Anda di halaman 1dari 9

Teori Agenda

Setting
Kelompok 8
Renaldi Gibran 24071117082
Karisma Fitriani 24071117090
Fadilah Nurkalam 24071117061
Ikhsanul Kamaludin 24071116145
Sejarah Teori
“Menurut (Mankoma, 2014) lahirnya Teori
Agenda Setting pertama kali di pelopori oleh
Walter Lipmann pada tahun 1922. Lippmann
mengusulkan bahwa “masyarakat menerima fakta
bukan sebagaimana adanya, akan tetapi apa yang
mereka anggap sebagai fakta, kenyataan
fatamorgana atau lingkungan palsu” jadi fakta-
fakta yang kita percayai merupakan hasil kontruk
media massa pada waktu tesebut.
Sebelum ada usulan tersebut, Sebuah penelitian
terdapat hipotesa yang tidak memuaskan karena
Asumsi Dasar
Weimann & Brosius ditandai oleh tiga asumsi pokok
Weimann & Brosius teori agenda setting.
• Pertama, media memilih isu tertentu untuk
dihadirkan kepada khalayak. Teori agenda setting
didasarkan pada pandangan bahwa media lah yang
akan memilih isu-isu penting untuk dihadirkan
kepada publik.
• Kedua, publik tergantung kepada media
(tradisional) dalam menentukan isu yang dipandang
penting.
• Ketiga, ada hubungan langsung antara isu yang
Kehadiran internet dan media digital banyak
mengubah konsep dan teori komunikasi. Weimann &
Brosius (2016) membuat ulasan yang menarik
mengenai bagaimana asumsi teori agenda setting
berubah di era internet.
Salah satu bentuk dari perubahan agenda setting di
era internet ini adalah lahirnya konsep

“reversed agenda
setting”
Konsep reversed agenda setting
menggambarkan bagaimana opini individu
di internet bisa menjadi agenda media dan
kemudian agenda setting. Berbeda dengan
teori agenda setting tradisional di mana isu
dibentuk oleh media, pada reversed agenda
setting, justru publik lah yang membentuk
agenda. Ini terjadi lewat tiga proses, yakni
agenda-ripping (tahap awal ketika seorang
pengguna internet mengungkapkan
Pergeseran Asumsi Dasar
1
Perubahan
2
Perubahan
3
Perubahan asumsi
asumsi dasar asumsi dasar dasar ketiga Pada
pertama Pada era kedua di era era internet,
internet, yang internet. Pada era asumsi juga tidak
terjadi justru bisa internet, individu lagi relevan.
sebaliknya di bisa memilih Dengan aneka
mana isu-isu informasi apa sumber informasi
penting justru yang penting baik lewat media
dibuat dan bagi dirinya online ataupun
dihadirkan oleh tanpa harus media sosial,
publik. Kita bisa tergantung individu bisa
lihat bagaimana kepada isu atau menentukan
media agenda ynag sendiri isu yang
Contoh
Kehadiran Internet kemudian mengubah platform
media. Di Indonesia, media online mulai dilirik sebagai
referensi Informasi. Indikasinya, ada kenaikan jumlah
konsumen media massa yang beralih ke media online.
Dari tercatat antara tahun 2007-2009 makin banyak
.
pembaca Koran dan pendengar radio di Indonesia
going online. Sejak 2005, jumlah print reader untuk
Koran, majalah, dan tabloid menurun dari tahun ke
tahun (www. viva.co.id) Gejala turunnya print reader
juga didorong oleh munculnya portal-portal berita
atau online newspaper di Indonesia. Online Newspaper,
dikenal juga sebagai web
newspaper merupakan Koran atau surat kabar yang
Kesimpulan
Agenda setting theory membicarakan tentang peran besar
media massa dalam menentukan agenda orang-orang yang
terkena informasi tersebut. Masyarakat menjadi terbiasakan
dengan berita-berita yang disampaikan media, sehingga
menjadi bahan pembicaraan dalam pergaulan sehari-hari.
Ide pokok teori Agenda Setting adalah media memberi atensi
yang berbeda pada setiap isu atau peristiwa. Apa yang dianggap
penting bagi media menjadi penting dimata khalayak. Media
memiliki kekuatan menentukan porsi atensi pada suatu isu atau
peristiwa dan menyematkannya dalam benak publik.
Kritik terhadap teori agenda setting ini sendiri sejalan dengan
perkembangan zaman dan fenomena masyarakat, sudah
bermunculan. Adalah McChomb dan Shaw yang awalnya juga
sebagai penggagas munculnya teori agenda setting memberikan
Any questions?

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai