Anda di halaman 1dari 34

PENGELOLAAN

LIMBAH LABORATORIUM

Oleh
Bambang S Hadi
Definisi Limbah

 Limbah = produk buangan


yang telah dipakai

 Limbah bahan kimia = buangan bahan


kimia yang telah dipakai, campuran bahan
kimia, barang yang belum dipakai namun
sudah rusak
Limbah Laboratorium
 Laboratorium
Merupakan salah satu sumber penghasil limbah cair,
padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani
secara benar.

 Sumber Limbah
􀂙 Bahan baku kadaluarsa
􀂙 Bahan habis pakai (medium biakan yang tdk terpakai)
􀂙 Produk proses di laboratorium (sisa spesimen)
􀂙 Produk upaya penanganan limbah (jarum suntik sekali
pakai setelah disterilkan) – laboratorium klinik
Pentingnya Suatu Laboratorium Dalam
Mengelola Bahan Kimia:

• Penghematan biaya bagi Laboratorium


• Mengurangi pencemaran lingkungan
• Meningkatkan mutu Laboratorium dan
menjadi lebih kompetitif
• Meningkatkan kesehatan dan keselamatan
para pekerja
Pembuangan?

 􀂙 Hukum alam : tidak ada yang lenyap (nothing


vanishes).
 􀂙 Ada kemungkinan mengubah material dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
 􀂙 Tapi material asli dan material yang telah diubah
berada di lingkungan kita
 􀂙 Manajemen limbah yang baik mengurangi efek
buruk dari material terhadap lingkungan di masa
datang
ALUR LIMBAH
LABORATORIUM

LABORATORIUM

BAHAN DALAM
PRODUK

PEMBELIAN PENYIMPANAN PENANGANAN PENGOLAHAN


& (PROSES
PEMINDAHAN PRODUKSI)
BAHAN DALAM
LIMBAH
PADAT,
LIMBAH
BAHAN CAIR
DAN GAS
BUANG
Perencanaan/ pengelolaan dapat
dikategorikan menjadi 2 kegiatan yakni:

 Melakukan produksi bersih (clean production)

 Pengolahan limbah
Produksi bersih
Produksi Bersih atau Cleaner Production adalah
:
 suatu strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif dan terintegrasi untuk
mencegah dan atau mengurangi
terbentuknya limbah pada sumbernya
 pada keseluruhan siklus pembuatan suatu produk
sampai dengan upaya untuk menangani produk
tersebut setelah tidak diperlukan lagi
ATAU ...pelaksanaan ......

dengan penerapan konsep 3 R:


Reduce, Reuse & Recycle (mengurangi
terbentuknya limbah, menggunakan
kembali limbah dan mendaur ulang
limbah menjadi produk baru yang lebih
berguna)
INTI PELAKSANAAN
adalah,mencegah,mengurangi dan atau
menghilangkan terbentuknya limbah atau
pencemar pada sumbernya, diseluruh daur hidup
produk

dengan

menerapkan kebijaksanaan pencegahan,


penguasaan teknologi bersih atau teknologi akrab
lingkungan, serta perubahan mendasar dalam
sikap atau perilaku manajemen.
Perencanaan/ pengelolaan limbah
mempunyai tujuan al:

 Meminimalisasi Limbah, baik dalam kuantitas


maupun kualitas
 Memanfaatkan kembali barang yang telah
dipergunakan
 Mengurangi pencemaran yang terjadi
 Mencegah timbulnya dampak negatif, dan
memperbesar dampak positif.
ReUse Reagen/Bahan Kimia
Kedaluwarsa

 Chek secara fisik apakah sudah ada


perubahan
 Chek reaksi
 Chek konsentrasi
 Chek pengganggu/gangguan
 Beri label baru sesuai kondisi
 Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan
reagensia/bahan kimia
Chek reaksi

 Apakah bahan tersebut masih dapat bereaksi


seperti semula,
 Apakah sudah mengalami penurunan reaksi,
 Apakah sudah tidak dapat bereaksi sama
sekali
Chek konsentrasi

 Apakah konsentrasinya masih sama/ belum


berubah,
 Apakah konsentrasinya sudah menurun
cukup banyak,
 Apakah konsentrasi yang ada masih dapat
dipergunakan
Chek pengganggu/gangguan

 Adakah bahan pengganggu/kontaminan,


 Dapatkah pengganggu tersebut
diminimalisasi/dihilangkan
Beri label baru sesuai
kondisi
 Beri label sesuai dengan kondisi yang ada pada
saat sekarang,
 Nama bahan,
 Sifat bahan,
 Konsentrasi,
 Unsur kelumit/pengganggu
 Tanggal dibuat/pengecekan, dan pembuatnya,
 Dll informasi yang diperlukan
 Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan
reagensia/bahan kimia
♣ Pengelolaan Limbah Laboratorium meliputi :

- pemisahan
- penyimpanan
- pengumpulan
- pengangkutan
- pengolahan ( termasuk penimbunan hasil
pengolahan tersebut)

17
Tahapan Identifikasi Limbah
Mencocokkan jenis limbah B3 atau bukan.
Bila tidak cocok, periksa karakteristik limbah;
- Mudah meladak (organik,peroksida)
- Mudah terbakar (flash point <600C)
- Reaktif
- Beracun (LD 50 <50mg/kg BB)
- Menyebabkan Infeksi
- Bersifat Korosif
Bila tidak cocok, lakukan uji toksikologi dengan LD50
dibawah ambang batas yang telah ditetapkan
Pengumpulan Limbah Bahan Kimia

􀂙 Limbah Bahan Kimia dikumpulkan dan


dibuang dalam wadah terpisah menurut
tipe bahan kimia yang berkaitan
􀂙 Wadah diberi label (A-J)
􀂙 Dengan label A-J dipastikan bahan kimia
yang terkumpul dalam satu kategori
tidak bereaksi satu sama lain
􀂙 Pengecekan untuk kandungan asam dan
basa,
􀂙 Sebelum dikumpulkan, lakukan
penetralan. Sediakan larutan penetral
Klasifikasi Pengumpulan Limbah
Bahan Kimia

A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa


organik dalam larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan
senyawa organik dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian
kandungan kemasan pada pH 6 -8
E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam
berat dan larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus
dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
Pesyaratan Wadah

􀂙 Harus dalam kondisi baik, tidak rusak,


bebas dari korosi dan kebocoran.
􀂙 Bentuk, ukuran dan bahan wadah
harus sesuai dengan
karakteristik limbah B3 yang
hendak dikemas.
􀂙 Terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP
atau PVC), atau bahan logam (teflon,
baja, karbon, SS304, SS316 atau
SS440) dan tidak bereaksi dengan
limbah B3 yang disimpannya.
Prinsip Pengemasan Limbah B3
􀂙 Limbah yang tidak saling cocok,
disimpan dalam kemasan berbeda.
􀂙 Jumlah pengisian volume limbah harus
mempertimbangkan terjadinya
pengembangan volume, pembentukan
gas atau kenaikan tekanan selama
penyimpanan.
􀂙 Ganti kemasan yang mengalami
kerusakan permanen (korosi atau bocor)
dengan kemasan lain.
􀂙 Kemasan yang telah berisi limbah
ditandai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
􀂙 Kegiatan pengemasan, penyimpanan
dan pengumpulan harus dilaporkan
sebagai bagian pengelolaan limbah.
Pembuangan limbah:
Kewajiban penghasil limbah B3 (PP – 18/199)
 Dilarang membuang limbah scr langsung ke lingkungan
 Dilarang melakukan pengenceran limbah
 Melakukan reduksi, pengolahan dan penimbunan limbah sesuai
persyaratan
 Diperbolehkan untuk melakukan pemanfaatan limbah oleh sendiri/pihak
lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
 Diperbolehkan untuk mengekspor, jika tidak ada fasilitas pengolahan
dalam negri.
 Penyerahan ke pihak lain tidak mengurangi tanggung jawab penghasil
 Dapat menyimpan palinglama 90 hari (jika limbah B3> 50 kg/hr) sblm
diserahkan ke pihak pemanfaat/pengolah
 Mencatat jenis & jumlah limbah B3 yg dihasilkan, identitas
pengangkut/pemanfaat/pengolah. Catatan ini dilaporkan ke LH tiap 6
bulan
Lemari Asam – Bukan Tempat
Menyimpan Bahan Kimia !!!
Pembuangan Limbah

Bagaimanapun, limbah
harus dikumpulkan dan
dikirim ke perusahaan
pengelola limbah
profesional.
Limbah laboratorium (B3)
 Mudah terbakar  pelarut organik re use/
destilasi ulang atau dimusnahkan dg
pembakaran
 Infeksius  biologi sterilisasi insenerasi
pengolahan pengelolaan
 Bahan kimia  pemisahan pengendapan
 pengolahan insenerasi  pengelolaan
Solidifikasi & Stabilisasi

 Stabilisasi Proses pencampuran limbah


dengan bahan tambahan Aditif
(semen,Ca(OH)2 )
agar menurunkan laju migrasi bahan
pencemar serta mengurangi toksisitas lmbah
tersebut .
 Solidifikasi proses pemadatan bahan B3
dengan penambahan Aditif kedua hal tersebut
sering terkait .
TECHNOLOGI PENGOLAHAN
LIMBAH SECARA THERMAL
Pengolahan secara termal adalah suatu proses dimana limbah
B3
Didestruksi pada suhu tinggi (> 12000C), biasanya dalam suatu
tanur yang dilengkapi scrubber (sistim penangkap gas)
sehingga polutan-polutan beracunnya yang telah diuraikan
menjadi senyawa lain yang tidak/kurang beracun dapat
terperangkap sebelum lepas keudara.

Pada umumnya bahan organik bersifat kurang stabil, kelarutannya


besar, inert terhadap binder, mudah/dapat terurai secara biodegrada
proses fisika maupun kimia dan yang utama sifat dari bahan organik
dapat merusak sistim pelapisan dari secure landfill (lapisan HDPE)
LANDFILL
Deep Injection Well
TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai