Menurut kelompok yang pertama, kategori obat jenis ini haram digunakan bila t
idak dalam kondisi darurat yaitu kondisi keterpaksaan yang apabila tidak dilakuk
an dapat mengancam jiwa manusia, atau kondisi keterdesakan yang setara deng
an kondisi darurat, yaitu kondisi keterdesakan yang apabila tidak dilakukan, mak
a akan dapat mengancam eksistensi jiwa manusia di kemudian hari,
Pandangan ini disampaikan, antara lain, Syekh Muhammad az-Zuhaili, Abd al-Fat
ah Idris, Ahmad al-Hajji al-Kurdi, dan Syekh Wahbah az-Zuhaili.
Lanjutan …..
Bagi pihak kedua, jenis obat ini boleh digunakan bila lemak tersebut telah
disterilkan atau disucikan. Penegasan ini diutarakan, antara lain, oleh Syek
h Abd al-Majid Shalahin dan Syekh Ibrahim Bayudh, juga dikuatkan dalam K
ongres Fikih Kedokteran ke-8 OKI.
meresepkan obat-obatan yang mengandung barang haram seperti babi, hukum
nya haram. Alasan lebih baik hasil pengobatannya adalah sesuatu yang belum b
isa dipastikan, sebab kesembuhan hakikatnya di tangan Allah dan dokter hanya
mengobati saja, obat pun belum tentu efektif.
Sehingga sesuatu yang sifatnya masih prediksi (kesembuhan) tidak boleh didah
ulukan atas sesuatu yang sudah jelas hukumnya (haramnya mengonsumsi babi)
.
Penggunaan bahan dari babi dalam kefarmasian. Sesuai dengan nash Al-Qur’an,
pada tahun 1994 komisi Fatwa MUI telah menfatwakan bahwa babi dan kompo
nen-komponennya haram untuk dikonsumsi baik sebagai pangan maupun obat
dan kosmetika.
Menurut ahli farmasi bahwa bahan-bahan aktif obat pada merk obat tertentu,
bila diteliti lebih jauh ada yang menggunakan bahan baku yang diharamkan di d
alam ajaran Islam, misalnya babi.
Lanjutan….
Sebagai contoh, ada obat suntik merk tertentu untuk mengobati penyakit k
encing manis (diabetes melitus) yang berasal dari hormon insulin babi (por
cine). Sementara itu banyak pula obat suntik lainnya yang khasiat dan fung
sinya sama untuk kecing manis, tetapi tidak berasal dari porcine atau babi.
Oleh karena itu pemahaman yang berasumsi bahwa benda apapun akan ha
lal dikonsumsi bila untuk obat, haruslah segera ditinggalkan jauh-jauh kare
na tidak sesuai dengan Syariah. Selama ini umumnya masyarakat tidak me
ngetahui dari apa saja dibuatnya bahan aktif suatu obat. Demikian juga pa
da brosur obat-obatan yang ada, produsen obat biasanya tidak menjelaska
n asal-usul bahan aktif dan bahan penyerta pada produk obatnya secara le
ngkap
Dalam materi kuliah tentang obat bagi mahasiswa kedokteran memang leb
ih ditekankan kepada mempelajari masalah mekanisme kerja obat di dalam
tubuh, termasuk dalam hal khasiat obat, reaksi kimia, dosis, efek samping d
ll. Sedangkan masalah teknologi bahan obat maupun teknis pembuatan ob
at tidak dipelajari lebih jauh, karena masalah ini adalah bidangnya kalangan
farmasi. Oleh karena itu para ahli farmasi muslim perlu sekali menjelaskan,
bahan aktif obat apa saja yang berasal dari bahan-hahan yang haram, agar
umat Islam mudah untuk menghindarinya. Hal ini mengingat bahwa obat-o
batan itu umumnya adalah produk impor dari luar negeri, yang diciptakan a
tau diformulasikan oleh ilmuwan yang belum tentu mengenal masalah hala
l dan haram.
LANJUTAN…..
Ini pun dibatasi dengan beberapa syarat, antara lain, sakit yang diderita pa
sien sangat akut dan dikhawatirkan meninggal, nihilnya obat alternatif, dan
atas rekomendasi dokter yang berkompeten.
Argumentasinya merujuk pada dalil-dalil tentang bolehnya berobat mengg
unakan perkara haram dalam kondisi darurat.
Kesimpulan ini seperti yang pernah ditegaskan oleh Kongres Fikih Kedokter
an ke-8 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam pertemuan rutinnya itu, l
embaga ini menyatakan insulin babi boleh digunakan.
Terutama untuk obat bagi penyakit gula atas dasar darurat dengan tetap m
emperhatikan ketentuan syar’inya. Tetapi, seiring dengan perkembangan k
edokteran, insulin jenis ini harus ditinggalkan sebab insulin halal sudah dite
mukan.
BAHAN OBAT DAN KOSMETIK YANG BERPOTENSI HARAM KARENA UMUMNYA DIB
UAT DARI BAGIAN ORGAN BABI ADALAH:
Kelompok 2 :
Plasenta
Plasenta (Jawa : ari-ari; Arab : al-masyiimah) adalah organ yang berfu
ngsi sebagai media nutrisi untuk janin dalam kandungan. Plasenta kaya akan k
andungan darah, protein, hormon, dan zat lain. Plasenta dalam farmasi dan ko
smetika selain berasal dari manusia juga berasal dari hewan mamalia, seperti s
api, kambing, dan babi.
Namun meski katakan tak najis, plasenta manusia tetap tak boleh di
manfaatkan. Sebab bagian tubuh manusia yang telah terpisah atau terpotong,
misal tangan yang terpotong karena hukum potong tangan, hanya ada satu p
erlakuannya, yaitu ditanam (dikuburkan), bukan yang lain, sebagai penghorm
atan akan kemuliaan manusia (karamah al-insan). Jadi pemanfaatan plasenta
manusia tidak boleh karena bertentangan dengan prinsip kemuliaan manusia.
(QS Al-Isra` [17] : 70).
Kedua, menggunakan plasenta hewan untuk kosmetika huku
mnya boleh, dengan 2 (dua) syarat; pertama, hewannya suci dan halal
dimakan, seperti sapi. Maka tak boleh menggunakan plasenta dari hew
an najis dan haram dimakan, seperti babi. Kedua, hewannya telah mati
melalui cara penyembelihannya yang syar’i. Sebab organ yang terpisah
dari hewan yang masih hidup, adalah bangkai yang najis. Dalilnya sabd
a Nabi SAW,”Apa saja bagian yang dipotong dari binatang ternak, seda
ng binatang itu masih hidup, maka potongan itu adalah bangkai.” (HR
Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud).
01 02 03
Sejak Allah menurunkan ayat ini dan setelah 1.400 tahun berlalu, tidak
ada ahli yang menambahkan apa yang dijelaskan oleh Al-Qur’an. Al-Qu
r’an menjadi satu-satunya kitab yang menjelaskan keistimewaan susu.
Manfaat susu murni binatang ternak :
ASI diproduksi dalam alveoli. Air susu tersebut dapat mengalir masuk ke dalam duktul berk
at kerja otot-otot halus yang mengelilingi alveoli. Dari duktul, air susu kemudian mengalir ke saluran air
susu yang lebih besar dan selanjutnya masuk ke dalam jaringan penyimpanan air susu yang terletak tep
at di bawah areola. Jaringan ini berfungsi seperti bak penampung air susu sementara, sampai tiba saatn
ya bayi menghisapnya melalui celah pada puting susu.
SURAH AL-BAQARAH AYAT 233
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh. Yaitu bagi yang i
ngin menyempurnakan penyusuan, dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu
dengan cara ma'ruf, seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah s
eorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian, apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan kedu
anya dan permusyawaratan. Maka tidak ada dosa atas keduanya, dan jika kamu ingin anakmu disusuk
an oleh orang lain. Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut, bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerja
kan.”
Manfaat dalam pemberian ASI sejak usia 0-2 tahun pada bayi adalah:
1. Mencerdaskan anak
Anak yang mendapat asupan ASI lebih cerdas dari anak yang mendapatkan susu formula.
2. Lebih sehat
Ini seperti yang disampaikan Dr. E. Oswari. DPH, air susu ibu bisa menghidarkan banyak pen
yakit dari anak.
Kelompok 5 :
Anisa
Delya
Esti Amalia
Mayola
Reza Ditha
Wulan Syaifilah
Obat dalam pandang
an islam
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamat
kan diri dari dari penyakityang mengganggu hidup. Kebud
ayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga
oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah m
erasa di alam ini ada sesuatu yanglebih kuat dari dia, baik
yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tid
ak dapatdirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun
tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atauagama yang d
i anut manusia.
Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisi
nya secaraterminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :
Pendapat pertama Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbag
ai kondisi tubuh manusia darisegi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pe
ndapat ini di nisbat kan oleh para dokterklasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.
Pendapat kedua Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tu
buh manusia untuk menjagakesehatan yang telah ada dan mengembalikannya d
ari kondisi sakit.
Arti hadits di atas bisa diambil satu kesimpulan bahwa ketika Allah memberikan satu p
enyakit kepada hamba-Nya maka kepadanya pula akan diberikan obat yang bisa meny
embuhkannya. Tentunya orang yang sakit dituntut untuk berusaha mendapatkan obat
tersebut agar teraih kesembuhannya. Boleh saja orang yang sakit tak melakukan usah
a berobat bila memang ia berserah diri dan ridho terhadap penyakit yang diberikan All
ah kepadanya.
Bahan alam adalah bahan yang berasal dari organisme, baik yang masih
dalam keadaan hidup maupun yang sudah tidak hidup lagi, yang dalam
keadaan dipelihara (budidaya) atau yang dibiarkan tanpa pemeliharaan
secara khusus(hidup,tumbuh liar).
penggunaan bahan alam seperti tumbuhan juga sangat luas, beberapat
umbuhan bahkan digunakan sebagai bumbu masak. amun, harus diin
gat bah!akemungkinan ketidakamanan mungkin saja terjadi pada obat b
ahan alam. Sumber ketidakamanan tersebut dapat berasal dari dalam b
ahan baku obat bahan tersebut.8uga bisa berasal dari luar, misalnya kar
ena pengaruh lingkungan, logam berat, bahan kimia yang digunakan sec
ara sengaja ataupun tidak sengaja dapat menjadi penyebab ketidakama
nan. Demaran biologi seperti bakteri, jamur akan menjadifaktor ketidak
amanan. +enggunaan alat dan bahan yang tidak higienis danditambah s
anitasi yang buruk,
Kosmetik merupakan zat perawatan yang digunakan untuk mening
katkan penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumny
a merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa te
rbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan sinte
tis.
“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka nerakalah tempat yang oantas b
aginya” (H.R. At-Thurmudzi)
Rosulullah SAW menjelaskan bahwa mencari yang halal itu merupakan suatu kewa
jiban setiap muslim,
kita wajib dan harus selektif dalam memilih makanan dan minuman termasuk oba
t-obatan dan kosmetika serta produk farmasi lainnya yang kita konsumsi, harus di
pilih yang halal lagi baik.
Tinjauan umum
Kita harus meningkatkan pengetahuan kita sehingga bisa memilih mana pr
oduk yang diragukan kehalalannya dan mana yang tidak.
Jika suatu produk farmasi telah memiliki nomer registrasi seperti dari badan
POM berarti produk tersebut telah dianggap aman (thoyyib) akan tetapi bel
um tentu halal dan tidak ada lembaga yang berwenang yang menjamin keha
lalannya, begitu pula sebaliknya.
Dengan adanya label dan sertifikat halal pada produk kefarmasian kita akan
lebih mudah untuk memilih produk farmasi yang akan kita gunakan seperti
beberapa produk kosmetika yang sekarang telah ada yang memilki sertifikas
i halal
65
DEFINISI
66
Bentuk Kerjasama BPJPH dengan MUI dan LPH
67
Syarat kehalalan produk
Yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang memenu
hi kehalalan sesuai syari’at Islam, yaitu;
Penelitian laboratorium pun tidak selalu bisa mendeteksi keberadaan unsur alkoh
ol atau babi pada produk akhir.
Metode penentuan spesifik untuk lemak babi menurut sidang pleno LPPOM MUI
adalah dengan menggunakan analisis protein.
Metode ini dapat dengan akurat mengidentifikasi lemak babi, karena ternyata dala
m lemak babi terdapat protein spesifik Desmin dan Tropomiosin 1 yang tidak ada d
alam lemak sapi.
Metode SDS PAGE masih mahal harganya, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk me
nciptakan metode yang lebih akurat, cepat dan ekonomis.
Alur Pengajuan Sertifikasi Halal
PENOLAKAN
PELAKU USAHA PEMBERIAN
SERTIFIKAT
PEMERIKSAAN SIDANG
OLEH AUDITOR BPJPH FATWA HALAL
HALAL LPH (MUI,PAKAR, K/L,
INSTANSI TERKAIT)
5 Hari Kerja
30 Hari Kerja
PENGUJIAN OLEH
LPH
72
PROSES AUDIT
1. Pemohon mendaftarkan diri dengan melampirkan seju
mlah persyaratan dokumen (terdiri dari data pelaku usah
a, nama dan jenis produk, daftar produk dan bahan yang
digunakan, dan proses pengolahan produk)
2. BPJPH akan meneliti seluruh persyaratan-persyaratan y
ang diajukan
3. Pemohon menentukan LPH untuk memeriksa produk y
ang dijual atau dimakan
PROSES AUDIT
4. LPH akan melakukan pemeriksaan atau pengujian prod
uk yang dijual atau dimakan, kemudian hasilnya diserahk
an ke MUI untuk mendapatkan fatwa halal sebuah produ
k. LPH adalah lembaga yang melakukan kegiatan pemerik
saan dan/atau pengujian terhadap kehalalan produk
5. Dari hasil pemeriksaan LPH, MUI melaksanakan peneta
pan kehalalan produk melalui sidang fatwa halal
6. BPJPH selanjutnya akan menerbitkan sertifikat dan lab
el halal berdasarkan hasil fatwa MUI.
Biaya-biaya
Biaya pendaftaran sertifikat halal = Rp100 ribu – Rp500 ri
bu
Biaya pemeriksaan atau pengujuan produk = Rp3,5 juta –
Rp4 juta
Biaya penerbitan sertifikat:
Usaha kecil dan menengah = Rp150 ribu – Rp1,5 juta
Usaha menengah dan besar = Rp1,5 juta – Rp5 juta.
MASA BERLAKU
Sertifikat halal berlaku selama 4 tahun sejak diterbitkan B
PJPH
Wajib diperpanjang dengan mengajukan pembaruan serti
fikat halal paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku se
rtifikat berakhir
Jika Anda sudah terlanjur mendapat sertifikat halal dari M
UI yang akan berakhir tahun 2020, maka sertifkat tersebu
t tetap berlaku hingga masa berlakunya berakhir. Setelah
itu, wajib diperbaharui.
SANKSI PELANGGARAN
Ada beberapa sanksi administrasi maupun pidana yang b
erlaku bagi si pelanggar:
1. Tidak memisahkan lokasi, tempat dan alat PPH dikenai
sanksi administrasi berupa peringatan tertulis dan denda
administratif
2. Tidak melakukan kewajiban, seperti sudah dapat sertifi
kat halal tapi tidak mencantumkan label halal di produk,
memperbaharui sertifikat halal yang kedaluwarsa dijerat
dengan sanksi administratif, berupa peringatan tertulis, d
enda administratif, dan sertifikat halal dicabut
SANKSI PELANGGARAN
3. Tidak melakukan resgitrasi sertifikat halal bakal dikena
kan sanksi administratif, berupa penarikan barang dari pe
redaran
4. Tidak menjaga kehalalan produk yang telah mendapat
sertifikat halal, pelaku usaha bisa dipidana penjara maksi
mal 5 tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar
5. tiap orang yang terlibat dalam proses JPH dan tidak me
njaga kerahasiaan formula yang diserahkan pelaku usaha,
dapat dipidana penjara maksimal 2 tahun dan denda mak
simal Rp2 miliar.
Regulasi Pelaksana Undang-Undang JPH
79
Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH)
80
Regulasi halal di belahan dunia
Regulasi halal telah menjadi
isu yang dikaji umat muslim
di belahan dunia.
Setiap negara memiliki regul
asi dan pola pengawasan pro
duk halal yang berbeda-beda
.
Nota kesepahaman antar le
mbaga umat Islam tingkat In
ternasional menjadi penting
dalam mencanangkan regula
si halal yang bersifat global.
Karena setiap negara memili
ki parameter yang berbeda-b
eda dalam penentuan kehala
lan dan lembaga yang memil
iki legalitasnya.
Kendala sertifikasi halal
Industri farmasi besar dan menengah belum melakukan sertifikasi halal
karena kurang adanya desakan dari konsumen akan pentingnya jamina
n produk halal karena sertifikasi halal itu belum wajib untuk di berlaku
kan dan akan dilakukan sertifikasi halal bila ada permintaan dari produ
sen tersebut.
Untuk industri kecil diakibatkan oleh ketidak tahuan mereka disampin
g masalah biaya dan kesulitan berkomunikasi dengan BPJPH.
KELOMPOK 7:
• CHRISTINA SIAGIAN
• DESTRIA MELANISA
• GAZZANI DAINIATI
• MURIFA OKTAVIA
• SHAFIRA
• YULIYANTI
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang d
an/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bai
k bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lai
n, maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk di
perdagAngkan (Pasal 1 UU No. 8 Tahun 1999). Se
mentara itu menurut UU No. 8 Tahun 1999 tenta
ng Perlindungan Konsumen, yang dimaksud deng
an perlindungan konsumen adalah segala upaya y
ang menjamin adanya kepastian hukum untuk m
emberi perlindungan kepada konsumen.
TUJUAN PERLINDUNGAN KONS
UMEN