Anda di halaman 1dari 32

KONSEP PEMERIKSAAN

LABORATORIUM IMUNOSEROLOGI
Efrida, dr., MKes., SpPK
19 Mei 2015
Pendahuluan
• Imunologi: ilmu yang mempelajari reaksi tubuh
terhadap invasi suatu antigen (Ag) dan akibat yang
ditimbulkan oleh pembentukan antibodi (Ab)
• Diperlukan suatu cara/metode pemeriksaan untuk
mengukur derajat imunitas/kadar antibodi atau
antigen dalam serum/cairan
tubuhimmunoassay/imunoasai
• Ilmu yang mempelajari reaksi antigen-antibodi
invitro serologi
Konsep Dasar Imunoasai
• Reaksi antigen –antibodi
Ag + Ab  Ag:Ab
Reaksi di atas bolak balik
Ag:Ab  Ag + Ab
Setelah waktu tertentu akan terjadi
keseimbangan antara bagian yang berasosiasi
dg bagian yg berdisosiasi keseimbangan
reaksi Ag + Ab Ag:Ab
Konsep Dasar Imunoasai
• Berdasarkan reaksi di atas dapat ditentukan:
1. antibodi (berdasarkan Ag yg sudah diketahui)
2. antigen (berdasarkan Ab yg sudah diketahui)
Misal: skrining/diagnosis infeksi HIV (Human
immunodeficiency Virus) dapat dilakukan
dengan mendeteksi antibodi HIV (anti-HIV)
terhadap antigen p24 atau deteksi antigen p24
Komponen Penting pada Imunoasai
Komponen penting pada Imunoasai
Antibodi (Ab)
• st molekul protein yg dibentuk invivo sbg
respons thd antigen (Ag)
• Molekul yg besar (BM > 150.000 dalton)
• Kelas imunoglobulin (Ig)
• Ig terdiri atas IgG, IgA, IgM, IgE, IgD
• Antisera utk imunoasai biasanya: IgG, IgM, IgA
Komponen imunoasai
1. Spesifisitas Ab
- Ikatan Ag-Ab spesifik (lock and key)
- namun spesifisitas tdk mutlak kr dpt terjadi
reaksi silang dg struktur molekul Ag lain yg mirip
dg Ag pasangannya hasil positif palsu pada
pemeriksaan serologi Ag harus dimurnikan
2. Valensi Ab jumlah binding site Ab yg potensial
terhadap Ag yg spesifik
3. Aviditas Ab besarnya kemampuan Ab mengikat
Ag. Semakin besar aviditas Ab semakin banyak
Ag yg diikat
Komponen imunoasai
4. Ukuran kuantitas Ab
- untuk menentukan derajat imunitas
- dinyatakan dalam satuan atau unit tertentu
- ada beberapa cara penentuan kuantitas Ab
a. kualitatif: ada atau tidak
b. Semikuantitatif: dinyatakan sebagai titer dengan
cara pengenceran serum
c. Kuantitatif: menggunakan kurva standar yg
dibuat berdasarkan serum standar yg sdh
diketahui kadarnya terhadap analit yg akan
diperiksa
Cont…..
Kurva Standar
Landasan Memilih Imunoasai
1. Sensitivitas tinggi (ideal)
sensitivitas: kemampuan st pemeriksaan utk
menentukan bahwa hasil positif orang tsb
benar-benar sakit
sensitivitas tinggi digunakan utk skrining/uji
penapisan
2. Spesifisitas tinggi (ideal)
spesifisitas:kemampuan st pemeriksaan utk
menentukan bahwa hasil negatif orang tsb
tidak sakit
spesifisitas tinggi digunakan untuk uji
konformasi/diagnosis
Cont…
Contoh:
Skrining HIV: diperlukan suatu uji penapisan
dg sensitivitas tinggi (>99%)
Diagnosis/uji konfirmasi HIV:
diperlukan pemeriksaan dg
spesifisitas tinggi (>99%)
Cont…..
Sensitivitas dan spesifisitas dapat ditingkatkan
dengan cara:
1. Ag dimurnikan sp berat molekul tertentu
2. Memakai radioisotop/enzim sebagai label
(penguat) pada radio immuno assay (RIA)
dan enzyme immuno assay (EIA)
3. Ag utk imunoasai penyakit infeksi sebaiknya
dibuat sendiri dari berbagai galur kuman yg
ada di daerah endemik, sebaiknya multistrain
Bahan Pemeriksaan Imunoasai
• Serum (sebagian besar)
• Plasma
• Cairan tubuh lain seperti saliva (sIgG), liquor
cerebrospinalis, cairan pleura, cairan perikard, cairan
sendi
• Urine, feses
Stabilitas bahan pemeriksaan (jika tidak bisa segera
diperiksa) secara umum adalah:
2-5 hari : jika disimpan pada suhu 40C
6-12 bulan : jika disimpan pada -200C
tahunan : jika disimpan pada suhu -700C
Jenis-Jenis Imunoasai
1. Imunoasai tidak berlabel
- uji presipitasi (Reaksi Ag larut dg Ab)
misal: uji VDRL utk sifilis
-uji aglutinasi (reaksi Ag seluler/Ag pd
permukaan sel dg Ab)
misal: uji Widal utk S. typii, RF, CRP
- uji fiksasi komplemen
- uji netralisasi toksin
Uji Presipitasi
Contoh Uji Presipitasi metode Slide
VDRL utk sifilis
Uji presipitasi tabung
Interpretasi: pengenceran tertinggi masih terjadi
presipitat
Tes Aglutinasi
Contoh Uji Aglutinasi metode Slide
Uji Widal utk S. typhii/paratyphii
Slide Agglutination Test
Tube Agglutination Test
Uji Fiksasi komplemen
• Serum penderita + suspensi Ag + komplemen
• Bila dalam serum penderita terdapat Ab thd Ag
tsb, akan terjadi ikatan Ag-Ab-komplemen shg
tdk ada komplemen yg bebas
• Eritrosit yg ditambahkan tdk akan dilisis oleh
komplemen yg sdh terikat uji fiksasi
komplemen positif
• Jika serum tdk mengandung Ab, tdk terbentuk
ikatan Ag-Ab-komplemen ada komplemen
bebas yg akan melisis eritrosit yg ditambahkan
uji fiksasi komplemen negatif
Uji netralisasi toksin
• Berbagai pengenceran serum dicampur dg
sejumlah tertentu toksin/suspensi kuman
• Diuji reaktivitas toksin/viabilitas kuman
• Bila terdapat penurunan reaktivitas
toksin/viabilitas kuman serum pasien
mengandung antibodi/antitoksin yg dapat
menetralkan toksin
Cont…(Jenis- jenis Imunoasai)
2. Imunoasai berlabel
- RIA (Radio immuno assay) radioisotop
sebagai label
- ELISA (Enzyme linked immuno assay)enzim
sebagai label
- immuno fuorescent assay fluoresen
sebagai label
ELISA
• Terdiri atas beberapa prinsip pemeriksaan:
1. sandwich ELISA
2. competitive ELISA
3. capture ELISA
4. direct ELISA
Simple/Rapid Test (uji Cepat)
- Beberapa teknik:
1. Aglutinasi
2. Immunocomb
3. Imunokromatografi
- Hasil cepat, relatif mudah dilakukan, tidak
memerlukan alat khusus
- Pembacaan hasil visual (subjektivitas?)
- Hasil sebaiknya dibaca 3 org.
- Waktu pembacaan harus sesuai prosedur jk tidak
sesuai bisa reaktif palsu
- Harus mempunyai kontrol positif dan negatif
Simple/rapid test
Simple/Rapid Test/Uji Cepat
imunokromatografi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai