Anda di halaman 1dari 15

suppositoria

• Disusun oleh

Dumayanti veronika S
Krisna Siburian
Jan Segtian Girsang
Sertin Sandroto
definisi
Macam-macam suppositoria berdasarkan tempat penggunaannya:
1.Rektal Suppositoria sering disebut Suppositoria saja, bentuk peluru digunakan lewat rektal atau
anus, beratnya menurut FI.ed.IV kurang lebih 2g. Suppositoria untuk rektum umumnya
dimasukkan dengan jari tangan. Biasanya suppositoria rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi),
dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk
peluru,torpedo atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang
digunakan. Beratnya menurut USP sebesar 2 g untuk yang menggunakan basis oleum cacao
2.Vaginal suppositoria bentuk bola lonjong seperti kerucut,digunakan lewat vagina berat
umumnya 5g. Suppositoria vaginal : umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih
kurang 5,0 g dibuat dari zat pembawa yang larut dalam air atau yang dapat bercampur dalam air
seperti polietilen glikol atau gelatin tergliserinasi. Suppositoria ini biasa dibuat sebagai
“pessarium” .

3.Uretra suppositoria digunakan lewat uretra,bentuk batang panjang 7-14 cm. Bentuknya ramping
seperti pensil, gunanya untuk dimasukkan ke dalam saluran urine pria atau wanita. Suppositoria
saluran urin pria berdiameter 3- 6 mm dengan panjang ± 140 mm, walaupun ukuran ini masih
bervariasi satu dengan yang lainnya. Apabila basisnya dari oleum cacao maka beratnya ± 4 gram.
Suppositoria untuk saluran urin wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjang ±
70 mm dan beratnya 2 gram, bila digunakan oleum cacao sebagai basisnya.
4. Suppositoria untuk hidung dan untuk telinga disebut juga “kerucut telinga”,
keduanya berbentuk sama dengan suppositoria uretra hanya ukuran panjangnya
lebih kecil, biasanya 32 mm. suppositoria telinga umumnya diolah dengan basis
gelatin yang mengandung gliserin. Namun, suppositoria untuk obat hidung dan
telinga jarang digunakan.
cara pembuatan suppositoria
Pembuatan supositoria secara umum yaitu bahan dasar supositoria yang digunakan
dipilih agar meleleh pada suhu tubuh atau dapat larut dalam bahan dasar, jika perlu
dipanaskan. Jika obat sukar larut dalam bahan dasar, harus dibuat serbuk halus. setelah
campuran obat dan bahan dasar meleleh atau mencair, tuangkan ke dalam cetakan
supositoria kemudian didinginkan. Tujuan dibuat serbuk halus untuk membantu
homogenitas zat aktif dengan bahan dasar.
Cetakan suppositoria terbuat dari besi yang dilapisi nikel atau logam lainnya,
Namunada juga yang terbuat dari plastik. Cetakan ini mudah
dibuka secara longitudinal
untukmengeluarkan supositoria. Untuk mengatasi massa yang
hilang karena melekat pada cetakan,
supositoria harus dibuat berlebih (±10%), dan sebelum digunakan cetakan harus
dibasahi lebih dahulu dengan parafin cair atau minyak lemak, atau spiritus sapotanus
(Soft Soap liniment) agar sediaan tidak
melekat pada cetakan.
Namun, spiritus sapotanus tidak boleh digunakan untuk
supositoria
yang mengandung
garam logam karena akan bereaksi dengan sabunnya dan
sebagai pengganti digunakan oleum recini dalam etanol.
Khusus supositoria dengan bahan dasar PEG dan Tween bahan
pelicin cetakan tidak diperlukan,
karena bahan dasar tersebut dapat mengerut sehingga mudah
dilepas dari
cetakan pada proses pendinginan.
2.4. Metode pembuatan supositoria :
1.Dengan tangan
Dengan tangan yaitu dengan cara menggulung basis suppositoria yang telah
dicampur homogen danmengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki. Mula-
mula basis diiris,kemudian diaduk dengan bahan-bahan aktif dengan menggunakan
mortir dan stamper,sampai diperoleh massa akhir yang homogen dan mudah dibentuk.
Kemudian massadigulung menjadi suatu batang silinder dengan garis tengah dan
panjang yang dikehendaki.Amilum atau talk dapat mencegah pelekatan pada tangan.
Batang silinder dipotong dansalah satu ujungnya diruncingkan.
2.Dengan mencetak kompresi
Hal ini dilakukan dengan mengempa parutan massa dingin menjadi suatu bentuk
yangdikehendaki. Suatu roda tangan berputar menekan suatu piston pada massa
suppositoriayang diisikan dalam silinder, sehingga massa terdorong kedalam cetakan.
3.Dengan mencetak
Tuang Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau
penangas uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan, kemudian
bahan-bahan aktifdiemulsikan atau disuspensikan kedalamnya. Akhirnya massa dituang
kedalam cetakan logam yang telah didinginkan, yang umumnya dilapisi krom atau nikel.
Pengemasan suppositoria
Suppositoria gliserin dan suppositoria gelatin gliserin umumnya dikemas dalam wadahgelas ditutup rapat
supaya mencegah perubahan kelembapan dalam isi suppositoria.Suppositoria yang diolah dengan basis
oleum cacao biasanya dibungkus terpisah-pisah ataudipisahkan satu sama lainnya pada celah-celah
dalam kotak untuk mencegah terjadinyahubungan antar suppositoria tersebut dan mencegah perekatan.
Suppositoria dengan kandunganobat yang sedikit pekat biasanya dibungkus satu per satu dalam bahan
tidak tembus cahayaseperti lembaran metal ( alufoil ). Sebenarnya kebanyakan suppositoria yang
terdapat di pasaran di bungkus dengan alufoil atau bahan plastic satu per satu . Beberapa diantaranya
dikemas dalam strip kontinu berisi suppositoria yang dipisahkan dengan merobek lubang-lubang yang
terdapat diantara suppositoria tersebut. Suppositoria ini biasa juga dikemas dalam kotak
dorong ( slide box ) atau dalam kotak plastik.Karena suppositoria tidak tahan pengaruh panas,
maka perlu menjaga dalam tempat yangdingin. aSuppositoria yang basisnya oleum cacao
harus disimpan dalam lemari es. Suppositoria gelatin gliserin baik sekali bila disimpan di bawah 35ᵒF.
suppositoria dengan basis polietilen glikol mungkin dapat disimpan dalam suhuruangan biasa
tanpa pendinginan. Supositoria yang disimpan dalam lingkungan yangkelembaban nisbinya tinggi
mungkin akan menarik uap air dan cenderung menjadi seperti sponsebaliknya bila disimpan dalam
tempat yang kering sama sekali mungkin akan kehilangan kelembapannya sehingga akan menjadi rapuh.
.Evaluasi suppositoria
1.Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahan aktif dapat tercampurrata dengan bahan
dasar suppositoria atau tidak, jika tidak dapat tercampur maka akanmempengaruhi proses absorbsi dalam tubuh.
Obat yang terlepas akan memberikan terapiyang berbeda. Cara menguji homogenitas yaitu dengan cara mengambil
3 titik bagiansuppo (atas-tengah-bawah atau kanan-tengah-kiri) masing-masing bagian diletakkan padakaca objek
kemudian diamati dibawah mikroskop, cara selanjutnya dengan mengujikadarnya dapat dilakukan dengan cara
titrasi.
2.Kesegaman Bentuk
Bentuk suppositoria juga perlu diperhatikan karena jika dari bentuknya tidak sepertisediaan suppositoria
pada umunya, maka seseorang yang tidak tahu akan mengira bahwasediaan tersebut bukanlah obat. Untuk itu,
bentuk juga sangat mendukung karena akanmemberikan keyakinan pada pasien bahwa sediaa tersebut adalah
suppositoria. Selain itu,suppositoria merupakan sediaan padat yang mempunyai bentuk torpedo.
3.Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama sediaan tersebut dapathancur dalam tubuh.
Cara uji waktu hancur dengan dimasukkan dalam air yang di set samadengan suhu tubuh manusia, kemudian pada
sediaan yang berbahan dasar PEG 1000 waktuhancurnya ±15 menit, sedangkan untuk oleum cacao dingin 3 menit.
Jika melebihi syaratdiatas maka sediaan tersebut belum memenuhi syarat untuk digunakan dalam tubuh.Pengujian
menggunakan media air, dikarenakan sebagian besar (± 60%) tubuh manusiamengandung cairan.
4.Uji Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui apakah bobot tiap sediaan sudahsama atau
belum, jika belum maka perlu dicatat. Keseragaman bobot akan mempengaruhiterhadap kemurnian
suatu sediaan karena dikhawatirkan zat lain yang ikut tercampur.Caranya dengan ditimbang seksama
sejumlah suppositoria, satu persatu kemudian dihitung berat rata-
ratanya. Hitung jumlah zat aktif dari masing-masing sejumlah suppositoriadengan anggapan zat aktif
terdistribusi homogen. Jika terdapat sediaan yang beratnyamelebihi rata-rata maka suppositoria tersebut
tidak memenuhi syarat dalam
keseragaman bobot. Karena keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui kandungan yang terdapat
dalam masing-masing suppositoria tersebut sama dan dapat memberikan efek terapi yang sama pula.
5.Uji Titik Lebur
Uji ini dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sediaansupositoria
yang dibuat melebur dalam tubuh. Dilakukan dengan cara menyiapkan airdengan suhu ±37°C. Kemudian
dimasukkan supositoria ke dalam air dan diamati waktuleburnya. Untuk basis oleum cacao dingin
persyaratan leburnya adalah 3 menit, sedangkanuntuk PEG 1000 adalah 15 menit.
6.Kerapuhan
Supositoria sebaiknya jangan terlalu lembek maupun terlalu keras yangmenjadikannya sukar
meleleh. Untuk uji kerapuhan dapat digunakan uji elastisitas.Supositoria dipotong horizontal. Kemudian
ditandai kedua titik pengukuran melalui bagianyang melebar, dengan jarak tidak kurang dari 50% dari
lebar bahan yang datar, kemudiandiberi beban seberat 20N (lebih kurang 2kg) dengan cara
menggerakkan jari atau batangyang dimasukkan ke dalam tabung.
f. cara pemberian suppositoria
Waktu pemakaian suppositoria adalah :
•v Sesudah defactio untuk suppositoria analia
•v Pada saat posisi tidur
Cara pakai suppositoria adalah :
Pertama-tama cucilah tangan terlebih dahulu, Buka bungkus aluminium
foil dan lunakkan suppositoria dengan air,Berbaring miring dengan
tungkai yang di bawah lurus, dan yang di atas ditekuk
b. keuntungan dan kerugian suppositoria
Keuntungan penggunaan suppositoria dibanding penggunaan obat per
oral adalah;
•v Dapat menghindari terjadinya iritasi obat pada lambung.
•v Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
•v Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah dan berakibat obat dapat memberi efek lebih cepat daripada
penggunaan obat peroral.Baik, bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
•v Menghindari pengrusakan dalam sirkulasi portal.
•v Digunakan pada pasien yang tidak dapat menelan.
•v Cara yang efektif untuk yang suka muntah.
Kelemahan :
•v Tidak nyaman digunakan
•v Absorbsi obat sering kali tak teratur atau sulit diramalkan
•v Daerah absorpsinya lebih kecil.
•v Absorpsi hanya melalui difusi pasif.
•v Pemakaian kurang praktis.
•v Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang rusak oleh pH di rectum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi obat per rektal:
1. Faktor fisiologis antara lain pelepasan uobat dari basis atau bahan dasar, difusi obat melalui mukosa,
detoksifikasi atau metanolisme, distribusi di cairan jaringan dan terjadinya ikatan protein di dalam darah
atau cairan jaringan.
2. Faktor fisika kimia obat dan basis antara lain : kelarutan obat, kadar obat dalam basis, ukuran partikel
dan basis supositoria.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat suppositoria harus dapat larut dalam air atau meleleh
pada suhu tubuh. Bahan dasar yang biasa digunakan adalah lemak cokelat (oleum cacao), polietilenglikol
(PEG), lemak tengkawang (oleum shorae) atau gelatin. Sifat ideal bahan dasar/ basis yang digunakan
antara lain:
1. Tidak mengiritasi
2. Mudah dibersihkan
3. Tidak meninggalkan bekas
4. Stabil
5. Tidak tergantung PH
6. Dapat bercampur dengan banyak obat
7. Secara terapi netral
8. Memiliki daya sebar yang baik/ mudah dioleskan
9. Memiliki kandungan mikrobakteri yang kecil (10 2 / g ) dan tidak ada enterobakteri pseudemonas
aeruginosa dan s.aureus.
3.1 Kesimpulan
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau
uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh, Bentuk-bentuk suppositoria yaitu suppositoria
vagina,suppositoria uretra,suppositoria rectal. Metode pembuatan supositoria yaitu dengan tangan,dengan cetakan
kompresi,dengan cetakan, Evaluasi supositoria yaitu uji homogenitas,keseragaman bentuk,uji waktu
hancur,uji keseragaman bobot,uji titik lebur,kerapuhan.

3.2 saran
Saya berharap agar dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. dan
pembaca juga dapat mengetahui tentang suppositoria serta cara penggunaannya.mungkin makalah ini masih
banyak kekurangan lebih dan kurangnya mohon dimaafkan
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai