Modul Minggu 7 8
Modul Minggu 7 8
Sebaliknya pegawai yang kecewa, tidak memperoleh kepuasan kerja menurut Robbins &
Judge (2009) akan menampilkan reaksi sebagai berikut:
1. Exit: keluar dan mencari posisi dan pekerjaan di perusahaan lain.
2. Voice: melakukan reaksi protes terhadap perusahaan/manajemen namun secara aktif dan konstruktif
menyuarakan saran perbaikan.
3. Loyalty: pasif menunggu dan tidak berbuat apa-apa, namun terhadap kritik dari pihak di luar perusahaan
memberikan reaksi positif, masih memiliki kepercayaan terhadap manajemen dan menyuarakan bahwa
manajemen melakukan hal yang benar.
4. Neglect: pasif dan membiarkan kondisi perusahaan memburuk, sering masuk terlambat, tidak hadir dan
kurang berupaya untuk bekerja dengan baik.
AUDIT KETAATAN
Perusahaan perlu menekankan pentingnya melakukan audit dan mengevaluasi penerapan K3.
Audit terhadap program K3 antara lain dapat dilakukan dengan cara mengkaji performance
metrics, yaitu indikator yang menunjukkan kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi yang
berlaku, yaitu:
1. Trailing indicators,
• Suatu metrics tradisional yang mengukur upaya K3 yang telah dilakukan dan upaya menilai ada/tidaknya
suatu “loss”. Indikator ini dapat dilihat antara lain dari: statistik kecelakaan dan penyakit, biaya pengganti
pegawai yang cacat dalam melaksanakan tugasnya, statistik kendaraan yang mengalami kecelakaan.
Keseluruhan data tersebut memberi gambaran sejauh mana perusahaan menerapkan K3 dengan efektif.
2. Current indicators,
• Suatu metrics yang mengukur seberapa jauh program K3 dilembagakan di lingkungan perusahaan. Indikator
ini dapat dilihat antara lain dari: analisa dan laporan penyelidikan penyebab kecelakaan, temuan audit K3,
statistik kunjungan pegawai yang berobat.
3. Leading indicators,
• Suatu metrics untuk meramalkan efektivitas program K3 dengan menekankan pada upaya pelibatan
pegawai. Indikator ini membantu perusahaan menemukan kendala program K3 dan bagaimana mengatasi
permasalahan K3 yang ada.
KEGIATAN BELAJAR
PELAPORAN HASIL AUDIT MSDM-BK
Bagian akhir ada pelaporan audit adalah rekomendasi berupa saran-saran yang
disampaikan auditor kepada pihak auditee. Sebaiknya rekomendasi ditindaklanjuti
dengan program aksi yang merupakan rincian dari rekomendasi dan disusun bersama
antara auditee dan auditor.
Memperhatikan penjelasan atas program aksi tersebut maka agar efektif sebagai auditor Anda
harus memperhatikan tahapan/proses berikut:
1. Auditor mengidentifikasi dan mencatat hal-hal yang merupakan ketidaksesuaian.
2. Auditee menyetujui ketidaksesuaian yang disampaikan auditor.
3. Auditee mengajukan proposal tindakan koreksi/perbaikan.
4. Auditor menyetujui proposal.
5. Auditee menerapkan tindakan koreksi/perbaikan.
6. Auditee memberikan bukti-bukti pendukung kepada internal auditor.
7. Auditee menghubungi auditor dan memberi tahu bilamana tindakan koreksi/perbaikan sudah tuntas terselesaikan.
8. Auditor melakukan review dokumen yang disampaikan auditee.
9. Auditor mengunjungi dan mengaudit penerapan dan efektivitas tindakan koreksi/perbaikan.
10. Auditor menyatakan tindakan koreksi/perbaikan telah selesai dan bahwa benar perbaikan membawa manfaat
bagi manajemen serta memastikan permasalahan yang sama tidak akan terulang kembali di masa yang akan
datang.
Terima Kasih