Anda di halaman 1dari 3

Agenda Setting adalah menciptakan public awareness (kesadaran masyarakat) dengan

menekankan sebuah isu yang dianggap paling penting untuk dilihat, didengar, dibaca, dan
dipercaya di media massa. Sebagai contoh misalnya tim redaksi Mata Najwa. Dalam
menentukan topik apa yang akan diangkat tiap minggu, biasanya mereka akan mengumpulkan
isu-isu yang potensial dan memiliki banyak nilai berita yang bisa menarik perhatian publik.
Melalui Agenda Setting, kita tahu bagaimana media memilih sebuah isu yang dianggap penting.
cara kerja agenda setting adalah agenda media memengaruhi agenda publik, kemudian
agenda publikmemengaruhi agenda kebijakan. Hal-hal yang ditayangkandan diberitakan media
massa menjadi pengetahuan publik, sehingga luas diperbincangkan dan diperdebatkan
dalamforum-forum publik (agenda publik). Agenda media memicuperhatian publik, kemudian
dikembangkan. Isu-isu besar akanbertahan lama, isu-isu minor hanya akan timbul
sesaatkemudian dilupakan. Beberapa media acapkali memanfaatkanefek ini guna menutupi isu-
isu yang merugikan media tersebutatau penguasa media tersebut. Isu yang menonjol
kemudianmemicu opini publik, yakni sentimen kolektif dari sebuahpopulasi terhadap subjek
tertentu. Dan spiral keheninganadalah respon dari pergeseran opini orang lain.
E.M.,Griffin (morissan, 2015:494) menyatakan bahwa McComb dan Donald Shaw
meminjam istilah “ agenda-setting” dari Bernard Cohen (1963) melalui laporan penelitian
tentang media massa. Media massa merupakan istilah yang digunakan oleh publik dalam
mereferensi tempat dipublikasikannya suatu berita merupakan hasil kerja jurnalistik para
wartawan.
Weimann dan Brosius (Eriyanto,2018:200) membuat sebuah tinjauan mengenai
asumsi teori agenda setting yang mengalami perubahan di era internet. Asumsi pertama, media
memilih isu tertentu untuk dihadirkan kepada khalayak. Asumsi ini secara teoritis mengalami
perubahan diera internet, dimana lingkungan media lebih banyak menghadirkan agenda
dibandingkan sebelumnya. Berbagai macam media baik media offline tradisional, online
tradisional dan media sosial bersaing menghadirkan agenda atau dapat mendukung agenda
tertentu, menyebarkan dan mendukung isu.
Asumsi kedua, publik akan mencari petunjuk atas peristiwa dan kejadian penting
melalui media. Asumsi ketiga, hubungan langsung antara topik yang dipandang penting oleh
media ( agenda media ) dengan topik yang dinilai penting oleh publik ( agenda publik ). Pilihan
media yang beragam, khalayak mempunyai peluang untuk mengakses banyak media. Yang
terjadi bukan lagi hubungan yang searah, tetapi pencampuran, dimana publik menggabungkan
agenda dari banyak sumber. Asumsi mengenai hubungan kausal ini lebih kompleks di era
internet. Asumsi keempat, peranan gatekeeper dalam menyeleksi topik yang dipandang penting.
Dalam media baru, pengguna media dapat melewati proses ini dan menentukan sendiri apa yang
mereka anggap perlu dan penting. Posisi teori agenda setting di era internet, tidak terjadi
kesepakatan di kalangan ahli komunikasi.
Faktor-faktor yang memengaruhi ada tidaknya pengaruh agenda setting (pengaruh
agenda media terhadap agenda publik) disebut faktor kondisional, yang dapat dapat
dikategorikan menjadi 2 sebagai berikut:
1. Dari perspektif agenda media adalah sebagai berikut: framing; priming; frekuensi dan
intensitas pemberitaan/penayangan; dan kredibilitas media di kalangan audiens.
2. Dari perspektif agenda publik adalah sebagai berikut: faktor perbedaan individual; factor
perbedaan media; faktor perbedaan isu; faktor perbedaan salience; faktor perbedaan
kultural.
Efek Agenda Setting
Terdapat 3 efek agenda setting yang dikemukakan olehSiune dan Borre:
1. Representasi : media merefleksikan agenda publik.
2. Persistence (keteguhan): pemeliharaan agenda yang samaoleh publik.
3. Persuasi: media melalui agenda setting berpotensimemengaruhi opini publik.
Referensi:
Antoni. 2004. Riuhnya Persimpangan Itu: Profil danPemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu
Komunikasi. Jakarta: Tiga Serangkai.
Freeland, Amber M. 2012, 12 November. An Overview of Agenda Setting Theory in Mass
Communications [pdf]. Tersedia di:
https://www.academia.edu/3355260/An_Overview_of_Agenda_Setting_Theory_in_Mass_Com
munications. [Akses: 25 Maret 2014].
Meja Laptop. 2012. Asumsi-Asumsi TeoriAgenda Setting [online]. Tersedia di:
http://blogilmukomunikasi.blogspot.com/2013/12/asumsi-asumsi-teori-agenda-setting.html.
[Akses: 25 Maret2014].
Agenda Setting adalah menciptakan public awareness (kesadaran masyarakat) dengan
menekankan sebuah isu yang dianggap paling penting untuk dilihat, didengar, dibaca, dan
dipercaya di media massa. Sebagai contoh misalnya tim redaksi Mata Najwa. Dalam
menentukan topik apa yang akan diangkat tiap minggu, biasanya mereka akan mengumpulkan
isu-isu yang potensial dan memiliki banyak nilai berita yang bisa menarik perhatian publik.
Misalnya isu tentang banjir Jakarta, Sunda Empire, atau virus corona. Dari sekian banyak isu ini,
mereka akan memilih dan menekankan satu isu yang dianggap paling penting, misalnya tentang
virus corona. Apabila satu media memberitakan tentang isu virus corona, biasanya semua media
akan ikut memberitakannya, dan itu semua adalah bagian dari Agenda Setting media.

Harus diakui jika media massa memiliki kekuatan besar memengaruhi opini publik. Melalui
fungsi agenda setting, media massa mampu mengubah peristiwa biasa menjadi luar biasa penting
bagi publik,dan faktanya memang banyak kejadian penting di dunia digerakkan oleh media
massa. Fungsi agenda setting bergerak dalam tiga hal yaitu: pertama, agenda media melalui
penonjolan isu-isu tertentu melalui berita, kedua agenda publik, yaitu opini atau sikap
masyarakat terhadap suatu isu, dan ketiga, agenda kebijakan sebagai bentuk respon sikap
pemerintah atas berkembangnya suatu isu.

Anda mungkin juga menyukai