Anda di halaman 1dari 66

PETELUR

KOMERSIAL
COKLAT
TYPE SEDANG
PETUNJUK DASAR
NUTRISI DAN MANAJEMEN

FEED TECHNOLOGY
CP INDONESIA

May 13, 2003

1
Produksi Telur Komersial
“Keseimbangan Tindakan & Realita”

2
Apa Tujuan Kita ?
 50% HD pada umur 21 minggu.
 Puncak produksi pada umur 27
minggu.
 90% HD selama 15-20 minggu.
 Jumlah total telur 320 butir sampai
umur 76 minggu.
 Berat telur 60g pada umur 28
minggu.
 FCR (pakan/berat telur) < 2.25.
 Daya hidup (Livability) 20-76 minggu,
> 93.0%.

3
Perencanaan dan Pemikiran Logis
Merupakan Hal yang Penting
Dalam Produksi Telur
Kesalahan dalam perencanaan
menyebabkan kegagalan

4
Kunci Penting dalam
Perencanaan
 Gunakan system “All-in and all-out” untuk periode
pullet.
 Lokasi untuk pullet terpisah.
 Hitung jumlah pullet yang dibutuhkan sesuai
dengan kapasitas kandang.
 Penugasan tenaga kerja: anak kandang pullet
seharusnya tidak mengurus kandang/flock yang
lebih tua dalam waktu yang bersamaan.
 Program pakan dan pemesanan pakan.
 Sejarah/riwayat kandang/flock dan catatan
keuangan.

5
MASA PEMELIHARAAN
PULLET
0-16 MINGGU
Periode Brooding dan Growing

6
SEBERAPA BANYAK
KITA MENGETAHUI TENTANG DOC?

 Temperatur rektal DOC


berkisar 39.8 sampai
40.1oC.
 Temperatur tubuh DOC
tidak tetap sebelum
umur 7 hari.
 Temperatur tubuh DOC
mempengaruhi
performans selanjutnya.

7
SEBERAPA BANYAK
KITA MENGETAHUI TENTANG DOC?

 DOC menggunakan yolk kuning


telur sebagai energi cadangan
setelah menetas.
 Energi cadangan ini akan
dihabiskan dengan cepat
(khususnya pada temperatur
yang rendah/dingin).
 Kedinginan yang lebih awal
dapat mengurangi pertambahan
berat badan – kerdil (sifatnya
tidak bisa diperbaiki kembali)

8
TEMPERATURE TUBUH
DAN PERFORMANS SELANJUTNYA
 DOC dengan temperatur tubuh
yang rendah (<38.6oC) akan
kehilangan serum glukosa lebih
cepat dan pemulihan kembali
sangat lambat dari pada ayam
yang temperatur tubuhnya lebih
tinggi (>39.1 oC).

 Untuk mengurangi kebutuhan


metabolik glukosa, kuncinya
adalah menjaga temperatur
brooding selalu stabil (32-33°C).

9
TEMPERATUR TUBUH AWAL
DAN SERUM GLUKOSA

200

190 Glukosa temperatur tinggi


Glukosa temperatur rendah
180

170

160
Glukosa (mg/dL)

150

140

130

120

110

100
0 24 48
Waktu (Jam)

10
Zona Thermoneutral untuk Growing
Pullet
40
LCT
38
UCT
Ambient temperatur (derajat Celsius)

36 Panting
34
32
30
28
26
24
22
20
18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Umur (M inggu)

11
KUNCI KEBERHASILAN BROODING
 Panas : Pre-heat/pemanasan awal brooding pen kira-kira
32-33°C selama 6-12 jam sebelum DOC datang.
 Sanitasi : Pen dan peralatan kandang harus disanitasi dan
sediakan alas litter yang baru serta bersih dengan
ketebalan kira-kira 5 cm.
 Pakan : Gunakan crumble starter yang halus, tersedia 6 jam
sebelum DOC datang.
 Cahaya/Lampu : Atur cahaya yang cukup untuk menstimulasi
konsumsi pakan dan aktivitas.
 Catatan/Record : Jaga catatan konsumsi pakan, berat badan ayam
dan hasil pengamatan lainnya.

12
KUNCI KEBERHASILAN BROODING
 Udara : Jaga ventilasi minimum untuk menyediakan udara
segar.
 Air Minum : Harus tersedia 6 jam sebelum DOC datang hingga
hangat, atau tambah larutan gula (2.0g/L) untuk
mendorong konsumsi air.
 Potong Paruh : Lakukan pada umur 8 – 9 hari. Jaga tempat pakan
sepenuh mungkin selama minggu potong paruh.
 Vaksinasi : Ikuti program vaksinasi dan pengobatan.

13
TEMPERATUR BROODING
DAN KEPADATAN KANDANG

Umur TEMP. Ekor/M²


(Hari) (°C)

0-4 32 - 35 40-50

5-7 31 - 34 30-35

8-14 29 - 31 20-25

15-21 28 - 30 10-15

14
PERALATAN DAN KEBUTUHANNYA

PERALATAN LANTAI
Tempat minum Starter 1/70
Tempat minum Gantung 1/160
Tempat minum Nipple 1/10
Baki/Tempeh 1/50
Chain feeder/rantai 2.5cm

15
PROGRAM PENCAHAYAAN

0-3 hari: 23-24 jam (40 Lux)


4-7 hari: 22 jam (40 Lux)
8-14 hari: 20 jam (40 Lux)
15-21hari: 19 jam (40 Lux)
22-28hari: 18 jam (40 Lux)

16
INTENSITAS CAHAYA & KEBUTUHAN LAMPU BOHLAM
(DOP)
ASUMSI:
1. Intensitas cahaya yang diperlukan adalah 40 Lux.
2. Ukuran kandang adalah : 8 meter lebar dan 100 meter panjang.
3. Ketinggian dari lampu ke ayam adalah 1.5 meter.

Bohlam/Dop Incandescent Fluorescent


(Watt) (Lumens) (Lumens)

20 170 830
25 230 1000
40 430 2600
80 730
100 1600
LUX = 2N x Lumens / (lebar x panjang x Tinggi²)
40 = 2N x 2600 / (8 x 100 x 1.5²), kemudian
N = 14 ( 7 x 2 baris) cahaya fluorescent.
Diadaptasi dari Mr. Rangsit Rinsom
17
INTENSITAS CAHAYA DAN
KEBUTUHAN LAMPU

Fluorescent : 20 Watt, 1 buah/16-20 M2


Incandescent : 40 Watt, 1 buah/10 M2
60 Watt, 1 buah/20 M2

18
PROGRAM VAKSINASI PULLET
(Area Jawa Timur)
UMUR VAKSIN APLIKASI DOSIS
(Minggu)
1 ND+IB Ma5+Clone30 IO (Tetes mata) 1
2 IBD (228 E or MB) DW 1
(Air minum)
3 ND Killed SC 0.5 ml
ND+IB Ma5+Clone30 IO (Tetes mata) 1
Fowl Pox WW (Sayap) 0.5 ml
4 Coryza IM (paha) 0.5 ml
ND+IB Ma5+Clone30 IO (Tetes mata) 1
10 ILT IO (Tetes mata) 1
Fowl pox WW (Sayap) 1
14 Coryza IM (paha) 1
ND+IB Ma5+Clone30 IO (Tetes mata) 1
19
ND+IB+EDS IM (dada) 0.5 ml
PROGRAM VAKSINASI PULLET

UMUR VAKSIN APLIKASI DOSIS


(Minggu)
1 ND + IB (Ma5+Clone30) IO (Tetes mata) 1
2 IBD (228 E or MB) DW 1
(Air minum)
3 ND (Killed) SC 0.5 ml
ND + IB (Ma5 + Clone30) IO 1
Fowl Pox WW 1
5 Coryza IM 0.5 ml
ND + IB (Ma5 + Clone30) IO 1
10 ILT IO or IM 1
Fowl Pox WW 1
15 Coryza IM 1
ND + IB + EDS (Killed) IM 1
ND + IB (Ma5+ Clone30) IO 1 20
VAKSINASI LEWAT AIR MINUM
 Gunakan hanya air minum tanpa khlorinasi untuk
vaksinasi
 Campurkan susu skim 25 g/L air sebelum dicampur
dengan vaksin.
 Angkat / kosongkan air minum selama 2 jam
sebelum memberikan vaksin (puasa minum).
 Batasi volume air untuk memastikan bahwa
vaksinasi berakhir dalam 2-3 jam.
 Disarankan pemberian vaksin air minum dilakukan
sebelum pukul 9.00 atau setelah pukul 16.00 untuk
menghindari jam-jam panas.

21
POTONG PARUH
 Potong paruh yang tepat pada umur 8-9 hari.
 Jangan kosongkan tempat pakan selama
potong paruh.
 Gunakan antibiotik (lewat air minum) untuk
mencegah infeksi sekunder setelah potong
paruh.
 Timbang 10% dari jumlah ayam setiap minggu
untuk memonitor berat badan dan
keseragaman.

22
GRADING DAN AFKIR
 Grading pada minggu ke- 5, 10, 15. Pisahkan
ayam : kecil, sedang dan besar. Tambah waktu
pemberian makan untuk ayam-ayam kecil.
 Disarankan untuk menggunakan kandang
berbeda/terpisah untuk brooding dan growing.
Lakukan Sampling 10% setiap minggu untuk
mengetahui berat badan dan keseragaman.
 Afkir ayam-ayam yang memiliki karakter jelek
seperti : masalah kaki (leg problem), buta,
vent pecking, dll.

23
PROGRAM PEMBERIAN PAKAN
YANG IDEAL UNTUK GROWING
PULLET
 Umur sehari sampai target berat badan (480-500 g).
Starter (CP 20-21%, ME 2900-2950 Kcal/kg)

 Target berat badan sampai dewasa tubuh (1360g).


Grower (CP 18-19%, ME 2750-2850 Kcal/kg)
Developer (Cp 16-17%, ME 2700-2750 Kcal/kg)

 Dewasa tubuh sampai telur pertama (dewasa kelamin).


Pre-lay (CP 17-18%, ME 2700-2750 Kcal/kg)

24
FEED INTAKE DAN BERAT BADAN

Umur Kode FI Berat Pencahayaan


(Mgg) Pakan (g/ekor/hari) Badan (jam)
(g)
1 511 or 520 11 65 22-24

2 511 or 520 18 120 20

3 511 or 520 24 200 19

4 511 or 520 29 290 - 300 18

Minggu Pertama : Pakan diberikan 6-8 kali sehari

25
FEED INTAKE AND BERAT BADAN
UMUR KODE FI BERAT
(MINGGU) PAKAN (g/ekor/hari) BADAN (g)
5 511 atau 520 34 385-410
6 511 atau 520/521 39 480-500
7 521 44 570-590
8 521 49 660-680
9 521 54 750-780
10 521 57 840-870
11 521 61 930-965
12 521/522 64 1020-1060
13 522 68 1105-1150
14 522 71 1190-1240
15 522 73 1275-1330
16 522/324 PL 76 1360-1420
17 324 PL 80 1445-1520 26
TARGET BERAT BADAN
TERHADAP UMUR
”KONSEP BARU PEMBERIAN PAKAN PULLET”

 Pakan pullet mengacu pada berat badan dan


kondisi flock sesuai umur.
 Penambahan pemberiaan pakan starter
densitas tinggi bila berat badan umur 4-6
minggu dibawah standard.
 Pakan Pre-lay seharusnya hanya digunakan
sebagai pakan transisi atau untuk
mengkondisikan metabolisme Ca, bukan
berarti untuk mengejar pertumbuhan semata.
27
EFEK KETERLAMBATAN DEWASA
TUBUH TERHADAP DEWASA KELAMIN
DAN UKURAN TELUR
Berat badan (g) Umur saat Berat telur
telur pertama
18 Minggu Telur Perubahan pertama (g)
pertama (hari)

1100 1360 260 153 40.7


1200 1440 240 150 42.0
1280 1500 220 149 42.5
1380 1590 210 148 43.7
1530 1650 120 133 44.8
28
MANIPULASI DEWASA TUBUH
TERHADAP UKURAN TELUR
 Target telur lebih besar
Memaksimalkan dewasa tubuh pada saat
dewasa kelamin.
- Pakan pullet mengacu pada berat badan sesuai
umur.

 Target telur lebih kecil


Kontrol berat badan pullet pada saat dewasa
kelamin.
- Stimulasi cahaya pada umur lebih dini/awal
mendorong berat badan masuk dalam standard.
- Pembatasan pakan pada umur growing, bukan
pada umur peneluran/produksi telur.
29
DEWASA KELAMIN PULLET DAN
KARAKTERISTIK TELUR
Umur Produksi Telur Ukuran Telur
dikandangkan (HD, %) (% besar)
18-20 Rata-rata 30 63
minggu ke 35 minggu minggu
minggu
15 minggu 32 92 17 44

18 minggu 12 92 21 65

21 minggu 0 91 37 69

30
TATALAKSANA
PEMBERIAN PAKAN
DAN MANAJEMEN
MASA PENELURAN
17-76 MINGGU
Pre-lay, Puncak dan Pasca Puncak

31
TUJUAN
 Mendorong peningkatan konsumsi pakan
yang cepat (naik 40% dari 17sampai 24
minggu).
 Mencapai 300g pertambahan berat badan
dalam periode 5% sampai puncak produksi.
 Mencapai puncak pada umur 27 minggu dan
memelihara produksi pasca puncak yang
persistent.
 Mencapai peningkatan berat telur yang cepat
(60 gram pada akhir 28 minggu).

32
PEMINDAHAN PULLET
KE KANDANG PETELEUR
 Pemindahan dilakukan antara 16 dan 17 minggu, 14
hari sebelum 2% bertelur.
 Pemindahan pullet pada saat sejuk/dingin/teduh
(sore hari atau pagi hari).
 Peralatan minum dan makanan harus sudah tersedia
sebelum pullet dipindahkan.

 Gunakan vitamin A, D3, E atau vitamin B kompleks


dalam air minum selama 3 hari sejak pemindahan.
 Berikan penerangan selama 1-2 malam terus
menerus sejak pemindahan.
33
TATALAKSANA PAKAN UNTUK PRE-
LAY DAN PERIODE PENELURAN
Umur Kode Feed intake Standard
(Minggu) Pakan (g/ekor) Berat Badan
(g)
16 522/324-PL 76 1360
17 324 – PL 80 1445
18 324 – PL 84 1530
19 324 – PL/ 324-1 88 1650
20 324 – 1 93 1725
21 324 – 1 98 1800
22 324 – 1 108 1850
23 324 – 1 112 1900
24 324 – 1 115 – 120 1950
25 ke atas 324 – 1 115 – 120 1950 - 2000
-------------- ----------------------- ---------------- ----------------------
40 – 76 324 – 2 115 – 120 2100 – 2150 34
STRATEGI PEMBERIAN PAKAN
UNTUK PERIODE PRE-LAY DAN
PENELURAN
 Pakan ditujukan untuk pertambahan berat badan dan produksi
telur.

 Mendorong feed intake (naik 40% dari 17 sampai 24 minggu).

 Pertambahan berat badan 300 g dari 5% hingga puncak produksi.

 Gunakan pakan pre-lay feed selama 16/17 to 19 minggu.

 Ubah dari pakan crumble ke tepung/mash secara bertahap:


• 75 + 25 2 hari
• 50 + 50 2 hari
• 25 + 75 2 hari
• 0 + 100 seterusnya
35
PROGRAM PENCAHAYAAN

UMUR Panjang Durasi


(minggu) (jam)
17 Alami 6:00-18:00
18 Alami 6:00-18:00
5% bertelur 14 jam 4:00-18:00
Setelah 35% 15 jam 3:00-18:00
Setelah 60% 16 jam 2:00-18:00

•Direkomendasikan untuk menggunakan tambahan


penyinaran tengah malam untuk mendorong feed intake

36
TIGA HAL PENTING YANG PERLU
DIINGAT DALAM PROGRAM
PENCAHAYAAN
Pada semua tempat dan berbagai type
kandang:
1. Jangan pernah memulai stimulasi cahaya
bila berat badan dibawah 1,250 g (14 mgg).
2. Jangan pernah menambah lama penyinaran
antara umur 8 sampai 14 minggu.
3. Jangan pernah menurunkan lama
penyinaran setelah mulai bertelur.

37
NUTRISI KALSIUM
PADA PERIODE PRE-LAY
(PRAKTIK PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA)

Kalsiu
m

1.0% Ca 2.0% Ca 3.5% Ca


Grower Pre-Layer Layer

38
PENGGUNAAN 1.0% Ca PAKAN GROWER
SELAMA PERIODE PRE-LAY
KEUNTUNGAN KERUGIAN

1. Manajemen pakan 1. Ketidak cukupan


mudah. cadangan Ca untuk
2. Menghemat biaya. produksi telur.
2. Rentang produksi
pendek (Shorten
production clutch).
3. Cage layer fatigue.

39
PENGGUNAAN 2.0% Ca PAKAN PRE-
LAYER SELAMA PERIODE PRE-LAY
KEUNTUNGAN KERUGIAN

1. Membentuk 1. Pemberian pakan


cadangan Ca tulang. tidak dapat melebihi
2. Memelihara 1% produksi telur.
metabolisme mineral. 2. Kerja ekstra untuk
3. Mengurangi ekskresi penanganan pakan.
Ca dan kemungkinan 3. Biaya lebih
litter basah (wet besar/mahal dari
litter). pakan developer

40
PENGGUNAAN 3.5% Ca PAKAN LAYER
SELAMA PERIODE PRE-LAY
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Menyediakan 1. Ca yang berlebihan
kecukupan Ca untuk mengakibatkan stress
ayam-ayam yang baru pada ginjal atau
dewasa menyebabkan
2. Retensi Ca Urolithiasis.
meningkat. 2. Meningkatkan
3. Penanganan pakan konsumsi air dan
mudah. mencret (wet
dropping) (Khususnya
dibawah kondisi
cekaman panas).
41
KANDUNGAN Ca PAKAN DAN RETENSI Ca
DARI 19 MINGGU HINGGA TELUR Ke-4

Diet Ca Retensi Ca Ekskreta Ca


(%) (g) (%)
0.9 0.35 1.4
1.5 0.41 3.0
2.0 0.42 5.7
2.5 0.43 5.9
3.0 0.41 7.5
3.5 0.51 7.7
Leeson & Summers, 1997

42
EFEK KADAR Ca PADA PERIODE PRE-LAY
TERHADAP KADAR AIR EKSKRETA (%) PADA
PERIODE PENELURAN

Kandungan Ca Umur ayam (minggu)


dalam pakan
Pre-lay
(%) 21 25 28 35
1.0 71.4 78.7 75.3 65.5
2.0 71.6 77.2 73.9 63.9
3.0 72.1 77.2 74.1 63.9
4.0 77.0 80.0 76.0 69.4
Commercial Poultry Nutrition. S. Leeson and
J.D. Summers 43
NUTRIENT UTAMA
YANG DIPERLUKAN OLEH AYAM
PADA SAAT PUNCAK PRODUKSI
ME 280 Kcal
CP 18.00 g
MET 0.36 g
M+C 0.64 g
LYS 0.72 g
Ca 3.50 g
Pav 0.40 g
Na 0.18 g
44
TIP PEMBERIAN PAKAN
UNTUK AYAM PETELUR
 Berikan pakan harian 30% pada pemberian pakan
pagi hari (1-2 jam setelah terang), 70% pada
pemberian pakan sore hari (4-5 jam sebelum gelap).

 Jangan menambah pakan pada tengah hari.

 Setelah umur 45 minggu, lakukan top dressing kulit


kerang atau butiran biji batu kapur kira-kira 2
g/ekor/hari pada pemberian pakan sore hari untuk
meningkatkan kualitas kerabang telur.

 Gunakan Vitamin D3 dalam air minum.

45
JADWAL WAKTU
PEMBENTUKAN TELUR

10 menit kemudian, telur


baru siap untuk oviposiSI

12 jam kalsifikasi Ayam


bertelur
ayam
lagi
bertelur

5:00 6:00 17:00 18:00 21:00 5:00 6:00


Lampu Lampu Pembentukan telur Lampu Lampu Lampu Lampu Lampu
nyala mati selama 11 jam nyala mati mati nyala mati

46
DEPOSISI KALSIUM KERABANG TELUR
SELAMA SIKLUS OVULASI

JAM DEPOSISI Ca
(mg)
0 – 6 ( 6:00-12:00) 10
6 – 12 (12:00-18:00) 400
12 – 18 (18:00-24:00) 800
18 – 24 (24:00 - 6:00) 500
Total 1710

47
DEPOSISI MINERAL
KERABANG/KULIT TELUR
6

4
Shell ash (g)

1 Dark period

0
0 4 8 12 16 20 24
Hours of Ovulation Cycle

48
CARA MENINGKATKAN
EFISIENSI PAKAN
 Afkirayam yang tidak produktif atau
yang memiliki problem seperti : banci,
lumpuh, dan buta.
 Kontrol eksternal dan internal parasit.
 Gunakan antibiotik atau vitamin bila
terdapat stress challenge (penyakit,
pakan atau perubahan cuaca).
 Jaga ventilasi dan sanitasi yang baik.

49
PEMBERIAN PAKAN
AYAM YANG BERADA DIBAWAH
KONDISI CEKAMAN PANAS

Strategi

Peningkatan Energi dietary Peningkatan Konsumsi pakan Cadangan Energi Tubuh

50
BAGAIMANA AYAM MERESPON
CEKAMAN PANAS???

 Panting/megap-megap dan dilatasi/pelebaran


pembuluh darah untuk meningkatkan
kapasitas pendinginan;
 Peningkatan kebutuhan energi;
 Perubahan mekanisme makan pada otak
(apetite center/pusat lapar) yang mana
mempengaruhi feed intake.
 Energi yang tersedia untuk produksi menjadi
berkurang/negative bila temperatur lebih dari
33ºC.
51
KESEIMBANGAN ENERGI
PADA AYAM PETELUR
ME intake 290 Kcal (FI 105 g/hari)

HI 1Kcal HI 24 kcal
HI 70 Kcal

Hidup pokok Pertumbuhan Telur


120 Kcal
5 Kcal 70 Kcal
Steven Leeson & John Summers, 2001

52
PEMBAGIAN ENERGI PADA AYAM
PETELUR DEWASA

Produksi Telur
Kenaikan 24%
Panas
33%
Pertumbuhan
2%

Pemeliharaan
41%

53
KANDUNGAN ENERGI PAKAN YANG LEBIH
TINGGI MENINGKATKAN
INTAKE ME PADA IKLIM PANAS

Diet ME Ambient Temp Ambient Temp


(Kcal/kg) 18 0C 30 0C
Pakan/hari ME/hari Pakan/hari ME/hari
(g) (kcal) (g) (Kcal)

2860 127 363 107 306


3060 118 360 104 320
3250 112 364 102 330
3450 106 365 101 350
Payne, 1967
54
CARA MENSTIMULASI
FEED INTAKE DIBAWAH KONDISI
CEKAMAN PANAS
 Pemberian pakan sesering mungkin setiap
hari.
 Pemberian pakan saat dingin/sejuk
(pemberian pakan tengah malam).
 Menyediakan air minum yang dingin.
 Gunakan pakan segar/baru atau sesegar
mungkin.
 Gunakan pakan dengan ukuran 0.7 sampai
3.3 mm.
 Gunakan tambahan vitamin A, D3, E dan C
dalam air minum.
55
NUTRISI PROTEIN PADA AYAM
PETELUR DIBAWAH CEKAMAN
PANAS
 Adalah suatu kesalahan jika meningkatkan
level protein dalam pakan untuk mengganti
kekurangan konsumsi protein akibat cekaman
panas.

 Kadar protein yang tinggi pada pakan adalah


berbahaya bagi ayam dan tidak ekonomis.

 Solusi terbaik adalah gunakan pakan rendah


protein dengan asam amino esensial yang
seimbang.
56
NUTRISI MINERAL DAN VITAMIN
PADA AYAM DALAM KONDISI
CEKAMAN PANAS
 Cekaman panas dapat mengurangi absorpsi Ca
dan pembentukan vitamin D3 dalam tubuh.

 Kalsium tambahan harus diberikan dengan cara


top dressing kulit kerang atau biji batu kapur.

 Pemberian Vitamin D3 harus disertai dengan


suplementasi Ca.

 Vitamin C sangat membantu mengurangi


cekaman panas.
57
EFEK DOSIS ASAM ASKORBAT (VIT C) PADA KEMATIAN AYAM
BERDASARKAN JENJANG TEMPERATUR TINGGI

90

80

70

60
Mortality (%)

50

40

30

20

10

0
0 200 400 600 800 1000 1200
ASCORBIC ACID (mg/kg)
W. B. Gross, 1988

58
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
DIBAWAH KONDISI CEKAMAN PANAS
Contoh: Suatu pakan layer mengandung
0.17% Na, 0.80% K dan 0.23% Cl:

• Na (mEq/kg) = 1700mg/kg, 1700/23.0= 73.91.

• K (mEq/kg) = 8000mg/kg, 8000/39.1=204.60.


• CL (mEq/kg) = 2300mg/kg, 2300/35.5= 64.79.

• Keseimbnagan dietary keseluruhan = Na+K-CL =


213.72

• Rentang normal yang disarankan adalah : 200-250.


59
EFEK TEMPERATUR AIR
TERHADAP PRODUKSI TELUR (%)
Umur (minggu) Temperatur Ambient (32 0C)

Temp. Air (32 0C) Temp. Air (27 0C)

25 64 74
26 74 79
27 77 86
28 76 84
29 88 93
Rata-rata (%) 76 83
Feed intake 83 90
(g/ekor/hari)
Bell, 1987
60
FLAWS TECHNICS
 Feed = Pakan
 Light = Cahaya
 Air = Udara
 Water = Air minum
 Stress = Cekaman

61
RINGKASAN

STRATEGI MELEPASKAN DIRI


DARI CEKAMAN PANAS
1. Jangan pernah menempatkan pullet yang
memiliki berat badan rendah pada kandang
petelur.
2. Meningkatkan energi pakan dengan
menggunakan minyak atau lemak hewan.
3. Kurangi protein pakan namun asam amino
esensial tetap seimbang.
4. Gunakan vitamin A, D3, E dan C (150-200
mg/kg feed).
5. Tambah waktu pemberian pakan selama
waktu dingin/ sejuk/ nyaman.
62
RINGKASAN

STRATEGI MELEPASKAN DIRI


DARI CEKAMAN PANAS
6. Jaga dan pertahankan air minum
sedingin mungkin.
7. Pelihara keseimbangan elektrolit dan
tingkatkan penggunaan air minum.
8. Gunakan pakan crumble atau mash
dengan ukuran partikel medium.
9. Jangan merubah pakan bila terjadi
kondisi panas secara tiba-tiba.
10. Jangan menggangu ayam selama jam-
jam panas. 63
HINDARI !!!!!!!
STRESS CHALLENGES LAINNYA
 Parasi
 Penyakit Infeksi
 Kepadatan yang
Tinggi/Sesak
 Kekurangan Air
 Kekurangan Pakan
 Kekurangan Udara Segar
 Intensitas Cahaya yang
Tinggi
 Suara Gaduh/Ribut
 Rodensia/Tikus dll.

64
ACKNOWLEDGEMENT
Terimakasih atas segala masukan & input yang
telah diberikan pada presentasi ini, yakni
kepada:
Mr. Surasak
Mr. Chawangsak
Mr. Rangsit Rinsom
Dr. Desianto
Dr. Chin
Dr. Vinai
Ms. Radiastuti

65
TERIMA KASIH
atas
Perhatian Anda

66

Anda mungkin juga menyukai