Anda di halaman 1dari 26

 Persepsi adalah proses organisasi dan

interpretasi terhadap stimulus yang


diterima oleh individu sehingga
menimbulkan makna.
 PROSES:
STIMULUS – RECEPTOR – BRAIN –
MEANING.
 Persepsi itu dinamis, seiring waktu dan
intensitas interaksi persepsi akan berubah.
 Pertama kali lihat kap mesin mobil, terlihat
sesuatu yang rumit. Tapi bagi montir itu
sesuatu yang simple, terdiri atas beberapa
bagian saja.
 Chase & Simon: ketika orang belajar lebih
banyak tentang sesuatu, mereka akan
melihatnya secara berbeda dari saat pertama
kali melihatnya.
 Persepsi pengecapan pun berubah seiring
bertambahnya waktu dan intensitas
pengalaman.
 Perubahan rasa kesukaan makanan karena
perubahan tempat tinggal. Dulu enak itu yang
rasanya asin, sekarang enak itu yang manis.

 Persepsi enak, untuk ukuran padang dan solo .


 Persepsi bau, pada orang bule dan orang
indonesia
Pada ilusi Muller-Lyer,
gb-1 terlihat menjauhi
kita, gb-2 terlihat
mendekati kita.
Kita akan menafsirkan
sebuah garis seolah lebih
panjang apabila ia
terlihat menjauhi kita,
dan menafsirkan lebih
pendek bila terlihat
mendekati kita.
Penelitian Rivers
menunjukkan bahwa orang
Inggris mudah tertipu pada
ilusi Muller-Lyer, tapi tidak
tertipu pada ilusi vertikal-
horisontal.
Sebaliknya orang India dan
Papua Nugini, tidak tertipu
pada ilusi Muller-Lyer, tapi
tertipu pada ilusi vertikal-
horisontal.
 Masyarakat industri terbiasa melihat benda-
benda persegi. Kehidupan dunia persegi
tanpa disadari membuat mereka
berkeyakinan semua benda memiliki
bentuk persegi.
 Pada ilusi Muller-Lyer, cenderung dilihat
sebagai sudut-sudut persegi yang
memproyeksikan kedalaman.
 Gambar 1 terlihat menjauhi kita, gambar ke
2 terlihat mendekati kita.
 Kita melihat garis vertikal seperti garis yang
terentang hingga kejauhan (menjauhi kita).
Maka garis akan memiliki ukuran lebih
panjang apabila berada lebih jauh dari kita.

 Pada masyarakat non industri mudah


tertipu karena mereka terbiasa melihat
pohon yang berdiri tegak, ketika
dirobohkan ke belakang terlihat lebih
panjang.
 Tes Proyektif dari HUDSON

 Hudson mengembangkan tes proyektif


tentang persepsi kedalaman (indepth
perception), untuk digunakan pada
suku Bantu di Afrika Selatan (mirip
TAT).
 Orang suku Bantu (Afrika) yang tidak
mengenyam pendidikan dan tidak paham
budaya eropa, mempersepsi gajah lebih
kecil daripada rusa. Sedangkan orang suku
Bantu yang mengenyam pendidikan di
Eropa mempersepsi seperti yang orang
Eropa lihat
Culture & Cognitio
 Budaya dapat mempengaruhi cara
individu menerima dan memproses
informasi mengenai lingkungan
sekitarnya (Matsumoto & Juang, 2004).
Greenfield & Friends’s Research

 Sejumlah benda diberikan kepada: dewasa kulit


putih, anak-anak kulit putih, dan dewasa kulit
hitam.
 Ternyata dewasa kulit putih mengelompokkannya
berdasar jenis (fungsi), anak-anak kulit putih &
dewasa kulit hitam mengelompokkan berdasar
warna
 Kesimpulan: diduga budaya dan tingkat
pendidikan berperanan dalam kasus di atas
Culture & Memory
David Matsumoto:
 Budaya memiliki pengaruh terhadap
kemampuan mengingat seseorang.
 Ross & Milson membandingkan
kemampuan mhs USA dan Ghana dalam
mengingat daftar kata dan cerita yang
dibacakan
 Buta huruf di Ghana lebih bisa mengingat
cerita drpd daftar kata-kata, mhs USA lebih
bisa mengingat daftar kata drpd cerita.
 Orang Ghana yg tdk buta huruf juga lbh
mudah mengingat cerita drpd daftar kata.

 Kesimpulan: Tradisi lisan membuat


masyarakat lebih mudah dalam mengingat.
Culture & Mathematic
 Studi komparatif mengukur skor prestasi
matematika pada 17 negara untuk anak usia
8-12 th. Prestasi matematika anak-anak USA
& Korea tidak menonjol, yang paling
menonjol anak2 Jepang & China.

 Penelitian lanjutan fokus pada 3 tema:


perbedaan lintas budaya pada kemampuan
matematika, bagaimana matematika
diajarkan dikelas, dan sistem sekolah yang
mungkin mendasari perbedaan prestasi.
 Setelah penggunaan kelas diamati, ternyata
meskipun jumlah murid perkelas lebih besar drpd
di USA para guru di Jepang & China lebih banyak
mengajar di sekolah, dan jenis pelajaran
didominasi pelajaran matematika.

 Ketika di kelas, guru-guru USA cenderung


menggunakan pujian-pujian untuk memberi
penghargaan pada jawab yang benar, sedangkan
guru-guru di Jepang dan China lebih fokus ke
jawaban yang salah utk didiskusikan.
 Pendidikan di jepang dianggap lebih maju drpd di usa
krn menekankan kolaborasi dibandingkan dengan
kompetisi.
 Perbedaan proses pengajaran menunjukkan masy usa
menekankan pada KEUNIKAN DAN
INDIVIDUALISME, sedang di jepang dan cina lebih
fokus bagaimana MENGELOLA PROSES KELOMPOK
(membahas jawaban yang salah bersama-sama). Bagi
orang jepang dan china pujian itu meski baik hanya
akan menghambat diskusi
 Culture & Logical Thinking
1) Cara berfikir dan merespon dipengaruhi oleh
budaya.
2) Peng & Nisbett (1999): orang Asia mudah
menerima hal-hal yang tidak sejalan dengan
logika dibanding orang US & Eropa yg lbh
percaya hal-hal yg logis dan masuk akal.
3) Sehingga di Eropa dan US seakan “tidak ada
tempat angker”, tidak kenal cerita-cerita
mitos.
4) Di Barat juga sedikit orang beriman terhadap
perkara ghaib .
Culture & Regret (menyesal)
 Menyesal itu karena sudah melakukan sesuatu
(action), atau tidak melakukan sesuatu (inaction).

 Saya sudah belajar, tapi yang saya pelajari tidak


keluar (action). Coba saya belajar lebih giat, pasti
lulus (inaction).

 Markus & Kittayama: Pada budaya kolektif akan


menyesali perbuatan yang telah dilakukan
(action). Sedangkan pada budaya individual:
menyesal karena tidak berbuat (inaction).
Culture and time orientation
 Budaya berhubungan dengan orientasi waktu dan
persepsi masyarakat di dalamnya.

 Levine & Norenzayan meneliti kecepatan hidup yang


diukur dengan kecepatan jalan pada jarak tertentu.
 Menemukan: orang-orang yang tinggal di Swiss,
Irlandia, Jerman, Jepang, Italia memiliki kecepatan
hidup paling tinggi. Sedangkan orang yang tinggal di
Meksiko, Indonesia, Brasil, Elsavador, dan Syiria
memiliki kecepatan hidup paling rendah.
Diskusi
 Mengapa orang bisa berbeda-beda saat
mendapatkan stimuli obyek yang sama ?

 Berikanlah 5 contoh perbedaan persepsi yang


biasanya terjadi antar budaya/bangsa !

 Apa yang harus dilakukan agar bisa


meminimalisir perbedaan persepsi tersebut !

Anda mungkin juga menyukai