman uang
− Inkaso
− Bank Garansi
− Letter of Credit
− Kartu Bank
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
 Pengiriman uang adalah perpindahan dana antar rekening dari
suatu tempat (bank) ke tempat lain (cabang bank ataupun
bank lain) atas permintaan pihak ketiga ataupun untuk
kepentingan bank itu sendiri.

1. Jenis Transfer
Dapat dibedakan berdasarkan aliran dananya, yaitu:
a. Transfer Keluar, yaitu pengiriman uang atas perintah
nasabah/bank sendiri untuk kepentingan pihak lain pada
bank lain atau cabang bank sendiri.
b. Transfer Masuk, yaitu pengiriman uang yang diterima dari
cabang lain bank sendiri atau dari bank lain untuk
keuntungan nasabah sendiri atau untuk bank sendiri.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
2. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan transfer.
a. Nasabah, yaitu sebagai pihak pemilik dana (pengirim) atau
penerima dana yang akan memindahkan dananya/menerima
sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang.
b. Bank penarik (drawer bank), yaitu bank pelaku transfer atau bank
yang menerima dana dan amanat dari nasabah untuk ditransfer
kepada bank tertarik (drawee bank) yang kemudian diserahkan
kepada penerima dana (beneficiary).
c. Bank tertarik (drawee bank), yaitu bank yang menerima transfer
masuk dari drawer bank untuk diteruskan/dibayarkan kepada
penerima (beneficiary).
d. Benefiaciary, yaitu pihak penerima dana transfer dari drawee bank.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
3. Akuntansi Transfer Keluar.
• Transfer keluar akan dilakukan setelah setoran dana yang
akan ditransfer diterima efektif.
• Setoran dana transfer dapat berupa setoran tunai, pendebetan
rekening giro, pencairan tabungan, deposito, warkat lain yang
disetujui.
• Transfer keluar akan dicatat sebesar nilai nominal yang
diamanatkan nasabah.
• Pencatatan ini akan melibatkan Rekening Antar Kantor
(RAK).
• Bank akan mendapatkan pendapatan berupa komisi transfer.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
Contoh Akuntansi Transfer Keluar.

• Tanggal 1 Sept. 2007 Bank Mitra Mandiri Medan menerima amanat


dari nasabah giro Saudara Safril untuk mentransfer dananya sebesar
Rp 10.000.000 untuk anaknya nasabah Bank Mitra Mandiri Cabang
Palembang.

• Mekanisme transfer keluar antar cabang di luar kota.

Bank Mitra Mandiri Medan Bank Indonesia Medan.

Bank Indonesia Plb


Bank Mitra Mandiri Plb.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)

• Pencatatan transaksi tersebut di Bank Mitra Mandiri Medan

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


1/9-2007 RAK. Cabang Palembang 10.000.000
Giro Pada Bank Indonesia 10.000.000
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
Contoh Akuntansi Transfer Keluar.

• Tanggal 1 Sept. 2008 Bank Mitra Usaha Medan menerima amanat


dari nasabah giro Saudara Safril untuk mentransfer dananya sebesar
Rp 30.000.000 untuk anaknya nasabah Bank Harapan Cabang
Palembang. Bank Mitra Usaha Medan membebani nasabah untuk
komisi transfer sebesar Rp 10.000 atas beban rekening gironya.

• Mekanisme transfer keluar antar bank di luar kota.

Bank Mitra Usaha Medan Bank Mitra Usaha Plb.

BI
Bank Harapan Plb.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)

• Pencatatan transaksi tersebut di Bank Mitra Usaha Medan.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


1/9-2008 Giro Safril 30.010.000
RAK Cabang Palembang 30.000.000
Pendapatan Komisi Transfer 10.000
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
4. Akuntansi Transfer Masuk.
Bank yang menerima transfer masuk adalah bank
pelaksana atau drawee bank. Dalam hal menerima
transfer masuk, bank akan membukukan sejumlah
bersih yang menjadi hak beneficiary.

• Transfer masuk dapat diterima dari cabang pemrakarsa


bank sendiri untuk kepentingan nasabah sendiri atau
merupakan penerusan terhadap nasabah bank lain pada
kota yang sama.
JASA PENGIRIMAN UANG (Transfer)
Merujuk pada contoh transfer keluar, maka pencatatan
transfer masuk adalah sebagai berikut (pencatatan di Bank
Mitra Mandiri Palembang.):

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


1/9-2007 Giro pada Bank Indonesia 10.000.000
RAK cabang Medan 10.000.000

Merujuk pada contoh transfer keluar, maka pencatatan


transfer masuk adalah sebagai berikut (pencatatan di Bank
Mitra Usaha Palembang.):
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1/9-2008 RAK Cabang Medan 30.000.000
Giro pd. Bank Indonesia 30.000.000
INKASO
 Inkaso merupakan suatu kegiatan jasa perbankan yang
dilakukan untuk menyelesaikan tagihan berupa warkat atau
surat berharga yang tidak dapat diambil alih atau tidak dapat
dibayarkan segera kepada si pemberi amanat untuk
keuntungannya. Kegiatan inkaso ini dilakukan hanya untuk
penagihan antar bank/antar cabang bank sendiri yang berada
di luar wilayah kliring atau di kota yang berbeda.
 Dalam kegiatan inkaso dikenal adanya:
• Bank pemrakarsa, bank yang menerima warkat dari pihak
ketiga untuk ditagihkan dan hasilnya untuk keuntungan pihak
ketiga tsb.
• Bank pelaksana, bank yang melaksanakn penagihan kepada
pihak ketiga (nasabah bank pelaksana).
INKASO
 Jenis Inkaso
1. Berdasarkan warkatnya:
a. Warkat inkaso tanpa lampiran, warkat inkaso yang digunakan untuk
melakukan inkaso tanpa dilampiri dokumen apapun. Contoh: cek, bilyet
giro, ataupun surat berharga lainnya.
b. Warkat inkaso dengan lampiran, warkat inkasonya harus dilampiri
dokumen-dokumen pendukung. Contoh: kuitansi, faktur,polis asuransi,
atau surat-surat yang disetujui bank.
2. Berdasarkan dari segi kegiatannya:
a. Inkaso keluar, bank yang menerima amanat dari seseorang/nasabahnya
untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga di cabang bank sendiri
atau bank lain di luar kota.
b. Inkaso masuk, tagihan masuk atas beban rekening nasabah sendiri dan
hasilnya dikirimkan ke cabang pemrakarsa untuk keuntungan pihak ketiga.
Inkaso
3. Berdasarkan dari mekanisme pelaksanaannya:

a. Inkaso melalui cabang bank sendiri, inkaso yang dilakukan melalui


cabang bank sendiri untuk pihak ketiga di luar kota pada cabang
bank sendiri.
penagihan
Bank A Medan Bank A Jakarta
konfirmasi
Amanat bayar bayar pembebanan
Jual beli
Tertagih
Pemberi amanat

b. Inkaso melalui bank lain, inkaso yang dilaksanakan terhadap pihak


ketiga nasabah bank lain di luar kota. Inkaso bisa dilakukan melalui
cabang bank sendiri atau menggunakan bank lain atau bank
koresponden di wilayah kliring yang dituju.
Inkaso
 Akuntansi Inkaso Keluar
• Inkaso merupakan kegiatan bank yang mengandung ketidakpastian.
• Untuk mengetahui keberhasilan inkaso diperlukan waktu untuk
konfirmasi.
• Selama selang waktu menerima amanat untuk menagih hingga tagihan
berhasil atau tidak, transaksi ini harus dibukukan dalam rekening
administratif.
• Pencatatan pada rekening ini menggunakan ayat jurnal tunggal posisi
kredit.
• Bila inkaso berhasil maka langsung dikreditkan ke rekening si pemberi
amanat, secara otomatis rekening administratif harus dinihilkan.
• Bila hasil inkaso untuk diberikan kepada bukan nasabah, maka harus
dicatat pada rekening administratif warkat inkaso yang akan dibayar.
Inkaso
Mekanisme inkaso via kantor bank sendiri
Wilayah Kliring Jakarta Wilayah Kliring Surabaya

cek/BG cek/BG
Bank A Y X Bank B
Nasabah Bank A Jkt. Nasabah Bank B Sby.

warkat dikirim ke Bank A Sby. Efektivitas dana cek/BG

Efektivitas dana cek/BG Kliring


Bank A Surabaya

Efektivitas dana
Inkaso
 Contoh transaksi inkaso antar cabang:
• Tanggal 10 Mei 2003 Bank A Medan menerima amanat warkat inkaso
(setoran cek/BG Bank A Jakarta) dari Saudara Amir untuk
diinkasokan ke Bank A Jakarta beban Saudara Ali senilai Rp
100.000.000.
• Pada saat menerima setoran cek/BG (warkat), Bank A Medan selaku
bank pemrakarsa mencatat pada rekening administratif sebagai
berikut:
10/5-2003 Cr. Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan Rp. 100.000.000
• Apabila Bank A Medan mendapat konfirmasi bahwa inkaso untuk
beban Saudara Ali nasabah Bank A Jakarta dinyatakan efektif, maka
Bank A Medan menihilkan rekening administratif untuk inkaso ini
dan mengkreditkan hasilnya ke rekening giro Amir setelah dikurangi
komisi inkaso.

10/5-2003 Dr. Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan Rp. 100.000.000


Dr. RAK Cabang Jakarta Rp 100.000.000
Cr. Giro Amir Rp 99.500.000
Cr. Pendapatan komisi inkaso Rp 500.000
Inkaso
• Bila hasil inkaso untuk diberikan kepada bukan nasabah, maka harus
dicatat pada rekening administratif warkat inkaso yang akan dibayar.
10/5-2003 Dr. Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan Rp 100.000.000
Dr. RAK Cabang Jakarta Rp 100.000.000
Cr. Warkat Inkaso telah ditagih dan akan dibayar
Rp 100.000.000
• Bila pemberi amanat datang ke bank untuk mengambilnya secara
tunai. Pencatatan di Bank A Medan:
Dr. Warkat Inkaso telah ditagih dan akan dibayar
Rp 100.000.000
Cr. Kas Rp 99.500.000
Cr. Pendapatan Komisi Inkaso Rp 500.000
Inkaso
 Akuntansi Inkaso Masuk

1. Dari cabang bank sendiri:

Untuk inkaso masuk yang berasal dari cabang bank sendiri, maka tugas
bank pelaksana adalah membebankan ke rekening pihak tertagih.

Berdasarkan contoh sebelumnya, maka pencatatan di bank pelaksana


adalah:

10/5-2003 Dr. Giro Ali Rp 100.000.000


Cr. RAK Cabang Medan Rp 100.000.000
Inkaso
 Transaksi Inkaso Antar Bank via Kantor Cabang Bank Sendiri

Transaksi inkaso antar bank dapat diselesaikan melalui kantor cabang


bank sendiri yang terdekat (ada di wilayah kliring bank yang dituju).
Contoh:
Tanggal 15 Mei 2003 nasabah Bank A di Jakarta bernama Y telah menjual
sejumlah barang-barang kepada X nasabah Bank B Surabaya. Total
transaksi senilai Rp 500.000.000. Pada hari itu juga X menarik bilyet
giro untuk membayar kepada Y yang bisa dicairkan tanggal 20 Mei
2003.
Tanggal 20 Mei 2003, Y setor ke Bank A untuk keuntungan gironya
berupa cek Bank B Surabaya yang ditarik oleh X senilai Rp 500.000.000
Inkaso
Pencatatan di Bank A Jakarta pada saat menerima setoran warkat inkaso adalah:

20/5-2003 Cr. RA Warkat inkaso disetor dan ditagihkan Rp 500.000.000

Bank A Jkt. mengirimkan cek tersebut ke kantor cabang Surabaya untuk


dikliringkan. Bila Bank A Sby. menginformasikan banhwa cek tersebut
dinyatakan efektif pada tgl. 21 Mei 2003, maka Bank A Jkt. segera
membukukan hasilnya ke rekening giro Sdr. Y setelah dipotong komisi inkaso.

Pencatatannya adalah sebagai berikut:


21/5-2003 Dr. RA Warkat inkaso disetor dan ditagihkan Rp 500.000.000
Dr. RAK Cabang Surabaya Rp 500.000.000
Cr. Giro Y Rp 499.000.000
Cr. Pendapatan Komisi Inkaso Rp 1.000.000
Inkaso
Mekanisme inkaso via kantor bank koresponden
Wilayah Kliring Jakarta Wilayah Kliring Surabaya

cek/BG cek/BG
Bank A Y X Bank B
Nasabah Bank A Jkt. Nasabah Bank B Sby.

warkat dikirim ke bank Efektivitas dana cek/BG


koresponden

Bank C
Efektivitas dana cek/BG Kliring
Bank C Surabaya

Efektivitas dana
Inkaso

 Bila Bank A tidak mempunyai cabang di Surabaya, maka bisa minta


bantuan bank koresponden (Bank C) yang memiliki cabang di
Surabaya. Dengan demikian transaksi ini melibatkan Bank A Jkt., Bank
C Jkt., Bank C Surabaya, dan Bank B Surabaya.

Pencatatan di Bank A Jakarta:


Penerimaan warkat untuk diinkasokan melalui kliring dengan Bank C
Jakarta.

20/5-2003 Cr. RA Warkat Kliring Rp 500.000.000

Ketika inkaso dinyatakan efektif oleh Bank C Jakarta

Dr. RA Warkat Kliring Rp 500.000.000


Dr. Giro pada B I Rp 500.000.000
Cr. Giro Y Rp 500.000.000
Bank Garansi
 Bank garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank atas
permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain
apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya.
 Bank garansi yang diterbitkan suatu bank merupakan pernyataan
tertulis untuk mengikatkan diri kepada penerima jaminan sesuai
dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang ditentukan.
 Pihak-pihak yang terkait dengan bank garansi, yaitu Bank (penjamin),
nasabah (terjamin), dan penerima jaminan.

(2)) Permohonan:
- Provisi (3) Bank Garansi Bank (5) Klaim bila terjamin
- Jaminan melanggar perjan-
jian.
(1) Kontrak
(4) Bank Garansi
nasabah Penerima Jaminan
Bank Garansi
 Jenis Bank Garansi
• Berdasarkan bentuknya:
1. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
baik dalam pemberian kredit, maupun dalam rangka pelaksanaan
proyek.
2. Akseptasi atau endorsemen surat berharga yaitu pemberian
jaminan atau garansi dalam bentuk penandatangan kedua atau
seterusnya atas wesel dan promes (aksep)
• Berdasarkan kegunaannya, BG dapat digunakan dalam rangka:
1. Tender, BG yang diberikan bank untuk para kontraktor/leveransir.
2. Perdagangan, BG yang diberikan kepada pihak pabrikan untuk
kepentingan agen atau leveransir produk pabrik tersebut.
3. Penangguhan bea masuk, menjamin kepada dinas bea dan cukai.
4. Cukai rokok, menjamin atas pembayaran cukai rokok yang
ditangguhkan.
5. Uang muka kerja, diberikan untuk mengambil uang muka
pelaksanaan proyek.
Bank Garansi
 Perlakuan Akuntansi Bank Garansi

• Bank garansi yang diterima maupun yang diterbitkan bank sendiri


dicatat sebesar jumlah bank garansi yang diterbitkan.
• Transaksi BG merupakan transaksi bersyarat atau kontinjensi.
• Saat pembukaan atau penerbitan BG dicatat dalam rekening
administratif dengan posisi di sisi kredit dengan ayat jurnal tunggal
sebesar nilai kewajiban. Setoran jaminan untuk BG dicatat pada
rekening efektif.

Contoh:
Tanggal 1 Mei 2003 Bank Mitra Usaha Medan menerbitkan BG atas
permintaan PT. Daya Usaha Medan yang ditujukan kepada PT.
Udaya Jakarta. Nilai BG sebesar Rp 300.000.000 dengan setoran
jaminan diterima 70% yaitu berupa cek BNI Medan Rp 150.000.000,
cek Bank Mitra Usaha yang ditarik oleh Sdr. Bintang Rp 20.000.000
dan sisanya tunai. Komisi penrbitan BG Rp 1.000.000 tunai.
Bank Garansi
a. Pencatatan ketika penerbitan BG

Ket. Rekening Debet Kredit

Kliring 1 RA Warkat Kliring 150.000.000


Kliring 2 RA Warkat Kliring 150.000.000

Kas 41.000.000
Giro pd. BI 150.000.000
Giro Bintang 20.000.000
Setoran Jaminan BG 210.000.000
Komisi BG dit. dimuka 1.000.000

Pencatatan RA. BG diterbitkan dan


adm. belum jatuh tempo 300.000.000
Bank Garansi
b. Pencatatan untuk amortisasi komisi penerbitan BG

Ket. Rekening Debet Kredit

31/5 Komisi BG dit. dimuka 250.000


Pendapatan Komisi BG 250.000

30/6 Komisi BG dit. dimuka 250.000


Pendapatan Komisi BG 250.000

31/7 Komisi BG dit. dimuka 250.000


Pendapatan Komisi BG 250.000

31/8 Komisi BG dit. dimuka 250.000


Pendapatan Komisi BG 250.000
Bank Garansi
c. Pencatatan pada saat jatuh tempo

Ket. Rekening Debet Kredit

31/8 RA BG yang diterbitkan dan 300.000.000


belum jatuh tempo

Setoran Jaminan BG 210.000.000


Kas/Giro PT. Daya Usa- 210.000.000
ha
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
 Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/6/PBI/2003 Tentang
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri, bahwa yang dimaksud
dengan SKBDN atau lazim dikenal sebagai “Letter of Credit” (L/C)
dalam negeri adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan
tertulis Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka
(Issuing Bank) untuk:
a. Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau
mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;
b. Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar
wesel yang ditarik oleh penerima; atau
c. Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang
ditarik oleh penerima, atas penyerahan dokumen, sepanjang
persyaratan dan kondisi SKBDN dipenuhi.
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
 Mekanisme Transaksi dengan SKBDN

12
10
Bank Pembuka/ Bank Penerus/
7 Advising/Paying Bank
Issuing Bank
3

11 2 4 8 9 13
1

Pembeli (pemohon Sales Penjual/


SKBDN)/Applicant Contract Beneficiary
5
6
Perusahaan
pengangkutan
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
 Keterangan
1. Pembeli dan penjual melakukan kontrak jual beli dengan syarat pembayaran
menggunakan SKBDN.
2. Pembeli membuka SKBDN di issuing bank sebesar nilai kontrak.
3. Issuing bank memberitahukan kepada paying bank bahwa SKBDN atas nama
pemohon telah dibuka.
4. Paying bank meneruskan ke pihak beneficiary bahwa SKBDN telah dibuka.
5. Penjual mengirimkan barang melalui perusahaan pengangkutan.
6. Bukti pengiriman barang diserahkan kepada bank dan kepada pihak pembeli.
7. Bank penerbit memberitahukan kepada bank pembayar bahwa barang telah
diterima sesuai dengan spesifikasi SKBDN.
8. Bank pembayar meneruskan kepada beneficiary dan melakukan negosiasi
pembayaran.
9. Beneficiary menandatangani wesel yang diterbitkan bank pembayar.
10. Bank pembayar menyerahkan wesel yang diterbitkan kepada bank penerbit
SKBDN untuk segera dipenuhi.
11. Bank penerbit membebankan kepada pihak applicant untuk memenuhi seluruh
setoran jaminan.
12. Bank penerbit memberikan konfirmasi bahwa seluruh dana untuk SKBDN
dimaksud telah efektif.
13. Bank pembayar melakukan pembayaran kepada beneficiary.
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
 Akuntansi SKBDN
• Pada prinsipnya SKBDN tak dapat dibatalkan (irrevocable), kecuali ada
persetujuan bank pembuka, bank pengkonfirmasi dan penerima.
• SKBDN yang tak dapat dibatalkan merupakan tansaksi yang bersifat
komitmen.
Contoh penerbitan Sight SKBDN yang ditujukan pada nasabah cabang bank
sendiri dengan setoran jaminan 100%:
PT. Mulia Sejahtera nasabah Bank Mitra Usaha Semarang hendak membeli
kayu Kalimantan 1.000 m² @ Rp 1.000.000 kepada PT. Bumi Kayu
Pontianak nasabah Bank Mitra Usaha Pontianak. Untuk itu PT. Bumi
Kayu meminta PT Mulia Sejahtera membuka sight SKBDN. Tanggal 25
Mei 2003 PT. Mulia Sejahtera mengajukan permohonan pembukaan
SKBDN. Atas pembukaan SKBDN tersebut Bank Mitra Usaha Semarang
meminta setoran jaminan penuh. Setoran jaminan tersebut beban
gironya Rp 900.000.000 dan sisanya tunai. Komisi penerbitan SKBDN
Rp 2.000.000 dan ongkos kawat Rp 100.000. Komisi dan ongkos kawat
dibayar tunai oleh PT Mulia Sejahtera.
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
 Pencatatan di bank penerbit SKBDN
• Dalam rekening administratif:
Tgl. 25/5-2003 Cr. Sight SKBDN tak dapat di-
batalkan dan masih berjalan Rp 1.000.000.000
• Dalam rekening riil (efektif):
Tgl. 25/5-2003 Dr. Kas Rp 102.100.000
Dr. Giro PT. Mulia Sejahtera Rp 900.000.000
Cr. Setoran Jaminan SKBDN Rp 1.000.000.000
Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan Rp 2.000.000
Cr. Pendapatan ongkos kawat Rp 100.000
Pada saat eksekusi pembayaran:
• Mencatat dalam rekening administratif:
Tgl. 25/5-2003 Dr. Sight SKBDN tak dapat di-
batalkan dan masih berjalan Rp 1.000.000.000
• Mencatat dalam rekening riil (efektif):
Tgl 25/5-2003 Dr. Setoran Jaminan SKBDN Rp 1.000.000.000
Cr. RAK Cabang Pontianak Rp 1.000.000.000
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

• Penerbitan Sight SKBDN dapat dilakukan dengan setoran jaminan kurang dari
100%, karena nasabah tersebut sangat dipercaya.
Contoh penerbitan Sight SKBDN yang ditujukan pada nasabah cabang bank sendiri
dengan setoran jaminan kurang dari 100%:
Misalnya setoran jaminan yang diserahkan PT. Mulia Sejahtera hanya 60%, dengan
perincian beban gironya Rp 500.000.000 dan sisanya tunai. Komisi dan ongkos
kawat dibayar tunai oleh PT Mulia Sejahtera.
Pencatatannya pada rekening administratif:
Tgl. 25/5-2003 Cr. Sight SKBDN tak dapat di-
batalkan dan masih berjalan Rp 1.000.000.000
Pencatatan pada rekening riil (efektif)
Tgl. 25/5-2003 Dr. Kas Rp 102.100.000
Dr. Giro PT. Mulia Sejahtera Rp 500.000.000
Cr. Setoran Jaminan SKBDN Rp 600.000.000
Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan Rp 2.000.000
Cr. Pendapatan ongkos kawat Rp 100.000
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Pada saat eksekusi pembayaran:

• Mencatat dalam rekening administratif:

Tgl. 25/5-2003 Dr. Sight SKBDN tak dapat di-


batalkan dan masih berjalan Rp 1.000.000.000

• Mencatat dalam rekening riil (efektif):

Tgl 25/5-2003 Dr. K a s Rp 400.000.000


Dr. Setoran Jaminan SKBDN Rp 600.000.000
Cr. RAK Cabang Pontianak Rp 1.000.000.000

Pencatatan di Bank Mitra Usaha Pontianak:

Dr. RAK Cabang Semarang Rp 1.000.000.000


Cr. Giro PT. Bumi Kayu Rp 1.000.000.000
KOMITMEN
 Pada lembaga perbankan terdapat transaksi yang diistilahkan sebagai
transaksi off balanced sheet.

 Transaksi off balanced sheet adalah transaksi yang belum dapat


dicantumkan dalam laporan rugi laba maupun neraca.

 Dalam istilah akuntansi, transaksi ini dikatakan sebagai transaksi yang


masih bersifat administratif.

 Dalam laporan keuangan bank sering muncul rekening administratif,


yang dikelompokkan menjadi rekening administratif untuk komitmen
dan untuk kontinjensi.
Komitmen
 Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan
yang disepakati bersama dipenuhi.

 Dituangkan dalam perjanjian tertulis yang mengikat kedua belah pihak


dan sifatnya pasti.

 Pembatalan sepihak akan berakibat hukum.

 Pembatalan hanya dapat dilakukan bila ada persetujuan kedua belah


pihak atau perjanjian tersebut cacat demi hukum.

 Komitmen dapat menimbulkan tagihan atau kewajiban bagi pihak-


pihak yang bertransaksi.
Komitmen
 Komitmen Tagihan
Komitmen tagihan adalah komitmen yang menimbulkan hak bagi pihak
bank untuk memperoleh seperti yang diperjanjikan dengan pihak
lain yang bertransaksi. Komitmen yang tergolong tagihan misalnya:

1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan.

Pencatatannya:
Pada saat terjadi komitmen:

Tgl. Rekening Debet Kredit


Dr. RA Fasilitas Pinjaman Diterima dan Belum Ditarik Rp.....
Pada saat pinjaman diterima tersebut ditarik:

Tgl. Rekening Debet Kredit


Cr. RA Fasilitas Pinjaman Diterima dan Belum Ditarik Rp....
Komitmen
2. Pembelian valuta asing berjangka.

Pembelian valuta asing berjangka adalah transaksi berjangka valuta asing


(forward future) yang masih outstanding pada saat tanggal laporan, dicatat
sebesar nilai tagihan bank atas valuta asing berjangka ini, menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia.
Pencatatannya:
Pada saat terjadi komitmen:
Tgl. Rekening Debet Kredit
Dr. RA Pembelian Valas berjangka yg. masih berjalan Rp....
Pada saat komitmen disepakati:

Tgl. Rekening Debet Kredit


Cr. RA Pembelian Valas berjangka yg. masih berjalan Rp.....
Pada saat komitmen disepakati:
Tgl. Rekening Debet Kredit
Cr. RA Pembelian Valas berjangka yg. masih berjalan Rp....
Komitmen
3. Pembelian valuta asing tunai (spot) yang belum terselesaikan.

Transaksi ini belum terselesaikan sampai dengan tanggal pelaporan keuangan,


dicatat sebesar nilai tagihan bank atas valuta asing tunai ini. Penyelesaian
transaksi ini paling lambat yang lazim adalah dua hari sejak tanggal
transaksi.

Pencatatannya:

Pada saat terjadi komitmen:


Tgl. Rekening Debet Kredit
Dr. RA Pembelian Valas tunai Yang Masih Berjalan Rp.....

Pada saat komitmen diselesaikan:

Tgl. Rekening Debet Kredit


Cr. RA Pembelian Valas tunai yang Masih Berjalan Rp....
Komitmen
 Komitmen Kewajiban
Komitmen tagihan adalah suatu janji yang akan menimbulkan kewajiban
bagi bank dan tak dapat dibatalkan secara sepihak. Komitmen yang
tergolong kewajiban antara lain:

1. Fasilitas kredit yang diberikan dan belum ditarik.

Pencatatannya:
Ketika komitmen terjadi:

Tgl. Rekening Debet Kredit


Cr. RA Fasilitas Kredit Yg. Diberikan dan Belum Ditarik Rp.....

Pada saat penarikan:


Tgl. Rekening Debet Kredit
Dr. RA Fasilitas Kredit Yg. Diberikan dan Belum Ditarik Rp.....
Komitmen
2. Penjualan valuta asing berjangka.

Transaksi penjualan valuta asing berjangka akan menimbulkan komitmen


tagihan dalam valuta asing tetapi akan menimbulkan komitmen kewajiban
untuk valuta rupiah. Dalam konteks transaksi rupiah, maka pencatatan
pada saat transaksi penjualan dilakukan akan dicatat dalam rekening
administratif.

Pencatatannya:

Tgl. Rekening Debet Kredit


Cr. RA Penjualan Valas Berjangka Rp...

3. Penjualan valuta asing tunai (spot) yang belum diselesaikan.

Tgl. Rekening Debet Kredit


Cr. RA Penjualan Valas yang belum diselesaikan Rp....
KONTINJENSI
 Kontinjensi Tagihan
1. Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank lain
Bank Garansi dari Bank lain adalah bntuk bank garansi atau jaminan yang diterima
oleh bank yang mengakibatkan tagihan kepada bank penjaminbila pihak yang dijamin
melakukan ingkar janji ataw wanprestasi dikemudian hari. Pencatatanya harus sebesar
bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan akan tetap outstanding hingga bank
garansi jatuh tempo.
Pada saat bank garansi diterima pencatatan jurnalnya adalah:
Tgl. Rekening Debet Kredit
Dr. RA Bank Garansi dari Bank Lain Rp.....

Pada saat bank garansi jatuh tempo pencatatan jurnalnya adalah:


Tgl. Rekening Debet Kredit
Dr. RA Bank Garansi dari Bank Lain Rp.....

Anda mungkin juga menyukai