Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

NY. S DENGAN IMPLANT FAILURE


POST ORIF ANKLE

Wiresti Desta E
Rahmad Kurniawan

Basic Skill Course Operating Room Nurses


Anatomi Ankle
• Ankle tersusun oleh tulang,
ligamen, tendon, dan
jaringan penghubung
• Susunan sendi ankle terdiri
atas distal tibia,fibula, dan
superior talus
Implant Failure
Merupakan kegagalan pemasangan implant, yang
dapat menghambat proses penyembuhan fraktur
atau yang lainnya.

Operasi ulang terbukti sebagai pilihan terbaik bagi


pasien yang mengalami implant failure, terutama
yang disertai nyeri kronis akibat kegagalan implan,
atau gangguan fungsi secara negatif oleh kegagalan
implan tersebut.
Beberapa penyebab kegagalan
implan (implant failure) antara lain:

• Penyakit penyerta yang mempengaruhi proses


penyembuhan luka operasi, seperti penyakit DM
• Kualitas implant
• kombinasi dari beberapa penyebab lainnya
Pathway Implant Failure Post Orif Ankle
terhadap Kebutuhan Dasar Manusia
Resume

1
Ny. S datang dari ruang Nusa Indah RSD Soebandi.
Keluhan pasien nyeri di bagian punggung kaki sebelah
kanan karena implant post op pertama terlihat dari luar dan
terdapat pus. Ny. S juga mengatakan cemas karena akan
dilakukan operasi kembali. Sebelumnya Ny. S operasi
fraktur ankle dextra pada Juli 2019 di RSD Soebandi. Ny. S
juga memiliki penyakit DM

2
Pada tgl 30/10/2019 Ny. S akan dilakukan operasi
implant failure post orif ankle. Tindakan yang
dilakukan adl mengangkat implant yang terdapat
di ankle Ny. S dan diganti dengan pemasangan
gips oleh dr. Sp.OT
Asuhan Keperawatan
Identitas
pasien 1 Nama pasien : Ny. S

2 Tgl lahir : 16-02-1952

3 Pendidikan : SD

4 No. CM : 263940

5 Diagnosa Medis : Implant Failure Post Orif Ankle


Pengkajian Keperawatan
PRE OPERASI INTRA OPERASI POST OPERASI

1. Keluhan utama : Nyeri 1. Anestesi dimulai jam : 11.45


wib 1. Pasien pindah ke : RR, Jam
2. Riwayat penyakit : DM dan Jantung
3. Riwayat operasi : ada, orif ankle 2. Pembedahan dimulai jam : 13.00 WIB
dextra 12.00 wib 2. Keluhan saat di RR :
4. Riwayat alergi : tidak ada 3. Jenis anestesi : Spinal Menggigil
5. Jenis operasi : sedang 3. Keadaan umum : Sedang
anestesi
6. TTV : Suhu 36,2 0C, Nadi 72x/mnt, 4. TTV : Suhu 36 0C , Nadi 76
Respirasi 19x/mnt, TD 132/83 4. Posisi operasi : Supine
5. Catatan anestesi : Pasien ASA x/mnt, TD 127/81 mmHg, RR
mmHg.
7. ASA : 2 2, karena geriatric dan DM 18 x/mnt,
8. Status emosional : tenang 6. Pemasangan alat-alat : EKG, 5. Kesadaran : CM
9. Kecemasan : ada, skala 1 Oksimetri, Oksigen
10. Skala nyeri : nyeri sedang
7. TTV: Suhu 35,8 0C, Nadi 68
11. Pem. Head to toe : terdapat pus
pada luka post op 1, open implant x/mnt teraba kuat, RR 18x/mnt
ankle dextra spontan, TD 128/78 mmHg,
saturasi O2 99%.
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Nyeri b.d luka terbuka (post op pertama).

Pre Operasi Intra Operasi


Resiko Infeksi b.d luka terbuka (post op Resiko hipotermi b.d tindakan
pertama). perioperatif

Pre Operasi Intra Operasi


Cemas b.d tindakan perioperatif Resiko cidera positioning b.d tindakan
perioperatif.

Post Operasi Post Operasi


Resiko gangguan keseimbangan cairan Resiko tidak efektif jalan nafas b.d
dan elektrolit pengaruh anastesi
Alur Perjalanan Operasi

Di meja operasi pasien


Pasien dari ruangan Setelah induksi selesai
di pasang alat EKG,
Nusa Indah diterima di pasien di posisika
Oksimetri,Tensi,dan
ruang pre operasi. dalam posisi supine
Oksigen.
Antisepsis ekstremitas
Dari ruang pre op ke Pasien siap untuk di bawah kanan menggu-
ruang operasi menggu- nakan Chlorhexidin Glucon-
nakan brankart
induksi spinal
at 4% untuk membersihkan
pus

Setelah sudah bersih , makan perawat asisten 1 melakukan antisepsis dengan


Povidone Iodine 10%. Setelah di berikan antisepsis dilakukan drapping oleh
perawat asisten 1 dan instrumen 1. Pasien sudah dalam kondisi steril karena
sudah dilakukan drapping dan antisepsis.
Alur Perjalanan Operasi

Sayatan luka pertama Sayatan luka kedua

Luka dibuka dengan mess per


tama (handmess dengan ukur
an mess 20).
Ambil large screw (baut besar
) dengan menggunakan scre
wdriver
Lanjutan Sayatan Luka Kedua..
1. Perawat instrumen memberikan mess pertama (handmess dengan ukuran mess 20) dan pinset cirrugis
pada operator untuk dilakukan insisi
2. Perawat instrumen memberikan canul section dan pinset cirrugis pada asisten satu
3. Lalu mess kedua (handmess dengan ukuran mess 10) untuk insisi kedua
4. Kemudian jaringan disisihkan dengan clawhap oleh asisten satu
5. Perawat instrumen memberikan gunting metsembung kepada operator untuk memotong jaringan
6. Untuk jaringan yang menempel akan dibersihkan / dilepas dengan menggunakan rasparatorium sampai
terlihat plate (besi) dan screw (baut)
7. Berikan pada operator screwdriver untuk melepaskan small screw (baut kecil)
8. Setelah luka dibuka dan screw (baut) baik yang large ataupun yang small sudah terlepas semua, maka
untuk jaringan yang kotor (terdapat pus) dilakukan freshening(dipotong dan dibuang) dengan gunting
metsembung kemudian dikuret
9. Setelah dilakukan kuret pada luka, lalu luka dibersihkan dengan cairan iodine povidone 10% dan H2O2
(hydroxine peroxide 2%)
10. Kemudian untuk pembersihan yang selanjutnya dengan menggunakan cairan NaCl 1.000 ml
11. Luka dikeringkan dengan menggunakan kasa steril
12. Setelah luka kering dilakukan hecting pada lapisan kulit subcutan dengan menggunakan
benang absorble (nomer 1, 90 cm)
13. Untuk luka bagian luar dilakukan hecting dengan benang non absorble (nylon 2-0)
14. setelah dihecting, luka dan sekitar luka dibersihkan dengan kasa yang diberi cairan NaCl
15. Luka yang sudah dibersihkan lalu diberi sofra-tulle dan tutup dengan kasa steril
16. Setelah ditutup dengan kasa steril luka dibalut dengan softbandage dengan ketebalan 6 inchi
17. Kemudian pasang gif dengan posisi backlap, untuk gif yang digunakan memiliki ketebalan 6
inchi dengan lapisan 15 lapis
18. Selanjutnya tutup luka dengan elastic bandage
 Setelah pasien selesai di operasi pasien di
lepaskan dari alat alat seperti ekg, tensi,
oksimetri, oksigen
 Pasien akan di pindahkan ke ruang RR
dengan menggunakan brankart.
 Pasien tiba di ruang RR dan di lakukan
timbang terima dengan petugas RR
Set Up Alat yang Digunakan

1. Screwdriver
2. Towel klem
3. Pinset cirrugis
4. Clawhap
5. Handmess no.3
6. Handmess no.4
7. Gunting metsembung 2
8. Klem 2
9. Rasparatorium
10.Canul section
11.Alat curet
12.Benang absorble no.1 90 cm
13.Benang non absorble 2-0
14.Kasa 18 lembar
Thank you

Anda mungkin juga menyukai