1. AMARA NINDYA ACHMAD PUTRI (195130101111010 / 2019A) (PEMBAHASAN STUDI KASUS) 2. DANIEL BILI OMBOE WARATA (195130107111011 / 2019A) (BAB 1) 3. DINI TRI CAHYA NUGRAHENI (195130101111005 / 2019 A) (CONTOH MALFORMASI KONGENITAL) 4. SEFTI NINDIA PERTIWI (195130101111007 / 2019A) (DEFINISI MALFORMASI KONGENITAL & BAB 3) 5. JAKA MULYA PRATAMA (195130107111008 / 2019A) (FAKTOR - FAKTOR TERJADINYA MALFORMASI KONGENITAL) LATAR BELAKANG Malformasi kongenital atau cacat lahir adalah suatu kelainan struktural, kelainan lahir, terlepas apakah kelainan tersebut disebabkan oleh faktor genetik atau faktor yang lain tetapi mempunyai efek permanen Malformasi kongenital dapat melibatkan berbagai organ termasuk otak, jantung, paru-paru, hati, tulang, dan saluran pencernaan.Penderita kelainan yang digolongkan parah atau cacat mayor dan bertahan hidup, akan terpengaruh secara fisik, secara mental, atau secara sosial dan mempunyai risiko yang meningkat menjadi tidak sehat terhadap berbagai macam kelainan kesehatan. Cacad sejak lahir dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, karena terjadi mutasi gen tunggal dan pola pewarisan spesifik (sekitar 25%), penyebab lingkungan yang diketahui (sekitar 8%), perubahan struktur atau jumlah chromosome (sekitar 7%) dan penyebab yang tak dikenal (sekitar 60%). Kategori yang lain adalah gabungan dari dua atau lebih dari penyebab yang dikenal menimbulkan suatu multiple congenitals Cacat sejak lahir menjadi penyebab utama kematian pada bayi pada tahun pertama di banyak negara di dunia Kelainan kongenital terjadi setiap tahunnya dan jenis kelainan kongenital yang banyak terjadi adalah kelainan jantung bawaan, defek pada tabung saraf, dan Down Syndrome. Kelainan kongenital menyebabkan kecacatan seumur hidup, yang berdampak pada kehidupan individu, keluarga, pelayanan kesehatan, dan kehidupan sosial. TUJUAN Mengetahui berbagai macam abnormalitas yang bisa terjadi pada fase perkembangan embrio serta studi kasus yang pernah terjadi. DEFINISI MALFORMASI KONGENITAL Malformasi merupakan salah satu kelainan yang dapat diturunkan secara genetik dan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor eksternal. Jika induk sakit atau terkena zat beracun selama kebuntingan maka dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan embrio. FAKTOR MALFORMASI KONGENITAL A. Faktor Genetik 1. Mutasi Mutasi menimbulkan alel cacat yang mungkin dominan atau resefif. Pada manusia jenis cacat yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal diperkirakan mendekati 8% dari seluruh malformasi. 2. Aberasi Aberasi adalah kelainan kromosom bisa merupakan kelainan jumlah atau kelainan susunan. B. Faktor Lingkungan 1. Rubella (Campak Jerman) Dapat di pastikan virus rubella mengakibatkan malformasi pada mata (katarak dan microflalmia), telinga bagian dalam (tuli kongenital karena kerusakan alat konti), jangkung (duktus arteriosus persisten) cacat otak, keterbelakangan mental, keterlambatan pertumbuhan pada rahim, kerusakan miokardium dan cacat-cacat vascular. 2. Sitomegalovirus Menyebabkan malformasi dan infeksi janin kronis yang berlangsung sampai lahir dengan gejala utama infeksi virus ini adalah mikrocephalus, perkapuran otak, kebutaan karioretinitis dan hepatosplenomegali. 3. Virus Herpes Simpleks Infeksi ini ditularkan pada saat kelahiran, dengan gejala utama microsefali, microftalmus, displasia retina, hepatomegali, splenomegali dan keterbelakangan jiwa. Ciri-ciri penyakit virus ini adalh reaksi-reaksi keradangan. 4. Varisela (Cacar Air) Kira-kira ada 20% kesempatan kelainan korgenital yang terjadi kalau ibu-ibu terinfeksi varisela pada trimester pertama kehamilan dengan gejala ; hipoplasia tungkai, keterbelakangan jiwa dan atrofi otot. 5. Toxoplasmosis Binatang pemeliharaan (kucing) dan tanah yang tercemar oleh tinja, telah terbukti menimbulkan cacat kongenital, dengan gejala adalah hidrosefalus, keterbelakangan jiwa, khorioretinitis, mikroftalmos dan cacat mata lainnya. 6. Virus Herpes Simpleks Infeksi ini ditularkan pada saat kelahiran, dengan gejala utama adalah microcephali, microfthalmus, displasia retina, hepatomegali, splenomegali dan keterbelakangan jiwa. CONTOH MALFORMASI KONGENITAL 1. Polydactili Merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan atau kaki lebih dari lima. Penyebabnya bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging, jaringan lunak, atau sebuah jari lengkap dengan kuku dan ruas-ruas yang berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. 2. Agenesis Agenesis adalah alat tubuh tidak dibentuk sama sekali. Banyak bentuk agenesis yang mematikan, seperti tidak adanya seluruh otak (anencephaly), tapi agenesis satu organ pasangan dapat menyebabkan sedikit masalah. Agenesis dari lengan atau kaki disebut meromelia (tidak adanya satu atau kedua tangan atau kaki), phocomelia (tangan normal dan kaki tetapi tidak ada lengan atau kaki), dan amelia (tidak lengkap anggota tubuh atau anggota badan). 3. Sirenomelia Kaki menyatu sehingga membentuk mirip sirip ikan 4.Holoprosencephaly Kegagalan berkembanganya forebrain dan wajah. 5.Robinson defect Agenesis membran kloaka yang menyebabkan kegagalan pembentukan alat kelamin eksternal, lubang anus, dan uretra) 6.Otocephaly Kegagalan pembentukan rahang bawah (biasanya bersamaan dengan holoprosencephaly) Pembahasan Studi Kasus
• Terjadi pada keturunan dari indukan dan pejantan babi hutan
• Terjadinya cleft palate, dimana anakan babi tidak sempurna di bagian langit-langit mulut. • Dari penelitian yang dilakukan pada 11 litters normal, 12 anak babi dari 6 litters mengalami malformasi pada bagian bibir dorsal dan langit-langit mengalami sumbing. • Pada semua anak babi juga ditemukan kista ginjal, kriptorkismus, dan tonjolan di usus halusnya. • Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh proporsi gamet yang tidak seimbang untuk kromosom yang terlibat translokasi dimana menimbulkan embrio monosomi parsial dan trisomi yang mengakibatkan kematian atau cacat parah. • Berdasarkan uji yang dilakukan, genotipe homozigot teranif pada orang tua, biasanya yang menyebabkan ketidakseimbangan yang jelas diwarisi oleh ayah. Hal ini yang berlaku pada kasus cleft palete, dimana semen pada pejantan lah yang menyebabkan banyak keturunan yang memiliki kelainan. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Grahofer, Alexander, dkk. 2019. Chromosomal imbalance in pigs showing a syndromic form of cleft palate. BMC Genomics. Maritska, Ziske, dkk. 2015. Kejadian dan Distribusi Kelainan Kongenital pada Bayi Baru Lahir di RS dr. Moehammad Hosein Palembang Periode Januari - November 2015. Palembang : Universitas Sriwijaya. Mustofa, Samsul, dkk. 2009. Prevalensi Bayi Lahir Cacat (Malformasi Kongenital) di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Jakarta : Universitas YARSI. Ramadhan, M J. 2013. Studi Kasus Patologi Hernia Diafragmatika Pada Kucing. Bogor : Institut Pertanian Bogor Reece, Campbell, dkk. 2017. Biologi. Jakarta : Erlangga. Yulia, Noor. 2018. Malformasi, Deformasi, dan Kelainan Kromosom Kongenital. Jakarta : Universitas Esa Unggul.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis