Anda di halaman 1dari 14

‫باب‬

‫التمييز‬
Isim nakiroh yang dibaca nashab mengandung makna ‫من‬
di sebut untuk menjelaskan maksud dari isim yang

‫التمييز‬
berada sebelumnya yang masih samar (mubham) baiik
berupa dzawat ataupun nisbat oleh sebab banyaknya
maksud yang butuh dijelaskan

Amilnya merupakan isim mubham tadi


‫سر لما انبهم من الذّوات‬
‫ذات يف ّ‬

‫سر لما انبهم من النسبة‬


‫نسبة يف ّ‬
‫تمييز‬
‫عدد‬
‫مقدار‬
‫شبه المقدار‬ ‫تمييزذات‬
‫ما كان فرعا للتمييز‬
‫ما أجري مجرى المقادير‬
‫عدد‬
1.Sharih
Sesuatu yang bisa dikethui dengan kuantitas (kammiyah) seperti
hitungan Satu Sepuluh Sebelas dan yang lain. Perlu diketahui
bahwa mumayyaz dari bilanga tiga hingga sepuluh wajib dijarkan
dengan idhafah, sedangkan mumayyaz dari sebelas hingga
sembuilan Sembilan tamyiznya wajib nashab
Tiga hingga sepuluh
‫فخذ اربعة من الطير‬
Sebelas hingga Sembilan puluh sembilan
ّ
‫وقطعنهم اثنتى عشرة اسباطا‬
Seratus dan seribu
‫ الف رجل‬,‫جاء مئة رجل‬
‫عدد‬
2. Mubham
Yaitu adad setara denga hitungan yang tidak
diketahui (adad majhul) kuantitasnya.
penggunaan lafadznya seperti: ‫ كذا‬,‫ كأيّن‬,•‫كمكم‬
‫كم اشتريت كتبا؟‬
‫!كم عصيت أمري‬
•‫كايّن‬
ّ ‫وكأيّن من نّب‬
‫ي قتل معه ربّيّونكثير‬
•‫كذا‬
‫أكرمت كذا وكذا عالما‬
‫مقدار‬
•yang dimaksud ialah: sesuatu yang darinya dapat diketahui kuantitas
(kammiyah) perkara yang dapat diukur dengan alat dapat berupa:
•misahah (jarak)
‫عندي قصبة ارضا‬
•wazn (berat)
‫برا‬
ّ ‫اشتريت قفيزا‬
•kayl (volume)
‫اعط الفقيرصاعا قمحا‬
•miqyas (jarak)
‫عندي ذراع جوخا‬
‫شبه المقدار‬
Sesuatu yang menunjukkan terhadap perkara yang tidak
ditentukan, karena tidak dapat diuukur dengan alat tertentu
justru menggunakan pelafadzan saja

‫ذرة خيرا‬
ّ ‫مثقال‬
‫ما كان فرعا للتمييز‬
•Merupakan cabangan dari tamyiz

im khas yang dihasilkan sebab percabangan (‫ )التفريع‬dari (‫ )فرع‬fark se

‫ضة‬
ّ ‫لي خاتم ف‬
Yakni tamyiz yang menjelaskan nisbat dari jumlah yang masih samar. Salah satunya yaitu isim yang jatuh setelah sesuatu yang memeberikan faidah taajjub. Amil yang menashabkan berupa fiil musn

‫نسبة‬
Yakni tamyiz yang menjelaskan nisbat dari jumlah yang
masih samar. Salah satunya yaitu isim yang jatuh
setelah sesuatu yang memeberikan faidah taajjub. Amil
yang menashabkan berupa fiil musnad

‫غير منقول‬ ‫منقول‬


Manqul
Yakni yang asalnya berupa:
1. fail,
‫تصبّب زيد عرقا‬
2. maful,
‫وف ّجرنا االرض عيونا‬
3. jumlah ismiah mubtada khabar
‫انا اكثر منك ماال‬

•Ghairu manqul
Tidak berupa pindahan dari sesuatu apapun
‫امتأل االناء ماء‬
Hukum asal
1. Berupa isim jamid
Namun terkadang dapat berupa isim musytaq/ mutasharrif
ketika berupa sifat yang menjadi pengganti dari maushufnya.
2. Berupa isim nakiroh
Hal ini atas pendapat ulama basrah. Tamyiz dapat berupa isim
ma’rifat secara lafdhi, akan tetapi secara ma’na tetap nakiroh.
3. Tidak boleh mendahuliu amilnya
Ketika berupa tamyiz dzat atau fi’il jamid. Akan tetapi
diperbolehkan apabila berada diantara amil dan marfu’nya.
4. Berupa isim sharih
Maka tidak tidak dibenarkan apabila berupa jumlah atau syibh
jumlah.
OLEH
‫ّ السّالم عليكم‬ ‫ثم‬
‫وبركته‬
M. AMMAR NAUFAL
ّ
‫ّلل‬ ‫ا‬ ‫ورحمة‬
MOHAMMAD
BALYA RIFYAL MUHAMMADY
‫وكفى باهلل وكيال‬

‫اكرم بزيد‬

Anda mungkin juga menyukai