TOBAT
TOBAT
َ ب ا ْل ُمت َ َط ِه ِر
ين َ ب الت َّ َّوا ِب
ُّ ين َويُ ِح َّ ِإ َّن
ُّ َّللاَ يُ ِح
Artinya : “Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat
dan menyukai orang yang menyucikan diri” (Q.S. AL-Baqarah : 222)
TUJUAN TOBAT
1. Memelihara diri agar suci dari dosa
2. Agar amal ibadah dapat diterima Allah
3. Agar dapat mengerjakan ibadah dengan sempurna
4. Agar mendapatkan balasan yang baik di akhirat nanti
5. Agar mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah SWT
6. Agar jiwa dan perasaan menjadi tenang
Syarat-syarat taubat
1. Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah
dilakukan.
2. Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah
dilakukan.
3. Karena tidak ada artinya bertaubat jika dosa masih terus
dikerjakan.
4. Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan
mengulanginya lagi, selama hayat dikandung badan,
sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang
fana ini.
Syarat diterimanya Taubat
1) Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah,
bukan karena lainnya.
2) Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.
3) Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
4) Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak
mengulangi perbuatan dosa tersebut.
5) Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan
terhadap hakNya.
6) Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan
haknya tersebut.
7) Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba
ajalnya. Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah
akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut
nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).
Kriteria
Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini
diampuni dosanya
Tobat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini
sudah tidak dapat diterima
Tobat nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat nasuha adalah
tobat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atau semurni-murninya.
Tobat semacam inilah yang dinilai paling tinggi.
Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha, seseorang harus memenuhi
سى َربُّ ُك ْم أ َ ْن يُك َِف َر َ ع َ صو ًحا ُ ََّللاِ ت َ ْوبَةً ن
َّ ين َءا َمنُوا تُوبُوا ِإلَى َ يَاأَيُّ َها الَّ ِذ
ار يَ ْو َم لَ يُ ْْخ ِِي ُ س ِيئَاتِ ُك ْم َويُد ِْخلَ ُك ْم َجنَّات ت َ ْج ِري ِم ْن ت َ ْحتِ َها اْأل َ ْن َهَ ع ْن ُك ْم
َ
يه ْم َو ِبأ َ ْي َمانِ ِه ْم
ِ سعَى بَ ْي َن أ َ ْي ِد ُ ُين َءا َمنُوا َمعَهُ ن
ْ َور ُه ْم ي َ َّللاُ النَّ ِب َّي َوالَّ ِذ
َّ
علَى ك ُِل ش َْيء قَ ِدير َ ُون َربَّنَا أَتْ ِم ْم لَنَا ن
َ ورنَا َوا ْغ ِف ْر لَنَا ِإنَّ َك َ ُيَقُول
“Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat
semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-
kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga”. (Q.S At-Tahrim, 66 : 8)
Dari sini dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa taubat
merupakan perintah Allah yang menjadi kewajiban
seluruh kaum muslimin, meskipun mereka tidak
berbuat maksiat, apalagi yang telah berbuat maksiat
kepada Allah. Karena ternyata Allah SWT memberikan
predikat dzolim, kepada mereka yang tidak mau
bertaubat, sebagaimana yang Allah firmankan,