Anda di halaman 1dari 18

Senyawa Timbal Sebagai

Bahan Toksik
Oleh:
Hafidhotul Khoiriah
18010007
Pengertian
Timbal adalah logam berat yang terdapat secara alami di
dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil
melalui proses alami.
Timbal yang ada di lingkungan lebih banyak dihasilkan oleh
kegiatan manusia dibandingkan timbal yang berasal dari proses
alami.
Timbal pada tabel periodik unsur kimia termasuk dalam
kelompok logam golongan IV-A. Timbal mempunyai NA 82
dan BA 207,2 merupakan suatu logam berat berwarna kelabu
kebiruan dengan titik leleh 327oC dan titik didih 1.725oC.
Beberapa Komoditas atau Sumber Pb
yang Banyak Terjadi Kontak
 1. Udara
 2. Sayuran
 3. Air
 4. Di Tanah
 5. Dalam Bahan Pangan.
Bahan pangan yang dikonsumsi manusia juga mengandung timbal
secara alami.
Daftar kelompok makanan yang tercemar timbal :
a. Hasil ternak (hati, ginjal) : 150 mikrogram/kg.
b. Daging : 50 mikrogram/kg.
c. Ikan : 170 mikrogram/kg.
d. Udang dan kerang : >250 mikrogram/kg.
e. Susu sapi, buah dan sayuran : 15 - 20 mikrogram/kg.
 6. Perhiasan dan Kosmetik
 7. Pakaian
 8. Plastik
 9. Keramik dan Peralatan makan
Toksikokinetik dalam Tubuh
Gejala dari dampak keterpaparan timbal
 1. Keracunan Akut
Keracunan timbal akut jarang terjadi. Keracunan timbal akut
secara tidak sengaja yang pernah terjadi adalah karena timbal
asetat. Gejala keracunan akut mulai timbul 30 menit setelah
meminum racun. Berat ringannya gejala yang timbul
tergantung pada dosisnya.
Keterpaparan timbal secara akut melalui udara yang terhirup
akan menimbulkan gejala rasa lemah, lelah, gangguan tidur, sakit
kepala, nyeri otot dan tulang, sembelit, nyeri perut, dan
kehilangan nafsu makan sehingga dapat menyebabkan anemia.
 2. Keracunan Subakut
Keracunan subakut terjadi bila seseorang berulang kali
terpapar racun dalam dosis kecil, misalnya timbal asetat yang
menyebabkan gejala-gejala pada sistem syaraf yang lebih
menonjol, seperti rasa kebas, kaku otot, vertigo dan paralisis
flaksid pada tungkai. Keadaan ini kemudian akan diikuti dengan
kejang-kejang dan koma.
Gejala umum meliputi penampilan yang gelisah, lemas dan
depresi. Penderita sering mengalami gangguan system
pencernaan, pengeluaran urin sangat sedikit, berwarna merah.
 3. Keracunan Kronik
Keracunan timbal kronis lebih sering dialami para
pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk garam pada
berbagai industri, karena itu keracunan ini dianggap
sebagai penyakit industri.
Seperti penyusun huruf pada percetakan, pengatur
komposisi media cetak, pembuat huruf mesin cetak,
pabrik cat yang menggunakan timbal, petugas
pemasang pipa gas. Keracunan kronis juga dapat terjadi
pada orang yang minum air yang dialirkan melalui pipa
timbal.
Dampak kronis dari keterpaparan timbal
diawali dengan kelelahan, kelesuan, irritabilitas,
dan gangguan gastrointestinal. Keterpaparan yang
terus-menerus pada sistem syaraf pusat
menunjukkan gejala insomnia (susah tidur),
bingung atau pikiran kacau, konsentrasi
berkurang, dan gangguan ingatan.
Analisis Logam Timbal dengan AAS
Analisis kadar logam berat seperti Pb dapat
dilakukan dengan metode Atomic Absorbtion
Spectrophotometer (AAS). Pemilihan metode
spektrometri serapan atom karena mempunyai
sensitifitas tinggi, mudah, murah, sederhana,
cepat, dan cuplikan yang dibutuhkan sedikit
(Supriyanto, dkk., 2007).
Prosedur Pemeriksaan
B. Cara Pemeriksaan Sampel
D. Cara Pengujian Sampel
Diukur masing-masing larutan uji yang telah dipreparasi
pada panjang gelombang 283,3 nm dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (AAS) menggunakan lampu holow katoda Pb.
Lingkungan Kerja
 polisi dan tentara memiliki resiko besar terkena timbal
karena biasanya mereka menggunakan peluru timah.
 Orang-orang yang bekerja pada industry elektronik,
perpipaan dan printing.
 Pekerja tambang.

Anda mungkin juga menyukai