Anda di halaman 1dari 96

Perkembangan dunia medis saat ini kurang memperhatikan a

spek kehalalan bahan baku obat-obatan. Sementara itu sebag


ian masyarakat belum memiliki pemahaman tentang perluny
a kehalalan obat, karena mereka menganggap bahwa pengob
atan masuk kedalam kategori darurat.

Ketentuan hukumnya adalah: Islam mensyariatkan pengobat


an karena ia bagian dari perlindungan dan perawatan kesehat
an. Dalam ikhtiar mencari kesembuhan wajib menggunakan
metode pengobatan yang tidak melanggar syariat.
Obat yang digunakan untuk kepentingan pengobatan wajib menggunakan bahan
yang suci dan halal. Penggunaan bahan najis atau haram dalam obat-obatan huk
umnya haram. Perbedaan serupa juga berlaku untuk pemakaian lemak babi seba
gai obat topikal /obat oles /krim. Para ulama berselisih pandang.

Menurut kelompok yang pertama, kategori obat jenis ini haram digunakan bila t
idak dalam kondisi darurat yaitu kondisi keterpaksaan yang apabila tidak dilakuk
an dapat mengancam jiwa manusia, atau kondisi keterdesakan yang setara deng
an kondisi darurat, yaitu kondisi keterdesakan yang apabila tidak dilakukan, mak
a akan dapat mengancam eksistensi jiwa manusia di kemudian hari,

Pandangan ini disampaikan, antara lain, Syekh Muhammad az-Zuhaili, Abd al-Fat
ah Idris, Ahmad al-Hajji al-Kurdi, dan Syekh Wahbah az-Zuhaili.
Lanjutan …..
 Bagi pihak kedua, jenis obat ini boleh digunakan bila lemak tersebut telah
disterilkan atau disucikan. Penegasan ini diutarakan, antara lain, oleh Syek
h Abd al-Majid Shalahin dan Syekh Ibrahim Bayudh, juga dikuatkan dalam K
ongres Fikih Kedokteran ke-8 OKI.
meresepkan obat-obatan yang mengandung barang haram seperti babi, hukum
nya haram. Alasan lebih baik hasil pengobatannya adalah sesuatu yang belum b
isa dipastikan, sebab kesembuhan hakikatnya di tangan Allah dan dokter hanya
mengobati saja, obat pun belum tentu efektif.
Sehingga sesuatu yang sifatnya masih prediksi (kesembuhan) tidak boleh didah
ulukan atas sesuatu yang sudah jelas hukumnya (haramnya mengonsumsi babi)
.
Penggunaan bahan dari babi dalam kefarmasian. Sesuai dengan nash Al-Qur’an,
pada tahun 1994 komisi Fatwa MUI telah menfatwakan bahwa babi dan kompo
nen-komponennya haram untuk dikonsumsi baik sebagai pangan maupun obat
dan kosmetika.
Menurut ahli farmasi bahwa bahan-bahan aktif obat pada merk obat tertentu,
bila diteliti lebih jauh ada yang menggunakan bahan baku yang diharamkan di d
alam ajaran Islam, misalnya babi.
Lanjutan….
 Sebagai contoh, ada obat suntik merk tertentu untuk mengobati penyakit k
encing manis (diabetes melitus) yang berasal dari hormon insulin babi (por
cine). Sementara itu banyak pula obat suntik lainnya yang khasiat dan fung
sinya sama untuk kecing manis, tetapi tidak berasal dari porcine atau babi.
 Oleh karena itu pemahaman yang berasumsi bahwa benda apapun akan ha
lal dikonsumsi bila untuk obat, haruslah segera ditinggalkan jauh-jauh kare
na tidak sesuai dengan Syariah. Selama ini umumnya masyarakat tidak me
ngetahui dari apa saja dibuatnya bahan aktif suatu obat. Demikian juga pa
da brosur obat-obatan yang ada, produsen obat biasanya tidak menjelaska
n asal-usul bahan aktif dan bahan penyerta pada produk obatnya secara le
ngkap
Dalam materi kuliah tentang obat bagi mahasiswa kedokteran memang leb
ih ditekankan kepada mempelajari masalah mekanisme kerja obat di dalam
tubuh, termasuk dalam hal khasiat obat, reaksi kimia, dosis, efek samping d
ll. Sedangkan masalah teknologi bahan obat maupun teknis pembuatan ob
at tidak dipelajari lebih jauh, karena masalah ini adalah bidangnya kalangan
farmasi. Oleh karena itu para ahli farmasi muslim perlu sekali menjelaskan,
bahan aktif obat apa saja yang berasal dari bahan-hahan yang haram, agar
umat Islam mudah untuk menghindarinya. Hal ini mengingat bahwa obat-o
batan itu umumnya adalah produk impor dari luar negeri, yang diciptakan a
tau diformulasikan oleh ilmuwan yang belum tentu mengenal masalah hala
l dan haram.
LANJUTAN…..
 Ini pun dibatasi dengan beberapa syarat, antara lain, sakit yang diderita pa
sien sangat akut dan dikhawatirkan meninggal, nihilnya obat alternatif, dan
atas rekomendasi dokter yang berkompeten.
 Argumentasinya merujuk pada dalil-dalil tentang bolehnya berobat mengg
unakan perkara haram dalam kondisi darurat.
 Kesimpulan ini seperti yang pernah ditegaskan oleh Kongres Fikih Kedokter
an ke-8 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam pertemuan rutinnya itu, l
embaga ini menyatakan insulin babi boleh digunakan.
Terutama untuk obat bagi penyakit gula atas dasar darurat dengan tetap m
emperhatikan ketentuan syar’inya. Tetapi, seiring dengan perkembangan k
edokteran, insulin jenis ini harus ditinggalkan sebab insulin halal sudah dite
mukan.
BAHAN OBAT DAN KOSMETIK YANG BERPOTENSI HARAM KARENA UMUMNYA DIB
UAT DARI BAGIAN ORGAN BABI ADALAH:

Unsur babi digunakan dunia medis dalam kategori yang beragam. Se


suai dengan peruntukkannya.

Pertama, sebagai bahan gelatin untuk lapisan kapsul dan tablet.


Kedua, pemanfaatan lemak babi untuk obat oles atau krim. Ketiga, p
emakaian pankreas babi untuk insulin, seperti vaksinasi ataupun oba
t cair.
Untuk kategori yang ketiga, yakni insulin yang berasal dari babi, para
ulama sepakat hukumnya haram. Tetapi, penggunaannya diperbole
hkan dalam kondisi darurat bila tak lagi ditemukan obat alternatif ya
ng halal.
Hadist mengenai hukum mengo
nsumsi obat berbahan haram da
n najis
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
ُ‫ل ّه‬
 ‫َللا‬ ُُ ‫سو‬ ُ‫اء ْال َخ هبي ه‬
ُ ‫نَ َهى َر‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ث‬ ُ‫ن ال ّد َو ه‬
ُ‫َع ه‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari
obat yang khobits (yang haram atau kotor).” (HR. Abu
Daud no. 3870, Tirmidzi no. 2045 dan Ibnu Majah no.
3459. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits
ini shahih).
Lanjutan hadist..
Dari Abud Darda’, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 ُ‫لَ ت َ َد َاو ْوا بُه ََح َرام‬ ُ‫ل هل ُك ه‬
ُ ‫ل َداءُ َد َواءُ فَت َ َد َاو ْوا َو‬ َُ َ‫َللا أ َ ْنز‬
َُ َ‫ل ال ّدا َُء َوال ّد َوا َُء َو َجع‬ َُّ ‫ن‬ُّ ‫هإ‬
 "Allah telah menurunkan penyakit dan juga obatnya.
Allah menjadikan setiap penyakit ada obatnya. Maka
berobatlah, namun jangan berobat dengan yang
haram.” (HR. Abu Daud no. 3874. Sanad hadits ini
dho’if kata Al Hafizh Abu Thohir).
Menganalisis Landasan Pengobatan Dalam
Alquran dan Hadits

Kelompok 2 :

Afaaf Ghina Urwatul W


Davida Adela Rahayu
Eka Wulan Yuliana Emri
Hilmi Rahmayani
Nur Sugiyanti
Siti Kamilah
• Penggunaan Alkohol Dalam Kefarmasian
• Pandangan Terhadap Bahan Memabukkan Lainnya
• Plasenta dan Cairan Amniotik Dalam Kefarmasian
Penggunaan Alkohol Dalam Kefarmasian

Seringnya alkohol dipakai untuk kepentingan medis,


kebersihan dan lainnya menjadikan pendapat yang mengenai
alkohol sebagai sesuatu yang berat, dan itu bertentangan dengan
nash Alquran. Salah satu permasalahan dalam pengobatan,
kosmetik maupun makanan adalah status alkohol. Alkohol
merupakan senyawa yang ditetapkan sebagai cairan yang
diharamkan.

Lalu bagaimana alkohol


jika dijadikan sebagai o
bat dalam kefarmasian
?
Dari segi kimia, Achmad Mursyidi, Dalam seminar “Titik Kr
itis Kehalalan Bahan Farmasi dalam Obat, Kosmetik, dan Makana
n" Menjelaskan:

Adanya perbedaan makna alkohol dalam dunia farmasi d


an bagi masyarakat awam. Di dalam dunia farmasi, alkohol meru
pakan senyawa yang mengandung gugus OH. Sementara menur
ut masyarakat awam, yang dimaksud dengan alkohol adalah kha
mar atau minuman yang memabukkan.
BERDASARKAN KETENTUAN Majelis
Ulama Indonesia (MUI)
Persyaratan Alkohol/Ethanol
a. Alkohol tidak berasal dari industri khamr (minuman beralkohol),
b. Penggunaan alkohol :
Kadar alkohol pada produk akhir tidak terdeteksi.
Kadar alkohol pada produk intermediet (produk yang tidak
dikonsumsi langsung) tidak lebih dari 1%.
Flavor dengan ethanol lebih dari 1% (Flavour tidak bisa
disertifikasi) dapat digunakan pada produk akhir,
Jika tidak mengandung bahan haram dan diproduksi di
produsen yang sudah memiliki sertifikat halal.
Persyaratan Alkohol/Ethanol (Lanjutan)
c. Hasil samping industri khamr (minuman beralkohol) yang
berbentuk cair dan hanya diperoleh secara fisik tidak bol
eh digunakan.

d. Hasil samping industri khamr (minuman beralkohol) atau t


urunannya yang berbentuk padat, misalnya brewer yeast,
boleh digunakan setelah dicuci sesuai syar’i (tathhir syar’a
n).
Persyaratan Alkohol/Ethanol (Lanjutan)
Hasil Samping Industri Khamr (Minuman Beralkohol) atau
Turunannya (Fusel Oil) :

Dapat digunakan jika bahan/produk telah direaksikan l


ebih lanjut sehingga menghasilkan senyawa baru.

Reaksi yang dapat dilakukan secara kimiawi atau


biotransformasi.
Pendapat Ulama yang Membolehkan Penggunaan Alkohol untuk O
bat

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dan Asy-Syaikh Al-Albani berpen


dapat bahwa pada permasalahan ini ada rincian, sebagaimana yang
akan di simak dengan jelas dari fatwa keduanya. Asy-Syaikh Ibnu ‘Ut
saimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ cetakan Darul Atsar, berkata:
“Bagaimana menurut kalian tentang sebagian obat-obatan yang ad
a pada masa ini yang mengandung alkohol, terkadang digunakan p
ada kondisi darurat? Kami nyatakan: Menurut kami, obat-obatan ini
tidak memabukkan seperti mabuk yang diakibatkan oleh khamr, me
lainkan hanya berefek mengurangi kesadaran penderita dan mengu
rangi rasa sakitnya. Jadi ini mirip dengan obat bius yang berefek me
nghilangkan rasa sakit (sehingga penderita tidak merasakan sakit sa
ma sekali) tanpa disertai rasa nikmat dan terbuai.
Obat yang mengandung alkohol diperbolehkan karena illat (
sebab) seperti yang ada pada khamr tidak ada lagi, unsur memabuk
kan. Padahal hukum berputar sesuai dengan ada tidaknya illat (seba
b). Hal ini telah disebutkan dalam kaidah ushul fiqh.
َ ‫اَ ْل َُح ْك ُُم َيد ُْو ُُر َم َُع هعلّته هُه ُو ُج ْودا َو‬
‫ع َدما‬
Artinya: “Hukum itu mengikuti keberadaan ‘illah (alasannya). Jika ad
a ‘illahnya, hukum itu ada. Jika ‘illah tidak ada maka hukumnya pun
tidak ada.”
Jika khamar itu najis maka pasti Nabi memerintahkan memb
ersihkan peralatan atau gelas untuk meminum khamar itu sebagaim
ana beliau memerintahkan untuk membersihkan peralatan itu ketika
mengharamkan al-humur al-ahliyyah. Berdasarkan pendapat ini, bol
eh menggunakan alkohol untuk campuran parfum, minyak wangi, m
embersihkan ( sterilisasi ), obat luar, dan sebagainya karena ia buka
n benda najis.
Adapun dasar dari penetapan hukum ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa yang menjadi ‘illat (alasan) pengharaman khamr adalah kare
na memabukkan. Jika faktor ini hilang, haramnya pun hilang.
2. Unsur alkohol dalam obat tersebut sudah hancur menjadi satu den
gan materi lain, sehingga ciri fisiknya menjadi hilang secara nyata. Para
ulama menyebutnya dengan istilahIstihlak, yaitu bercampurnya benda
najis atau haram dengan benda lainnya yang suci atau halal yang jumla
hnya lebih banyak sehingga menghilangkan sifat najis dan keharaman
benda yang najis tersebut. Hal ini berdasarkan hadis
Rasullullah saw bahwa beliau bersabda:
َُ ‫ل ْال َخ َب‬
‫ث‬ ُ‫إ َذا َكانَُ ْال َما ُُء قُلّتَي ه‬. (‫)رواه ابن خزيمة والَحاكم‬
ُْ ‫ْن لَ ُْم َي َْح هم‬
Artinya: “Jika air telah mencapai dua kullah, maka tidak mungkin dipen
garuhi kotoran (najis)”.(HR. Ibnu Khuzaimah dan Hakim)
Hal ini sama dengan setetes air kencing bercampur dengan air yang sa
ngat banyak, air itu tetap suci dan menyucikan selama tidak ada pengar
uh dari air kencing tersebut. Begitu juga khamar jika sudah bercampur
dengan zat-zat lain yang suci dan halal, maka alkohol itu menjadi halal,
selanjutnya meminum air dalam bejana yang ada campuran setetes kha
mr, akan dikatakan dia meminum air dari bejana dan tidak dikatakan di
a minum khamr dari bejana. Hukum ini berlaku bagi obat yang ada cam
puran dengan alkohol.
3. Bahwa alkohol tidaklah identik dengan khamr. Tidak setiap kham
r itu alkohol, karena ada zat-zat lain yang memabukkan selain alkoho
l. Begitu juga sebaliknya, tidak setiap alkohol itu khamr. Menurut seb
agian kalangan bahwa jenis alkohol yang bisa memabukkan adalah je
nis etil atau etanol. Begitu juga khamr yang diharamkan pada zaman
Nabi saw bukanlah alkohol, tapi jenis lain.

4. Menurut sebagian ulama bahwa khamr tidaklah najis secara lahir,


tapi najis secara maknawi. Artinya, bukanlah termasuk benda najis se
perti benda-benda lainnya secara umum. Sehingga alkohol boleh dip
akai untuk pengobatan luar.
Adapun obat bius tidaklah demikian, karena yang memakainya tidakl
ah menikmatinya dan tidak merasakan senang dengan obat bius ters
ebut. Demikian juga obat bius ini menjadikan orang tidak sadar alias
pingsan. Kalau khamr yang memabukkan tidaklah menjadikiannya pi
ngsan tapi justru dia menikmatinya, sehingga menjadikannya terus m
enerus ketagihan terhadap minuman tersebut.
Selanjutnya Syaikh Muhammad Rosyid Ridho dalam Fatwanya yan
g dinukil oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin. Yang me
ngatakan bahwa:
“Alkohol adalah zat yang suci dan mensucikan. Alkohol m
erupakan zat yang sangat urgen dalam dunia farmasi dan pengob
atan dalam kedokteran serta pabrik-pabrik. Alkohol telah tercamp
ur dalam banyak obat-obatan. Pengharaman penggunaan alkohol
bagi kaum muslimin menghalangi mereka untuk bisa menjadi pak
ar dalam banyak bidang ilmu dan teknologi. Hal ini malah akan m
enyebabkan orang-orang kafir unggul atas kaum muslimin dalam
bidang kimia, farmasi, kedokteran, pengobatan, dan industri. Pen
gharaman penggunaan alkohol bisa jadi merupakan sebab terbes
ar meninggalnya orang-orang yang sakit dan yang terluka atau m
enyebabkan lama sembuh atau semakin parah.
KRITERIA BAHAN BERDASARKAN KETENTUAN MAJ
ELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

Bahan tidak boleh berasal dan mengandung bahan dari


:
(a) Babi dan turunannya,
(b) Khamr (minuman beralkohol),
(c) Turunan khamr yang diperoleh hanya dengan pemis
ahan secara fisik,
(d) Darah,
(e) Bangkai,
(f) Bagian dari tubuh manusia.
Plasenta dan Cairan Amniotik Dalam Kefarmasian

Plasenta
Plasenta (Jawa : ari-ari; Arab : al-masyiimah) adalah organ yang berfu
ngsi sebagai media nutrisi untuk janin dalam kandungan. Plasenta kaya akan k
andungan darah, protein, hormon, dan zat lain. Plasenta dalam farmasi dan ko
smetika selain berasal dari manusia juga berasal dari hewan mamalia, seperti s
api, kambing, dan babi.

Awalnya plasenta digunakan dalam farmasi, karena plasenta memiliki


fungsi luas. Misal untuk terapi immunodefisiensi, kehilangan protein akut akib
at luka bakar, infeksi bakteri, dan lain-lain.

Dalam perkembangannya, plasenta digunakan dalam pembuatan kos


metik, karena ekstrak plasenta dapat menjadi sumber protein yang berfungsi
memperbaiki elastisitas kulit dan mencegah degenerasi sel. Produk-produk ko
smetika yang mengandung ekstrak plasenta antara lain sabun mandi, lotion pe
lembab kulit, krim pemutih wajah, dan bedak.
Hukum menggunakan plasenta untuk kosmeti
ka dan obat
Pertama, menggunakan plasenta manusia untuk kosmetika hukumny
a haram. Sebab plasenta manusia termasuk najis, sesuai kaidah fiqih : Kullu m
aa`i`in kharaja min al-sabilain najisun illa al-maniy (setiap cairan yang keluar d
ari dua jalan [dubur dan kemaluan] adalah najis, kecuali mani). (Taqiyuddin Al
-Husaini, Kifayatul Akhyar, I/64). Padahal memanfaatkan najis dilarang oleh sy
ara’, sesuai firman Allah SWT (artinya) : “Maka jauhilah dia [rijsun/najis] agar k
amu mendapat keberuntungan.” (QS Al-Ma`idah [5] : 90).

Najisnya plasenta ini adalah salah satu pendapat madzhab Syafi’i. Ad


a pendapat lain dalam madzhab Syafi’i yang menyatakan plasenta itu suci, tid
ak najis.

Namun meski katakan tak najis, plasenta manusia tetap tak boleh di
manfaatkan. Sebab bagian tubuh manusia yang telah terpisah atau terpotong,
misal tangan yang terpotong karena hukum potong tangan, hanya ada satu p
erlakuannya, yaitu ditanam (dikuburkan), bukan yang lain, sebagai penghorm
atan akan kemuliaan manusia (karamah al-insan). Jadi pemanfaatan plasenta
manusia tidak boleh karena bertentangan dengan prinsip kemuliaan manusia.
(QS Al-Isra` [17] : 70).
Kedua, menggunakan plasenta hewan untuk kosmetika huku
mnya boleh, dengan 2 (dua) syarat; pertama, hewannya suci dan halal
dimakan, seperti sapi. Maka tak boleh menggunakan plasenta dari hew
an najis dan haram dimakan, seperti babi. Kedua, hewannya telah mati
melalui cara penyembelihannya yang syar’i. Sebab organ yang terpisah
dari hewan yang masih hidup, adalah bangkai yang najis. Dalilnya sabd
a Nabi SAW,”Apa saja bagian yang dipotong dari binatang ternak, seda
ng binatang itu masih hidup, maka potongan itu adalah bangkai.” (HR
Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud).

Ketiga, menggunakan plasenta untuk kepentingan pengobata


n (farmasi), hukumnya boleh (ja`iz), baik plasenta manusia maupun he
wan, baik hewannya memenuhi dua syarat di atas maupun tidak. Sebab
melakukan upaya pengobatan dengan zat yang najis, hukumnya makru
h, tidak haram. (Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Syakhshiyah Al-Islamiyah, I
II/116). Dalil kemakruhannya karena meski ada hadis yang melarang ber
obat dengan zat yang haram (HR Abu Dawud, no 3376), tapi ada hadis
lain yang membolehkan berobat dengan zat yang najis, yaitu air kencin
g unta. (Shahih Bukhari, no 226; Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Bari, 1/3
67). Wallahu a’lam.
Cairan Amniotik

Cairan amnion (amniotic liquid) adalah cairan ketuban ya


ng berada di sekitar janin dalam kandungan yang berfungsi meli
ndungi janin dari benturan fisik. Pada saat kelahiran, selaput ket
uban pecah dan cairan amnion keluar mendahului janin. Selain s
ebagai buffer, cairan ini juga berfungsi sebagai pelicin (lubricant)
pada saat janin dilahirkan. Keuntungan penggunaan cairan amni
on kurang lebih sama dengan plasenta, tetapi penggunaannya te
rbatas pada pelembab, lotion rambut, shampoo, serta produk pe
rawatan kulit dan kepala.
Hukum menggunakan Cairan Amniotik untuk
Kosmetika

Islam membolehkan memakai kosmetik yang berbahan


dasar amnion, dengan catatan amnion tersebut berasal dari ses
uatu yang halal, bukan dari manusia atau binatang yang dihara
mkan oleh syara.
Merinci obat dalam al-qur’an
dan hadist
Materi

01 02 03

Kurma Susu murni Habbatusauda


Kurma
Kurma merupakan buah yang unik. Unik kar
ena Allah SWT menyebutnya sebanyak 20 k
ali di 16 surah yang berbeda dalam Al-Qur’a
n. Unik karena Rasulullah SAW menjadikan
kurma sehari-hari sebagai makanan wajib k
eluarga. Unik karena dapat dikonsumsi tanp
a mengenal batas usia, dari ujung akar sam
pai daun memiliki manfaat, dapat bertahan
dalam suhu tinggi hingga 50 ºC dan dalam k
adar garam yang ekstrim, bisa memiliki jang
ka waktu kadaluwarsa hingga 1,5 tahun (kur
ma yang berkualitas dan disimpan dengan t
eknik yang baik), dan unik karena dari 2 jeni
s tanaman kurma, yaitu jantan dan betina, h
anya tanaman kurma betina saja yang dapa
t menghasilkan buah (6-7 bulan).
“Dan di Bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampin
gan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, da
n pohon kurma yang bercabang dan yang tidak berca
bang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihk
an sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yan
g lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang de
mikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bag
i kaum yang berfikir.” (Q.S Ar-Ra’d: 4)
Beberapa Manfaat Kurma dalam Perspektif Qur’
an dan Sains

Berikut merupakan beberapa manfaat dari buah kurma dalam perspekti


f Sains yang nantinya diharapkan dapat menjawab pertanyaan di atas,
yaitu sbb:
1. Memperlancar proses melahirkan
2. Mencegah pendarahan rahim
3. Memperlancar ASI dan mengobati kemandulan
4. Memberikan tambahan tenaga bagi yang lemas, letih, dan lesu
“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada p
angkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, ‘Wahai, betapa (baikny
a) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperh
atikan dan dilupakan’.” (Q.S Maryam: 23)
Jadi kondisi Siti Maryam saat itu adalah dalam kondisi yang sangat krit
is. Kemudian setelah Allah mengirimkan Jibril dan membuatkan su
ngai pada ayat ke 24 nya, Allah memerintahkan Maryam untuk:
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon it
u akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka m
akan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seora
ng manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar be
rpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan ber
bicara dengan seorang manusia pun pada hari ini,’” (Q.S Maryam:
25-26)
Beberapa Manfaat Kurma dalam Perspektif Hadi
ts dan Sains
1. Meningkatkan daya kecerdasan
“Berilah makan buah kurma kepada istri-istrimu yang sedang hamil, karena sekiranya wanita hamil itu makan b
uah kurma, niscaya anak yang lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun, serta cerdas. Sesu
ngguhnya makanan Maryam tatkala melahirkan Nabi Isa adalah buah kurma. Sekiranya Allah menjadikan suatu
buah yang lebih baik daripada kurma, maka Allah akan memberikan buah itu kepada Maryam.” (H.R Bukhari)
2. Menghindarkan orang dari bahaya racun dan sihir
“Barangsiapa mengkonsumsi Kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun dan sih
ir” (H.R Muslim)
3. Vaksinasi Bayi dengan Kurma
Abu Musa berkata, “Seorang anakku lahir, akupun membawanya ke nabi. Beliau menamainya Ibrahim. Lalu Na
bi melolohnya dengan sebutir kurma, memohonkan berkah baginya, lalu memberikannya kepadaku” (H.R Bukh
ari)
4. Dapat menjadi bahan makanan pokok
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sebuah rumah yang memiliki kurma, penghuninya tidak mera
sa lapar.”
5. Baik untuk makanan buka puasa
“Apabila salah seorang diantara kamu ingin berbuka puasa, maka hendaklah memulainya dengan kurma, karena
ia memiliki keberkahan, jika tidak ada kurma, maka mulailah dengan air minum, karena ia menyucikan.” (H.R
Abu Daud dan Tirmidzi)
Susu murni
Susu sendiri merupakan bahan yang bersih
dan nikmat diminum, karena mengandung z
at seperti lemak dan gula yang dapat menin
gkatkan vitallitas tubuh. Susu terbentuk dari
bahan-bahan yang ada di antara kotoran (k
andungan perut yang difermentasikan oleh
proses bakteri yang berguna untuk memba
ntu fermentasi makanan yang mengganggu
pencernaan) dan bahan-bahan yang sebagia
n terdapat pada darah dan sebagiannya lagi
dari makanan yang mengalir dari perut men
uju darah. Allah SWT mengatakan bahwa se
mua itu mengandung pelajaran kepada kali
an.
Susu pada hewan

Terkait susu, Allah SWT berfirman sebagai berikut:

ُ‫ْن فَ ْرثُ َو‬


ُ‫ن بَي ه‬ ُ ُ‫ام لَ هعب َْرةُ ُۖ نُ ْس هقي ُك ُْم هم ّما هفي ب‬
ُْ ‫طو هن هُه هم‬ ُ‫ن لَ ُك ُْم هفي ْاْل َ ْنعَ ه‬
ُّ ‫َو هإ‬
َُ ‫ار هب‬
‫ين‬ ‫ش ه‬ّ ‫سائهغا هلل‬ َ ‫َدمُ لَبَنا خَا هلصا‬
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pela
jaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada d
alam perutnya (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yan
g mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS: An-Nahl A
yat: [16] 66).

Sejak Allah menurunkan ayat ini dan setelah 1.400 tahun berlalu, tidak
ada ahli yang menambahkan apa yang dijelaskan oleh Al-Qur’an. Al-Qu
r’an menjadi satu-satunya kitab yang menjelaskan keistimewaan susu.
Manfaat susu murni binatang ternak :

1. Membantu Pertumbuhan Tulang


2. Menyehatkan Jantung
3. Menurunkan Risiko Kanker
4. Membantu Pembentukan Massa Otot
5. Menurunkan Risiko Radang Sendi
6. Baik untuk Penderita Anemia
7. Mengendalikan Berat Badan
8. Mencegah Gigi Berlubang
9. Mencegah Diabetes
10. Menjaga Tubuh Tetap Fit
11. Mengatasi Depresi
12. Membantu Penyembuhan Luka
13. Membantu Meringankan Kinerja Otak Besar
14. Menetralisir Racun
15. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Susu pada manusia
Air Susu Ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah Swt untuk memenuhi k
ebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan
zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik b
agi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yan
g mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan u
ntuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makana
n ajaib ini.

ASI diproduksi dalam alveoli. Air susu tersebut dapat mengalir masuk ke dalam duktul berk
at kerja otot-otot halus yang mengelilingi alveoli. Dari duktul, air susu kemudian mengalir ke saluran air
susu yang lebih besar dan selanjutnya masuk ke dalam jaringan penyimpanan air susu yang terletak tep
at di bawah areola. Jaringan ini berfungsi seperti bak penampung air susu sementara, sampai tiba saatn
ya bayi menghisapnya melalui celah pada puting susu.
SURAH AL-BAQARAH AYAT 233

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh. Yaitu bagi yang i
ngin menyempurnakan penyusuan, dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu
dengan cara ma'ruf, seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah s
eorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian, apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan kedu
anya dan permusyawaratan. Maka tidak ada dosa atas keduanya, dan jika kamu ingin anakmu disusuk
an oleh orang lain. Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut, bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerja
kan.”
Manfaat dalam pemberian ASI sejak usia 0-2 tahun pada bayi adalah:

1. Mencerdaskan anak
Anak yang mendapat asupan ASI lebih cerdas dari anak yang mendapatkan susu formula.

2. Lebih sehat
Ini seperti yang disampaikan Dr. E. Oswari. DPH, air susu ibu bisa menghidarkan banyak pen
yakit dari anak.

3. Terhindar dari penyakit


Karena air susu ibu mengandung antibodi terhadap penyakit.

4. ASI sebagai nutrisi


ASI adalah makanan terlengkap dengan porsi seimbang untuk bayi yang mengandung zat giz
i untuk enam bulan pertama.
habbatussauda
Jintan hitam atau H
abbatussauda (Nigel
la sativa Linn.) adala
h rempah-rempah y
ang dapat digunaka
n sebagai tanaman
obat [1]. Rempah ini
berbentuk butiran b
iji berwarna hitam y
ang telah dikenal rib
uan tahun yang lalu
dan digunakan seca
ra luas oleh masyar
Manfaat yang dimiliki oleh jintan hitam/ habbatus
sauda antara lain:

1.Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh


2.Meningkatkan Daya Ingat Dan Konsentrasi
3.Meningkatkan Bioaktivitas Hormone
4.Mengatasi Gangguan Tidur Dan Stress
5.Menetralkan Racun Dalam Tubuh
6.Memperbaiki Saluran Pencernaan Dan Sebagai Anti Bakteri

Nabi SAW mengabarkan bahwa Habbatus Sauda berkhasiat menyem


buhkan setiap penyakit. Kata syifa’ (kesembuhan) dalam seluruh hadist disebut t
anpa dima’rifahkan dengan alif dan lam. Semuanya dalam struktur positif, sehing
ga dengan demikian kata tersebut bersifat nakiroh (indefinite, tidak spesifik) yang
biasanya bermakna umum. Selanjutnya, kita bisa mengatakan bahwa dalam Hab
batus Sauda’ terdapat potensi penyembuhan terhadap setiap penyakit.
Sesungguhnya di dalam Habbatussa
uda (jintan hitam) terdapat penyem
buh bagi segala macam penyakit, k
ecuali kematian” (HR Bukhori & Mu
slim)
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu S
alamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW
bersabda:

“Hendaklah kalian mengkonsumsi Ha


bbatus Sauda’ , karena didalamnya te
rdapat kesembuhan dari setiap penya
kit, kecuali saam. Sedangkan saam a
rtinya kematian.”
Thank you for attention 

MENGURAIKAN PRODUK FARMASI DALAM PANDANGAN
ISLAM

Kelompok 5 :
Anisa
Delya
Esti Amalia
Mayola
Reza Ditha
Wulan Syaifilah
Obat dalam pandang
an islam
 Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamat
kan diri dari dari penyakityang mengganggu hidup. Kebud
ayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga
oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah m
erasa di alam ini ada sesuatu yanglebih kuat dari dia, baik
yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tid
ak dapatdirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun
tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atauagama yang d
i anut manusia.
Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisi
nya secaraterminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :

Pendapat pertama Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbag
ai kondisi tubuh manusia darisegi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pe
ndapat ini di nisbat kan oleh para dokterklasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.

Pendapat kedua Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tu
buh manusia untuk menjagakesehatan yang telah ada dan mengembalikannya d
ari kondisi sakit.

Pendapat ketiga Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari s


egi kondisi sehat dan kondisimenurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan y
ang telah ada dan mengembalikannyakepada kondisi sehat ketika kondisi nya tid
ak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina.
metode pengobatan yan
g dilakukan Rasulullah :
 Doa Mukjizat
Banyak doa-doa kesembuhan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepa
da umat nya,salah satunya :
“Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah”.
 Dengan Memakai Madu
Sebagaimana menurut QS An-Nahl:69 bahwa madu Allah jadikan sebagai obat
makaRasulullah menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga sah
abat yang sedangsakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang datang kepaa Ra
sulullah memberitahukananaknya sedang sakit kemudian Nabi menyuruh me
minumkan anaknya madu sambilmembaca doa.
 Bekam
Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW, bahkan Rasul
ullah SAW pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada tukang be
kam. Rasulullah bersabda “Sesungguhnya sebaik -baik apa yang kalian lakukan
untuk mengobati penyakit adalah dengan melakukan bekam”.
Prinsip-prinsip Pengobatan
Di dalam penyembuhan penyakit ala Rasulullah SAW., diterapkan tertentu sebagai
pedomanyang perlu diketahui dan dilaksanakan.
1. Meyakini bahwa Allah SWT. yang Maha Menyembuhkan segala penyakit
Rasulullah SAW. menyajarkan bahwa Allah SWT. adalah dzat yang Maha Penyembu
h. AllahSWT. berfirman
“Dan apabila aku sakit, maka Dia lah yang menyembuhkan aku.”
2. Menggunakan obat yang halal dan baik
Rasulullah mangajarkan supaya obat yang dikonsumsi penderita harus halal dan bai
k. AllahSWT. yang menurunkan penyakit kepada seseorang, maka Dia-lah yang men
yembuhkannya.Jika kita menginginkan kesembuhan dari Allah, maka obat yang digu
nakan juga harus baikdan diridhai Allah SWT.
3. Tidak menimbulkan madharat
Dalam menyembuhkan penyakit, harus diperhatikan mengenai dengan kemudhara
tan obat.Seorang dokter muslim akan selalu mempertimbangkan penggunaan obat
sesuai dengan penyakitnya.
4. Pengobatan tidak bersifat TBC
Pengobatan yang disyariatkan dalam Islam adalah pengobatan
yang bisa diteliti secara ilmiah.Pengobatan dalam Islam tidak b
oleh berbau syirik (pergi ke dukun, kuburan, dsb.).
5. Selalu ikhtiar dan tawakal
Islam mengajarkan bahwa dalam berobat hendaklan mencari
obat atau dokter yang lebih baik. Dalam kedokteran Islam diaja
rkan bila ada dua obat yang kualitasnya sama maka pertimban
gan kedua yang harus diambil adalah yang lebih efektif dan tid
ak memiliki efekrusak bagi pasien. Itulah sebabnya Rasulullah
menganjurkan kita untuk berobat pada ahlinya.
Hadits riwayat Imam Bukhari dari sahabat Abu Hurairah:
ُ‫ُإلُأَ ْنزَ َلُلَهُُ هشفَاء‬
ّ ‫َُللاُلَ ْمُيُ ْن هز ْلُ َداء‬
َ ّ ‫إن‬ّ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit kecuali diturunkan pula
baginya obat.”

Arti hadits di atas bisa diambil satu kesimpulan bahwa ketika Allah memberikan satu p
enyakit kepada hamba-Nya maka kepadanya pula akan diberikan obat yang bisa meny
embuhkannya. Tentunya orang yang sakit dituntut untuk berusaha mendapatkan obat
tersebut agar teraih kesembuhannya. Boleh saja orang yang sakit tak melakukan usah
a berobat bila memang ia berserah diri dan ridho terhadap penyakit yang diberikan All
ah kepadanya.
Bahan alam adalah bahan yang berasal dari organisme, baik yang masih
dalam keadaan hidup maupun yang sudah tidak hidup lagi, yang dalam
keadaan dipelihara (budidaya) atau yang dibiarkan tanpa pemeliharaan
secara khusus(hidup,tumbuh liar).
penggunaan bahan alam seperti tumbuhan juga sangat luas, beberapat
umbuhan bahkan digunakan sebagai bumbu masak. amun, harus diin
gat bah!akemungkinan ketidakamanan mungkin saja terjadi pada obat b
ahan alam. Sumber ketidakamanan tersebut dapat berasal dari dalam b
ahan baku obat bahan tersebut.8uga bisa berasal dari luar, misalnya kar
ena pengaruh lingkungan, logam berat, bahan kimia yang digunakan sec
ara sengaja ataupun tidak sengaja dapat menjadi penyebab ketidakama
nan. Demaran biologi seperti bakteri, jamur akan menjadifaktor ketidak
amanan. +enggunaan alat dan bahan yang tidak higienis danditambah s
anitasi yang buruk,
Kosmetik merupakan zat perawatan yang digunakan untuk mening
katkan penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumny
a merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa te
rbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan sinte
tis.

Jenis kosmetik meliputi krim perawatan kulit, losion, bedak, parfu


m, lipstik, kuteks, perias muka dan mata, minyak rambut, lensa ko
ntak berwarna, pewarna rambut, deodoran, sanitizer, produk pera
watan bayi, perawatan rambut, sabun, garam mandi, serta semua
produk perlengkapan mandi.
Kosmetik Dalam Perspektif Islam
Berdasarkan pengertian diatas, kosmetik memiliki fungsi m
emperindah penampilan manusia atau aroma tubuh manus
ia. Perkara tersebut merupakan sesuatu yang sangat menye
nangkan bagi manusia yang melihatnya maupun merasakan
aroma wewangian yang dipancarkan. Keindahan akan men
arik perhatian orang-orang sekaligus memberikan kesan po
sitif terhadap mereka.
Kosmetik Dalam Per
spektif Islam
Allah membolehkan segala hal yang bagus di dalam kehidupan dan memboleh
kan bersenang-senang dengannya. Ayat tersebut sekaligus mengandung penge
rtian bahwa bagi seorang muslimah diperbolehkan menggunakan segala bentu
k hiasan dan memanfaatkan segala yang bagus di dalam kehidupan dunia ini.
Bagi muslimah, bahkan dianjurkan untuk berhias diri untuk keperluan-keperlua
n tertentu, seperti untuk menyenangkan suami dan sebagainya. Seorang musli
mah juga dianjurkan untuk memakai celak mata, dan hinna’ (pacar pewarna ku
ku alami) serta bahan-bahan lain yang tidak membahayakan tubuhnya, tidak b
erlebihan, dan tidak mengubah ciptaan Allah SWT. oleh karena itu, kosmetik y
ang akan digunakan harus sehat dan tidak membahayakan kulit atau diri pengg
unanya. Kosmetik yang dipilih harus benar-benar aman untuk digunakan serta
bukan dari bahan yang dilarang oleh syari’at.
Kelompok 6 :

Virrantika Makmur Saputri


Wulandari
Fifie
Septika sari
Novyanti finarouly
Asqi wulandari
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTAN
G KEHALALAN
 QS.Al-Baqarah : 173
 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangk
ai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembe
lih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam
Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak mengi
nginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak
ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTAN
G KEHALALAN
 QS. Al-Maaidah : 87-88
 87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu hara
mkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi ka
mu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhny
a Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui bata
s.
 88. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa y
ang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah ke
pada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
HADIST TENTANG HALAL
“Menuntut yang halal itu wajib atas setiap muslim” (H.R. Ibnu Mas’ud)

“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka nerakalah tempat yang oantas b
aginya” (H.R. At-Thurmudzi)

 Rosulullah SAW menjelaskan bahwa mencari yang halal itu merupakan suatu kewa
jiban setiap muslim,

 kita wajib dan harus selektif dalam memilih makanan dan minuman termasuk oba
t-obatan dan kosmetika serta produk farmasi lainnya yang kita konsumsi, harus di
pilih yang halal lagi baik.
Tinjauan umum
 Kita harus meningkatkan pengetahuan kita sehingga bisa memilih mana pr
oduk yang diragukan kehalalannya dan mana yang tidak.

 Jika suatu produk farmasi telah memiliki nomer registrasi seperti dari badan
POM berarti produk tersebut telah dianggap aman (thoyyib) akan tetapi bel
um tentu halal dan tidak ada lembaga yang berwenang yang menjamin keha
lalannya, begitu pula sebaliknya.

 Dengan adanya label dan sertifikat halal pada produk kefarmasian kita akan
lebih mudah untuk memilih produk farmasi yang akan kita gunakan seperti
beberapa produk kosmetika yang sekarang telah ada yang memilki sertifikas
i halal

 Sertifikasi Halal menyatakan kehalalan suatu produk sesuai syariat Islam

 DULU : Sertifikasi Halal dikeluarkan LPPOM MUI

 SEKARANG : Sertifikat Halal BPJPH KEMENAG



Kelembagaan Penyelenggara JPH

65
DEFINISI

66
Bentuk Kerjasama BPJPH dengan MUI dan LPH

67
Syarat kehalalan produk
 Yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang memenu
hi kehalalan sesuai syari’at Islam, yaitu;

 Tidak mengandung babi atau produk-produk turunannya serta tidak men


ggunakan alkohol sebgai bahan dengan sengaja.

 Daging dari hewan halal yang disembelih menurut syariat Islam.

 Minuman yang tidak beralkohol.

 Semua tempat penyimpanan, penjualan, pengolahan dan pengelolaan tida


k digunakan untuk babi atau barang haram lainnya. Semuanya harus lebi
h dahulu dibersihkan (disucikan) dengan tata cara menurut syari’at Islam
.
Tantangan analisis produk farmasi halal
 Seorang pakar analisis sekalipun tidak dapat langsung menentukan keberadaan un
sur alkohol atau babi dalam gelatin yang digunakannya secara visual.

 Penelitian laboratorium pun tidak selalu bisa mendeteksi keberadaan unsur alkoh
ol atau babi pada produk akhir.

 Metode penentuan spesifik untuk lemak babi menurut sidang pleno LPPOM MUI
adalah dengan menggunakan analisis protein.

Copy right : Hendri.apt@gmail.com


Tantangan analisis produk farmasi halal
 SDS PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrilamide Gel Electrophoresis) adalah t
eknik analisis pemisahan fraksi protein menggunakan perbedaan sifat migrasi prote
in bila dilairi medan listrik tertentu dengan menggunkan poliakrilamid sebagai pen
yangga.

 Metode ini dapat dengan akurat mengidentifikasi lemak babi, karena ternyata dala
m lemak babi terdapat protein spesifik Desmin dan Tropomiosin 1 yang tidak ada d
alam lemak sapi.

 Metode SDS PAGE masih mahal harganya, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk me
nciptakan metode yang lebih akurat, cepat dan ekonomis.
Alur Pengajuan Sertifikasi Halal
PENOLAKAN
PELAKU USAHA PEMBERIAN
SERTIFIKAT

PENDAFTARAN BERKAS PENERBITAN


DIKEMBALIKAN SERTIFIKAT HALAL
OLEH BPJPH
PEMERIKSAAN
ADMINISTRASI TIDAK
7 Hari Kerja TIDAK
MEMENUHI MEMENUHI
TIDAK SYARAT SYARAT
HALAL HALAL
ADM HALAL
OK

PEMERIKSAAN SIDANG
OLEH AUDITOR BPJPH FATWA HALAL
HALAL LPH (MUI,PAKAR, K/L,
INSTANSI TERKAIT)

5 Hari Kerja
30 Hari Kerja
PENGUJIAN OLEH
LPH

72
PROSES AUDIT
 1. Pemohon mendaftarkan diri dengan melampirkan seju
mlah persyaratan dokumen (terdiri dari data pelaku usah
a, nama dan jenis produk, daftar produk dan bahan yang
digunakan, dan proses pengolahan produk)
 2. BPJPH akan meneliti seluruh persyaratan-persyaratan y
ang diajukan
 3. Pemohon menentukan LPH untuk memeriksa produk y
ang dijual atau dimakan
PROSES AUDIT
 4. LPH akan melakukan pemeriksaan atau pengujian prod
uk yang dijual atau dimakan, kemudian hasilnya diserahk
an ke MUI untuk mendapatkan fatwa halal sebuah produ
k. LPH adalah lembaga yang melakukan kegiatan pemerik
saan dan/atau pengujian terhadap kehalalan produk
 5. Dari hasil pemeriksaan LPH, MUI melaksanakan peneta
pan kehalalan produk melalui sidang fatwa halal
 6. BPJPH selanjutnya akan menerbitkan sertifikat dan lab
el halal berdasarkan hasil fatwa MUI.
Biaya-biaya
 Biaya pendaftaran sertifikat halal = Rp100 ribu – Rp500 ri
bu
 Biaya pemeriksaan atau pengujuan produk = Rp3,5 juta –
Rp4 juta
 Biaya penerbitan sertifikat:
 Usaha kecil dan menengah = Rp150 ribu – Rp1,5 juta
 Usaha menengah dan besar = Rp1,5 juta – Rp5 juta.
MASA BERLAKU
 Sertifikat halal berlaku selama 4 tahun sejak diterbitkan B
PJPH
 Wajib diperpanjang dengan mengajukan pembaruan serti
fikat halal paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku se
rtifikat berakhir
 Jika Anda sudah terlanjur mendapat sertifikat halal dari M
UI yang akan berakhir tahun 2020, maka sertifkat tersebu
t tetap berlaku hingga masa berlakunya berakhir. Setelah
itu, wajib diperbaharui.
SANKSI PELANGGARAN
 Ada beberapa sanksi administrasi maupun pidana yang b
erlaku bagi si pelanggar:
 1. Tidak memisahkan lokasi, tempat dan alat PPH dikenai
sanksi administrasi berupa peringatan tertulis dan denda
administratif
 2. Tidak melakukan kewajiban, seperti sudah dapat sertifi
kat halal tapi tidak mencantumkan label halal di produk,
memperbaharui sertifikat halal yang kedaluwarsa dijerat
dengan sanksi administratif, berupa peringatan tertulis, d
enda administratif, dan sertifikat halal dicabut
SANKSI PELANGGARAN
 3. Tidak melakukan resgitrasi sertifikat halal bakal dikena
kan sanksi administratif, berupa penarikan barang dari pe
redaran
 4. Tidak menjaga kehalalan produk yang telah mendapat
sertifikat halal, pelaku usaha bisa dipidana penjara maksi
mal 5 tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar
 5. tiap orang yang terlibat dalam proses JPH dan tidak me
njaga kerahasiaan formula yang diserahkan pelaku usaha,
dapat dipidana penjara maksimal 2 tahun dan denda mak
simal Rp2 miliar.
Regulasi Pelaksana Undang-Undang JPH

79
Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH)

80
Regulasi halal di belahan dunia
 Regulasi halal telah menjadi
isu yang dikaji umat muslim
di belahan dunia.
 Setiap negara memiliki regul
asi dan pola pengawasan pro
duk halal yang berbeda-beda
.
 Nota kesepahaman antar le
mbaga umat Islam tingkat In
ternasional menjadi penting
dalam mencanangkan regula
si halal yang bersifat global.
 Karena setiap negara memili
ki parameter yang berbeda-b
eda dalam penentuan kehala
lan dan lembaga yang memil
iki legalitasnya.
Kendala sertifikasi halal
 Industri farmasi besar dan menengah belum melakukan sertifikasi halal
karena kurang adanya desakan dari konsumen akan pentingnya jamina
n produk halal karena sertifikasi halal itu belum wajib untuk di berlaku
kan dan akan dilakukan sertifikasi halal bila ada permintaan dari produ
sen tersebut.

 Untuk industri kecil diakibatkan oleh ketidak tahuan mereka disampin
g masalah biaya dan kesulitan berkomunikasi dengan BPJPH.

 Selain faktor rendahnya kesadaran praktisi kesehatan terhadap obat da


n kosmetika halal, tantangan terbesar dalam mencanangkan regulasi ha
lal obat dan kosmetika di Indonesia adalah minimnya bahan baku lokal
untuk obat dan kosmetik.

 Ketergantungan industri farmasi di Indonesia pada bahan baku impor,
mempersulit pengawasan yang dilakukan oleh BPJPH
Penutup
 Saat ini banyak beredar produk farmasi di masyarakat yang be
lum mencantumkan label halal serta belum memproses sertifi
kat halal untuk produk yang diproduksinya.

 Untuk dapat mewujudkannya, dibutuhkan tenaga farmasis m
uslim yang benar–benar mengerti dibidangnya dan memiliki s
ikap sesuai profesi yang disandangnya.

 Penjaminan hak konsumen muslim dalam mengkonsumsi pro


duk menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, fa
rmasis dan masyarakat pada umumnya.
DAN
KEHALALAN OBAT DAN KOS
METIKA

KELOMPOK 7:
• CHRISTINA SIAGIAN
• DESTRIA MELANISA
• GAZZANI DAINIATI
• MURIFA OKTAVIA
• SHAFIRA
• YULIYANTI
PERLINDUNGAN KONSUMEN
 Konsumen adalah setiap orang pemakai barang d
an/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bai
k bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lai
n, maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk di
perdagAngkan (Pasal 1 UU No. 8 Tahun 1999). Se
mentara itu menurut UU No. 8 Tahun 1999 tenta
ng Perlindungan Konsumen, yang dimaksud deng
an perlindungan konsumen adalah segala upaya y
ang menjamin adanya kepastian hukum untuk m
emberi perlindungan kepada konsumen.
TUJUAN PERLINDUNGAN KONS
UMEN

 Melindungi kepentingan para pihak di dalam lalu l


intas perdagangan/ berbisnis, hukum Islam telah
menentapkan beberapa asas yang dijadikan seba
gai pedoman dalam melakukan transaksi dalam
melakukan kegiatan bisnis.
HAK-HAK KONSUMEN
 1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam mengonsumsi barang dan/atau jasa.
 2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta men
dapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai denga
n nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
 3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur meng
enai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
 4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas
barang dan/atau jasa yang digunakan.
 5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan ko
nsumen, dan upaya penyelesaian sengketa perlindun
gan konsumen secara patut.
 6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidika
n konsumen.
 7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif.
 8. Hak-hak yang diataur dalam ketentuan perundang-
undangan lain.
DASAR HUKUM PERLINDUNGAN
KONSUMEN
 Al-Quran
 Pelaksanaan perekonomian dalam Islam sepenuhnya ber
dasarkan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran, sunna
h Rasul Saw, dan ajaran yang dilaksanakan para sahabat.
Dengan adanya perlindungan hukum maka diharapkan ke
hidupan masyarakat akan lebih baik, aman, dan terhindar
dari tindakan yang merugikan. Terlepas dari hal yang ters
ebut di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah untuk m
enjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perl
indungan kepada konsumen. Tentu saja hal ini tidak lepas
dari adanya kesadaran produsen (pelaku usaha) sehingga
kedua belah pihak tidak saling dirugikan.
 Allah SWT berfirman dalam Qs. Surah al-maidah Ayat 67:
 Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepada
mu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang dip
erintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-
Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.S
esungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-o
rang yang kafir. (Qs. Al-Maidah: 67)
 Hadist
 Islam juga memiliki prinsip dalam hal melindungi kepenti
ngan manusia, sebagaimana sabda Rasulullah yang meny
atakan:
 Artinya: “Dari Abu Sa’id Sa’d bin Sinan al-Khudri ia berkata: s
esungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak boleh
melalukan perbuatan yang memudharatkan dan tidak bole
h membalas kemudharatan dengan cara yang salah”. (HR. ib
nu Majjah dan al-Daruqutni).
 Maksud hadits di atas adalah sesama pihak yang berserik
at hendaknya saling menjaga hak dan kewajiban masing-
masing, sehingga tidak tejadinya kecurangan-kecurangan
yang dapat mengakibatkan kerugian sebelah pihak yang
melakukan perserikatan tersebut
KEHALALAN OBAT DAN KOSMET
IKA
 PENGERTIAN
• Halal berarti membebaskan,
melepaskan, dan
HALAL memperbolehkan.

• Sesuatu yang dilarang dalam


menggunakannya
HARAM
FIRMAN ALLAH SWT
• “Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengiku
ti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah: 1
68).
• “Sesungguhnya Allah hanya menharamkan bagimu bang
kai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disemb
elih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dal
am keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak m
enginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka ti
dak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Penga
mpun lagi Maha Penyayang” (QS.Al-Baqarah:173).
Obat-obatan yang mengandung
atau berasal dari organ manusia,
seperti : plasenta, ari-ari dan air
seni

BAHAN OBAT DAN KOSMETIK Alkohol yang berasal dari industri


YANG HARAM minuman keras.

Segala unsur bahan penyusun


obat dan kosmetik yang diambil
dari organ-organ hewan, yang
tidak halal maupun tidak
disembelih sesuai tuntunan
islam.
KETENTUAN HUKUM PENGGUNAA
N KOSMETIK (FATWA MUI NO.26 T
AHUN 2013)
Penggunaan kosmetik untuk kepentingan berhias huk
umnya boleh dengan syarat bahan yang digunakan ad
alah halal dan suci, ditujukan untuk kepentingan yang
dibolehkan secara syar’i dan tidak membahayakan.
Penggunaan kosmetik yang semata-mata berfungsi ta
hsiniyyat (kebutuhan tersier), tidak ada keringanan un
tuk memanfaatkan kosmetik yang haram.
Penggunaan kosmetik yang berfungsi sebagai obat me
miliki ketentuan hukum sebagai obat, yang mengacu p
ada fatwa terkait penggunaan obat-obatan.
LANJUTAN...
Produk kosmetik yang mengandung bahan yang
dibuat dengan menggunakan mikroba hasil rekay
asa genetika yang melibatkan gen babi atau gen
manusia hukumnya haram.
Produk kosmetik yang menggunakan bahan (bah
an baku, bahan aktif, dan bahan tambahan) dari t
urunan hewan halal (berupa lemak atau lainnya)
yang tidak diketahui cara penyembelihannya huk
umnya harus dihindari.
Produk kosmetik yang menggunakan bahan dari
produk mikrobial yang tidak diketahui media pert

Anda mungkin juga menyukai