Anda di halaman 1dari 34

LUKA GIGITAN BINATANG

(VULNUS MORSUM)
VULNUS MORSUM

Macam;

Gigitan : Anjing, Kera,


Kucing, Ular, Ikan
Sengatan : Semut, Tawon, Kalajengking
Kontak Pasif : Ulat Bulu
RABIES
PENGERTIAN
Rabies adalah penyakit infeksi akut sistem saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies.

Gigitan Binatang
Anjing/ Serigala
Kera
Kucing
Tikus
Kelelawar

Perlu penanganan pada Binatang dan Penderita


a. Harus mengetahui daerah tempat
tinggal sendiri endemik rabies atau
tidak (ditetapkan sebagai tempat yg
sering terjadi rabies ).
b. Keadaan binatang saat menggigit:
 Sedang beranak
 Dalam keadaan terangsang
 Bagi binatang peliharaan, apakah
vaksinasi masih berlaku
a. Jenis luka
b. Banyak luka dan dekat/tidak ada susunan saraf
c. Vaksinasi yang diterima
DIAGNOSIS KLINIS
 Diagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan (+)
dan hewan yang menggigit mati dalam 1 minggu
 Gejala fase awal: tidak khas: gejala flu, malaise,
anoreksia, kadang ditemukan parestesia pada
daerah gigitan
 Gejala fase lanjutan: agitasi, kesadaran fluktuatif,
demam tinggi yang persisten, nyeri pada faring
terkadang seperti rasa tercekik (inspiratoris
spasme), hipersalivasi, kejang, hidrofobia dan
aerofobia.
MASA INKUBASI

• Masa inkubasi dari penyakit ini tergantung pada


dalam dan besarnya luka gigitan, dan lokasi luka
gigitan (jauh dekatnya ke sistem saraf pusat, derajat
patogenitas virus dan persarafan daerah luka gigitan
• Masa inkubasi rabies 3-4 bulan (95%), bervariasi
antara 7 hari-7 tahun
• Luka pada kepala masa inkubasi 25-48 hari, dan pada
ekstremitas 46-78 hari.
Tindakan
1. Amankan penderita dari lingkungan Sekitar (isolasi)
2. Perhatikan A, B, C, D
3. Cuci luka dengan detergen selama 5-10 menit
kemudian debridement luka
4. Istirahatkan bagian yang terkena gigitan
5. Berikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan/ atau Serum
Anti Rabies (SAR), jika bukan rabies berikan ATS,
Antibiotik
6. Jika mungkin tangkap binatang yang menggigit
untuk dilakukan pemeriksaan.
DOSIS SAR/ VAR
• Serum heterolog (berasal dari serum kuda) Dosis 40 IU/kgBB
disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-banyaknya, sisanya
disuntikkan secara IM
• Serum homolog (berasal dari serum manusia) dengan dosis 20 IU/
kgBB, dengan cara yang sama
• Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk profilaksis diberikan dalam 3 Dosis:
hari ke-1, hari ke-7, & hari ke-21 atau ke-28
• Vaksin Anti Rabies (VAR) diberikan dalam waktu 10 hari infeksi yang
dikenal sebagai post-exposure prophylaxis atau “PEP”VAR secara IM
pada otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada
hari 0, 3, 7, 14, 28 (regimen Essen atau rekomendasi WHO), atau
pemberian VAR 0,5 ml pada hari 0, 7, 21 (regimen Zagreb/
rekomendasi Depkes RI)
DOSIS SAR/ VAR
• Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) dapat dikombinasikan
dengan Vaksin Anti Rabies (VAR) pada hari pertama kunjungan
• Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5
tahun terakhir, bila digigit binatang tersangka rabies, vaksin
cukup diberikan 2 dosis pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan
berat vaksin diberikan lengkap
• Pada luka gigitan yang parah, gigitan di daerah leher ke atas,
pada jari tangan dan genitalia diberikan SAR 20 IU/kgBB dosis
tunggal. Cara pemberian SAR adalah setengah dosis infiltrasi
pada sekitar luka dan setengah dosis IM pada tempat yang
berlainan dengan suntikan SAR, diberikan pada hari yang sama
dengan dosis pertama SAR.
GIGITAN ULAR

PENGERTIAN
Gigitan ular adalah semua zat beracun (bisa), masuk kedalam
tubuh manusia melalui gigitan ular dan mempunyai efek yang
membahayakan
JENIS ULAR
SIFAT BISA ULAR

a. Neurotoksik (ular kobra, ular laut)


b. Myotoksik
c. Vaskulotoksik (ular pohon)
d. Hemolitik (ular tanah)
e. Kardiotoksik
BISA ULAR DAPAT MENYEBABKAN:
a. Kelumpuhan otot-otot lurik.
b. Rusaknya sel darah merah
c. Kerusakan ginjal
d. Kerusakan otot jantung
e. Terganggunya sistem pembuluh darah dan jantung
f. Pembengkakan,rasa sakit, kerusakan jaringan pada
tempat gigitan setempat
GEJALA KLINIS
a. Nyeri lokal bukan gambaran
umum
b. Tanda-tanda bekas taring/ gigitan
c. Bengkak dan kemerahan
d. Sakit kepala, mual, muntah
e. Rasa sakit pada otot-otot, dinding
perut
f. Demam, keringat dingin
ANTIVENIN
a. Dosis tergantung dari tipe ular dan keparahan gigitan
b. Anak membutuhkan antivenin lebih banyak daripada
orang dewasa
c. Uji sensitivitas sebelum pemberian antivenin
d. Daerah yg terkena diukur setiap 30-60 menit selama 24
jam
e. Dosis total harus diinfus selama 4-5 jam pertama
setelah keracunan
f. Dosis awal diulang sampai gejala menurun
g. IM harus dihindari  tidak dapat diabsorsi
h. Reaksi alergi dapat diberikan antihisthamin dan steroid
IV
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN

a. Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa


b. Menetralkan bisa
c. Mengobati komplikasi
TINDAKAN
a. A, B, C, D, & E
b. Tenangkan penderita
c. Berikan SABU (efektif dalam 12 jam)
d. SABU diencerkan dalam 500 cc dex 5% atau Nacl 0.9%
(40-80 tts/mnt) Max 100 ml(20 Vial) dalam 24 jam jika
prognosis bagus dapat diulang tiap 6 jam
e. Imobilisasikan anggota badan yang tergigit dibawah
ketinggian jantung
f. Berikan O2 bila ada
g. Kaji neurovaskuler setiap 15 menit (fase awal), monitor
cardiac
h. Siapkan alat resusitasi, bila nyeri hebat berikan
antianalgetik IV
i. Usahakan menangkap ular agar dapat diidentifikasi
Gigitan Ular
-Berbisa Kaji Kondisi Tindakan
-Tidak berbisa penderita Di lokasi
Rujuk Tindakan
-Proteksi diri & Lingk
RS Di RS
Gejala Lokal
-Tampak Luka Gigitan -ABC dahulu
-Sedapat mungkin tangkap -Px tenang,posisi
-Kemerahan - Infus NaCl
ular terlentang
-Nyeri - Cegah syok
-Keluarkan bisa bila -Kirim RS terdekat
Reaksi Toksik -Bengkak - Berikan SABU
memungkinkan sayat & Cepat
-Syaraf secepat
-Bagian terkena diletakkan
mungkin
-Jantung di bawah jantung
- Debridemen
-Darah -px tenang,istirahatkan
Gejala Umum/Sistemik Luka
daerah terkena
-Deman - Pemeriksaan
-Rujuk RS dengan ularnya
-Mual/Muntah Lanjut
(bila memungkinkan)
-Kelemahan
-Pingsan/syok
-Nadi Cepat & Kecil
-Kejang
-Gangguan Pernafasan

“Penangganan Kegawatdaruratan Gigitan Ular”


SENGATAN/ GIGITAN UBUR-UBUR
Gejala klinis :
 Urtikaria
 Rasa nyeri, kebas
pada anggota badan
 Sakit pada perut
sampai kram
SENGATAN/ GIGITAN UBUR-UBUR
Tindakan :
a. Kompres dengan aromatic
ammonia spirit
b. Berikan 10 ml larutan Na-
Glukonat
c. Berikan Serum anti bisa Sea
wasp Antivenome
SENGATAN/ GIGITAN GURITA

Gejala klinis : Tindakan :


 Bengkak a. A, B, C, D & E
 Rasa sangat sakit b. Amankan penderita
c. Berikan anesthesi lokal
ditempat sengatan
d. Debridement luka
SENGATAN/ GIGITAN GURITA
Gambaran klinis:
a. Bekas gigitan tidak sakit, hanya bengkak, dengan
cairan bening bercampur kemerahan.
b. Beberapa menit muncul gejala keracunan:
 Kelumpuhan otot-otot, termasuk pernapasan.
 Mual, muntah
 Tekanan darah turun,
 Nadi sulit teraba
 Gejala berakhir setelah beberapa jam
Tindakan
a. Jalan napas dipertahankan bila perlu
dilakukan bantuan hidup dasar.
b. Luka gigitan dicuci
c. Bawa segera ketempat pelayanan kesehatan
terdekat
SENGATAN SEMUT
Gejala:
a. Gatal-gatal dan kulit kemerahan.
b. Reaksi alergi kronik anafilaktik:
 Kemerahan
 Bengkak
 Rasa terbakar
 Mual, muntah
 Kesadaran menurun
SENGATAN TAWON
Pada orang yg tdk sensitif, hanya mengeluh sakit
setempat, bengkak, kemerahan,

Sensitif Berat reaksi :


a. Reaksi ringan : Urtikaria, gelisah sekitar 24 menit
b. Reaksi sedang;: bengkak seluruh tubuh, sesak
napas, whezing, nyeri perut, mual dan muntah
c. Reaksi berat : Reaksi sedang diikuti sesak hebat,
sulit menelan, suara serak, pelo, tak sabar
d. Reaksi syok : Salah satu diatas dikiuti sianosis, TD
turun, kesadaran menurun syok
Tindakan
a. Bersihkan area dengan air sabun/kompres es/
dingin/
b. Berikan krim yg mengandung soda
c. Buang penyengat dengan garukan cepat kuku jari,
jangan tekan kantung bisa.
d. Berikan efinefrin cair secara langsung, & masase
e. Bawa segera ketempat peleyanan kesehatan yang
terdekat
KONTAK PASIF:
GESEKAN/SENTUHAN ULAT BULU
a. Bulunya bersifat alergen sekaligus terdapat bisa
b. Kadang disertai tertiup angin

Gejala :
a. Berupa gatal
b. Kemerahan
c. Syok
KONTAK PASIF:
GESEKAN/SENTUHAN ULAT BULU
Tindakan :
Pasang torniquet, Daerah luka dihangatkan dan
direndam dengan air hangat kuku/ larutan PK
obat anti alergen, krim, dan bawa segera ketempat
pelayanan kesehatan terdekat

Anda mungkin juga menyukai