Pembimbing:
dr. Nidya Suriani, Sp.S
3 Opioid
2 minggu SMRS
Batuk disertai dahak (50cc). Batuk terus-
menerus dan memberat saat malam hari. 1 hari SMRS
Demam (+) menggigil (-), keringat malam hari (-
). Sesak (+). Batuk disertai sesak namun belum Sesak (+) makin lama makin memberat. Semakin sesak
mengganggu aktifitas. di malam hari saat berbaring, >nyaman dengan 2
bantal. Bunyi ”ngik” saat sesak (-), nyeri dada (-)
demam (+) keringat malam (-) berdebar-debar (-).
1 minggu SMRS Sesak nafas masih diikuti dengan keluhan batuk
dengan dahak berwarna putih kental dan dahak yang
keluar lebih banyak saat pagi hari, berat badan dan
Batuk semakin memberat. Sulit nafsu makan menurun. BAK dan BAB tidak ada
melakukan aktifitas. Konsumsi obat dari keluhan. Pasien pernah dirawat di RS 3x karena
keluhan yang sama. Terakhir di rawat 6 bulan yang lalu
warung. Nyeri perut atas (+) dan di periksa dahak SPS namun hasilnya negatif.
Riwayat Hipertensi (-) Riwayat keluhan yang sama (-) Pasien sudah menikah dan
Riwayat Penyakit Jantung (-) Riwayat DM (-) bekerja sebagai seorang petani
Riwayat minum obat 6 bulan (-) Riwayat Hipertensi (-) Riwayat merokok sejak 60
Riwayat asma (-) Riwayat Penyakit Jantung (-) tahun, 4 batang sehari dan
terakhir merokok 2 hari SMRS.
Riwayat minum alkohol (-)
Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
TD : 120/70 HR : 80x/menit RR : 20/menit Suhu : 36,70C
Status Gizi
BB : 35 Kg TB : 158 cm IMT : 14,0 (Underweight)
Inspeksi:
Paru Jantung
Terdapat retraksi intercostae,
I: Iktus kordis di ICS V linea
pelebaran sela iga (+), barrel chest
midclavicula sinistra
Palpasi:
P :Iktus kordis teraba di ICS V
Fremitus taktil ka=ki menurun, nyeri
linea midclavicula sinistra
tekan (-)
P :Batas Atas : ICS II Linea parasternal
Perkusi: sonor sinistra. Batas Kiri : ICS V
Auskultasi: Vesikuler (+/+) Ronki Linea midclavicula sinistra. Batas Kanan:
basah halus (+/+) kedua basal ICS IV Linea parasternal dextra
paru, Wheezing (-/-) The Power of PowerPoint - thepopp.com A : BJ I/II regular, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : cekung, venektasi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : nyeri tekan epigastrik (+), hepar
dan lien tidak teraba, ballotement ginjal (-)
Perkusi : timpani
Ekstremitas sup
Akral hangat, edema (-
), CRT <2 dtk, clubbing
finger (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas inf
Akral hangat, edema (-
), CRT <2 dtk
Batuk berdahak
Retraksi intercostae
Anemia, Leukositosis
DIAGNOSA KERJA
Dyspnea et causa Bronkieaktasis
DIAGNOSA BANDING
PPOK, Pneumonia, Asma Bronkial, Bronkitis Kronis
FARMAKOLOGIS
O2 2-4 lpm (k/p)
IVFD RL 20 tpm NON FARMAKOLOGIS
Kombinasi nebulizer : Combiven + Pulmicort + NaCl 2cc
Inj Dexametason 2 x 1 amp Tirah baring
Inj Ceftriaxone 2 x 1 gr Chest fisioterapi
Inj Ranitidine 2 x 1 amp Edukasi
PO Ambroxol 3 x 1 gr
PO Azytromycin 1 x 1 gr
PO Salbutamol 3 x 4 mg
ANJURAN PEMERIKSAAN
Spirometri
CT Scan
PROGNOSIS
Bronkografi Quo Vitam: Dubia ad bonam
Quo Functionam: Dubia ad malam
Quo Sanactionam: Dubia ad bonam
DEFINISI
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi
(ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik,
persisten, atau irreversibel.
Progresifitas (Brewis)
1. Tipe ringan : batuk dan sputum mukoid dan
jernih, produksi sputum: perubahan posisi tubuh, Anatomi
hemoptisis.
2. Tipe sedang : batuk produktif, sputum berwarna 1. Tubular atau cylindrical
kehijauan, hemoptisis, fungsi paru normal. Jari bronkiektasis..
tabuh. Pemeriksaan fisik: ronki basah kasar,
2. Saccular/ cystic
gambaran foto dada, masih terbilang normal.
bronkiektasis.
3. Tipe berat : batuk produktif dnegan sputum
banyak berwarna kotor dan berbau. Pneumonia 3. Varicose bronkiektasis
dengan hemoptisis dan nyeri pleura. Jari tabuh.
Obstruksi: dispnea, sianosis. Pemfis: ronki
basah kasar. X-Ray: 1) penambahan
bronchovascular marking dan 2) (honey comb
appearance)
The Power of PowerPoint - thepopp.com
SLIDE 22
Epidemiologi
Pada penelitian terbaru ditemukan
kasus bronkiektasis terjadi pada
Etiologi
sekitar 110.000 penduduk di Amerika Kelainan kongenital (Fibrosis kistik, Kertagener
Serikat. Kelainan ini umumnya Syndrome, William Campbell
diderita oleh pasien usia lanjut, dan syndrome,Mounier-Kuhn Syndrome)
Kelainan didapat (Infeksi, Obstruksi bronkus)
kira-kira 2/3 dari mereka adalah
wanita.
Gejala yang timbul tergantung dari luas, berat, lokasi, serta ada atau tidaknya
komplikasi. Gejala tersering adalah batuk kronis dengan sputum yang banyak
(±200 ml). Batuk dan pengeluaran sputum dialami paling sering di pagi hari,
setelah tiduran atau berbaring pada posisi yang berlawanan dengan sisi yang
mengandung kelainan bronkiektasis. Sesak napas/dispnea ditemukan pada
sebagian besar pasien (50% kasus). Timbul dan beratnya sesak napas
tergantung pada seberapa luasnya bronkitis kronik yang terjadi serta seberapa
jauh timbulnya kolaps paru dan destruksi jaringan paru yang terjadi. Kadang-
kadang ditemukan pula suara mengi (wheezing), akibat adanya obstruksi
bronkus. Wheezing dapat bersifat lokal.
Diagnosa Banding
Bronkitis kronik Komplikasi
Emfisema
Pneumonia dengan atau tanpa
Asma
atelektasis
Kor pulmonal kronik
TATALAKSANA
1. Meningkatkan pengeluaran sekret trakeobronkial, dengan cara:
Melakukan drainase postural
Mencairkan sputum yang kental
Mengatur posisi tempat tidur pasien1
PENCEGAHAN
Bronkiektasis dengan kelainan didapat, kejadiannya dapat dicegah, sedangkan
yang mengalami kelainan kongenital, tidak bisa. Beberapa tindakan
pencegahan yaitu :
Pengobatan antibiotik pada saat timbul pneumonia pada anak, akan
mengurangi untuk timbulnya bronkiektasis
Tindakan vaksinasi terhadap pertusis, influenza, pneumonia pada anak
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada berat ringannya serta luasnya penyakit sewaktu
pasien berobat pertama kali. Pada kasus yang berat dan tidak diobati,
prognosisnya jelek. Kematian dapat terjadi akibat komplikasi pneumonia, gagal
jantung kanan
Tn. M umur 82 tahun tinggal di Perum Karya Mandiri RT 2, masuk bangsal paru hari Selasa, 13
November 2018. Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 1 hari
SMRS. Sesak sudah dirasakan sejak 2 minggu ini namun belum mengganggu aktifitas. Saat ini sesak
dirasakan semakin memberat jika pasien beraktivitas sehingga pasien tidak dapat melakukan aktifitas
normalnya. Pasien juga mengeluhkan batuk dengan dahak berwarna putih kental dan dahak yang
keluar lebih banyak saat pagi hari. Sesak yang dirasakan makin hebat terutama saat pasien berbaring
sehingga lebih nyaman tidur dengan 2 bantal dan pasien sering terbangun pada malam hari karena
sesaknya. Bunyi ”ngik” saat sesak disangkal, nyeri dada tidak ada, demam hilang timbul, adanya
keringat malam dan jantung berdebar-debar disangkal. Dari anamnesa juga didapatkan faktor resiko
bronkiektasis pada pasien yakni riwayat perokok berat sejak 60 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan adanya barrel chest dan rhonki basah halus pada seluruh lapangan paru yang
terdengar lebih jelas di basal paru. Pada pemeriksaan rontgen tampak gambaran ring shadow atau
honeycomb appearance yang menggambarkan bronkiektasis. Untuk memastikan lagi didiagnosis,
maka CT-Scan, bronkoskopi dan spirometri perlu dilakukan. Tatalaksana bronkiektasis yang diberikan
pada pasien adalah bronkodilator long acting menggunakan nebulizer dan ambroxol.
SIMPULAN
Bronkiektasis adalah penyakit saluran napas kronik yang sering tidak terdiagnosis.
Penyakit ini dapat mengakibatkan gangguan respirasi seperti batuk lama, dahak
menahun, batuk darah, dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Diperlukan
pemeriksaan penunjang seperti radiologi, uji fungsi paru, dan analisis dahak dalam
penegakkan diagnosis. Tatalaksana pasien bronkiektasis perlu memperhatikan penyebab
dan gejala yang menyertai. Edukasi pasien dan tatalaksana sesuai pedoman
bronkiektasis adalah kunci keberhasilan manajemen