Anda di halaman 1dari 11

Definisi

Laryngopharyngeal reflux (LPR) atau


refluks laringofaring (RLF) adalah keadaan
dimana terajdinya aliran balik asam
lambung ke daerah laring, faring, trakea
dan bronkus yang menyebab kan asam
lambung kontak dengan jaringan pada
traktus aero digestif atas sehingga
menimbulkan jejas pada laringofaring dan
saluran napas bagian atas yang disertai
dengan manifestasi penyakit pada mulut,
faring, laring dan paru-paru.
Etiologi
• Penyebab LPR adalah adanya refluks secara retrograd dari asam
lambung atau isinya seperti pepsin kesaluran esofagusatas dan
menimbulkan cedera mukosa karena trauma langsung.3Sehingga
terjadi kerusakan silia yang menimbulkan tertumpuknya mukus,
aktivitas mendehem dan batuk kronis akibatnya akan sebabkan iritasi
dan inflamasi.
Faktor resiko
• Pola hidup seperti kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol,
•Usia - Pasien berisiko lebih tinggi mengalami LPR seiring
dengan bertambahnya usia.
•Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti makan berlebih
•Terlalu banyak mengonsumsi dalam coklat, jeruk, makanan
berlemak, dan rempah-rempah
•Kelebihan tekanan/stres
•Rutin memakai pakaian teralu ketat
•Kelebihan berat badan atau obesitas

Kriteria diagnosis
Kriteria Koufman / RSI (Reflux symptoms Index)

Skor RSI adalah 0-45 dengan skor ≥ 13 curiga LPR.


Pemeriksaan penunjang
1. Laringoskop : Untuk melihat adanya iritasi dan inflamasi pada faring
• Adanya eritema,
• Edema dan
• Hipertrofi komissura posterior
• Granuloma dan nodul pita suara dapat terjadi pada kasus-kasus yang
tidak diobati
• Udem subglotik (Pseudosulkus vokalis) ditemui pada 90% kasus,
adalah udem subglotik dimulai dari komissura anterior meluas sampai
laring posterior.
• Obliterasi ventrikel ditemukan pada 80% kasus
• Pada obliterasi parsial ditemukan gambaran pemendekan jarak ruang
ventrikel dan batas pita suara palsu memendek.
Skor dimulai dari nol (tidak
ada kelainan) dengan nilai
maksimal 26 dan jika nilai RFS
≥7 dengan tingkat keyakinan
95% dapat di diagnosis
sebagai LPR.
2. Monitor pH 24 jam di faringoesofageal : Pemeriksaan ini disebut
ambulatory 24 hours double probe pH monitoring yang merupakan
baku emas dalam mendiagnosis LPR.
3. Pemeriksaan histopatologi : Pada biopsilaring ditemukan gambaran
hyperplasia epitel skuamosa dengan inflamasi kronik pada
submukosa. Gambaran ini dapat berkembang menjadi atopi dan
ulserasi epitel serta penumpukan fibrin,jaringan granulasi dan
fibrotikdidaerah submukosa.

Anda mungkin juga menyukai