SOAL NO. 1
Ny. Rosa 65 tahun datang diantar anaknya Bpk. Andrea ke UGD RS dengan keluhan tidak sadarkan diri setelah terjatuh
dari tempat tidur 30 menit yll. Pasien sempat sadar, tetapi 10 menit kemudian pasien kembali tidak sadar. Posisi terjatuh
dengan kepala bagian kepala samping kanan terbentur terlebih dahulu pada lantai dengan ketinggian 50 cm. Keluhan
disertai dengan muntah sebanyak 3 kali, muntahan berupa makanan yang dimakan 2 jam sebelumnya. Terdapat riwayat
hipertensi sebelumnya, dengan menggunakan obat Captopril sehari tiga kali sejak 15 tahun terakhir. Tidak terdapat
riwayat alergi makanan ataupun obat.
TUGAS
1. Pemeriksaan fisik dan tatalaksana awal
2. Pemeriksaan penunjang
3. Diagnosis dan 2 diagnosis banding
4. Edukasi
PRAKTEK
Skill Lab Blok 19
Kelompok 1
Trainer: dr. Devita Diatri
Kasus: Hematoma Epidural (SKDI 2)
CEK KESADARAN Kualitatif Didapatkan pasien Ny.Rosa kesadarannya
Compos mentis sopor, GCS 7 (E2M3V2)
Normal, sadar penuh, menjawab dengan baik
Somnolen
Mengantuk, bangun dengan rangsang suara
Sopor
Mengantuk dalam, bangun dengan rangsang
nyeri
Koma ringan
Menghindar dengan rangsang nyeri, tapi tidka
bangun
Koma dalam
Tidak respon apa-apa dengan rangsang nyeri
Kuantitatif GCS : EMV
PRIMARY SURVEY KETERANGAN
Pastikan tidak ada cedera cervical : Curiga cedera cervical pasang collar
Tdk ada – Head tilt chin lifr neck (pasien riwayat jatuh dari kasur)
Ada – Jaw Thrust Sumbatan Airway: darah, cairan,
1. Airway fragmen gigi yang patah, dll
Look : lihat jalan napas tidak ada Snoring (mengorok) itu karena lidah
sumbatan jatuh ke belakang.
Listen : ada suara napas, suara tambahan Assessment Pasang OPA
(stridor, gargling, snoring) (-) Gargling (spt berkumur) itu karena ada
Feel : hembusan napas di pipi (+) cairan
Airway Clear? Lanjut Breathing. Assessment Suction
Stridor itu karena penyempitan jalan
napas
2. Breathing Saturasi 95-100% normal
Retraksi (-), dada tertinggal (-), jejas (-) 90-95% nasal canule 3-4 L/min
SpO2 : 90% <90% NRM 8-10 L/min
RR 1 menit : 30x/min <85% ETT ventilator
Breathing Clear? Circulation
3. Circulation Jika hipotensi infus kristaloid RL/NaCl
T : 80/60 mmHg 0,9% 500 cc habis dalam 30 menit
Nadi: reguler, 110x/min, isi tegangan
cukup, kuat angkat
Circulation Clear? Disability
4. Disability Jika ada riwayat cedera kepala :
GCS E2M3V2 GCS ≥ 13 ringan
Pupil: refleks direk/indirek (+/+), GCS 9-12 sedang
anisokor diameter 2/2,5mm GCS ≤ 8 berat
Tanda lateralisasi? Indiaksi intubasi
5. Exposure
Hematom ukuran 3x4 cm warna
keunguan di daerah occipital dextra.
Memastikan apa ada trauma di lokasi
lain (-)
SECONDARY
SURVEY
1. Anamnesis MIST AMPLE/Anamnesis
a. Mechanism of injury :
Tidak sadar sejak kapan? 30 mnt yll habis
jatuh dari Kasur.
b. Injury pattern :
Jatuhnya bagaimana posisinya? Kepala
sebelah kanan jatuh duluan.
Kasur setinggi apa? sekitar setengah meter.
c. Sign
Sempat sadar? Ya, 10 menit, tidur lagi.
Muntah? Ya. 3x.
Yang keluar apa? makanan sarapan 2 jam
yll.
Sebelumnya mengeluh pusing/sakit kepala?
Tidak.
d. Treatment
Sempat diberi pertolongan? Tidak,
langsung kesini.
e. Allergy
Ada alergi makanan/obat? Tidak
f. Medication
Sedang minum obat? Ya. Hipertensi.
Apa? Captopril.
Rutin minum? Rutin.
g. Past illness
Ada darah tinggi? Ya. Sudah 15 tahun.
Kencing manis? Tidak.
Pernah stroke? Tidak.
Merokok, minum alkohol? Tidak.
h. Last meal
Tadi terakhir makan apa? Nasi goreng.
i. Environtment
Jatuh dimana? kamar tidurnya.
2. Px Stat. Generalis 1. TTV tadi sudah, tambah suhu TD 90/80 mmHg
2. Kepala Nadi 110x/min
Inspeksi: Memar, warna keunguan di RR 30x/min
daerah occipital dextra, ukuran 4x5 cm. Suhu 36,5 ℃
Palpasi: massa, krepitasi (-)
3. Wajah
Inspeksi: kelainan spt wajah asimetris,
lipatan nasolabial tdk simetris, merot,
gerak tambahan (-)
4. Mata
Pupil: bentuk bulat, letak sentral,
simetris, refleks direk/indirek (+/+),
anisokor
Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik
(-)
5. Telinga
Deformitas (-)
Keluar darah/cairan (-)
Benda asing (-)
6. Hidung
Deformitas (-)
Keluar darah/cairan (-)
Benda asing (-)
7. Mulut
Warna: normal, sianosis (-)
Asimetri (merot) (-), jejas (-)
8. Leher (inspeksi, palpasi)
Deviasi trakea (-)
Jejas (-)
Warna kulit? normal
Otot bantu napas? (-)
Pembesaran KGB (-)
Massa? (-)
Pembesarah klj. tiroid? (-)
9. Thoraks (inspeksi, palpasi)
PF Jantung lengkap : inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi (dbn)
PF Paru lengkap : inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi (dbn)
10. Abdomen
PF Abdomen lengkap : inspeksi,
auskultasi, perkusi, palpasi (dbn)
11. Ekstremitas
Deformitas, edema, trauma (-)
Akral hangat/
CRT <2 dtk
2. Px Stat. Lokalisata 1. Kesadaran
(Neurologis) Pasien sopor, E2M3V2 GCS 7
2. Motorik
Trofi: normal
Tonus: eutoni/normal
Gerak: sulit dinilai (tdk sadar)
Kekuatan: sulit dinilai (tdk sadar)
3. Sensorik: sulit dinilai (tdk sadar)
4. N.cranialis: sulit dinilai (tdk sadar)
5. Rangsang Meningeal
Kaku kuduk (-)
Kernig sign (-)
Brudzinski I (-)
Brudzinski II (-)
Brudzinski III (-)
Brudzinski IV (-)
6. Refleks Fisiologis
Biceps (+++)
Triceps (+++)
Radius (+++)
Ulna (+++)
Patella (+++)
Achilles (+++)
7. Refleks Patologis
Hoffman trommer (+)
Babinski (+)
Chaddock (+)
Oppenheim (+)
Gordon (+)
Schaeffer (+)
Gonda (+)
Mendel bechterew (-)
Rossolimo (-)
Klonus (-)
PX PENUNJANG
1. Darah rutin Singkirkan etiologi infeksi (misal
Hb meningitis, encephalitis, dll)
Hct Faktor pembekuan darah
Leukosit Singkirkan penurunan kesadarna akibat
Trombosit hipoglikemi atau gangguan elektrolit.
Eritrosit
LED
2. GDS
3. Ureum, kreatinin
4. AGD
5. Elektrolit
6. CT scan kepala non kontras. Bisa lihat
potongan sagittal/ transversal gambaran
bikonveks hiperdens.
DIAGNOSIS Diagnosis klinis
Pasien dengan penurunan kesadaran.
Diagnosis topis
Perdarahan di regio occipital dextra.
Diagnosis etiologi
Trauma/ perdarahan A. meningea media/
cabangnya.
Diagnosis kerja
Epidural hematoma ec. trauma occipital
dextra.
DIAGNOSIS Subdural hematoma SDH: CT scan kepala non kontras
BANDING Subarachnoid hematoma gambaran crescentric hiperdens (bulan
sabit)
SAH: nyeri kepala sangat hebat/ nyeri
paling hebat yang pernah dirasakan
TATALAKSANA Jelaskan tindakan yg dilakukan pada
(sesuai perintah jika di keluarga/wali
soal ada) ABC sampai clear
Tirah baring, kepala ditinggikan ±30⁰
Infus
Pasang kateter urin
Pasang NGT (jika perlu)
Rujuk spesialis bedah saraf
EDUKASI 1. Jelaskan diagnosis
Pasien mengalami penurunan kesadaran
yang kemungkinan disebabkan karena
cedera pada kepala. Mungkin ada
perdarahan di kepala.
2. Jelaskan hasil px penunjang
Hasil pemeriksaan CT scan menunjukkan
EDH, yaitu perdarahan di dalam kepala
yang menyebabkan pasien seperti ini. Hasil
pemeriksaan lab tidak ada kelainan lain.
3. Jelaskan tindakan yang dilakukan
Pasien saat ini akan dievaluasi terlebih
dahulu. Pasien diberikan oksigen, infus,
pasang kateter urin. Pasien akan kami rujuk
ke dokter spesialis bedah saraf untuk
penanganan lebih lanjut.
4. Prognosis
Tergantung berat-ringannya cedera kepala.
Ringan tidak perlu tindakan operatif, jika
berat perlu tindakan operatif (mengambil
cairan di otak). Akan dilakukan
pemantauan kondiri pasien secara berkala.
CATATAN
a. Perhatikan jika mengarah ke fraktur basis cranii : keluar cairan lewat hidung (rinorea) atau telinga (otorea), hematon
kacamata (raccoon eye) atau hematoma retroauricular (battle’s sign)
b. Ciri khas EDH :
- Lucid interval, diawali trauma, terdapat muntah sebagai tanda peningkatan TIK
- Tanda peningakatan TIK (trias): muntah proyektil, pupil edema, penurunan kesadaran
c. Perbedaan lesi UMN dan LMN
Tanda-tanda UMN LMN
Bentuk kelumpuhan Hemiparesis, quadriparesis, Kepemahan otot tertentu sesuai
paraparesis distribusi radiks/pleksus
Atrofi Disuse athrophy (muncul Atrofi akibat denervase (muncul
belakangan, tidak terlalu jelas) lebih cepat, lebih jelas)
Fasikulasi & fibrilasi - +
Refleks fisiologis Meningkat Menurun/hilang
Refleks patologis + -
Tonus Hipertonus Hipotonus
Klonus + -
Pemeriksaan Lokalisata
1. NEUROLOGIS
Kesadaran : nilai ctGCS 15 dengan E4M6V5
Motorik
-Gerakan : ekstremitas superior et inferior dextra sinistra bebas tidak terbatas
-Kekuatan : ekstremitas superior et inferior dextra sinistra : 555, 555
-Tonus : ekstremitas superior et inferior dextra sinistra : eutoni
-Trofi : ekstremitas superior et inferior dextra sinistra : eutrofi
Sensorik
-eksteroseptif, propioseptif, diskriminatif : dbn
Nervus Craniales
N. I (olfactorius)
-periksa lubang hidung (bebas atau tersumbat) : bebas
-mengenali aroma cengkeh, kopi, teh dan vanili pada kedua lubang secara
bergantian : dbn
N. II (opticus)
-membaca kartu Snellen : normal 6/6
-periksa lapang pandang dengan konfrontasi dari 8 arah
-periksa discus opticus dengan oftalmoscop : jingga (+), edema papill (-), atrofi
optic (-)
N. III (occulomotorius), N.IV (trochlearis), dan N.VI (abduscens)
-kelopak mata menutupi pupil (+)
-periksa pupil bulat central reguler
-periksa refleks pupil direct dan indirect pada mata kanan dan kiri : (+)
-pasien diminta untuk mengikuti gerak jadi ke 6 arah membentuk huruf H :
gerakan kanan kiri ods tidak bisa mengikuti
-Akomodasi : konfrontasi tidak baik
N. V (trigeminus)
-minta pasien merapatkan gigi (greget) kemudian rileks dan raba pada temporal
dan masseter : (+) berkontraksi
-periksa bagian sensorik saraf trigeminal di tiga titik
- nyeri dengan tusuk gigi/ujung palu refleks : masih terasa
- raba halus dengan gumpalan kapas : masih terasa
- refleks kornea dengan gumpalan kapas (+)
N. VII (fascialis)
inspeksi wajah pasien
- asimetris ?
- mulut sesisi moncong?
- medatarnya lipatan nasolabial satu sisi
- turunnya salah satu sisi kelopak mata
- tic’s?
pasien diminta untuk menggerakkan
- mengangkat alis dan dahi
- tutup mata rapat-rapat
- tunjukkan gigi, senyum mencucurkan bibir, dan menggembungkan pipi
N. VIII (vestibulocochlearis)
-tes bisik tutup telinga yg tidak diperiksa jarak 1-2 feet (3 m), nada tinggi : nasi
susi, nada rendah : ibu bapak : dbn
-periksa weber/lateralisasi dengan garputala (kanan atau kiri) : dbn
-tes rinne AC>BC : dbn
N. IX (glossopharingeus) dan N. X (vagus)
-minta pasien menguap (palatum terangkat? uvula di tengah?)
-refleks muntah dengan tongue spatel (konstriksi otot faring? rasa muntah?)
N. XI (accesorius)
-menahan bahu pasien dan minta untuk dilawan (kekuatan? kontraksi otot
trapezius?)
-tahan kepala pasien dan minta pasien untuk menoleh kea rah tahanan
(kontraksi scm? Dapat melawan?)
N. XII (hipoglossus)
-minta pasien membuka mulut (lidah fasikulasi?)
-minta pasien julurkan lidah (asimetris? deviasi? atrofi?)
Abnormal pada N.III, N.IV, N,VI
FARMAKOTERAPI
- Acetylcholine inhibitor: piridostigmin bromida (mestinon) 30-120 mg/3-4
jam/oral. Dosis parenteral 3-6 mg/4-6 jam/ iv tiap hari akan membantu pasien
untuk mengunyah, menelan, dan beberapa aktivitas sehari-hari.
- Kortikosteroid: diberikan prednison dimulai dengan dosis rawal 10-20 mg,
dinaikkan bertahap (5-10 mg/minggu) 1x sehari selang sehari, maksimal 120
mg/6 jam/oral, kemudian diturunkan sampai dosis minimal efektif.
- Azatioprin
obat imunosupresif, diberikan dengan dosis 2-3 mg/kg BB/hari/oral selama 8
minggu pertama. Setiap minggu harus dilakukan pemeriksaan darah lengkap
dan fungsi hati. Sesudah itu pemeriksaan laboratorium dikerjakan setiap bulan
sekali. Pemberian prednisolon bersama-sama dengan azatioprin sangat
dianjurkan
- Timektomi
dianjurkan pada pasien umur 10-55 tahun dengan Miastenia gravis
generalisata. Timektomi diindikasi pada terapi awal pasien dengan keterlibatan
ekstremitas bawah dan bulbar
MENINGOENCEPHALITIS
ANAMNESIS 1. Datang kesini dengan keluhan apa
2. Awal mulanya bagaimana>> nyeri kepala dan demam sudah 2
minggu sempat kejang sekitar 15 menit
3. Kejagnya sehari brp kali>> hanya sekali langsung tidak sadar
4. Kejangnya bagaimana>> matanya melotot, sempat muntah saat
kejang
5. Semakin kejang saat apa? Kejangnya berkurang saat apa?
6. Keluhan lain? Seperti nyeri kepala?
7. Sebelumnya pernah kaya gini? Blm
8. Sebelumnya pernah diobatin? Pernah harus minum obat rutin, tp
saya dan suami tdk minum obat rutin
9. Obatnya dihabiskan hingga 6 bulan tida?
10. Ada riwayat trauma kepala seperti jatuh? Jatuh tidak ada?
Pasien riwayat batuk berdahak 3 bulan tidak diobati
11. Sakit pada otak/ saraf? Tidak ada
12. Di keluarga ada yg sakit seperti ini? Tidak ada, tapi batuk 3
bulan berdahak
13. Tinggalnya serumah atau berbeda dengan saudara yg batuk?
14. Kondisi tempat tinggal? Pemukiman kumuh, rumah tanpa
ventilasi udara, lantai semen, dan berdinding kayu, rumah
lembab dan terdapat tumpukan barang bekas.
PEMERIKSAAN KU: koma,
FISIK Airway: tidak ada sumbatan nafas clear
Breathing: RR 30x/menit, tidak ada retraksi, SpO2 98% clear
Circulation: cek TD, nadi clear
Disability: GCS E1V1M1,
Tanda Vital:
TD: 120/80 mmHg; N: 110x/menit; R:30x/menit; t:41 OC
1. Generalisata :
Neutrofil: 69%
Limfosit:21%
Monosit:6%
Eosinofil:3%
Basofil:1%