PEMBIMBING:
dr. Amin Husni, Sp.A
Demam (pireksi) yaitu peninggian suhu tubuh di atas 38,3o
C, sejak dahulu sudah dikenal sebagai tanda penyakit.
Didapatkan bahwa 30 – 35,8% alasan kunjungan ke
dokter ialah demam. Walaupun sebagian penderita dapat
menahan suhu tubuh antara 39,4oC – 40oC, demam dapat
menimbulkan efek yang merusak. Pada 3% anak yang
berumur kurang daripada 5 tahun terdapat kejang demam,
yang merupakan separuh daripada seluruh kejang pada
kelompok umur ini.1
Hiperpireksi meningkatkan metabolisme tubuh dan kerja
system kardiopulmoner dan menyebabkan kerusakan
jaringan sehingga harus ditanggulangi sebagai kasus
emergensi. Malignant hyperthermia pada anestesi dapat
menyebabkan kematian pada 60 – 80% kasus. 1
Pengobatan hiperpireksi tidak selalu mudah, efektif dan
berguna, bahkan mungkin berbahaya. Pengobatan yang
rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang
mekanisme pengaturan suhu tubuh, patogenesis dan
patofisiologi demam serta pengetahuan tentang
mekanisme pengobatan yang dapat menurunkan suhu
tubuh.
Mengetahui tentang definisi, etiologi, patofisiologi,
gambaran klinis, penatalaksanaan dan prognosis
hiperpireksia
Demam adalah salah satu gejala yang dapat
membedakan apakah seorang itu sehat atau sakit.
Demam adalah kenaikan suhu badan di atas 38oC.
Hiperpireksia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh
lebih dari 41,1oC atau 106oF (suhu rectal).2
Sesuai dengan patogenesis, etiologi demam yang dapat mengakibatkan
hiperpireksia dapat dibagi sebagai berikut:
Set point hipotalamus meningkat
Pirogen endogen
Penyakit atau zat